15. Apa Kamu Setuju?

Agung menghela napas berat berkali-kali, menatap putra satu-satunya dengan tatapan kecewa. Sudah dua bulan yang lalu Agung mengatakan bahwa Mandala akan di jodohkan dengan anak sahabatnya, karena itu Agung menyuruh Mandala untuk memutuskan kekasihnya, Sheila. Mandala memang memutuskan kekasihnya, tapi tidak disangka malah menghamili seorang gadis.

Untuk beberapa menit, ketiga orang itu diam. Agung dan Prameswari nampak berusaha menurunkan emosi mereka. Sedangkan Mandala hanya bisa diam. Setelah merasa agak tenang, Agung pun memulai pembicaraan.

"Apa kamu tidak ingat dengan apa yang papa katakan dua bulan yang lalu?"tanya Agung menatap lekat wajah putranya.

"Aku ingat, pa,"sahut Mandala.

"Kalau kamu ingat, kenapa kamu sampai menghamili anak gadis orang?"tanya Agung dengan wajah geram. Sedangkan Kahyang yang akan kembali ke dalam kamarnya, reflek berhenti di depan ruang kerja Agung saat mendengar kata-kata Agung. Saat keluar dari ruangan itu tadi, ternyata Kahyang tidak menutup pintu dengan rapat, sehingga Kahyang bisa mendengar pembicaraan Mandala dan kedua orang tuanya dari luar.

"Papa sudah mengatakan padamu. Sahabat papa ingin menikahkan putri mereka dengan kamu. Keluarga kita berhutang budi pada mereka, Man. Jika bukan karena mereka, mungkin kita sudah tinggal di jalanan.Mereka menyuntikkan dana di perusahaan kita saat perusahaan kita hampir gulung tikar karena kebakaran. Terlebih lagi, apa kamu tidak ingat? Kamu bisa melihat dunia karena mereka mendonorkan mata putra mereka padamu. Begitu besar jasa mereka pada kita. Dan selama ini mereka tidak pernah meminta apapun dari kita. Mereka hanya meminta kamu menikahi putri mereka. Apakah itu terlalu berat untuk mu?"tanya Agung berusaha tenang, menurunkan emosinya.

"Aku ingat semua budi mereka pada kita, pa. Aku sama sekali tidak keberatan jika harus menikah dengan putri mereka. Soal kejadian aku dan Kahyang, aku benar-benar minta maaf! Aku khilaf," sahut Mandala tertunduk penuh penyesalan.

"Lalu bagaimana dengan Kahyang?"tanya Prameswari yang dari tadi diam.

"Mandala akan tetap menikahi gadis itu. Tapi secara diam-diam. Cukup kita saja yang tahu, jangan sampai ada yang tahu jika Mandala menikah dengan gadis itu,"ujar Agung kembali menghela napas berat. Sedangkan Mandala hanya bisa pasrah, menerima apapun keputusan yang akan di ambil kedua orang tuanya.

"Apa maksud papa? Papa ingin Kahyang menjadi istri siri Mandala? Apa papa tidak mendengar saat di dapur tadi? Kahyang menolak dengan tegas untuk menikah siri dengan Mandala. Kita juga mempunyai seorang putri, pa. Bagaimana jika putri kita diperlakukan seperti itu? Apa papa terima?"protes Prameswari.

Sebagai sesama wanita, Prameswari juga tidak mau jika dijadikan istri siri. Prameswari juga tidak terima seandainya putrinya diperlakukan seperti itu. Apalagi kesalahan bukan pada Kahyang, tapi murni kesalahan Mandala.

"Kebetulan mereka mengatakan pada papa untuk menunda pernikahan sekitar satu tahun lagi, sampai putri mereka lulus kuliah. Jadi, Mandala bisa menikahi gadis itu secara sah di mata hukum. Tapi hanya selama satu tahun. Setelah itu, mereka harus bercerai,"jelas Agung.

"Apa menurut papa itu adil buat Kahyang?"tanya Prameswari. yang merasa keputusan itu merugikan Kahyang. Sedangkan Kahyang yang berada di luar ruangan, sekarang menjadi mengerti. Alasan Mandala tidak bersedia memberikan status sebagai istri yang sah di mata hukum kepadanya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, ma? Sahabat papa sudah terlalu banyak berjasa pada keluarga kita. Menikahkan Mandala dengan putri mereka adalah jalan satu-satunya untuk membalas budi mereka. Kita juga tidak akan melepaskan tanggung jawab pada gadis itu dan bayi yang ada dalam kandungan nya. Kita akan tetap membiayai hidup mereka, dan tidak akan membiarkan mereka kekurangan apapun. Tapi kita tidak bisa menjadikan gadis itu sebagai menantu kita selamanya,"ujar Agung.

