Bab 16 Queen Sakit

Perlahan Queen melangkahkan kakinya, dia bersikap seolah-olah dia sehat karena Queen tidak mau terlihat lemah di depan Daddynya.

Queen berjalan, melewati Daddynya tanpa memperdulikannya.

"Tunggu!"

Queen menghentikan langkahnya, Daddy Darwis menghampiri Queen dan memperlihatkan foto saat Alfa memeluk Queen di depan rumah sakit.

"Apa maksud dari semua ini?" tanya Daddy Darwis.

Queen melihat ponsel Daddynya tapi Queen tidak mau menjawab apa-apa karena bagi Queen percuma dijelaskan juga, pasti ujung-ujungnya Queen yang akan disalahkan.

"Ke sini kamu, Queen."

Daddy Darwis menarik tangan Queen untuk masuk ke dalam rumah. Daddy Darwis duduk di ruangan tamu, dan mengeluarkan besi kecil andalannya.

"Kamu selalu saja membuat Daddy marah, kamu tahu Alfa sekarang sudah menjadi suaminya Putri, kenapa kamu berani sekali diam-diam menyuruh Alfa untuk datang ke sini sampai bermesraan di depan umum seperti itu, apa kamu tidak memikirkan perasaan Putri!" bentak Daddy Darwis.

Plaaaakkk...

Daddy Darwis mulai memukulkan besi kecil itu ke betis Queen, Queen sama sekali tidak bicara dia hanya diam saja.

"Kamu tidak malu dengan perbuatan mu itu, Queen?"

Lagi-lagi Queen tidak menjawab ucapan Daddynya, Daddy Darwis kembali memukul betis Queen kali ini sedikit lebih keras membuat Queen menggigit bibir bawahnya saking sakitnya.

Mommy Vivian dan Nenek Arini masih di sawah, melihat kondisi sawah dan belum pulang jadi, mereka tidak tahu kalau saat ini Daddy Darwis sedang memukuli Queen.

Pak Darna dan ART hanya bisa bungkam tanpa bisa berbuat apa-apa, bahkan salah satu ART sampai menangis melihat Queen karena merasa kasihan.

Rifki pun hampir sampai di rumahnya, tapi Rifki melihat sopir dan ART di rumah Nenek Arini tampak ketakutan.

"Loh, mereka kenapa?" gumam Rifki.

"Ada apa Nak?" tanya Ayah Haris.

"Itu Yah, kok sopir Nenek Arini kaya yang ketakutan gitu bahkan ARTnya pun ada yang menangis, apa sudah terjadi sesuatu di rumah Nenek Arini?" sahut Rifki.

"Coba kamu tanya Nak, takutnya ada apa-apa," seru Ibu Nur.

Rifki pun menghentikan mobilnya di depan rumah Nenek Arini, Rifki segera turun dari dalam mobilnya dan menghampiri mereka.

"Maaf Pak Darna, ada apa? kok kalian terlihat seperti yang ketakutan?" tanya Rifki.

"Itu Mas Rifki, Non Queen-----"

"Kenapa dengan Bu Dokter?"

"Kamu masih tidak mau bicara, Queen!"

Rifki mendengar teriakan Daddy Darwis membuat dia merasa curiga.

"Siapa itu yang berteriak?" tanya Rifki kembali.

"Itu Tuan Darwis, Papanya Non Queen."

Rifki merasa ada yang tidak beres, Rifki pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Nenek Arini, dia tidak peduli walaupun disebut tidak sopan.

Kebetulan pintu rumah Nenek Arini terbuka, betapa terkejutnya Rifki saat melihat apa yang sedang dialami oleh Queen.

"Astagfirullah."

Rifki langsung berlari masuk ke dalam rumah itu.

"Hentikan Pak!" teriak Rifki.

Daddy Darwis menghentikan pukulannya, Rifki melihat betis Queen sudah berdarah sedangkan Queen terlihat menangis tapi tanpa suara sedikit pun bahkan wajahnya sudah sangat pucat.

"Kamu siapa? berani-beraninya masuk ke rumah orang tanpa permisi!" sentak Daddy Darwis.

"Bapak tidak boleh melakukan itu, karena itu namanya KDRT dan Bapak bisa dihukum atas tindakan Bapak ini."

"Jangan coba-coba menggurui saya, lagipula Queen anak saya jadi kamu tidak berhak ikut campur atas apa yang sedang saya lakukan kepada anak saya."

"Bapak bisa lihat, saya memakai seragam apa? saya seorang Polisi Pak, jadi saya tahu. Lagipula sebagai abdi negara, saya tidak akan tinggal diam melihat siapa pun disiksa seperti ini karena perbuatan Bapak memang sudah melanggar hukum," seru Rifki tegas.

