"Berhenti disini!"pinta Kahyang saat mobil Mandala masih beberapa meter lagi dari gerbang kampusnya.
"Kenapa berhenti di sini?"tanya Mandala.
"Nanti jemput aku disini saja,"sahut Kahyang tanpa menjawab pertanyaan Mandala. Membuat Mandala menghela napas panjang.
"Tunggu! Aku belum tahu nomor telepon mu,"ujar Mandala seraya memberikan handphone nya.
Kahyang menghela napas kemudian meraih handphone Mandala dan mengetikkan nomer handphone nya. Setelah itu bersiap keluar dari mobil Mandala.
Kahyang menoleh ke kanan dan kiri, depan, belakang. Setelah merasa aman, tidak melihat teman sekampusnya di sekitar tempat itu, Kahyang pun bergegas keluar dari mobil Mandala.
Baru beberapa langkah Kahyang melangkah, tiba-tiba terdengar suara dering handphone nya.Kahyang menghentikan langkah kakinya dan mengernyitkan keningnya saat mendapat telepon dari nomor yang tidak di kenalnya.
"Halo!"sahut Kahyang.
"Istriku, jangan lupa, ya! Nanti aku tunggu di sini,"ucap suara dari sambungan telepon.
Kahyang membulatkan matanya dan langsung menoleh ke arah mobil Mandala. Mandala menjulurkan tangannya dari jendela mobil, kemudian melambaikan tangannya.
"Bye!"ucap Mandala dari sambungan telepon kemudian mengakhiri panggilan teleponnya dan melajukan mobilnya. Bibirnya tersenyum simpul setelah berhasil menggoda gadis yang belum genap satu jam menjadi istrinya itu.
"Kenapa aku bisa bertemu si brengseek mesum itu? Sial sekali!"gerutu Kahyang memasukkan kembali handphonenya ke dalam tas dengan wajah yang bersungut-sungut, kemudian melanjutkan langkahnya.
"Kenapa dia itu seperti orang yang takut ketahuan? Apa benar dia memiliki kekasih di kampus ini? Aku harus menyelidiki nya,"gumam Mandala di dalam mobil. Kemudian Mandala mengambil handphone nya dari saku jas nya dan menghubungi seseorang.
"Halo. Mengenai apartemen yang aku minta tadi, tolong kamu carikan yang dekat dengan universitas Kusuma Bangsa. Carikan yang bagus! Dan jam dua nanti harus sudah bisa ditinggali,"titah Mandala kemudian mengakhiri panggilan nya tanpa menunggu jawaban dari orang yang dihubungi nya.
Mandala melajukan mobilnya menuju perusahaan nya. Sedangkan Kahyang yang baru memasuki gerbang kampus langsung ditarik oleh Riska.
"Eh..eh.. ada apa ini? Jangan menarik-narik aku seperti ini!"protes Kahyang yang ditarik Riska ke tempat yang terlihat sepi.
Riska menoleh ke kanan, kiri, depan dan belakang. Setelah merasa aman dari cctv berjalan, Riska menatap Kahyang,"Yang, kamu sudah punya gebetan baru, ya?"tanya Riska penuh selidik.
"Gebetan baru?"tanya Kahyang mengernyitkan keningnya,"𝘼𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙞 𝙗𝙧𝙚𝙣𝙜𝙨𝙚𝙚𝙠 𝙢𝙚𝙨𝙪𝙢 𝙞𝙩𝙪?"gumam Kahyang dalam hati.
"Kamu sudah cek grup chat di handphone kamu belum?"tanya Riska.
Tanpa menjawab pertanyaan Riska, Kahyang pun langsung mengambil handphonenya dari dalam tasnya. Kahyang melihat foto dirinya sedang di peluk seorang pria. Dan Kahyang tahu benar siapa pria itu.
"Siapa orang yang mengambil foto ku bersama pria brengseek ini?"geram Kahyang mencengkram handphone nya seolah ingin menghancurkannya dengan tangannya.
"Apa cowok itu gebetan kamu yang baru? Dari potongan rambut nya dan dari postur tubuhnya, dia bukan Yudha. Siapa dia,Yang?"tanya Riska penasaran, karena dalam foto itu, wajah pria yang bersama Kahyang tidak jelas.
"Dia adalah Roger,"sahut Kahyang nampak kesal.
"Roger? Jadi benar, kamu pacaran sama cowok itu?"tanya Riska yang belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya yang lain.
"Tentu saja tidak! Ogah aku punya hubungan sama cowok macam dia!"sahut Kahyang terlihat kesal.
"Kamu beneran nggak pacaran sama dia? Lalu kenapa kamu pelukan sama dia?"tanya Riska yang merasa belum percaya dengan jawaban Kahyang.
"Waktu itu aku keluar dari ATM, dan tiba-tiba dia meluk aku begitu saja. Kamu tahu sendiri,'kan? Tuh cowok kalau ketemu sama aku suka pegang-pegang sembarangan. Dan kemarin itu dia tiba-tiba meluk aku,"jelas Kahyang apa adanya.
"Iya juga ya,"sahut Riska membenarkan kata-kata Kahyang. Orang yang bernama Roger itu memang sok akrab dengan Kahyang dan suka memegang tangan Kahyang ataupun merangkul Kahyang sesuka hatinya,"Jadi, siapa sebenarnya yang nyebar gosip soal kamu? Foto kamu ini nggak cuma di kirim ke grup chat kelas kita aja. Hampir semua orang di kampus ini sudah tahu soal foto kamu ini. Dari kemarin ada yang pengen merusak nama baik kamu. Sepertinya benci banget sama kamu,"ujar Riska menghela napas panjang.
