18. Gebetan Baru?

"Berhenti disini!"pinta Kahyang saat mobil Mandala masih beberapa meter lagi dari gerbang kampusnya.

"Kenapa berhenti di sini?"tanya Mandala.

"Nanti jemput aku disini saja,"sahut Kahyang tanpa menjawab pertanyaan Mandala. Membuat Mandala menghela napas panjang.

"Tunggu! Aku belum tahu nomor telepon mu,"ujar Mandala seraya memberikan handphone nya.

Kahyang menghela napas kemudian meraih handphone Mandala dan mengetikkan nomer handphone nya. Setelah itu bersiap keluar dari mobil Mandala.

Kahyang menoleh ke kanan dan kiri, depan, belakang. Setelah merasa aman, tidak melihat teman sekampusnya di sekitar tempat itu, Kahyang pun bergegas keluar dari mobil Mandala.

Baru beberapa langkah Kahyang melangkah, tiba-tiba terdengar suara dering handphone nya.Kahyang menghentikan langkah kakinya dan mengernyitkan keningnya saat mendapat telepon dari nomor yang tidak di kenalnya.

"Halo!"sahut Kahyang.

"Istriku, jangan lupa, ya! Nanti aku tunggu di sini,"ucap suara dari sambungan telepon.

Kahyang membulatkan matanya dan langsung menoleh ke arah mobil Mandala. Mandala menjulurkan tangannya dari jendela mobil, kemudian melambaikan tangannya.

"Bye!"ucap Mandala dari sambungan telepon kemudian mengakhiri panggilan teleponnya dan melajukan mobilnya. Bibirnya tersenyum simpul setelah berhasil menggoda gadis yang belum genap satu jam menjadi istrinya itu.

"Kenapa aku bisa bertemu si brengseek mesum itu? Sial sekali!"gerutu Kahyang memasukkan kembali handphonenya ke dalam tas dengan wajah yang bersungut-sungut, kemudian melanjutkan langkahnya.

"Kenapa dia itu seperti orang yang takut ketahuan? Apa benar dia memiliki kekasih di kampus ini? Aku harus menyelidiki nya,"gumam Mandala di dalam mobil. Kemudian Mandala mengambil handphone nya dari saku jas nya dan menghubungi seseorang.

"Halo. Mengenai apartemen yang aku minta tadi, tolong kamu carikan yang dekat dengan universitas Kusuma Bangsa. Carikan yang bagus! Dan jam dua nanti harus sudah bisa ditinggali,"titah Mandala kemudian mengakhiri panggilan nya tanpa menunggu jawaban dari orang yang dihubungi nya.

Mandala melajukan mobilnya menuju perusahaan nya. Sedangkan Kahyang yang baru memasuki gerbang kampus langsung ditarik oleh Riska.

"Eh..eh.. ada apa ini? Jangan menarik-narik aku seperti ini!"protes Kahyang yang ditarik Riska ke tempat yang terlihat sepi.

Riska menoleh ke kanan, kiri, depan dan belakang. Setelah merasa aman dari cctv berjalan, Riska menatap Kahyang,"Yang, kamu sudah punya gebetan baru, ya?"tanya Riska penuh selidik.

"Gebetan baru?"tanya Kahyang mengernyitkan keningnya,"𝘼𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙞 𝙗𝙧𝙚𝙣𝙜𝙨𝙚𝙚𝙠 𝙢𝙚𝙨𝙪𝙢 𝙞𝙩𝙪?"gumam Kahyang dalam hati.

"Kamu sudah cek grup chat di handphone kamu belum?"tanya Riska.

Tanpa menjawab pertanyaan Riska, Kahyang pun langsung mengambil handphonenya dari dalam tasnya. Kahyang melihat foto dirinya sedang di peluk seorang pria. Dan Kahyang tahu benar siapa pria itu.

"Siapa orang yang mengambil foto ku bersama pria brengseek ini?"geram Kahyang mencengkram handphone nya seolah ingin menghancurkannya dengan tangannya.

"Apa cowok itu gebetan kamu yang baru? Dari potongan rambut nya dan dari postur tubuhnya, dia bukan Yudha. Siapa dia,Yang?"tanya Riska penasaran, karena dalam foto itu, wajah pria yang bersama Kahyang tidak jelas.

"Dia adalah Roger,"sahut Kahyang nampak kesal.

"Roger? Jadi benar, kamu pacaran sama cowok itu?"tanya Riska yang belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya yang lain.

