"Yang!"tiba-tiba seseorang memanggil dan memegang tangan Kahyang dari belakang.
"Tolong lepaskan! Aku mau pulang,"pinta Kahyang tanpa mau menatap orang yang memegang tangan nya. Walaupun hanya mendengar suaranya, Kahyang tahu benar siapa yang sedang memegang tangannya saat ini.
"Yang, kenapa kamu menghindari aku? Kamu tidak mau menerima telepon ku, tidak membaca chat ku, apalagi membalas nya. Apa salahku, Yang?"tanya Yudha yang saat ini sudah berdiri di depan Kahyang dengan ekspresi sendu.
"Aku tidak bisa lagi meneruskan hubungan kita,"ucap Kahyang berusaha membendung butiran kristal yang ingin keluar dari sudut matanya.
"Apa maksud kamu?"tanya Yudha ingin memperjelas maksud dari perkataan Kahyang.
"Mulai hari ini kita putus,"ucap Kahyang menatap Yudha sekilas, kemudian memalingkan wajahnya. Sungguh sangat berat bagi Kahyang saat harus mengucapkan kata putus untuk mengakhiri hubungannya dengan pria yang dicintainya ini.
"Putus? Kamu pasti bercanda,"sahut Yudha tertawa hambar.
"Tidak. Aku serius. Mulai hari ini kita putus,"ucap Kahyang mengulangi kata-kata nya tadi, tanpa mau menatap Yudha.
"Tapi apa alasan nya, Yang? Apa salahku? Beri tahu aku ! Please! Aku benar-benar mencintai kamu, Yang. Aku mohon jangan akhiri hubungan kita!"pinta Yudha dengan wajah memelas.
"Kamu tidak punya salah apapun padaku. Aku harus mengakhiri hubungan kita, karena aku sudah dijodohkan oleh kedua orang tuaku. Jadi, aku tidak mungkin lagi bersamamu,"ucap Kahyang tanpa mau menatap Yudha, mati-matian menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Dijodohkan? Tidak mungkin! Aku tidak percaya. Kamu pasti berbohong, 'kan?"tanya Yudha seraya menggelengkan kepalanya pelan. Rasanya begitu sulit menerima kenyataan jika wanita yang dicintainya selama ini telah dijodohkan. Entah siapa pria yang dijodohkan dengan kekasihnya ini.
"Maaf!"ucap Kahyang dengan suara lirih.
"Aku tidak percaya jika kamu sudah dijodohkan. Aku tidak mau kita putus. Terkecuali jika aku sudah bertemu dengan pria yang dijodohkan dengan kamu,"ujar Yudha yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya harus putus dengan Kahyang.
"Maaf! Aku tidak bisa menentang kedua orang tua ku,"ucap Kahyang sekali lagi, lalu pergi dari tempat itu diikuti Riska.
"Yang!"panggil Yudha tapi Kahyang terus melangkah pergi tanpa menoleh pada Yudha sama sekali. Yudha hanya bisa menatap Kahyang yang semakin menjauh darinya dengan tatapan sendu.
"Aku tidak percaya jika Kahyang memutuskan aku karena dijodohkan. Jika alasnya karena dijodohkan, pasti dari satu setengah bulan yang lalu dia sudah mengatakan nya. Tidak perlu menghindari aku selama satu setengah bulan seperti ini,"gumam Yudha lirih.
Sudah dua tahun mereka menjalin hubungan dan saling mencintai. Yudha yang tampan dan Kahyang yang cantik. Keduanya sangat serasi. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang iri dengan hubungan mereka. Salah satunya adalah Nita yang berusaha menjebak Kahyang hingga Kahyang kehilangan kesuciannya.
Kahyang menghapus air matanya. Semenjak kehilangan kesuciannya, Kahyang memang menghindari Yudha. Kahyang merasa rendah diri karena sudah tidak suci lagi. Apalagi sekarang, setelah Kahyang tahu bahwa dirinya sedang mengandung. Kahyang benar-benar merasa tidak pantas lagi untuk Yudha.
"Yang, apa benar kamu dijodohkan?"tanya Riska setelah mereka jauh dari Yudha.
"Iya,"sahut Kahyang singkat seraya kembali mengusap air matanya.
"Tapi, kenapa kamu tidak jujur dengan Yudha dari awal? Kasihan Yudha yang selama ini kamu gantung tanpa penjelasan,"ujar Riska menyayangkan sikap Kahyang pada Yudha selama satu setengah bulan ini.
"Itu karena aku sangat mencintainya. Sebenarnya aku tidak rela putus dari Yudha,"sahut Kahyang dengan dada yang terasa sesak.
Sebenarnya alasan yang dikatakan Kahyang barusan adalah benar. Namun ada alasan yang lain lagi yang tidak bisa Kahyang katakan. Kahyang menghindari Yudha selama ini karena Kahyang merasa tidak sanggup jujur pada Yudha bahwa dirinya sudah tidak suci lagi. Kahyang takut Yudha tidak mau menerima keadaannya ini. Apalagi setelah Kahyang tahu jika dirinya sedang mengandung, Kahyang semakin merasa tidak mungkin lagi untuk bersama dengan Yudha.
"Eh, kamu kenapa, Yang?"tanya Riska panik saat tiba-tiba Kahyang terhuyung sambil memegangi kepalanya.
"Kepalaku pusing sekali,"ucap Kahyang seraya bersandar di dinding.
