Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin

Queen segera masuk ke dalam toilet dan duduk di atas kloset. Airmatanya terus saja mengalir dengan derasnya, dadanya sangat sesak, dan hatinya merasakan sakit yang teramat sakit.

Queen memukul dadanya berulang-ulang. "Kalian jahat, kalian keterlaluan, aku benci kalian semua," gumam Queen.

Hati Queen kali ini benar-benar sakit, orang satu-satunya yang dia percaya sekarang justru mengkhianatinya.

"Tidak ada orang yang harus aku percaya, semuanya jahat."

Cukup lama Queen berdiam di dalam toilet, hingga akhirnya setelah merasa baikan, Queen pun keluar dari dalam toilet dan mencuci wajahnya.

Mata Queen sembab, terlihat sekali kalau Queen sudah menangis.

Sementara itu, Nenek Arini yang mendapat kabar kalau Putri sudah melangsungkan pernikahan dengan Alfa merasa sangat geram, ia langsung menghubungi putranya Darwis.

📞"Halo Ma!"

📞"Puas kamu Darwis, sudah menghancurkan kebahagiaan anak sulungmu! sudah cukup kamu menyakiti hati Queen, mulai sekarang dan seterusnya jangan pernah kamu dan istrimu menemui Queen lagi, biarkan dia hidup bahagia di sini bahkan Queen tidak membutuhkan orangtua seegois kalian!" bentak Nenek Arini.

📞"Ma------"

Tut-tut-tut...

Nenek Arini langsung menutup sambungan teleponnya, napas Nenek Arini tampak terengah-engah, ia benar-benar sangat emosi bahkan saat ini Nenek Arini terlihat memegang dadanya yang mulai terasa sakit.

"Nyonya, Nyonya tidak apa-apa?" tanya Darta.

Nenek Arini mengangkat tangannya supaya Darta tidak banyak bicara, Darta pun memapah Nenek Arini untuk duduk di sofa.

Nenek Arini menyandarkan tubuhnya dengan masih memegang dadanya, perlahan napasnya mulai normal dan ia pun mulai tenang.

Nenek Arini mengambil ponselnya dan menghubungi Queen, dia takut Queen kenapa-napa. Queen hanya bisa bilang tidak apa-apa karena takut Neneknya khawatir.

Sementara itu di rumah sakit, Daddy Darwis hanya bisa duduk terdiam sendirian dengan menggenggam erat ponselnya sendiri. Ada emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Daddy."

Daddy Darwis mendongakkan kepalanya, dan melihat istrinya sudah berdiri di hadapannya.

"Ada apa Mom? Putri baik-baik saja, kan?"

"Putri baik-baik saja."

Mommy Vivian duduk di samping suaminya.

"Dad, nanti kalau Putri sudah sembuh dan bisa pulang ke rumah, bisakah kalau kita pergi ke rumah Mama? Mommy ingin bertemu dengan Queen," seru Mommy Vivian ragu-ragu.

Daddy Darwis terdiam, hingga beberapa saat kemudian Daddy Darwis pun menganggukkan kepalanya lalu menarik tubuh istrinya itu ke dalam pelukannya.

Sore pun tiba....

Sebelum pulang, Queen menyempatkan diri dulu untuk melihat keadaan Ayah Haris.

Pintu ruangan rawat Ayah Haris terbuka, Rifki yang sedang mengotak-ngatik ponselnya menoleh ke arah pintu begitu pun dengan Ibu Nur.

"Selamat sore Pak Haris, bagaimana sekarang keadaannya?" tanya Queen.

"Alhamdulillah, sekarang sudah agak baikan," sahut Ayah Haris.

"Alhamdulillah, Bapak istirahat di sini dulu ya jangan dulu pulang sebelum kondisinya benar-benar membaik."

"Baik Dokter."

"Maaf Dokter, bukankah Dokter cucunya Nenek Arini yang dari kota itu?" tanya Ibu Nur.

"Iya Bu."

"Cantik sekali ya Yah, terima kasih Dokter semoga Dokter bahagia selalu."

"Amin."

Rifki yang dari tadi duduk, hanya bisa memperhatikan Queen. Queen sama sekali tidak menunjukan senyumannya, dia berbicara tanpa ekspresi.

"Matanya sembab sekali, terlihat kalau dia habis nangis."

"Kalau begitu, saya pulang dulu kalau ada apa-apa, Ibu hubungi Dokter jaga saja."

"Baik Dokter."

Queen pun hendak melangkahkan kakinya, tapi Queen sempat menoleh ke arah Rifky dan Rifki tampak tersenyum sembari menganggukkan kepalanya sopan namun, Queen tidak memperdulikannya dan langsung keluar begitu saja.

