Bab 2 "Pilih Kasih"

Malam pun tiba...

Seperti biasa, setiap makan Mommynya akan menyuapi Putri sedangkan Putri sembari mengotak-ngatik ponselnya sembari senyum-senyum sendiri.

"Kamu kenapa sayang, kok senyum-senyum sendiri?" tanya Mommy Vivian.

"Ini Mom, teman-teman Putri mengirim pesan mereka lucu sekali," sahut Putri.

"Apa kamu senang sekolah sayang? Apa ada yang jahatin kamu?" tanya Daddy Darwis.

"Senang sekali Dad, mereka baik-baik kok bahkan mereka sangat menyayangi Putri saat tahu Putri punya penyakit," sahut Putri antusias.

Queen yang mendengar celotehan adik dan kedua orangtuanya merasa sangat marah, dari kecil sampai besar Queen tidak pernah disuapi oleh Mommynya karena Mommy dan Daddynya sibuk bekerja bahkan Queen sama sekali tidak mempunyai teman karena di ponselnya hanya ada nama Mommy, Daddy, dan Alfa.

Queen menghentikan makannya dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya, dia sudah tidak tahan melihat sikap kedua orangtuanya yang begitu pilih kasih.

"Queen, nasinya masih banyak!" seru Mommy Vivian.

Queen tidak mendengarkan seruan Mommynya, akibat dari sikap yang diberikan kedua orangtuanya, Queen menjadi anak yang jarang bicara dan susah tersenyum.

"Anak itu selalu saja seperti itu, kalau diajak bicara selalu tidak pernah menyahut tidak seperti Putri yang terlihat sangat ceria," seru Daddy Darwis.

"Begitulah anak sulungmu Dad, sifatnya tidak seceria Putri," sahut Mommy Vivian.

Kedua orangtuanya tidak sadar, Queen bersikap seperti itu karena akibat perlakuan mereka yang terlalu pilih kasih.

Putri tidak pernah memperdulikan Queen, bahkan Putri dengan sengaja selalu memanas-manasi Queen dan itu membuat Putri merasa sangat bahagia apalagi kedua orangtuanya sangat memanjakannya.

Berbeda dengan Queen, saat ini Queen mengacak-ngacak tempat tidurnya, bantal dan guling dia lempar ke sembarang arah melampiaskan semua kemarahan dan kekesalannya.

"Aku benci kalian semua," gumam Queen dengan deraian airmatanya.

Mental Queen mulai terkikis oleh perlakuan kedua orangtuanya, Queen hanya bisa tertawa kalau saat bersama Alfa. Alfa sangat berharga untuk Queen, mungkin kalau Queen tidak kenal dengan Alfa, Queen sudah lama bunuh diri akibat rasa stres yang dia rasakan.

Bagaimana Queen tidak stres, dari kecil sampai sekarang kedua orangtuanya tidak pernah mengizinkan Queen keluar rumah. Orangtuanya selalu menyuruh Queen untuk belajar, belajar, dan belajar.

Hanya Alfa yang suka membawa Queen ke luar rumah, itu pun di saat kedua orangtua Queen ke rumah sakit untuk cuci darah Putri karena kalau minta izin untuk bawa Queen main, orangtua Queen mana mungkin mengizinkannya.

Pintu kamar Queen terbuka dan Queen dengan cepat menghapus airmatanya. Dilihatnya Putri masuk ke dalam kamar Queen dan duduk di samping Queen.

"Kak, sebentar lagi Kakak akan melanjutkan kuliah ke Itali, bisakah Kakak memberikan Kak Alfa kepadaku?" seru Putri dengan santainya.

Queen menatap Putri dengan tatapan tajam tapi Putri sama sekali tidak memperdulikannya, karena kalau Queen sampai ngapa-ngapain dia, dia bisa ngadu kepada Mommy dan Daddynya.

"Kakak itu pergi bukan sebulan dua bulan, jadi lebih baik Kakak berikan Kak Alfa untukku karena Kak Alfa pasti akan kesepian saat Kak Queen pergi."

"Kamu selalu mendapatkan apa yang kamu mau, tidak bisakah kamu jangan pernah mengganggu milikku," geram Queen.

"Aku sudah lama menyukai Kak Alfa, dan aku juga tidak rela kalau Kak Alfa pacaran dengan Kakak."

Jantung Queen terasa sangat sesak, hatinya begitu sakit mendengar ucapan adiknya itu.

"Tidak bisakah kamu mencari laki-laki lain? Kamu sudah tahu kalau Alfa itu pacarku, tapi kenapa kamu masih menyukainya? Di mana hati nuranimu, Putri!" bentak Queen.

