Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis

1 Minggu pun berlalu, saking sibuknya dengan pekerjaannya Daddy Darwis sampai lupa menghubungi Pengawal yang dia kirim untuk mengawal Queen.

Ternyata tanpa sepengetahuan Queen, Daddy Darwis pun mengirim pengawal untuk mengawasi Queen. Bagaimana pun Daddy Darwis juga sangat menyayangi Queen tapi caranya saja yang salah.

📞"Bagaimana, apa anakku baik-baik saja di sana?" tanya Daddy Darwis.

📞"..............."

📞"Apa?"

Daddy Darwis langsung mematikan sambungan teleponnya, dia benar-benar sangat marah kepada anaknya itu.

"Bagaimana Daddy tidak kesal kepadamu Queen, kamu selalu saja membuat Daddy marah," geram Daddy Darwis.

Daddy Darwis pun segera mengotak-ngatik ponselnya untuk menghubungi Queen tapi sayang sama sekali tidak aktif dan ternyata Queen sudah mengganti nomor ponselnya.

"Sial, kamu benar-benar sudah membuat Daddy marah Queen," geram Daddy Darwis.

Daddy Darwis pun memutuskan untuk menyusul Queen ke Italia, amarahnya sudah mencapai ubun-ubun.

Daddy Darwis pun menyuruh sekretarisnya untuk mengurus keberangkatannya menuju Itali, Daddy Darwis segera pulang ke rumahnya untuk berpamitan kepada istrinya.

"Loh, Daddy kok sudah pulang?" tanya Mommy Vivian bingung.

"Mommy, malam ini Daddy akan berangkat ke Italia untuk bertemu dengan Queen."

"Ada apa Dad? Queen baik-baik saja, kan?" tanya Mommy Vivian cemas.

Daddy Darwis menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, kemudian memijat keningnya yang terasa sangat pusing.

"Queen baik-baik saja, tapi dia sudah membuat Daddy sangat marah."

"Memangnya Queen sudah melakukan apa?"

"Mommy tahu, ternyata diam-diam Queen di sana kuliah ambil jurusan kedokteran bukan bisnis seperti apa yang Daddy inginkan."

"Apa?"

"Anak itu benar-benar menjadi anak yang pembangkang, Daddy harus menemui dia langsung dan memberi pelajaran kepada anak tidak tahu di untung itu," geram Daddy Darwis.

"Daddy mau melakukan apa?"

"Daddy akan menghentikan biaya kuliah Queen kecuali kalau dia mau berubah pikiran dan mengikuti semua keinginan Daddy, Daddy akan memaafkannya."

"Daddy, jangan terlalu keras kepada Queen kasihan dia. Bagaimana pun Queen tetaplah anak kita, untuk saat ini biarkanlah Queen melakukan yang dia inginkan," seru Mommy Vivian.

"Tidak bisa Mommy, justru karena Queen anak kita dan dia juga anak pertama kita, jadi dia harus menurut dengan apa yang Daddy perintahkan. Daddy menginginkan Queen kuliah jurusan bisnis, karena hanya dia satu-satunya anak yang bisa meneruskan perusahaan milik Daddy," sentak Daddy Darwis.

Daddy Darwis pun bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja menuju kamarnya, sedangkan Putri yang dari tadi menguping dari balik dinding tampak menyunggingkan senyumannya.

"Rasain kamu Kak, memangnya enak. Aku yakin, Daddy pasti akan memberimu pelajaran," batin Putri.

Sementara itu, Mommy Vivian tampak terdiam. Ia sungguh merasa sangat bersalah kepada anak sulungnya itu.

"Maafkan Mommy sayang, Mommy tidak bisa melawan apa kata Daddymu," batin Mommy Vivian.

Malam pun tiba....

Daddy Darwis malam ini berangkat menuju Italia untuk bertemu dengan Queen. Sedangkan di sisi lain, Alfa semakin khawatir dengan keadaan Queen karena ponsel Queen saat ini benar-benar tidak aktif.

"Kenapa ponsel kamu tidak aktif, Queen? apa kamu baik-baik saja di sana?" gumam Alfa dengan perasaan yang sangat khawatir.

***

Keesokan harinya....

Ting tong ting tong....

Queen tampak mengerutkan keningnya. "Siapa pagi-pagi begini yang bertamu?" gumam Queen.

Queen menghentikan kegiatannya yang sedang membuat nasi goreng itu, Queen pun melangkahkan kakinya dan segera membuka pintu apartemennya.

Betapa terkejutnya Queen saat melihat, Daddynya sudah berdiri di depan pintu dengan mata yang memerah menyiratkan kemarahan.

"Dad-daddy."

