Bab 18 Berselisih Paham

Daddy Darwis dan Mommy Vivian merasa sangat panik, mereka berteriak memanggil Dokter dan tidak lama kemudian Dokter pun datang.

"Maaf Pak, Bu, sebisa mungkin jangan buat Dr.Queen stres soalnya bisa mempengaruhi kepada kesehatannya juga."

"Baik Dokter, maafkan kami."

Dr.Lisna pun akhirnya keluar dari ruangan rawat inap Queen.

"Mom, sebaiknya kita pulang saja percuma di sini juga, Queen dan Mama sudah membenci Daddy," seru Daddy Darwis.

Mommy Vivian pun dengan terpaksa menyetujui ucapan suaminya itu, sedangkan Queen dan Nenek Arini dijaga oleh ART dan juga sopirnya.

***

Keesokan harinya...

"Nak, Ibu sudah siapkan sarapan kamu tinggal makan saja, Ibu pergi dulu."

"Ibu mau ke mana?" tanya Rifki.

"Ibu mau membersihkan rumah Nenek Arini soalnya Nenek Arini dan cucunya masih dirawat di rumah sakit," sahut Ibu Nur.

"Hah, jadi Nenek Arini dan Dokter jutek itu masih dirawat di rumah sakit?"

"Iya, kalau begitu Ibu berangkat dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Ibu Nur pun segera pergi ke rumah Nenek Arini untuk membersihkan rumahnya, sedangkan Rifki mulai melahap sarapan yang dibuat oleh Ibunya itu.

Rifki teringat akan kejadian kemarin sore, Queen dipukuli dengan besi oleh Ayahnya sendiri.

"Kasihan sekali Dokter itu," seru Rifki.

"Memangnya kemarin apa yang sudah terjadi, Rifki?" tanya Ayah Haris.

"Bu Dokter kakinya dipukuli sama Ayahnya sendiri pakai besi, Yah."

"Astagfirullah, kok bisa? jahat sekali Ayahnya melakukan itu."

"Rifki juga tidak tahu Yah, menurut Rifki Ayahnya sangat kejam memukul anak perempuannya seperti itu," sahut Rifki.

Rifki menyelesaikan sarapannya dan berpamitan kepada Ayahnya, Ibu Nur dan Ayah Haris memang sering bantu-bantu di rumah Nenek Arini.

Sementara itu, di rumah sakit....

"Non Queen makan dulu ya, biar cepat sembuh," seru Bi Atikah.

Queen menganggukkan kepalanya, dia sadar sebagai seorang Dokter dia harus sehat dan memberi contoh yang baik kepada pasien yang lainnya.

Begitu pun dengan Nenek Arini yang sudah mulai membaik.

Di kediaman Darwis, Alfa saat ini sedang memakai kemejanya karena akan pergi ke kantor. Alfa sampai di Jakarta tengah malam tanpa ada siapa pun yang tahu.

"Kak Alfa kapan pulang?" tanya Putri yang baru saja bangun.

Alfa sama sekali tidak menjawab pertanyaan Putri, dia hanya sibuk memakai kemejanya lalu mengambil jas dan tas kerjanya.

"Mulai hari dan seterusnya, aku bakalan lembur terus jadi kamu tidak usah menungguku," seru Alfa dengan dinginnya.

"Kok gitu sih Kak? sekarang kan, Kakak sudah menjadi suami Putri, seharusnya Kakak menjaga Putri dan menemani Putri."

"Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini, jadi kamu harus terima konsekwensinya."

Alfa pun dengan cepat keluar dari kamar Putri dan meninggalkan Putri.

"Kurang ajar, ini semua gara-gara Kak Queen. Sudah pergi dari rumah tapi masih saja menghantui kehidupanku," geram Putri.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, 2 hari sudah Queen dan Nenek Arini dirawat di rumah sakit dan hari ini keduanya sudah bisa pulang ke rumah.

"Darna, siapa yang ngurus rumah?" tanya Nenek Arini.

"Ibu Nur, Nek."

"Oh iya, syukurlah. Queen, kamu jangan dulu bekerja ya, kamu istirahat dulu di rumah sampai kamu sehat."

"Iya Nek."

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di rumah. Nenek Arini langsung masuk ke dalam kamarnya, begitu pun dengan Queen.

Queen menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, dan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Queen pun terlelap menuju alam mimpinya.

Sore pun tiba....

Queen mulai menggerakkan tubuhnya, dia merentangkan kedua tangannya dan mulai membuka matanya.