"Papa benar. Kita tidak punya pilihan lain,"sahut Prameswari menunduk tidak berdaya. Keputusan ini memang sangat sulit. Tapi mereka tidak mempunyai pilihan lain. Walaupun keputusan ini sangat merugikan dan akan menyakiti Kahyang, tapi mereka tidak bisa mengabaikan permintaan orang yang telah berjasa besar untuk keluarga mereka.

"Bagaimana, Man? Apa kamu punya opsi lain untuk menyelesaikan masalah yang kamu buat ini?'tanya Agung pada Mandala, terdengar dingin.

"Tidak, pa. Aku akan menerima apapun keputusan papa dan mama,"sahut Mandala pasrah.

"Bagus kalau begitu,"ujar Agung.

"Tapi, pa. Apa benar, mereka pindah ke kota ini?"tanya Prameswari.

"Iya. Mereka memindahkan perusahaan induk mereka ke kota ini agar bisa lebih dekat dengan kita. Karena itu, kita belum bisa menemui mereka, karena mereka masih sibuk mengurus kepindahan perusahaan mereka ke kota ini,"jelas Agung.

"Setelah putra mereka meninggal, aku belum pernah sekalipun bertemu mereka. Aku baru tahu jika mereka memiliki seorang putri,"sahut Prameswari.

"Dua tahun setelah putra mereka meninggal, mereka baru memiliki anak lagi,"ujar Agung.

"Bukankah saat putra mereka meninggal, putra mereka berusia lima tahun, sama seperti Mandala? Berarti, putri mereka sekarang usianya dua puluh tahun, ya pa?"tanya Prameswari.

"Iya, ma. Ya sudah, sebaiknya sekarang kita tidur. Ingat, Man, jangan berbuat ulah lagi!"Agung memperingati Mandala.

"Iya, pa. Aku mengerti,"sahut Mandala.

Kahyang yang dari tadi mendengar pembicaraan ketiga orang itu pun akhirnya bergegas pergi saat ketiga orang itu menyudahi pembicaraan mereka. Kahyang bergegas kembali ke kamarnya.

Mandala merebahkan tubuhnya di atas ranjang menatap langit-langit kamarnya. Beberapa kali nampak menghela napas berat.

"Aku merasa bersalah pada gadis itu. Aku benar-benar tidak bisa mengontrol tubuhku jika melihat gadis itu. Aku juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu,"gumam Mandala kembali menghela napas berat,"Kahyang... ternyata namanya adalah Kahyang. Nama yang indah,"gumam Mandala, tanpa disadari nya, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas. Perlahan Mandala mengusap bibirnya sendiri, teringat saat dirinya mencium Kahyang. Bagi Mandala, bibir gadis itu begitu menggoda.

Semenjak bertemu dengan Kahyang, Mandala selalu teringat pada gadis itu. Tanpa disadari nya, posisi Sheila dihatinya perlahan tergeser oleh Kahyang. Sehingga dengan mudah Mandala memutuskan Sheila yang sudah lama dipacari dan dicintai nya. Karena dalam pikirannya hanya terbayang Kahyang. Saat menyadari bahwa dirinya selalu memikirkan Kahyang, Mandala menganggap bahwa semua itu karena rasa bersalahnya pada Kahyang, karena telah merenggut kesucian gadis itu. Tapi apakah benar begitu?

Keesokan harinya, seperti biasa, Kahyang memulai harinya dengan memuntahkan seluruh isi perutnya hingga tanpa tersisa. Dan setiap pagi, tubuh Kahyang akan merasa lemas karena morning sickness yang dialaminya. Kahyang baru keluar dari dalam kamarnya saat seorang ART memberitahunya untuk sarapan bersama.

Kahyang merasa canggung saat dimeja makan itu juga ada Mandala di sana. Sedangkan Mandala nampak bersikap biasa saja.

"Kamu pucat sekali? Apa kamu sakit lagi?"tanya Prameswari saat Kahyang baru saja duduk. Wanita paruh baya itu nampak khawatir pada Kahyang.

