Tangan Anggoro mengepal, rahangnya mengeras, tatapan matanya begitu tajam ke arah putri semata wayangnya. Mala terduduk di tepi ranjang dengan tubuh yang terasa lemas tak bertulang.
Bagaimana mungkin putrinya yang belum menikah bisa mengandung?
"Ini resep beberapa vitamin. Silahkan tebus di apotik! Saya permisi,"ujar dokter yang memeriksa Kahyang. Melihat suasana yang nampak tidak kondusif, dokter itu memilih pamit undur diri.
"Katakan pada papa! Siapa ayah dari anak yang kamu kandung itu?"tanya Anggoro dengan tatapan tajam, terdengar mengintimidasi. Anggoro merasa kecewa karena putrinya telah mengandung sebelum menikah. Padahal selama ini Anggoro sudah berusaha menjaga, menjadi ayah yang baik, perhatian dan mendidik putrinya sebaik mungkin. Tapi kenapa hal ini bisa terjadi?
Kahyang menggelengkan kepalanya pelan,"A.. aku tidak tahu, pa,"sahut Kahyang gugup dengan wajah tertunduk.
"Apa maksud kamu? Apakah kamu dilecehkan oleh orang asing!"tanya Anggoro dengan kilat amarah di matanya, kedua tangannya semakin mengepal kuat hingga kuku-kuku nya terlihat memutih. Tidak terima ada orang yang berani merusak bunga yang selama ini di jaga dan dirawatnya dengan penuh kasih sayang.
"Iya,"sahut Kahyang tanpa berani menatap kedua orang tuanya. Air matanya mengalir tanpa bisa dikendalikan nya. Merasa bersalah karena tidak bisa menjaga dirinya sendiri hingga kesuciannya direnggut pria yang bukan suaminya. Seharusnya dirinya menjaga kesucian nya hanya untuk suaminya kelak.
Mala mendekati putrinya kemudian memeluknya. Ibu dan anak itu sama-sama menangis. Mala tidak pernah tahu jika putrinya mengalami pelecehan hingga akhirnya mengandung seperti ini. Semua itu karena selama ini Kahyang yang pandai menyembunyikan perasaan nya bersikap seperti biasanya. Sehingga baik Mala maupun Anggoro tidak mengetahui jika putri mereka mengalami musibah.
Anggora mengusap kasar rambutnya kebelakang dengan kedua tangannya. Kabar kehamilan putrinya dan kenyataan bahwa putrinya tidak mengenal siapa ayah dari bayi yang dikandungnya benar-benar membuat Anggoro frustasi. Putri semata wayangnya yang dijaga selama ini telah ternoda. Putri yang diharapkan bisa mendapatkan suami yang baik dan bisa meneruskan menjadi pemimpin di perusahaan nya malah mengandung benih orang yang tidak di kenal.
Mala melerai pelukannya, kemudian menghapus air mata putrinya. Mala memegang kedua pundak Kahyang lalu bertanya,"Katakan pada mama, apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kamu bisa mengalami musibah ini?"tanya Mala lembut.
"Semua ini berawal..."
Kahyang menceritakan kenapa dirinya sampai kehilangan kesuciannya. Dari dirinya menghadiri pesta ulang tahun temannya hingga berakhir dalam mobil dengan seorang pria yang tidak dikenalnya.
Anggoro dan Mala merasa bersalah karena telah berprasangka buruk terhadap putri mereka. Mereka pikir, putri mereka bergaul di luar batas. Ternyata putri mereka mengalami pelecehan.
"Kamu tidak bertanya siapa nama pria itu dan dimana alamatnya?"tanya Mala lembut, menatap putrinya dengan tatapan iba.
"Tidak. Aku sudah memintanya untuk bertanggung jawab, Tapi dia tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya dan mengusir aku dari mobilnya. Aku juga tidak sempat menanyakan namanya, ma,"jawab Kahyang jujur adanya.
"Kamu ingat nomor plat mobil pria itu?"tanya Anggoro menurunkan emosinya. Jika saja dia tahu siapa orang yang telah berani merusak putrinya, Anggoro pasti akan menghajar pria itu sampai babak belur. Apalagi pria itu terang-terangan menolak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya pada putrinya
"Aku tidak ingat, pa. Tapi jika bertemu dengan dia, aku rasa, aku pasti bisa mengingat wajah nya,"sahut Kahyang masih dengan air mata yang membasahi pipinya.
Anggoro membuang napas kasar menatap putrinya,"Papa beri waktu dua minggu. Cari pria itu untuk bertanggung jawab pada bayi yang kamu kandung. Mungkin dia akan menikahi kamu, jika tahu kamu sedang mengandung anaknya. Tapi jika kamu tidak menemukannya pria itu atau walaupun bertemu dengan nya dia tetap tidak mau bertanggung jawab...."Anggoro menjeda kata-katanya kemudian berkata dengan ekspresi dan tatapan dingin kepada Kahyang,"Gugurkan kandungan kamu!" Anggoro membalikkan tubuhnya dan keluar dari kamar putrinya.
Kahyang spontan mengangkat wajahnya menatap punggung papanya yang menghilang di balik pintu kamarnya dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya. Kahyang tidak menyangka jika papanya akan menyuruh nya untuk menggugurkan kandungan nya.
