Waktu terus berputar, matahari kembali memancarkan sinarnya. Hari ini, Kahyang ada ujian. Walaupun Kahyang kuliah mengambil jurusan yang bukan keinginan nya. Namun gadis itu tetap masuk kuliah. Setelah mendapatkan gelar sarjana, walaupun dengan nilai pas-pasan, mungkin dirinya bisa mendapatkan pekerjaan yang gajinya bisa mencukupi kebutuhan nya.Itulah yang ada di otak Kahyang.
"Puspa, kok akhir-akhir ini fashion kamu berubah?"tegur Nita menatap penampilan Kahyang dari atas hingga bawah. Tidak ada lagi barang branded yang menempel di tubuh Kahyang.
"Lagi bosen aja sama penampilan lama,"sahut Kahyang seadanya. Sebenarnya Kahyang jadi tidak suka dengan Nita semenjak kejadian dirinya kehilangan kesuciannya waktu acara ulang tahun Nita. Kahyang curiga jika Nita yang sengaja memberinya obat lewat minuman yang diberikan Nita waktu itu. Namun Kahyang tidak punya bukti jika Nita yang telah membuat dirinya tidak sadar hingga kehilangan kesuciannya.
"Oh, gitu, ya! Aku kira papamu bangkrut,"ujar Nita tersenyum miring.
"Sorry, aku duluan. Aku ada urusan,"ucap Kahyang berjalan cepat meninggalkan Nita.
"Semenjak ulang tahun ku waktu itu, dia nampak menghindari aku. Aku yakin ada yang telah terjadi padanya. Semenjak waktu itu, dia juga selalu menghindari Yudha, bahkan memutuskan Yudha. Apa dia ditiduri orang yang tidak di kenalnya? Roger bodoh sekali, sudah aku bantu malah tidak bisa mendapatkan Puspa,"gumam Nita.
"Tapi bagus juga, sekarang Puspa dan Yudha sudah putus. Walaupun sangat susah mendekati Yudha, tapi, paling tidak mereka sudah putus,"gumam Nita tersenyum licik menatap Kahyang yang semakin menjauh.
Hari ini Riska tidak masuk kuliah karena sakit. Selesai ujian, Kahyang berjalan menyusuri koridor kampus hendak pulang ke tempat kost-an nya.
"Hei, tunggu aku!"teriak seorang mahasiswi mengejar dua mahasiswi yang berjalan di depan Kahyang.
"Brugh!"
"Akkh!"pekik Kahyang tidak sengaja tertabrak oleh mahasiswi itu. Membuat Kahyang jatuh terduduk.
"Sorry! Aku tidak sengaja,"ucap mahasiswi itu penuh sesal.
"Esst..sakit sekali!"gumam Kahyang lirih dengan wajah meringis menahan sakit.
"Ka.. kamu tidak apa-apa, 'kan?"tanya mahasiswi itu nampak cemas melihat ekspresi Kahyang yang nampak kesakitan, memegang perut nya.
"Kahyang? Kamu kenapa?"tanya Yudha yang tiba-tiba muncul. Wajah pemuda itu nampak khawatir saat melihat Kahyang kesakitan.
"Tolong, antar aku ke rumah sakit!"pinta Kahyang memegang erat tangan Yudha.
"Iya, aku akan mengantarkan kamu ke rumah sakit!"ucap Yudha langsung menggendong Kahyang ke mobilnya.
"Kenapa si Puspa itu? Mencurigakan!"gumam Nita, kemudian mengikuti Yudha.
Yudha mengendarai mobilnya dengan cepat. Terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya. Sedangkan Kahyang nampak masih meringis menahan sakit.
"𝙔𝙖 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣! 𝘼𝙥𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙜𝙪𝙜𝙪𝙧𝙖𝙣?"gumam Kahyang dalam hati. Wajahnya terlihat pucat.
Setibanya di rumah sakit, Kahyang langsung ditangani dokter. Yudha nampak gelisah menunggu Kahyang di depan ruangan tempat Kahyang ditangani.
"Apa yang terjadi dengan Kahyang? Dia terlihat sangat kesakitan?"gumam Yudha.
Setelah beberapa menit menunggu dengan gelisah, akhirnya dokter yang menangani Kahyang pun keluar dari ruangan tempat Kahyang ditangani.
"Dok, bagaimana keadaan Kahyang?"tanya Yudha, dengan ekspresi khawatir.
"Anda suaminya?"tanya dokter itu membuat Yudha terkejut. Namun Yudha langsung mengangguk dan menyembunyikan ekspresi terkejut nya.
"Iya,"sahut Yudha berbohong. Yudha yakin ada yang tidak beres dengan Kahyang.
"Anda harus menjaga istri anda baik-baik. Apa anda tahu kalau istri Anda sedang mengandung?"tanya dokter itu.
"Me.. mengandung?"tanya Yudha tergagap karena terkejut. Rasanya Yudha tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Sepertinya anda belum tahu,"ujar dokter itu menghela napas berat.
"Mungkin dia ingin memberi saya kejutan. Sehingga dia sengaja menyembunyikan hal ini dari saya,"ucap Yudha mencari alasan.
"Mungkin juga,"jawab dokter itu membenarkan.
"Bagaimana keadaan anak dan istri saya, dok? Berapa usia kandungannya istri saya?"tanya Yudha berakting seolah-olah benar-benar suami Kahyang. Pemuda itu nampak sangat penasaran.