"Tentu saja tidak! Ogah aku punya hubungan sama cowok macam dia!"sahut Kahyang terlihat kesal.

"Kamu beneran nggak pacaran sama dia? Lalu kenapa kamu pelukan sama dia?"tanya Riska yang merasa belum percaya dengan jawaban Kahyang.

"Waktu itu aku keluar dari ATM, dan tiba-tiba dia meluk aku begitu saja. Kamu tahu sendiri,'kan? Tuh cowok kalau ketemu sama aku suka pegang-pegang sembarangan. Dan kemarin itu dia tiba-tiba meluk aku,"jelas Kahyang apa adanya.

"Iya juga ya,"sahut Riska membenarkan kata-kata Kahyang. Orang yang bernama Roger itu memang sok akrab dengan Kahyang dan suka memegang tangan Kahyang ataupun merangkul Kahyang sesuka hatinya,"Jadi, siapa sebenarnya yang nyebar gosip soal kamu? Foto kamu ini nggak cuma di kirim ke grup chat kelas kita aja. Hampir semua orang di kampus ini sudah tahu soal foto kamu ini. Dari kemarin ada yang pengen merusak nama baik kamu. Sepertinya benci banget sama kamu,"ujar Riska menghela napas panjang.

"Sudah, jangan dipikirin! Biarin aja mereka ngomongin aku. Ntar kalau udah capek juga berhenti sendiri. Sudah, jangan dipikirkan! Ayo, kita ke kelas!"ajak Kahyang.

"Kamu kok, bisa, sih, santai begitu? Padahal kamu digosipkan habis-habisan,"ujar Riska geleng-geleng kepala melihat Kahyang yang nampak acuh dengan gosip yang beredar.

Setelah selesai mengikuti mata kuliah hari ini, Kahyang pun keluar dari gedung tempat mereka menuntut ilmu itu bersama Riska. Tepat saat berada di gerbang kampus, tiba-tiba Yudha menghadangnya.

"Yang, bisa kita bicara sebentar?"tanya Yudha yang penasaran karena mendapatkan pesan anonim berupa foto-foto Kahyang berpelukan dengan seorang pria.

Sedangkan tidak jauh dari tempat ketiga orang itu berdiri, nampak Mandala yang sedang fokus menatap ketiganya. Mandala melihat ketiga orang itu dari dalam mobilnya yang di parkir tidak jauh dari gerbang kampus Kahyang.

"Katakan saja!"sahut Kahyang berusaha tetap tenang. Masih ada rasa cinta dalam hatinya untuk pria yang saat ini sedang berada di depannya ini.

"Em, aku pulang duluan, ya!"ucap Riska yang merasa keberadaan dirinya akan menganggu sahabatnya yang sedang berbicara dengan mantan pacarnya itu. Riska langsung berjalan cepat meninggalkan keduanya.

"Iya,"sahut Yudha yang memang ingin bicara empat mata dengan Kahyang. Sedangkan Kahyang hanya menghela napas berat saat Riska berlalu pergi tanpa menunggu jawaban darinya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"tanya Kahyang berusaha bersikap biasa.

"Kita cari tempat buat bicara, yuk!"ajak Yudha seraya meraih tangan Kahyang.

Mandala mencengkram erat kemudi mobilnya saat melihat Yudha memegang tangan Kahyang. Rahangnya nampak mengeras, tatapannya begitu tajam menatap kearah Yudha.

"Siapa pemuda itu?"geram Mandala nampak tidak suka saat tangan Kahyang di pegang oleh Yudha.

Kahyang menatap Yudha dengan mata jernihnya saat Yudha dengan lembut memegang tangannya. Pemuda itu menatapnya dengan tatapan teduh. Tatapan yang selalu membuat hati Kahyang tenang.

"Bagaimana jika kita bicara sambil makan?"tanya Yudha tersenyum lembut.

Tiiinn! Tiiinn! Tiiinn! Tiiinn!

Suara klakson mobil itu membuat Kahyang dan Yudha terkejut dan langsung menoleh ke asal suara. Kahyang membulatkan matanya saat melihat mobil yang saat ini berada di tepi jalan yang dekat dengannya. Belum hilang keterkejutan Kahyang, sekarang handphonenya malah berdering.

Kahyang mengambil handphonenya, mengangkat telepon yang nama pemanggilnya adalah 'bajingan'. Wajah Kahyang terlihat sangat kesal.Belum sempat Kahyang membuka suara, penelpon itu sudah lebih dulu bicara.