"Jangan bentak-bentak aku seperti itu, kalau Mommy dan Daddy tahu, Kakak bisa dimarahi sama mereka," sahut Putri santai.

Queen mengepalkan kedua tangannya, sungguh Queen merasa sangat marah kepada Putri.

"Keluar kamu dari kamarku!"

"Kakak lihat saja, aku akan merebut Kak Alfa dari Kakak."

Queen mendorong tubuh Putri sampai Putri keluar dari kamarnya.

"Jangan pernah kamu masuk lagi ke kamarku!

Bruggg...

Queen membanting pintu kamarnya sampai-sampai Putri terlonjak kaget.

"Awas kamu Kak, pokoknya aku akan mendapatkan Kak Alfa. Aku akan meminta bantuan kepada Daddy dan juga Mommy, biar Kak Alfa mau menerimaku menjadi kekasihnya," gumam Putri.

Queen mengamuk, dia melempar gelas ke arah cermin sehingga cerminnya hancur.

"Kalian memang jahat, aku benci sama kalian semua!" teriak Queen.

***

Sementara itu di kediaman Alfa...

"Alfa, sini sebentar sayang," seru Mama Vina.

"Ada apa, Ma? Kok, wajah kalian tampak murung?" tanya Alfa.

"Al, perusahaan Papa sebentar lagi gulung tikar, salah satu karyawan Papa ada yang berkhianat sama Papa," seru Papa Tanu.

"Apa? Kok bisa, Pa?"

"Dia membocorkan semua data perusahaan Papa kepada perusahaan lain karena dia mendapat bayaran besar dari perusahaan itu, jadi Papa minta maaf, sepertinya Papa tidak bisa mengabulkan permintaan kamu untuk melanjutkan kuliah ke Itali," sahut Papa Tanu.

Mendengar Queen ingin melanjutkan kuliah ke Itali, membuat Alfa pun ingin kuliah ke sana sekalian bisa jagain Queen tapi kalau begini urusannya, sepertinya Alfa harus mengubur cita-citanya dan harus rela berpisah dengan Queen dalam waktu yang lumayan lama.

"Tidak apa-apa Pa, Alfa bisa kuliah di sini saja sambil kerja."

"Tidak Al, tugas kamu hanya belajar jadi urusan pekerjaan biar Papa yang urusin. Papa berencana mau bicara kepada Pak Darwis, mudah-mudahan saja beliau mau membantu kita," seru Papa Tanu.

Berbeda dengan Alfa dan Queen yang saat ini sedang merasakan sedih, Putri memasuki kamar Mommy dan Daddynya.

"Mom, Dad, apa Putri boleh masuk."

"Boleh dong sayang, sini," sahut Mommy Vivian.

Putri naik ke atas tempat tidur kedua orangtuanya dan duduk di tengah-tengah.

"Mom, Dad, Putri ingin bicara sesuatu kepada kalian berdua."

"Kamu mau bicara apa, sayang?" tanya Daddy Darwis dengan mengusap kepala Putri.

"Dad, Putri ingin Kak Alfa jadi pacar Putri."

Daddy Darwis dan Mommy Vivian saling pandang satu sama lain, mereka tahu kalau selama ini Alfa itu dekat dengan Queen.

"Tapi, bukanya Alfa itu pacarnya Kak Queen, sayang?" seru Mommy Vivian.

"Iya, tapi kan Kak Queen mau kuliah ke luar negeri dan pastinya mereka akan putus, jadi Putri ingin Mommy sama Daddy bicara sama Kak Alfa untuk menjadi pacarnya Putri," rengek Putri.

Sebenarnya Mommy Vivian selama ini merasa tidak tega melihat anak sulungnya itu selalu mengalah untuk Putri, tapi mau bagaimana lagi suaminya sangat keras kepada Queen karena Daddy Darwis ingin Queen menjadi orang hebat seperti dirinya.

"Kok, kalian malah diam sih?"

"Iya sayang, nanti Daddy bicara kepada Alfa."

"Terima kasih, Daddy."

Putri langsung memeluk Daddynya itu, dia begitu bahagia tapi karena sejak kecil kedua orangtuanya selalu memanjakan Putri membuat Putri tumbuh menjadi anak yang manja dan egois.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

tanpa kalian sadari. kalian menanamkan kebencian di hati anak kalian. orang tua apaan swperti tu

2024-04-26

1

guntur 1609

guntur 1609

sanggup kalian berkata begitu. tahubya mengkritik otlrg. walupun tu anak kalian

2024-04-26

1

Lisa Icha

Lisa Icha

kasihan ma Queen

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!