"Tidak, Tan. Saya baik-baik saja. Hanya saja, setiap hari mengalami morning sickness. Jadi kalau pagi rasanya lemas,"jawab Kahyang jujur.

Prameswari menghela napas berat, menatap iba pada Kahyang, sedangkan Mandala juga menghela napas berat mendengar kata-kata Kahyang. Apalagi saat menatap sekilas wajah pucat Kahyang, Mandala semakin merasa bersalah. Bukankah sebagai ayah dari bayi itu, Mandala seharusnya selalu ada buat Kahyang di saat-saat seperti itu?.

Selesai sarapan, Agung kembali mengajak mereka ke ruang kerjanya untuk membahas masalah semalam.

"Kahyang, sebenarnya Mandala sudah kami jodohkan dengan anak sahabat Om. Karena kami berhutang budi pada mereka. Namun, Mandala akan tetap menikahi kamu secara sah di mata hukum. Artinya, nantinya status kamu adalah istri sah Mandala. Tapi.. Agung menjeda kata-katanya hanya untuk menarik napas yang terasa berat,"Kalian hanya akan menikah selama satu tahun. Kamu jangan khawatir, setelah bercerai, Mandala akan tetap memenuhi kebutuhan mu dan anakmu. Apa kamu setuju?"tanya Agung menatap lekat pada Kahyang.

...🌟"Cinta datang dan pergi, tanpa bisa kita pinta, apalagi kita halangi."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

yuli

yuli

puspa. jg dijodohoan kan,, apa. artinya memang mereka itu dijodohoan ortu masing2 ya

2024-02-02

2

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

menunggu detik² hari pernikahan Mandala Kahyang, apakah ortu Kahyang akan di datangkan oleh mbak Author 🤔

2023-11-28

1

Waris panca Kumala

Waris panca Kumala

rasullullah memang membolehkan umatnya memakan daging babi disaat tidak ada makanan yang lainnya lagi...tapi di hadits berikutnya rasullullah mengatakan lagi "ambil sekedar menghilangkan rasa laparmu"... jika hanya membutuhkan status anak yang sah yh sudah terima sja apapun persyratan mereka (menurutku pribadi)🙃