"Cantik ya, Rif," seru Ibu Nur.

"Iya, tapi sayang dia dingin dan judes."

1 Minggu kemudian....

Kondisi Putri sudah mulai membaik dan Putri sudah dinyatakan bisa pulang ke rumah dengan catatan, Putri jangan melakukan apa-apa harus bed rest total.

Alfa mendorong kursi roda Putri, tidak ada ekspresi apa-apa dari Alfa. Hingga beberapa saat kemudian, semuanya pun sampai di rumah keluarga Darwis.

"Alfa, mulai sekarang kamu tinggal di sini karena kamu sudah menjadi menantu kami," seru Daddy Darwis.

Alfa tidak menjawab apa-apa, sungguh Alfa sangat membenci keadaan seperti ini.

"Kak Alfa, Putri ingin istirahat di kamar," seru Putri.

Alfa menghembuskan napasnya, dan tanpa bicara sepatah kata pun, Alfa akhirnya mengangkat tubuh Putri dan membawanya naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Alfa merebahkan tubuh Putri lalu menyelimutinya, Alfa pun hendak melangkahkan kakinya untuk keluar.

"Kak Alfa mau ke mana?"

"Kantor."

"Tidak bisakah Kak Alfa di sini saja menemani Putri?"

"Jangan manja Putri, kamu harus terima konsekwensinya kalau kamu mau menikah denganku. Aku tidak akan bisa seperti suami yang lainnya karena kamu juga kan tahu, cinta dan hati aku untuk siapa? jadi, jangan pernah mengharapkan lebih dariku," seru Alfa.

Alfa pun dengan cepat keluar dari kamar Putri, tidak terasa airmata Putri pun menetes dengan sendirinya.

Di saat Alfa hendak menuruni anak tangga, Alfa mendengar pembicaraan antara mertuanya itu. Mertuanya akan pergi menemui Queen, Alfa langsung menghubungi seseorang untuk mengikuti mertuanya karena Alfa benar-benar rindu kepada Queen dan ingin bertemu dengan Queen.

Siang pun tiba, Daddy Darwis dan Mommy Vivian memutuskan untuk pergi ke kampung menemui anak sulung mereka tanpa memberitahukannya kepada Putri. Mereka menitipkan Putri kepada ART yang sudah lama ikut dengan mereka.

Sementara itu di rumah sakit....

Queen sedang memeriksa keadaan Ayah Darwis.

"Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Ibu Nur.

"Kondisi Pak Haris sudah mulai membaik, dan besok sudah bisa pulang," sahut Queen.

"Alhamdulillah, terima kasih Dokter."

"Sama-sama, kalau begitu saya pamit dulu."

Queen pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan rawat Ayah Haris, tapi di saat dia akan membuka pintu, ternyata dari luar pun ada yang membuka pintu membuat Queen terdorong dan hampir jatuh tapi orang itu dengan sigap menangkap tubuh Queen.

Queen membelalakkan matanya karena kaget, hingga Queen dengan cepat membenarkan posisinya.

"Maaf Dokter, aku pikir tadi tidak akan ada orang yang keluar," seru Rifki.

Ya, orang itu adalah Rifki, si Polisi tampan yang menyempatkan ke rumah sakit karena jam istirahat telah tiba. Kebetulan sekali, saat ini dia sedang bertugas tidak jauh dari rumah sakit.

Queen menatap tajam ke arah Rifki, dan tanpa bicara apa pun Queen pun langsung pergi meninggalkan Rifki.

"Ya Allah, cantik-cantik tapi judesnya nauzubillah," batin Rifki.

Rifki pun dengan cepat masuk ke dalam ruangan rawat Ayahnya.

*

*

*

Yuk guys, berikan gift sebanyak-banyaknya akan ada pulsa untuk kalian.

Juara 1 : 100k

Juara 2 : 75k

Juara 3 : 50k

Juara 4-10 : 10k

Barang kali ada yang mau beli buku fisik dari karyaku, mumpung masih PO bisa dipesan🥰🥰

Terpopuler

Comments

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

Jangan setelah ini Queen dah bahagia bertemu dengan cintanya kembali, jangan bilang nanti orangtuanya ga setuju lagi??? kapan bahagianya 😌😩

2024-02-23

2

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

Kok ayah Darwis thor? Bukan haris yaa

2023-08-15

2

Surati

Surati

mulailah rasakan kesakitanmu Putri atas pemaksaan kehendakmu. memang enak dicuekin Alfa. yesss

2023-02-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!