"Sekarang keadaan mereka baik-baik saja. Usia kandungannya saat ini sudah tujuh Minggu. Sebaiknya, mulai saat ini Anda menjaga istri Anda baik-baik. Jangan sampai dia terjatuh lagi! Itu berbahaya untuk kandungan nya. Sebentar lagi istri Anda akan dipindahkan ke ruang rawat,"ucap sang dokter.
"Iya, dok! Terimakasih!"ucap Yudha seraya tersenyum. Namun senyum Yudha berangsur memudar saat dokter itu pergi.
"Apa karena ini kamu memutuskan aku? Apa terjadi hal buruk padamu?"gumam Yudha menghela napas berat. Kahyang belum menikah tapi mengandung? Yudha yakin telah terjadi sesuatu pada Kahyang.
Tak lama kemudian, pintu ruangan tempat Kahyang ditangani pun terbuka. Kahyang di pindahkan ke ruang rawat dan Yudha pun mengikuti nya. Yudha bertekad menunggu Kahyang hingga Kahyang sadar.Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Kahyang pun membuka matanya.
"Yudha,"ucap Kahyang saat melihat Yudha duduk di kursi di sebelah tempatnya berbaring.
"Bagaimana keadaan mu? Apa perutmu masih terasa sakit?"tanya Yudha lembut.
"A.. apa kata dokter?"bukannya menjawab pertanyaan Yudha, Kahyang malah balik bertanya. Kahyang yakin, sekarang Yudha pasti sudah tahu tentang kehamilannya.
"Kata dokter, kamu dan bayi kamu baik-baik saja,"ucap Yudha kemudian menghela napas panjang,"Boleh aku tahu, siapa ayah dari bayi yang kamu kandung?"tanya Yudha hati-hati.
Kahyang memalingkan wajahnya, tidak mampu menjawab pertanyaan Yudha, bingung harus menjawab apa.
"Sudah lama kita pacaran. Aku sangat mengenalmu. Apa kamu mengalami musibah hingga kamu mengandung? Karena inikah kamu menghindari aku dan memutuskan aku? Tolong, jawab pertanyaan ku, Yang!"pinta Yudha dengan hati yang terasa pilu.
Yudha sangat mengenal Kahyang. Tidak mungkin gadis yang dicintainya ini melakukan hal diluar batas. Yudha sangat tahu dengan siapa saja Kahyang bergaul. Mereka selalu saling jujur. Jadi Yudha sangat tahu tentang Kahyang.
Kahyang menitikkan air matanya. Sungguh berat hari-hari yang dilaluinya akhir-akhir ini. Terutama setelah dirinya kabur dari rumah.
"Tolong, katakan padaku, Yang! Siapa ayah dari anak itu? Aku percaya, kamu gadis baik-baik. Tidak mungkin kamu melakukan hal diluar batas. Pasti sudah terjadi sesuatu pada mu, 'kan? Tolong, ceritakan padaku!"pinta Yudha lagi.
"Aku.. aku..."Kahyang nampak berat untuk membuka suara.
Namun karena Yudha terus memintanya menceritakan apa yang terjadi padanya, akhirnya Kahyang pun menceritakan apa yang terjadi waktu itu.
"Saat ulang tahun Nita, kami dibawa ke klub malam, tempat Nita merayakan ulang tahun nya. Aku diberi minuman oleh Nita dan setelah itu, aku merasa kepalaku pusing dan tubuhku panas. Saat aku hendak pulang, Nita menahan aku. Akhirnya aku berpura-pura pergi ke toilet dan keluar dari klub malam itu. Aku hampir ditabrak sebuah mobil dan akhirnya di bawa masuk ke dalam mobil oleh pria yang tidak aku kenal. Setelah itu, aku tidak ingat apa-apa lagi. Ketika aku terbangun di pagi hari, aku mendapati bahwa ternyata pria itu telah menodai aku,"jelas Kahyang dengan dada yang terasa sesak. Air matanya pun membasahi pipinya yang putih mulus.
Yudha mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras. Ada amarah yang terlihat di wajahnya. Gadis yang selama ini dicintai dan dijaganya telah dinodai orang asing. Jika saja Yudha tahu siapa pria itu. Yudha pasti akan menghajarnya habis-habisan.
"Jadi kemungkinan besar Nita yang memberi kamu obat?"tanya Yudha menahan amarahnya.
"Iya,"sahut Kahyang.
"Apa orang tua mu tahu jika kamu sedang mengandung?"tanya Yudha menatap wajah sendu Kahyang.
"Orang tua ku memaksa aku untuk menggugurkan kandungan ku, jika aku tidak menemukan ayah dari bayi yang aku kandung ini. Karena itu, aku kabur dari rumah,"ujar Kahyang.
"Berarti kamu tidak menemukan pria itu?"tanya Yudha, namun tidak di jawab Kahyang. Terlalu malu mengatakan jika pria yang menodainya hanya mau menikahinya secara siri.
"Aku akan bertanggung jawab atas bayi yang ada dalam kandungan mu. Menikah lah dengan ku!"pinta Yudha nampak bersungguh-sungguh.
...🌟"Bagaimana pun keadaan mu, orang yang mencintai mu, akan tetap menerimamu,"🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Waris panca Kumala
siapapun yang mendapatkan kayang...mereka tetap menjadi laki² yg beruntung menurutku🙃
2023-08-22
3
Ass Yfa
Yudha baik bngt,, tapi nggk mngkin Kahyang mau, dia minder... udah nghk suci lg
2023-08-01
2
Bzaa
Yudha benar2 tulusss
2023-05-25
1