"Ya ampun sudah sore ternyata," gumam Queen.

Queen bangun dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Queen pun turun ke bawah.

"Nek, Queen jalan-jalan dulu ya sebentar. Cuacanya bagus banget, sepertinya enak kalau jalan-jalan," seru Queen.

"Ya sudah, tapi kamu tahu jalannya kan?"

"Tahulah Nek."

"Hati-hati."

Queen pun menaiki sepedanya dan mengayuh sepedanya mengelilingi kampung. Banyak orang yang menyapa Queen dan Queen hanya menyunggingkan senyumannya sedikit.

Queen mulai memasuki pesawahan, sungguh suasana sore hari di perkampungan sangatlah nyaman dan tenang. Queen pun menghentikan sepedanya dan duduk di pinggiran jalan sembari menatap hamparan pesawahan yang sangat luas itu.

"Aku akan memulai hidupku di sini, semoga masih ada kebahagiaan untukku," batin Queen.

Dari kejauhan, Rifki melajukan motornya. Dia baru pulang dinas.

"Bukanya itu si Bu Dokter jutek ya? ngapain dia duduk sendirian di situ," gumam Rifki.

Rifki mulai memelankan laju motornya dan berhenti di belakang Queen.

"Bu Dokter, sedang apa sore-sore begini duduk sendirian di sini? nanti kesambet loh," seru Rifki.

Queen menoleh ke belakang, lalu Queen pun kembali melihat ke depan tanpa menjawab pertanyaan Rifki.

Rifki turun dari atas motornya, kemudian duduk di samping Queen membuat Queen mengerutkan keningnya dan menggeser duduknya.

"Ngapain kamu ikut duduk di sini?" tanya Queen dengan ketusnya.

"Menemani Bu Dokter."

"Hah, hai Pak Polisi, aku gak minta ditemenin ya jadi lebih baik sekarang kamu pergi."

"Bukanya kenapa-napa, ini kan sudah sore terus Bu Dokter sendirian di sini kalau ada orang jahat bagaimana? aku sebagai Polisi harus melindungi siapa pun yang tinggal di kampung ini," sahut Rifki dengan senyumannya.

Queen mengerutkan keningnya, Queen yang memang tumbuh menjadi anak introver sangat menutup diri untuk orang luar, apalagi orang yang sama sekali tidak dia kenal.

Queen bangkit dari duduknya dan segera naik ke atas sepedanya, Queen mulai mengayuh sepedanya meninggalkan Rifki.

Rifki hanya bisa menyunggingkan senyumannya, lalu Rifki pun ikut naik ke atas motornya dan memutuskan untuk pulang.

Rifki sengaja memelankan laju motornya dan mengikuti Queen dari belakang, Queen menoleh ke belakang.

"Ih, ngapain sih dia ngikutin aku kaya gitu?" batin Queen dengan kesalnya.

Queen pun semakin kencang mengayuh sepedanya, hingga tidak membutuhkan waktu lama Queen pun sampai di rumah Nenek Arini. Begitu pun dengan Rifki yang ternyata berhenti di depan rumah Nenek Arini juga.

"Kok, kamu ngikutin aku terus sih?" sentak Queen.

"Siapa yang ngikutin Bu Dokter."

"Lah, kalau gak ngikutin, ngapain kamu berhenti di sini?"

"Aku mau jemput Ibu aku," sahut Rifki santai.

Tiba-tiba Bu Nur pun datang, Queen tampak terkejut dia baru ingat kalau dia pernah bertemu di rumah sakit.

"Pantas saja perasaan aku pernah melihat Ibu ini," batin Queen.

"Neng Queen, Ibu pulang dulu."

"Ah, iya Bu."

"Makanya jadi orang jangan ke-PDan, memangnya Bu Dokter siapa harus diikutin segala," ledek Rifki.

"Rifki, kok gitu bicaranya. Maafkan anak saya ya Neng, mari Neng kami pamit pulang dulu."

Bu Nur dan Rifki pun mulai meninggalkan rumah Nenek Arini, sedangkan Queen merasa sangat kesal baru kali ini dia bertemu dengan Polisi yang sangat menyebalkan seperti Rifki.

Terpopuler

Comments

sur yati

sur yati

bucin loh tar Queen

2024-02-10

1

Surati

Surati

ntarbenci jadi cinta lho Queen

2023-02-12

1

DSN5

DSN5

awalnya benci nanti lama2 jadi bener2 cinta

2023-01-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!