"Wajah kamu pucat sekali, Yang,"Riska nampak sangat khawatir dengan Kahyang.
"Aku ingin pulang dan istirahat, Ris,"ucap Kahyang lemah.
"Aku pesankan taksi, ya!"ucap Riska langsung memesan taksi online. Riska merasa iba pada sahabat nya itu.
Setelah sampai di rumah, Kahyang segera membaringkan tubuhnya di atas ranjang,"Semenjak mengandung, aku mudah sekali kecapekan dan sering merasa pusing. Bahkan setiap hari aku mengalami morning sickness,"gumam Kahyang menghela napas panjang. Setelah beristirahat, Kahyang merasa lebih baik. Tiba-tiba Kahyang membulatkan matanya saat tanpa sengaja melihat kalender di atas nakas.
I.. Ini sudah dua minggu. Tapi aku belum juga bisa menemukan ayah dari bayi yang aku kandung ini, papa pasti akan memaksa aku untuk menggugurkan kandungan ku ini. Bagaimana ini?"gumam Kahyang menjadi panik. Sudah dua minggu Kahyang mencari pria yang telah menanamkan benih di rahimnya, namun sampai saat ini belum juga bisa menemukan pria itu.
Ditengah kepanikan Kahyang, seorang ART mengetuk pintu kamar Kahyang. ART itu mengatakan jika Kahyang di tunggu kedua orang tuanya di ruang kerja. Dengan perasaan gelisah dan khawatir, Kahyang menyeret kakinya menuju ke ruang kerja papanya. Kahyang mengetuk pintu ruang kerja Anggoro dan segera masuk saat terdengar suara Anggoro dari dalam ruangan menyuruh nya masuk.
"Kahyang! Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan ayah dari bayi yang kamu kandung?"tanya Anggoro menatap Kahyang yang duduk di depannya. Sedangkan Mala duduk di samping Anggoro.
Kahyang bangkit dari duduknya kemudian bersimpuh di depan papanya,"Pa, tolong jangan gugurkan bayi ini, pa! Dia tidak bersalah, pa!"pinta Kahyang seraya memegangi kaki Anggoro dengan wajah memelas.
"Berarti kamu tidak menemukan pria itu?Sekarang juga, kita pergi ke klinik!"ucap Anggoro seraya menarik tangan Kahyang. Sedangkan Mala tidak berani menghalangi suaminya. Mala tahu betapa kerasnya sifat suaminya.Sekali membuat keputusan, maka sangat sulit untuk membuat pria itu merubahnya.
"Pa, jangan bunuh dia, pa! Biarkan dia hidup! Dia tidak berdosa, pa!"mohon Kahyang, namun tidak dihiraukan oleh Anggoro. Pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan itu tetap membawa Kahyang ke sebuah klinik di ikuti oleh Mala.
"𝙔𝙖 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣, 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖? 𝘼𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙤𝙨𝙖 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙪𝙜𝙪𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙮𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙤𝙨𝙖 𝙞𝙣𝙞,"gumam Kahyang dalam hati.
Saat ini Kahyang sudah berbaring di atas brankar sebuah klinik bersalin. Dari tadi Anggoro memegang Kahyang, hingga Kahyang tidak bisa kabur. Kahyang memutar otak untuk melarikan diri dari tempat itu agar bisa menyelamatkan bayi dalam kandungannya.
"Tolong, jangan sampai putri saya kabur!"ucap Anggoro pada dokter yang akan menangani Kahyang. Karena saat turun dari mobil tadi, Kahyang berusaha kabur.
"Baik, Tuan,"sahut dokter pria itu dan Anggoro pun segera keluar dari ruangan itu bersama Mala.
"Dok, saya mau ke toilet dulu!"ucap Kahyang mencari celah untuk kabur.
"Silahkan! Kamar kecilnya ada di pojok ruangan sana!"ucap dokter itu seraya menunjuk sebuah pintu yang ada di ruangan itu.
"Terimakasih!"ucap Kahyang turun dari brankar. Bukannya menuju kamar kecil, tiba-tiba Kahyang berlari ke arah pintu.
"Hei, jangan biarkan dia kabur!"teriak dokter itu.
Keduanya perawat yang bersama dokter itu pun langsung mengejar Kahyang dan berhasil memegangi tangan Kahyang.
"Lepaskan! Aku tidak ingin menggugurkan kandungan ku! Lepaskan!"pekik Kahyang terus meronta.
"Pegang dia erat-erat! Aku akan menyuntikkan obat bius,"ucap dokter itu membuat Kahyang membulatkan matanya.
Kahyang berusaha melepaskan pegangan tangan kedua perawat yang ada di kanan dan kirinya, namun sangat sulit. Saat obat bius itu sudah setengahnya disuntik kan ke dalam tubuh Kahyang...
"Brak! Prang! Kluntang! Kluntang!"
...🌟"Ada dua hal yang sangat sulit untuk kita lupakan, pertama adalah cinta dan yang kedua adalah benci."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
kluntang kluntang kaleng jatuh atau apa yah
🤔🤭
2023-11-28
2
Waris panca Kumala
knapah ga coba pura² bunuh diri ajah si...walaupun anggoro ga suka sama bayinya kayang tapi setidaknya dia sayang sama kayang
2023-08-19
1
Bzaa
aduhhhhh jdi ikut deg2an akuh
2023-05-24
1