Agung menghela napas berat berkali-kali, menatap putra satu-satunya dengan tatapan kecewa. Sudah dua bulan yang lalu Agung mengatakan bahwa Mandala akan di jodohkan dengan anak sahabatnya, karena itu Agung menyuruh Mandala untuk memutuskan kekasihnya, Sheila. Mandala memang memutuskan kekasihnya, tapi tidak disangka malah menghamili seorang gadis.
Untuk beberapa menit, ketiga orang itu diam. Agung dan Prameswari nampak berusaha menurunkan emosi mereka. Sedangkan Mandala hanya bisa diam. Setelah merasa agak tenang, Agung pun memulai pembicaraan.
"Apa kamu tidak ingat dengan apa yang papa katakan dua bulan yang lalu?"tanya Agung menatap lekat wajah putranya.
"Aku ingat, pa,"sahut Mandala.
"Kalau kamu ingat, kenapa kamu sampai menghamili anak gadis orang?"tanya Agung dengan wajah geram. Sedangkan Kahyang yang akan kembali ke dalam kamarnya, reflek berhenti di depan ruang kerja Agung saat mendengar kata-kata Agung. Saat keluar dari ruangan itu tadi, ternyata Kahyang tidak menutup pintu dengan rapat, sehingga Kahyang bisa mendengar pembicaraan Mandala dan kedua orang tuanya dari luar.
"Papa sudah mengatakan padamu. Sahabat papa ingin menikahkan putri mereka dengan kamu. Keluarga kita berhutang budi pada mereka, Man. Jika bukan karena mereka, mungkin kita sudah tinggal di jalanan.Mereka menyuntikkan dana di perusahaan kita saat perusahaan kita hampir gulung tikar karena kebakaran. Terlebih lagi, apa kamu tidak ingat? Kamu bisa melihat dunia karena mereka mendonorkan mata putra mereka padamu. Begitu besar jasa mereka pada kita. Dan selama ini mereka tidak pernah meminta apapun dari kita. Mereka hanya meminta kamu menikahi putri mereka. Apakah itu terlalu berat untuk mu?"tanya Agung berusaha tenang, menurunkan emosinya.
"Aku ingat semua budi mereka pada kita, pa. Aku sama sekali tidak keberatan jika harus menikah dengan putri mereka. Soal kejadian aku dan Kahyang, aku benar-benar minta maaf! Aku khilaf," sahut Mandala tertunduk penuh penyesalan.
"Lalu bagaimana dengan Kahyang?"tanya Prameswari yang dari tadi diam.
"Mandala akan tetap menikahi gadis itu. Tapi secara diam-diam. Cukup kita saja yang tahu, jangan sampai ada yang tahu jika Mandala menikah dengan gadis itu,"ujar Agung kembali menghela napas berat. Sedangkan Mandala hanya bisa pasrah, menerima apapun keputusan yang akan di ambil kedua orang tuanya.
"Apa maksud papa? Papa ingin Kahyang menjadi istri siri Mandala? Apa papa tidak mendengar saat di dapur tadi? Kahyang menolak dengan tegas untuk menikah siri dengan Mandala. Kita juga mempunyai seorang putri, pa. Bagaimana jika putri kita diperlakukan seperti itu? Apa papa terima?"protes Prameswari.
Sebagai sesama wanita, Prameswari juga tidak mau jika dijadikan istri siri. Prameswari juga tidak terima seandainya putrinya diperlakukan seperti itu. Apalagi kesalahan bukan pada Kahyang, tapi murni kesalahan Mandala.
"Kebetulan mereka mengatakan pada papa untuk menunda pernikahan sekitar satu tahun lagi, sampai putri mereka lulus kuliah. Jadi, Mandala bisa menikahi gadis itu secara sah di mata hukum. Tapi hanya selama satu tahun. Setelah itu, mereka harus bercerai,"jelas Agung.
"Apa menurut papa itu adil buat Kahyang?"tanya Prameswari. yang merasa keputusan itu merugikan Kahyang. Sedangkan Kahyang yang berada di luar ruangan, sekarang menjadi mengerti. Alasan Mandala tidak bersedia memberikan status sebagai istri yang sah di mata hukum kepadanya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan, ma? Sahabat papa sudah terlalu banyak berjasa pada keluarga kita. Menikahkan Mandala dengan putri mereka adalah jalan satu-satunya untuk membalas budi mereka. Kita juga tidak akan melepaskan tanggung jawab pada gadis itu dan bayi yang ada dalam kandungan nya. Kita akan tetap membiayai hidup mereka, dan tidak akan membiarkan mereka kekurangan apapun. Tapi kita tidak bisa menjadikan gadis itu sebagai menantu kita selamanya,"ujar Agung.
"Papa benar. Kita tidak punya pilihan lain,"sahut Prameswari menunduk tidak berdaya. Keputusan ini memang sangat sulit. Tapi mereka tidak mempunyai pilihan lain. Walaupun keputusan ini sangat merugikan dan akan menyakiti Kahyang, tapi mereka tidak bisa mengabaikan permintaan orang yang telah berjasa besar untuk keluarga mereka.
"Bagaimana, Man? Apa kamu punya opsi lain untuk menyelesaikan masalah yang kamu buat ini?'tanya Agung pada Mandala, terdengar dingin.