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Terenggut
2 2. Penghargaan
3 3. Diagnosa
4 4. Orang Asing
5 5. Kabur
6 6. Sangat Menggoda
7 7. Istri Siri
8 8. Merasa Bersalah
9 9. Aku Merindukan Mu
10 10. Wanita Lain
11 11. Menikahlah Denganku!
12 12. Gosip
13 13. Kau?
14 14. Khilaf?
15 15. Apa Kamu Setuju?
16 16. Khawatir
17 17. Resmi
18 18. Gebetan Baru?
19 19. SaSiMu?
20 20. Di Reset
21 21. Kemarahan Prameswari
22 22. Kekhawatiran Agung
23 23. Calon Mertua
24 24. Suamiku
25 25. Sorry, ya!
26 26. Menculik?
27 27. Bayaran
28 28. Penasaran
29 29. Kawin Lari?
30 30. Pemandangan Indah
31 31. Cincin
32 32. Putus Asa
33 33. Babak Belur
34 34. Rekaman
35 35. Di Panggil Rektor
36 36. Skorsing
37 37. Sudah Terbiasa
38 38. Sebuah Lagu
39 39. Istri?
40 40. Marah
41 41. Aku Mencintai Mu!
42 42. Karena Ciuman
43 43. Hampir Lupa
44 44. Tidak Ingin Berpisah
45 45. Nama
46 46. Anak Haram
47 47. Di Jodohkan?
48 48. Maaf!
49 49. Jangan Ceraikan Aku!
50 50. Pesan
51 51, Dari Kejauhan
52 52. Di Kurung
53 53. Kantong Susu
54 54. Firasat
55 55. Kabur
56 56. Bingung
57 57. Bukan Sekedar Status
58 58. Dibatalkan?
59 59. Kamar Pengantin
60 60. Penuh?
61 61. Aku Lelah
62 62. Konsekuensi
63 63. Tidak Mengenali
64 64. Menyusui
65 65. Tidak Bisa Menunggu
66 66. Marah
67 67. Siapa Yang Salah
68 68. Tidak Mau Cerai
69 69. Egois
70 70. Sakit Tidak Berdarah
71 71. Cuma Mantan?
72 72. Percayalah!
73 73. Tidak Ada Larangan
74 74. Sungguh Bodoh!
75 75. Teman
76 76. Berubah
77 77. Aku Juga Cemburu!
78 78. Ulang Lagi
79 79. Bukan Yang Terbaik
80 80. Kamu Mencintai Dia?
81 81. Menghasut
82 82. Di Kantor Mandala
83 83. Di Cium
84 84. Mimpi!
85 85. Istrinya?
86 86. Aneh
87 87. Ada Apa?
88 88. Pria Abnormal
89 89. Tanggung Jawab
90 90. Terserah!
91 91. Keyakinan Anggoro
92 92. Mohon Rahasiakan!
93 93. Betapa Bodohnya
94 94. Hai, Sayang!
95 95. Aku Tunggu Jandamu!
96 96. Kamu Cemburu?
97 97. Ketemu Lagi
98 98. Stempel
99 99. Secangkir Teh
100 100. Sayang, Tolong Aku!
101 101. Milikmu?
102 102. Kebenarannya
103 103. Pujangga Cinta
104 104. Lima Milyar
105 105. Beraksi
106 106. Di Tabrak
107 107. Tenanglah!
108 108. Memaafkan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Terenggut
2
2. Penghargaan
3
3. Diagnosa
4
4. Orang Asing
5
5. Kabur
6
6. Sangat Menggoda
7
7. Istri Siri
8
8. Merasa Bersalah
9
9. Aku Merindukan Mu
10
10. Wanita Lain
11
11. Menikahlah Denganku!
12
12. Gosip
13
13. Kau?
14
14. Khilaf?
15
15. Apa Kamu Setuju?
16
16. Khawatir
17
17. Resmi
18
18. Gebetan Baru?
19
19. SaSiMu?
20
20. Di Reset
21
21. Kemarahan Prameswari
22
22. Kekhawatiran Agung
23
23. Calon Mertua
24
24. Suamiku
25
25. Sorry, ya!
26
26. Menculik?
27
27. Bayaran
28
28. Penasaran
29
29. Kawin Lari?
30
30. Pemandangan Indah
31
31. Cincin
32
32. Putus Asa
33
33. Babak Belur
34
34. Rekaman
35
35. Di Panggil Rektor
36
36. Skorsing
37
37. Sudah Terbiasa
38
38. Sebuah Lagu
39
39. Istri?
40
40. Marah
41
41. Aku Mencintai Mu!
42
42. Karena Ciuman
43
43. Hampir Lupa
44
44. Tidak Ingin Berpisah
45
45. Nama
46
46. Anak Haram
47
47. Di Jodohkan?
48
48. Maaf!
49
49. Jangan Ceraikan Aku!
50
50. Pesan
51
51, Dari Kejauhan
52
52. Di Kurung
53
53. Kantong Susu
54
54. Firasat
55
55. Kabur
56
56. Bingung
57
57. Bukan Sekedar Status
58
58. Dibatalkan?
59
59. Kamar Pengantin
60
60. Penuh?
61
61. Aku Lelah
62
62. Konsekuensi
63
63. Tidak Mengenali
64
64. Menyusui
65
65. Tidak Bisa Menunggu
66
66. Marah
67
67. Siapa Yang Salah
68
68. Tidak Mau Cerai
69
69. Egois
70
70. Sakit Tidak Berdarah
71
71. Cuma Mantan?
72
72. Percayalah!
73
73. Tidak Ada Larangan
74
74. Sungguh Bodoh!
75
75. Teman
76
76. Berubah
77
77. Aku Juga Cemburu!
78
78. Ulang Lagi
79
79. Bukan Yang Terbaik
80
80. Kamu Mencintai Dia?
81
81. Menghasut
82
82. Di Kantor Mandala
83
83. Di Cium
84
84. Mimpi!
85
85. Istrinya?
86
86. Aneh
87
87. Ada Apa?
88
88. Pria Abnormal
89
89. Tanggung Jawab
90
90. Terserah!
91
91. Keyakinan Anggoro
92
92. Mohon Rahasiakan!
93
93. Betapa Bodohnya
94
94. Hai, Sayang!
95
95. Aku Tunggu Jandamu!
96
96. Kamu Cemburu?
97
97. Ketemu Lagi
98
98. Stempel
99
99. Secangkir Teh
100
100. Sayang, Tolong Aku!
101
101. Milikmu?
102
102. Kebenarannya
103
103. Pujangga Cinta
104
104. Lima Milyar
105
105. Beraksi
106
106. Di Tabrak
107
107. Tenanglah!
108
108. Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!