Queen mulai memegang kepalanya yang terasa semakin berdenyut, Daddy Darwis menghampiri Rifki dan mencengkram seragam Rifki tapi Rifki sama sekali tidak takut.

Bruggg...

Queen terjatuh tak sadarkan diri...

"Queen."

"Bu Dokter."

"Queen bangun Nak, kamu kenapa?" seru Daddy Darwis dengan menepuk-nepuk pipi Queen.

Rifki tidak banyak bicara, dia langsung mengangkat tubuh Queen dan membawanya keluar untuk dilarikan ke rumah sakit.

"Tunggu, kamu mau bawa Queen ke mana?"

"Pak, Bu Dokter pingsan kita harus segera bawa dia ke rumah sakit."

"Masukan Queen ke mobil saya, biar saya yang bawa Queen ke rumah sakit."

Rifki tidak bisa berbuat apa-apa lagi, akhirnya Rifki menurut.

"Darna, cepat bawa mobilnya ke rumah sakit!" teriak Daddy Darwis panik.

"Baik Tuan."

Pak Darna pun segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit, sedangkan Rifki hanya bisa diam. Setelah mobil Daddy Darwis pergi, Rifki pun masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa Rifki?" tanya Ibu Nur.

"Nanti Rifki jelaskan di rumah, sekarang kita pulang dulu kasihan Ayah harus istirahat."

Di rumah sakit, Daddy Darwis langsung mengangkat tubuh Queen dan berteriak sehingga suster langsung menghampiri.

"Dokter Queen."

"Suster tolong periksa anak saya secepatnya."

"Baik Pak."

Suster pun langsung membawa Queen ke ruangan pemeriksaan, Daddy Darwis menunggu di kursi tunggu dengan perasaan yang sangat cemas.

"Maafkan Daddy, Queen," gumam Daddy Darwis.

Di saat Dokter mulai memeriksa Queen, Queen pun tampak sadar dan mulai membuka matanya.

"Dr.Queen, sebentar ya aku periksa dulu," seru Dr.Lisna.

Queen menganggukkan kepalanya lemah, Dr.Lisna pun mulai memeriksa keadaan Queen.

"Apa Dr.Queen mempunyai penyakit maag?"

Queen hanya menganggukkan kepalanya.

"Dr.Queen sudah tahu punya penyakit maag, kenapa Dokter tidak bisa menjaganya. Dokter pasti sudah tahu kalau orang yang mempunyai penyakit maag, gak boleh telat makan."

"Iya, aku tahu."

"Terus kenapa Dr.Queen mengabaikannya? Dokter seharusnya tahu, kalau penyakit maag dibiarin nanti lama-kelamaan akan menjadi maag kronis dan itu sangat bahaya."

Queen hanya diam saja, memang selama ini Queen kurang memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Apalagi saat tinggal di Itali, kadang-kadang Queen melupakan makan saking sibuknya bekerja.

"Dr.Queen harus dirawat dulu ya di sini untuk beberapa hari ke depan."

Queen sudah tidak bisa bicara lagi, kondisinya sangat lemah dan kepalanya pun terasa masih sangat pusing. Dr.Lisna melihat ke arah betis Queen yang darahnya sedikit mengering.

"Ya Allah, betismu kenapa, Dr.Queen?"

Queen benar-benar setengah sadar, akhirnya Dr.Lisna menyuruh Queen untuk tengkurep dan dia pun membersihkan dan mengobati luka di betis Queen.

"Ini seperti luka bekas pukulan," batin Dr.Lisna.

Sementara itu, Nenek Arini sangat emosi mendengar cerita ARTnya begitu pun dengan Mommy Vivian yang terkejut dan sangat panik. Keduanya langsung pergi ke rumah sakit menyusul Queen.

"Awas kamu Darwis, kalau sampai terjadi sesuatu kepada Queen, aku tidak akan pernah memaafkanmu," geram Nenek Arini.

Mommy Vivian yang melihat Mama mertuanya murka, hanya bisa menundukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Samsuna

Samsuna

aku rasanya mau cekik si Darwis 😠

2024-03-14

3

Heryta Herman

Heryta Herman

tunggu balasanmu darwis gila..kau akan lbh menderita daripada queen nti....

2024-02-15

3

Nabil abshor

Nabil abshor

percumaaaaaaaaaaa percumaaaaaa ,,,,,,.maaf apa.yamg sedang kamu nyanyikan bapak darwin terhormaat,,,,.percuma,,,,,,, emosi saia,,,,

2023-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!