"Cepat masuk ke dalam mobil! Atau aku akan keluar dan menggendong mu masuk ke dalam mobil,"ucap penelpon yang tidak lain adalah Mandala.

Tut! Tut! Tut!

Belum sempat Kahyang bicara, Mandala sudah lebih dulu mengakhiri panggilan teleponnya.Sedangkan Yudha nampak menatap Kahyang dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Si brengseek mesum ini!"umpat Kahyang bergegas menghampiri mobil Mandala. Kahyang takut jika Mandala benar-benar melakukan apa yang dikatakan nya tadi. Yaitu menggendong dirinya masuk ke dalam mobil. Yudha nampak terkejut mendengar umpatan Kahyang hingga terdiam beberapa saat.

"Yang! Tunggu dulu! Kita belum bicara!"panggil Yudha saat tersadar dari keterkejutan nya, bergegas mengejar Kahyang.

"Kita bicara lain kali saja,"ucap Kahyang yang baru saja membuka pintu mobil Mandala. Melempar senyum tipis pada Yudha, kemudian segera masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.

"Kahyang!"panggil Yudha, tapi mobil itu sudah melaju meninggalkan tempat itu.

"Siapa orang yang menjemput Kahyang? Dan siapa orang yang di umpat Kahyang tadi?"gumam Yudha menatap mobil yang membawa Kahyang semakin menjauh.

...🌟"Jangan terlalu membenci, nanti kamu cinta. Jangan terlalu mencinta, kalau patah hati, susah nyari obatnya."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Waris panca Kumala

Waris panca Kumala

cewek cantik semua juga mau...tapi tidak semua cewe cantik sama cowo kaya...lelaki berfikir pakai logika dan wanita selalu mendengarkan kata hatinya