Daddy Darwis segera masuk ke dalam apartemen Queen, lalu duduk di atas sofa dan menatap tajam ke arah Queen.

"Bagus, sejak kapan kamu pintar menipu?" hardik Daddy Darwis.

Queen menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Daddynya itu.

"Kamu tidak tahu sehebat apa Daddymu ini? tanpa sepengetahuan mu, Daddy mengirim pengawal. Mata-mata Daddy ada di mana-mana, jadi kamu tidak bisa menipu dan membohongi Daddy."

Queen masih menundukkan kepalanya...

"Tatap mata Daddy!"

Queen mulai mengangkat wajahnya dan menatap mata Daddynya itu.

"Kenapa kamu mengambil jurusan kedokteran? bukanya Daddy sudah mendaftarkan kamu ke jurusan bisnis?" bentak Daddy Darwis.

Mata Queen sudah berkaca-kaca. "Sejak kecil, Queen sudah bercita-cita ingin menjadi Dokter tapi Daddy selalu saja melarang Queen melakukan apa yang Queen inginkan. Queen juga ingin seperti Putri Dad, melakukan yang dia inginkan tanpa dikekang dan ditekan oleh Daddy," seru Queen dengan deraian airmata.

"Kamu sudah berani melawan Daddy, siapa yang sudah mengajarimu seperti ini?" bentaknya.

Queen tidak menjawab bentakan Daddynya itu, dia hanya menatap Daddynya dengan deraian airmata.

Daddy Darwis mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah besi kecil panjang yang bisa dilipat. Daddy Darwis mulai meluruskan besi itu, dan Queen sudah tahu apa yang akan Daddynya lakukan.

"Ke sini kamu Queen, kamu harus mendapatkan hukuman."

Queen pun menghampiri Daddynya dan membalikan tubuhnya membelakangi Daddynya, tanpa aba-aba Daddy Dion memukul betis Queen dengan besi kecil itu.

Queen tidak bicara apa-apa, hanya airmata yang terus saja mengalir dari kedua matanya itu.

"Kamu harus kembali daftar ke jurusan bisnis, atau Daddy akan mengambil ATM kamu dan menghentikan biaya kuliah kamu!" bentak Daddy Darwis dengan terus memukul betis Queen.

"Tidak Daddy, Queen ingin menjadi dokter. Putri saja yang kuliah di jurusan bisnis."

"Kamu benar-benar ya, kamu kan sudah tahu kalau Putri tidak akan bisa melakukannya karena kondisi Putri sangat lemah, dia tidak bisa bekerja terlalu capek."

"Queen juga tidak bisa melakukan apa yang Daddy inginkan, cukup Alfa yang Daddy ambil dari Queen untuk Putri tapi kali ini, biarkan Queen memilih jalan hidup Queen sendiri!" teriak Queen dengan deraian airmata.

"Berani kamu berteriak kepada Daddy, rasakan ini."

Daddy Darwis semakin kencang memukul betis Queen sampai-sampai betis Queen memar bahkan ada yang berdarah. Hingga lama-kelamaan Daddy Darwis lelah dan menghentikan pukulannya.

"Baiklah, kalau memang itu keinginan kamu Queen. Berikan ATM kamu, karena Daddy akan menghentikan biaya kuliah kamu jadi kalau kamu mau meneruskan keinginan kamu, carilah biaya sendiri."

Dengan langkah yang tertatih-tatih, Queen pun mengambil dompetnya dan menyerahkan kartu ATM kepada Daddynya itu.

"Tapi kalau kamu berubah pikiran, kamu hubungi Daddy lagi."

Daddy Darwis pun mengambil ATM Queen dan pergi dari apartemen Queen. Queen terduduk di lantai, pundak Queen bergetar hebat merasakan sakit hati dan sakit pada kedua betisnya.

Daddynya memang suka memukul betis Queen apabila Queen melakukan kesalahan, sejak kecil sampai dewasa selalu itu hukuman yang Daddy Darwis berikan dan itu rasanya sangat menyakitkan.

*

*

*

Yuk guys, berikan gift sebanyak-banyaknya akan ada pulsa untuk kalian.

Juara 1 : 100k

Juara 2 : 75k

Juara 3 : 50k

Juara 4-10 : 10k

Terpopuler

Comments

Lisa Icha

Lisa Icha

pengen Ku bejek bejek si Darwis.Anak sendiri diperlaku sedemikia. Rupa.

2024-04-20

1

guntur 1609

guntur 1609

sma ja kau gak kau gak suaminu dasar kalian biadab

2024-04-26

1

🥀⃟ʙʀRiana~

🥀⃟ʙʀRiana~

jahatt banget /Scowl/

2024-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!