Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan

Queen dan Nenek Arini pun sampai di sawah, Nenek Arini langsung turun langsung ke sawah untuk ikut panen sedangkan Queen memilih melihat saja dari atas.

"Mau ikut turun, sayang?" seru Nenek Arini.

"Tidak ah Nek, Queen di sini saja."

Queen memperhatikan semua orang yang sedang panen di sawah, Queen merasa sangat nyaman dan tenang.

Nenek Arini memang selalu ikut turun tangan ke sawah, Nenek Arini memang terkenal tidak sombong.

"Nek, Queen jalan-jalan dulu ke jembatan sana ya!" teriak Queen.

"Iya sayang, hati-hati."

"Nek, apa itu Neng Queen ya? yang dulu sering ikut Nenek Arini ke sawah?" tanya salah satu pegawai Nenek Arini.

"Iya."

"Masya Allah, sekarang sudah besar ya, mana cantik sekali."

"Dia dokter, dan akan bekerja di rumah sakit Nenek juga."

"Wah, pasti pasien akan semangat ya Nek, kalau Dokternya Neng Queen."

Nenek Arini hanya menyunggingkan senyumannya, Queen mulai melangkahkan kakinya jalan-jalan di sekitaran sawah.

Queen melewati jembatan yang dibawahnya terdapat irigasi, saluran air untuk mengaliri pesawahan disekitarnya.

Queen berdiri di atas jembatan, angin meniup rambut panjang indah milik Queen. Queen menatap jauh ke depan sana, lagi-lagi airmatanya menetes tanpa dia sadari.

"Menyebalkan sekali, kenapa airmata ini selalu menetes," batin Queen.

Queen naik selangkah ke penyangga jembatan dan merentangkan kedua tangannya, kemudian menghirup udara pedesaan yang sangat segar itu.

Sementara itu, seorang pria tampan dengan seragam polisinya melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Dari kejauhan, terlihat seorang wanita yang sedang berdiri di penyangga jembatan.

"Astagfirullah, apa wanita itu mau bunuh diri," gumamnya.

Pria tampan itu segera mempercepat laju motornya, lalu menghentikannya di belakang Queen. Pria tampan itu segera melepas helm dan turun dari atas motornya, lalu menarik pinggang Queen sehingga Queen jatuh menimpa tubuh pria itu.

Untuk sesaat keduanya saling tatap satu sama lain, hingga akhirnya Queen tersadar dan langsung bangkit dari tubuh Polisi tampan itu.

"Kamu apa-apaan sih?" sentak Queen.

"Mba jangan bunuh diri, bunuh diri itu dosa kalau ada masalah coba Mba ceritakan sama keluarga Mba atau teman terdekat Mba."

"Bunuh diri? siapa yang mau bunuh diri?"

"Loh, barusan Mba sudah naik ke penyangga jembatan, Mba mau bunuh diri kan?"

"Sok tahu sekali kamu, siapa juga yang mau bunuh diri. Lain kali jangan sok-sokan kalau belum tahu yang sebenarnya!" sentak Queen.

Queen yang merasa kesal, akhirnya pergi meninggalkan Polisi tampan itu.

"Ya Allah, jutek amat. Kalau gak mau bunuh diri, ngapain coba pakai naik-naik penyangga jembatan segala, dasar wanita aneh," gumamnya.

Pak Polisi tampan yang bernama Rifki itu kembali naik ke atas motornya dan segera meninggalkan jembatan itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, Rifki pun sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Rifki mencium punggung tangan Ayah dan Ibunya secara bergantian.

"Bagaimana keadaan, Ayah?" tanya Rifki.

"Begini-begini saja, perut Ayah masih sakit katanya," sahut Ibu Nur.

"Bu, lebih baik kita bawa Ayah ke rumah sakit saja, Rifki sangat khawatir dengan keadaan Ayah. Bahkan sudah dua hari Ayah tidak tidur karena perutnya sakit," seru Rifki.

"Ya sudah, terserah kamu saja."

"Besok, kita bawa Ayah ke rumah sakit soalnya besok Rifki libur."

"Iya, kalau begitu sana makan dulu habis makan kamu istirahat."

"Iya Bu."

Rifki pun segera mengganti seragamnya, dan menuju meja makan untuk makan. Sehabis makan, Rifki pun masuk kembali ke kamarnya untuk istirahat.