Kahyang mengalihkan pandangannya pada Mala,"Ma, mana mungkin aku menggugurkan kandungan ku, ma. Bayi yang aku kandung ini tidak bersalah, ma! Dia tidak berdosa,"ucap Kahyang dengan buliran air mata yang terus menetes dari matanya.
"Apa kamu mau melahirkan anak itu? Kamu tidak malu jika di cap sebagai perempuan nggak bener, karena hamil di luar nikah? Dan bagaimana dengan anakmu nanti? Bagaimana jika dia bertanya siapa ayah nya? Bagaimana kamu menjawab nya? Apa kamu tidak kasihan jika anakmu kelak diejek sebagai anak haram oleh teman-temannya?"tanya Mala bertubi-tubi, membuat Kahyang terdiam.
Melihat putrinya yang hanya terdiam, Mala kembali berkata,"Cari pria itu dan minta pertanggung jawaban darinya! Jika tidak ketemu atau bertemu tapi dia tetap tidak mau bertanggung jawab, sepertinya kamu memang harus menggugurkan kandungan kamu! Pikirkan masa depan mu! Istirahat lah! Agar kamu cepat sehat,"Mala mengusap lembut kepala Kahyang, kemudian keluar dari kamar itu.
"Aku telah melakukan perbuatan dosa tanpa sadar. Tapi bayi ini tidak berdosa. Jika aku membunuhnya maka aku akan semakin berdosa. Aku harus mencari pria brengseek itu. Ini semua demi bayi yang tidak berdosa dalam rahim ku ini,"gumam Kahyang mengusap air matanya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mengelus perutnya dengan lembut.
Mana mungkin Kahyang membunuh darah dagingnya sendiri. Bahkan binatang buas pun tidak akan memakan anaknya sendiri. Lalu kenapa dirinya yang mempunyai akal malah ingin membunuh anaknya sendiri?
Kahyang juga tahu, menggugurkan kandungan bisa membuat wanita berisiko mengembangkan infeksi rahim. Bila tidak segera ditangani, infeksi tersebut bisa menyebar ke saluran telur dan ovarium yang dikenal sebagai penyakit radang panggul. Penyakit tersebut bisa meningkatkan risiko kemandulan.
Banyak di luar sana wanita yang belum diberi kepercayaan bahkan tidak diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk mengandung. Mereka berobat kesana kemari demi mendapatkan keturunan. Lalu kenapa dirinya yang diberikan kepercayaan untuk mengandung malah ingin membunuh bayi yang tidak berdosa dalam kandungan nya?
***
Puspa Kahyang melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Kahyang bertubuh mungil, rambut sebatas bokong yang terlihat tebal dan indah, wajah cantik tanpa riasan namun terlihat imut. Kuliah jurusan bisnis manajemen dengan nilai pas-pasan. Sebenarnya Kahyang lebih tertarik pada dunia design. Namun kedua orang tuanya memintanya untuk kuliah di jurusan bisnis agar bisa menggantikan papanya memimpin perusahaan. Semua itu karena Kahyang adalah anak semata wayang.
Hari ini gadis imut itu memakai celana jeans yang dipadukan dengan kemeja putih dan sepatu sneaker. Gadis itu berjalan di koridor kampus. Banyak pasang mata yang menatap gadis itu penuh kekaguman.
"Kahyang!"panggil seseorang yang berlari menyusul nya membuat gadis cantik itu berhenti.
"Ris, sangka 'in sudah di kelas. Ayo, cepat! Keburu mata kuliahnya dimulai. Mana dosennya killer lagi,"ujar Kahyang pada Riska sahabatnya .
"Aku tadi bangun kesiangan,"sahut Riska, seraya mengatur napasnya. Kemudian keduanya bergegas masuk ke dalam kelas sebelum mata kuliah dimulai.
Setelah mengikuti beberapa mata kuliah yang sesungguhnya sulit masuk ke dalam otaknya, Kahyang keluar dari kelas nya bersama Riska.
"Huff.. akhirnya selesai juga. Kapan aku bisa lulus kalau begini terus?"gumam Kahyang dengan wajah lesu.
"Mangkanya, belajar! Kamu kalau ada waktu bukannya belajar, tapi malah menggambar,"ujar Riska yang sudah mengenal Kahyang dari bangku SMU.
"Aku memang nggak bakat kuliah di jurusan bisnis,"sahut Kahyang dengan wajah lesu.
"Dasar aneh! Kalau kamu ngerasa nggak berbakat di bidang bisnis, kenapa kamu ngambil jurusan bisnis? Bukannya kuliah jurusan Fashion Design aja!"ujar Riska geleng-geleng kepala.
"Kamu, 'kan tahu apa masalahnya. Ortu aku maksa aku buat ambil jurusan bisnis,"ujar Kahyang dengan ekspresi tidak berdaya.
"Yang!"tiba-tiba seseorang memanggil dan memegang tangan Kahyang dari belakang.
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Milady Adara
lah...mau di hajar??.. anakmu dulu yg dihajar..jgn orang lain..
2023-12-16
2
Bundanya Pandu Pharamadina
semangat Kahyang jodoh pasti akan bertemu
2023-11-28
1
Riska Nurhasanah
aduh namaku di sebut sebut 😅😅
2023-11-14
1