2023-08-23

1

Bzaa

Bzaa

wow pak suami romanny udah mulai ada rasa...
semangat otor 💪😘

2023-05-25

1

KOHAPU

KOHAPU

Cemburu menguras hati

2023-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 1. Terenggut
2 2. Penghargaan
3 3. Diagnosa
4 4. Orang Asing
5 5. Kabur
6 6. Sangat Menggoda
7 7. Istri Siri
8 8. Merasa Bersalah
9 9. Aku Merindukan Mu
10 10. Wanita Lain
11 11. Menikahlah Denganku!
12 12. Gosip
13 13. Kau?
14 14. Khilaf?
15 15. Apa Kamu Setuju?
16 16. Khawatir
17 17. Resmi
18 18. Gebetan Baru?
19 19. SaSiMu?
20 20. Di Reset
21 21. Kemarahan Prameswari
22 22. Kekhawatiran Agung
23 23. Calon Mertua
24 24. Suamiku
25 25. Sorry, ya!
26 26. Menculik?
27 27. Bayaran
28 28. Penasaran
29 29. Kawin Lari?
30 30. Pemandangan Indah
31 31. Cincin
32 32. Putus Asa
33 33. Babak Belur
34 34. Rekaman
35 35. Di Panggil Rektor
36 36. Skorsing
37 37. Sudah Terbiasa
38 38. Sebuah Lagu
39 39. Istri?
40 40. Marah
41 41. Aku Mencintai Mu!
42 42. Karena Ciuman
43 43. Hampir Lupa
44 44. Tidak Ingin Berpisah
45 45. Nama
46 46. Anak Haram
47 47. Di Jodohkan?
48 48. Maaf!
49 49. Jangan Ceraikan Aku!
50 50. Pesan
51 51, Dari Kejauhan
52 52. Di Kurung
53 53. Kantong Susu
54 54. Firasat
55 55. Kabur
56 56. Bingung
57 57. Bukan Sekedar Status
58 58. Dibatalkan?
59 59. Kamar Pengantin
60 60. Penuh?
61 61. Aku Lelah
62 62. Konsekuensi
63 63. Tidak Mengenali
64 64. Menyusui
65 65. Tidak Bisa Menunggu
66 66. Marah
67 67. Siapa Yang Salah
68 68. Tidak Mau Cerai
69 69. Egois
70 70. Sakit Tidak Berdarah
71 71. Cuma Mantan?
72 72. Percayalah!
73 73. Tidak Ada Larangan
74 74. Sungguh Bodoh!
75 75. Teman
76 76. Berubah
77 77. Aku Juga Cemburu!
78 78. Ulang Lagi
79 79. Bukan Yang Terbaik
80 80. Kamu Mencintai Dia?
81 81. Menghasut
82 82. Di Kantor Mandala
83 83. Di Cium
84 84. Mimpi!
85 85. Istrinya?
86 86. Aneh
87 87. Ada Apa?
88 88. Pria Abnormal
89 89. Tanggung Jawab
90 90. Terserah!
91 91. Keyakinan Anggoro
92 92. Mohon Rahasiakan!
93 93. Betapa Bodohnya
94 94. Hai, Sayang!
95 95. Aku Tunggu Jandamu!
96 96. Kamu Cemburu?
97 97. Ketemu Lagi
98 98. Stempel
99 99. Secangkir Teh
100 100. Sayang, Tolong Aku!
101 101. Milikmu?
102 102. Kebenarannya
103 103. Pujangga Cinta
104 104. Lima Milyar
105 105. Beraksi
106 106. Di Tabrak
107 107. Tenanglah!
108 108. Memaafkan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Terenggut
2
2. Penghargaan
3
3. Diagnosa
4
4. Orang Asing
5
5. Kabur
6
6. Sangat Menggoda
7
7. Istri Siri
8
8. Merasa Bersalah
9
9. Aku Merindukan Mu
10
10. Wanita Lain
11
11. Menikahlah Denganku!
12
12. Gosip
13
13. Kau?
14
14. Khilaf?
15
15. Apa Kamu Setuju?
16
16. Khawatir
17
17. Resmi
18
18. Gebetan Baru?
19
19. SaSiMu?
20
20. Di Reset
21
21. Kemarahan Prameswari
22
22. Kekhawatiran Agung
23
23. Calon Mertua
24
24. Suamiku
25
25. Sorry, ya!
26
26. Menculik?
27
27. Bayaran
28
28. Penasaran
29
29. Kawin Lari?
30
30. Pemandangan Indah
31
31. Cincin
32
32. Putus Asa
33
33. Babak Belur
34
34. Rekaman
35
35. Di Panggil Rektor
36
36. Skorsing
37
37. Sudah Terbiasa
38
38. Sebuah Lagu
39
39. Istri?
40
40. Marah
41
41. Aku Mencintai Mu!
42
42. Karena Ciuman
43
43. Hampir Lupa
44
44. Tidak Ingin Berpisah
45
45. Nama
46
46. Anak Haram
47
47. Di Jodohkan?
48
48. Maaf!
49
49. Jangan Ceraikan Aku!
50
50. Pesan
51
51, Dari Kejauhan
52
52. Di Kurung
53
53. Kantong Susu
54
54. Firasat
55
55. Kabur
56
56. Bingung
57
57. Bukan Sekedar Status
58
58. Dibatalkan?
59
59. Kamar Pengantin
60
60. Penuh?
61
61. Aku Lelah
62
62. Konsekuensi
63
63. Tidak Mengenali
64
64. Menyusui
65
65. Tidak Bisa Menunggu
66
66. Marah
67
67. Siapa Yang Salah
68
68. Tidak Mau Cerai
69
69. Egois
70
70. Sakit Tidak Berdarah
71
71. Cuma Mantan?
72
72. Percayalah!
73
73. Tidak Ada Larangan
74
74. Sungguh Bodoh!
75
75. Teman
76
76. Berubah
77
77. Aku Juga Cemburu!
78
78. Ulang Lagi
79
79. Bukan Yang Terbaik
80
80. Kamu Mencintai Dia?
81
81. Menghasut
82
82. Di Kantor Mandala
83
83. Di Cium
84
84. Mimpi!
85
85. Istrinya?
86
86. Aneh
87
87. Ada Apa?
88
88. Pria Abnormal
89
89. Tanggung Jawab
90
90. Terserah!
91
91. Keyakinan Anggoro
92
92. Mohon Rahasiakan!
93
93. Betapa Bodohnya
94
94. Hai, Sayang!
95
95. Aku Tunggu Jandamu!
96
96. Kamu Cemburu?
97
97. Ketemu Lagi
98
98. Stempel
99
99. Secangkir Teh
100
100. Sayang, Tolong Aku!
101
101. Milikmu?
102
102. Kebenarannya
103
103. Pujangga Cinta
104
104. Lima Milyar
105
105. Beraksi
106
106. Di Tabrak
107
107. Tenanglah!
108
108. Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!