"Wanita tadi siapa ya? perasaan aku baru pertama kali melihat dia," gumam Rifki.

Mata Rifki mulai sayu, hingga akhirnya tidak membutuhkan waktu lama, Rifki pun sudah masuk ke alam mimpinya.

***

"Nek, sudah siang, pulang yuk!" ajak Queen.

"Baiklah, sebentar Nenek cuci kaki dulu."

Queen dan Nenek Arini pun memutuskan untuk pulang, sesampainya di rumah Nenek Arini, Queen pun masuk ke dalam kamarnya karena dia merasa ngantuk.

Sementara itu di Jakarta, Putri baru saja sadar...

"Mom, Dad."

"Iya sayang, ada apa?" tanya Mommy Vivian.

"Kak Alfa mana?"

"Alfa ada di kantornya, ada apa?"

"Daddy sudah bicara kan sama Kak Alfa kalau Putri ingin bertunangan dengannya," lirih Putri.

"Daddy semalaman sudah berpikir, bagaimana kalau kamu dan Alfa langsung menikah saja?" seru Daddy Darwis.

Putri tampak tersenyum dan menganggukkan kepalanya, justru itu adalah hal yang sangat Putri inginkan.

"Ya sudah, sekarang Daddy pergi dulu mau membicarakan masalah ini kepada Tanu dan juga Alfa."

Daddy Darwis pun akhirnya berpamitan pergi untuk menemui Tanu dan juga Alfa. Di sebuah restoran, Daddy Darwis sudah menunggu kedatangan Tanu dan Alfa.

"Maaf Pak Darwis, sudah membuat anda menunggu," seru Papa Tanu.

"Ah, tidak apa-apa. Silakan duduk."

"Ada apa Tuan? hal penting apa yang akan anda bicarakan dengan kita?" tanya Papa Tanu lagi.

"Begini, kondisi Putri ternyata semakin mengkhawatirkan bahkan Dokter memprediksi kalau usianya tidak akan lama lagi. Jadi, bagaimana kalau Putri dan Alfa langsung menikah saja," seru Daddy Darwis.

Alfa tampak terkejut, bahkan saat ini dia membelalakkan matanya. Begitu pun dengan Papa Tanu, dia tidak bisa menjawab langsung karena yang bisa memutuskan hanyalah anaknya Alfa.

"Saya tidak bisa menjawabnya, Tuan tanyakan saja kepada Alfa."

Daddy Darwis menatap Alfa dengan tatapan sedihnya. "Alfa, Om tahu kalau wanita yang kamu cintai adalah Queen tapi Om tidak bisa membiarkan Putri pergi dengan sedih, Om ingin Putri pergi dalam keadaan bahagia jadi Om mohon sama kamu, menikahlah dengan Putri."

Alfa masih melamun, dia tidak bisa menjawab sama sekali.

"Al, bagaimana?" tanya Papa Tanu.

"Memangnya Al bisa apa? walaupun Al menolaknya,

Al tidak akan mungkin bisa kembali kepada Queen, jadi sekarang terserah kalian saja," geram Alfa.

Alfa bangkit dari duduknya dan tanpa permisi pergi meninggalkan restoran itu. Hari Alfa benar-benar sakit kali ini, kenapa kisah percintaan dia begitu sangat menyedihkan.

Alfa segera masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukannya menuju kantornya. Selama dalam perjalanan, Alfa tidak henti-hentinya memukul stir mobilnya.

"Kalau aku tahu akan begini akhirnya, aku lebih baik tidak pernah bertemu dengan Queen atau pun keluarganya," geram Alfa.

Hati Alfa benar-benar sakit, baru kali ini dia merasakan sakit hati yang teramat sangat sakit. Bagaimana tidak, dia mencintai wanita tapi dia sama sekali tidak bisa hidup bersama wanita itu.

"Aaaaarrrrggghhh....brengsek semuanya!" teriak Alfa.

Terpopuler

Comments

Lisa Icha

Lisa Icha

wah jodohnya queen udah nonggol

2024-04-20

1

devaloka

devaloka

bang, salah paham bang 🤣

2024-01-20

1

Een Mely Santi

Een Mely Santi

skip MLS baca klw lg ceritain si putri sm darwis

2023-02-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!