"Sudah, jangan dipikirin! Biarin aja mereka ngomongin aku. Ntar kalau udah capek juga berhenti sendiri. Sudah, jangan dipikirkan! Ayo, kita ke kelas!"ajak Kahyang.
"Kamu kok, bisa, sih, santai begitu? Padahal kamu digosipkan habis-habisan,"ujar Riska geleng-geleng kepala melihat Kahyang yang nampak acuh dengan gosip yang beredar.
Setelah selesai mengikuti mata kuliah hari ini, Kahyang pun keluar dari gedung tempat mereka menuntut ilmu itu bersama Riska. Tepat saat berada di gerbang kampus, tiba-tiba Yudha menghadangnya.
"Yang, bisa kita bicara sebentar?"tanya Yudha yang penasaran karena mendapatkan pesan anonim berupa foto-foto Kahyang berpelukan dengan seorang pria.
Sedangkan tidak jauh dari tempat ketiga orang itu berdiri, nampak Mandala yang sedang fokus menatap ketiganya. Mandala melihat ketiga orang itu dari dalam mobilnya yang di parkir tidak jauh dari gerbang kampus Kahyang.
"Katakan saja!"sahut Kahyang berusaha tetap tenang. Masih ada rasa cinta dalam hatinya untuk pria yang saat ini sedang berada di depannya ini.
"Em, aku pulang duluan, ya!"ucap Riska yang merasa keberadaan dirinya akan menganggu sahabatnya yang sedang berbicara dengan mantan pacarnya itu. Riska langsung berjalan cepat meninggalkan keduanya.
"Iya,"sahut Yudha yang memang ingin bicara empat mata dengan Kahyang. Sedangkan Kahyang hanya menghela napas berat saat Riska berlalu pergi tanpa menunggu jawaban darinya.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?"tanya Kahyang berusaha bersikap biasa.
"Kita cari tempat buat bicara, yuk!"ajak Yudha seraya meraih tangan Kahyang.
Mandala mencengkram erat kemudi mobilnya saat melihat Yudha memegang tangan Kahyang. Rahangnya nampak mengeras, tatapannya begitu tajam menatap kearah Yudha.
"Siapa pemuda itu?"geram Mandala nampak tidak suka saat tangan Kahyang di pegang oleh Yudha.
Kahyang menatap Yudha dengan mata jernihnya saat Yudha dengan lembut memegang tangannya. Pemuda itu menatapnya dengan tatapan teduh. Tatapan yang selalu membuat hati Kahyang tenang.
"Bagaimana jika kita bicara sambil makan?"tanya Yudha tersenyum lembut.
Tiiinn! Tiiinn! Tiiinn! Tiiinn!
Suara klakson mobil itu membuat Kahyang dan Yudha terkejut dan langsung menoleh ke asal suara. Kahyang membulatkan matanya saat melihat mobil yang saat ini berada di tepi jalan yang dekat dengannya. Belum hilang keterkejutan Kahyang, sekarang handphonenya malah berdering.
Kahyang mengambil handphonenya, mengangkat telepon yang nama pemanggilnya adalah 'bajingan'. Wajah Kahyang terlihat sangat kesal.Belum sempat Kahyang membuka suara, penelpon itu sudah lebih dulu bicara.
"Cepat masuk ke dalam mobil! Atau aku akan keluar dan menggendong mu masuk ke dalam mobil,"ucap penelpon yang tidak lain adalah Mandala.
Tut! Tut! Tut!
Belum sempat Kahyang bicara, Mandala sudah lebih dulu mengakhiri panggilan teleponnya.Sedangkan Yudha nampak menatap Kahyang dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Si brengseek mesum ini!"umpat Kahyang bergegas menghampiri mobil Mandala. Kahyang takut jika Mandala benar-benar melakukan apa yang dikatakan nya tadi. Yaitu menggendong dirinya masuk ke dalam mobil. Yudha nampak terkejut mendengar umpatan Kahyang hingga terdiam beberapa saat.
"Yang! Tunggu dulu! Kita belum bicara!"panggil Yudha saat tersadar dari keterkejutan nya, bergegas mengejar Kahyang.
"Kita bicara lain kali saja,"ucap Kahyang yang baru saja membuka pintu mobil Mandala. Melempar senyum tipis pada Yudha, kemudian segera masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.
"Kahyang!"panggil Yudha, tapi mobil itu sudah melaju meninggalkan tempat itu.
"Siapa orang yang menjemput Kahyang? Dan siapa orang yang di umpat Kahyang tadi?"gumam Yudha menatap mobil yang membawa Kahyang semakin menjauh.
...🌟"Jangan terlalu membenci, nanti kamu cinta. Jangan terlalu mencinta, kalau patah hati, susah nyari obatnya."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Galih Pratama Zhaqi
hooh betul jngn terlalu membenci d jngn terlalu mencintai 😍
2024-09-19
1
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
dua duanya saling membenci nanti jadi saling mencintai
2024-08-01
1
Waris panca Kumala
cewek cantik semua juga mau...tapi tidak semua cewe cantik sama cowo kaya...lelaki berfikir pakai logika dan wanita selalu mendengarkan kata hatinya
2023-08-23
2