Bab 8 Kepulangan Queen

7 tahun pun berlalu, akhirnya Queen berhasil menyelesaikan sekolah kedokterannya. Bukan hal yang mudah mencapai semua itu, karena Queen harus bekerja banting tulang untuk biaya makan sehari-harinya.

Daddy Darwis benar-benar tega kepada Queen, selama 7 tahun ia sama sekali tidak memberikan uang kepada Queen karena merasa Queen pantas mendapatkannya soalnya Queen sudah berani membatah dengan perintahnya.

Daddy Darwis menduga kalau Queen akan menyerah kemudian merengek kepadanya supaya dikembalikan ATMnya dan membatalkan keinginannya menjadi dokter, tapi nyatanya Queen sama sekali tidak merengek bahkan selama 7 tahun ini Queen benar-benar bisa membuktikan kalau dia bisa.

"Dad, ini sudah 7 tahun berlalu tapi Mommy sama sekali tidak pernah bertemu dengan Queen, apa Queen baik-baik saja?" seru Mommy Vivian disela-sela sarapannya.

"Queen baik-baik saja, Daddy mengirim pengawal di sana dan mereka bilang, Queen baik-baik saja," sahut Daddy Darwis santai.

Mommy Vivian sudah satu tahun ini sakit-sakitan dan kondisi tubuhnya sangat lemah sehingga gampang sakit.

Bagaimana pun, Queen adalah anaknya meskipun Mommy Vivian tidak bisa berbuat apa-apa tapi di dalam lubuk hati seorang Ibu, Mommy Vivian begitu sangat khawatir dan rindu kepada anak sulungnya itu.

"Mommy, Daddy, Putri ingin tunangan dengan Kak Alfa biar gak ada wanita yang kecentilan ngedeketin Kak Alfa terus," seru Putri.

"Iya sayang, nanti Daddy bicarakan dengan Pak Tanu," sahut Daddy Darwis.

"Terima kasih, Daddy."

Saat ini Putri sudah lulus kuliah, Putri kuliah hanya selama 3 tahun saja dan sekarang Putri tidak melakukan apa-apa hanya menjadi pengangguran yang diam di rumah.

Sedangkan Queen harus bekerja keras selama 7 tahun lamanya hanya untuk mendapatkan gelar dokter karena memang jurusan kedokteran adalah jurusan paling lama dan paling mahal.

Sementara itu, Queen saat ini sedang membereskan pakaiannya karena besok pagi, dia akan kembali ke Indonesia.

"Daddy, aku sudah membuktikan kalau tanpa bantuan mu pun, aku bisa lulus dan mendapat gelar dokter," gumam Queen.

Entah apa yang saat ini dirasakan oleh Queen, yang jelas Queen benar-benar sangat membenci kedua orangtuanya.

Di saat Daddy Darwis, Mommy Vivian, dan Putri masih menyantap sarapannya, tiba-tiba saja ketiganya tampak terkejut dan membelalakkan matanya saat melihat kedatangan seseorang.

"Mama."

Daddy Darwis langsung bangkit dari duduknya dan segera menghampiri Mamanya itu, begitu pun dengan Mommy Vivian dan Putri yang ikut menghampiri.

"Mama, Mama sama siapa ke sini? kok, Mama gak ngasih tahu Darwis kalau mau ke sini, Darwis kan bisa mengirim orang untuk menjemput Mama," seru Daddy Darwis.

"Mama bukan seorang wanita tua yang tidak bisa apa-apa, jadi Mama bisa pergi ke mana pun yang Mama mau tanpa memberitahumu terlebih dahulu," ketus Nenek Arini.

Daddy Darwis hanya bisa terdiam, hingga akhirnya Mommy Vivian pun menyambut kedatangan mertuanya itu.

"Apa kabar Ma, maaf kami belum sempat menengok Mama," seru Mommy Vivian dengan mencium punggung tangan Nenek Arini.

"Tidak apa-apa, Mama tidak pernah mengharapkan kalian datang ke rumah Mama, soalnya Mama tahu kalian begitu sibuk. Jangankan memperhatikan Mama, anak sendiri saja kalian tidak pernah memperhatikannya," sahut Nenek Arini dengan sinisnya.

Nenek Arini melangkahkan kakinya dan duduk di sofa, tentu saja ketiganya mengikuti Nenek Arini duduk di sofa.

"Apa kalian tahu, kapan Queen akan kembali?" tanya Nenek Arini.

Ketiganya tampak menundukkan kepalanya tanpa bisa menjawab pertanyaan dari Nenek Arini.