"Tidak, pa. Aku akan menerima apapun keputusan papa dan mama,"sahut Mandala pasrah.
"Bagus kalau begitu,"ujar Agung.
"Tapi, pa. Apa benar, mereka pindah ke kota ini?"tanya Prameswari.
"Iya. Mereka memindahkan perusahaan induk mereka ke kota ini agar bisa lebih dekat dengan kita. Karena itu, kita belum bisa menemui mereka, karena mereka masih sibuk mengurus kepindahan perusahaan mereka ke kota ini,"jelas Agung.
"Setelah putra mereka meninggal, aku belum pernah sekalipun bertemu mereka. Aku baru tahu jika mereka memiliki seorang putri,"sahut Prameswari.
"Dua tahun setelah putra mereka meninggal, mereka baru memiliki anak lagi,"ujar Agung.
"Bukankah saat putra mereka meninggal, putra mereka berusia lima tahun, sama seperti Mandala? Berarti, putri mereka sekarang usianya dua puluh tahun, ya pa?"tanya Prameswari.
"Iya, ma. Ya sudah, sebaiknya sekarang kita tidur. Ingat, Man, jangan berbuat ulah lagi!"Agung memperingati Mandala.
"Iya, pa. Aku mengerti,"sahut Mandala.
Kahyang yang dari tadi mendengar pembicaraan ketiga orang itu pun akhirnya bergegas pergi saat ketiga orang itu menyudahi pembicaraan mereka. Kahyang bergegas kembali ke kamarnya.
Mandala merebahkan tubuhnya di atas ranjang menatap langit-langit kamarnya. Beberapa kali nampak menghela napas berat.
"Aku merasa bersalah pada gadis itu. Aku benar-benar tidak bisa mengontrol tubuhku jika melihat gadis itu. Aku juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu,"gumam Mandala kembali menghela napas berat,"Kahyang... ternyata namanya adalah Kahyang. Nama yang indah,"gumam Mandala, tanpa disadari nya, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas. Perlahan Mandala mengusap bibirnya sendiri, teringat saat dirinya mencium Kahyang. Bagi Mandala, bibir gadis itu begitu menggoda.
Semenjak bertemu dengan Kahyang, Mandala selalu teringat pada gadis itu. Tanpa disadari nya, posisi Sheila dihatinya perlahan tergeser oleh Kahyang. Sehingga dengan mudah Mandala memutuskan Sheila yang sudah lama dipacari dan dicintai nya. Karena dalam pikirannya hanya terbayang Kahyang. Saat menyadari bahwa dirinya selalu memikirkan Kahyang, Mandala menganggap bahwa semua itu karena rasa bersalahnya pada Kahyang, karena telah merenggut kesucian gadis itu. Tapi apakah benar begitu?
Keesokan harinya, seperti biasa, Kahyang memulai harinya dengan memuntahkan seluruh isi perutnya hingga tanpa tersisa. Dan setiap pagi, tubuh Kahyang akan merasa lemas karena morning sickness yang dialaminya. Kahyang baru keluar dari dalam kamarnya saat seorang ART memberitahunya untuk sarapan bersama.
Kahyang merasa canggung saat dimeja makan itu juga ada Mandala di sana. Sedangkan Mandala nampak bersikap biasa saja.
"Kamu pucat sekali? Apa kamu sakit lagi?"tanya Prameswari saat Kahyang baru saja duduk. Wanita paruh baya itu nampak khawatir pada Kahyang.
"Tidak, Tan. Saya baik-baik saja. Hanya saja, setiap hari mengalami morning sickness. Jadi kalau pagi rasanya lemas,"jawab Kahyang jujur.
Prameswari menghela napas berat, menatap iba pada Kahyang, sedangkan Mandala juga menghela napas berat mendengar kata-kata Kahyang. Apalagi saat menatap sekilas wajah pucat Kahyang, Mandala semakin merasa bersalah. Bukankah sebagai ayah dari bayi itu, Mandala seharusnya selalu ada buat Kahyang di saat-saat seperti itu?.
Selesai sarapan, Agung kembali mengajak mereka ke ruang kerjanya untuk membahas masalah semalam.
"Kahyang, sebenarnya Mandala sudah kami jodohkan dengan anak sahabat Om. Karena kami berhutang budi pada mereka. Namun, Mandala akan tetap menikahi kamu secara sah di mata hukum. Artinya, nantinya status kamu adalah istri sah Mandala. Tapi.. Agung menjeda kata-katanya hanya untuk menarik napas yang terasa berat,"Kalian hanya akan menikah selama satu tahun. Kamu jangan khawatir, setelah bercerai, Mandala akan tetap memenuhi kebutuhan mu dan anakmu. Apa kamu setuju?"tanya Agung menatap lekat pada Kahyang.
...🌟"Cinta datang dan pergi, tanpa bisa kita pinta, apalagi kita halangi."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
jangan2 Puspa itu adik si pendonor mata Mandala
2024-08-01
1
yuli
puspa. jg dijodohoan kan,, apa. artinya memang mereka itu dijodohoan ortu masing2 ya
2024-02-02
4
Bundanya Pandu Pharamadina
menunggu detik² hari pernikahan Mandala Kahyang, apakah ortu Kahyang akan di datangkan oleh mbak Author 🤔
2023-11-28
1