"Kamu benar-benar sudah keterlaluan Darwis, Queen itu anakmu, darah dagingmu, tapi kenapa kamu memperlakukan Queen seakan-akan dia adalah anak tiri yang tidak berhak mendapatkan kebahagiaan. Kamu dengan teganya mengambil ATM Queen dan tidak memberikan biaya untuk Queen, dimana letak hati nuranimu, Darwis!" bentak Nenek Arini.

Mommy Vivian seketika menoleh ke arah suaminya itu dan menatapnya dengan tajam.

"Kenapa Daddy tidak bilang, kalau Daddy mengambil kartu ATMnya Queen? Apa Daddy ingin membuat Queen menjadi gelandangan di Negara orang?" teriak Mommy Vivian dengan deraian airmata.

"Tenang dulu sayang, Daddy melakukan semua itu karena Daddy ingin Queen membatalkan keinginannya menjadi dokter dan kembali kuliah jurusan bisnis tapi kenyataannya Queen malah bekerja dan membiayai kuliahnya sendiri," sahut Daddy Darwis.

"Memangnya kamu pikir, Mama tidak mengirim pengawal untuk Queen? dan kalau aku gak salah info, besok Queen sudah sampai di Indonesia jadi, Mama hanya ingin bilang sama kalian kalau Mama akan membawa Queen untuk tinggal bersama Mama dan kalian jangan pedulikan Queen lagi, kalian urus saja anak bungsu kalian itu."

Nenek Arini bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja, membuat Daddy Darwis berlari menyusul Mamanya itu.

"Mama mau ke mana? Mama kan baru saja sampai."

"Jangan pedulikan Mama, Mama lebih baik menginap di hotel daripada harus tinggal di rumah orang yang tidak mempunyai perasaan seperti kalian."

Nenek Arini langsung pergi dengan diantar oleh sopirnya. Daddy Darwis hanya bisa terdiam, begitu pun dengan Mommy Vivian hanya bisa menangis. Tapi berbeda dengan Putri, yang tampak menyunggingkan senyumannya.

"Baguslah kalau Kak Queen akan dibawa oleh wanita tua itu, jadi aku gak perlu repot-repot mencari cara untuk mengusirnya," batin Putri.

***

Keesokan harinya...

Tepat pukul 09.00 pagi, Queen sampai di Indonesia. Queen berjalan dengan anggunnya sembari menggeret kopernya, dia terlihat tampak sangat cantik dan juga dewasa membuat semua orang yang melihatnya tanpa sadar sampai menganga.

"Maaf Nona, saya diperintahkan oleh Tuan Darwis untuk menjemput Nona," seru salah satu pengawal.

Tanpa sepatah kata pun, Queen mengikuti sang Pengawal dan masuk ke dalam mobil. Tidak bisa dipungkiri kalau saat ini Queen sangat bahagia bisa kembali lagi ke Indonesia.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Queen sampai di rumahnya. Alfa yang saat itu baru saja pulang dari luar kota, tampak menghentikan langkahnya saat sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah Daddy Darwis.

Queen segera turun dari dalam mobil membuat Alfa tampak membelalakkan matanya, Queen hendak melangkahkan kakinya tapi sudut matanya melihat ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

Queen melihat ke arah Alfa, untuk sesaat mereka saling tatap satu sama lain. Mata keduanya tampak menyiratkan kerinduan yang sangat luar biasa hingga Queen pun memilih memalingkan wajahnya dan masuk ke dalam rumahnya.

"Queen, kamu sudah kembali," batin Alfa.

Alfa pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Cucuku."

Nenek Arini yang memang sudah menunggu kedatangan cucu kesayangannya itu langsung berdiri, begitu pula dengan Queen yang berlari dan langsung memeluk Neneknya itu.

"Selamat ya, kamu sudah menjadi seorang dokter."

"Terima kasih, Nek."

Nenek Arini pun melepaskan pelukannya dan mengajak Queen untuk duduk, Queen benar-benar tidak memperdulikan ketiga orang yang saat ini menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

hahha. brengsej juga nya kau. seorang ibu. sanggup kau buat seperti tu sm anakmu. kalau alasan hanya karna suamimu. knp kau pu tega berbuat seperti tu sm anakmu juga

2024-04-26

1

Widya Asyanti

Widya Asyanti

jahatnya putri,udah tau ada penyakit,bukannya insaf tp malah tambah jahat

2024-01-19

6

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

the real beban keluarga 😩

2023-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!