Bab 15 Hasutan Putri

Alfa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat Queen merasa ketakutan.

"Alfa, hentikan! kamu apa-apaan sih?" teriak Queen.

Alfa tidak mendengarkan teriakan Queen, dia terus saja melajukan mobilnya sampai Alfa pun membelokan mobilnya ke sebuah perkebunan teh.

Napas Queen sampai terengah-engah saking kagetnya dengan cara Alfa melajukan mobilnya. Queen langsung turun dari dalam mobil Alfa dan Alfa pun ikut turun juga. Sementara itu, Rifki pun baru saja sampai dan memperhatikan interaksi antara Queen dan Alfa.

"Queen, aku harus bagaimana? aku dipaksa harus menikah dengan Putri dan alhasil sekarang aku sudah sah menjadi suami Putri," seru Alfa.

"Kamu jalani saja hidup kamu dan Putri, karena sampai kapan pun kamu dan aku tidak akan pernah bisa bersatu," sahut Queen dingin.

Alfa membalikan tubuh Queen supaya Queen bisa menatap Alfa.

"Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi, Queen?"

"Ini bukan masalah cinta atau tidak, tapi sekarang lihatlah, kamu sudah menikah dengan Putri. Terus, apa yang harus aku lakukan? aku harus jadi pelakor gitu?" seru Queen.

"Queen, kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai, aku tidak mencintai Putri jadi bagaimana aku bisa hidup dengannya sementara aku sama sekali tidak mencintainya."

Queen menghempaskan tangan Alfa supaya Alfa melepaskannya.

"Cukup sudah kalian menyiksaku, aku sudah tidak mau lagi terlibat dalam masalah kalian. Biarkan aku hidup tenang dan bahagia, jangan ganggu aku lagi!" bentak Queen dengan deraian airmata.

"Mana bisa aku membiarkan kamu hidup sendirian, sedangkan yang mengerti kamu cuma aku."

Alfa mengulurkan tangannya hendak menghapus airmata Queen, tapi lagi-lagi Queen menepis tangan Alfa.

"Kamu tahu Alfa, kalau sampai Putri tahu kamu datang ke sini menemui ku, bisa-bisa dia ngadu sama Daddy dan Daddy akan menyiksaku lagi, apa itu yang kamu mau?" bentak Queen.

"Tidak Queen, justru aku merasa sakit melihat kamu disiksa seperti itu. Bagaimana kalau sekarang kita kabur saja? dan kita menikah lalu hidup bahagia," seru Alfa dengan menggenggam tangan Queen.

Queen menggelengkan kepalanya. "Kamu sudah gila Alfa."

Queen berusaha melepaskan tangan Alfa tapi Alfa tidak mau melepaskannya.

"Lepaskan Alfa."

"Tidak, kali ini aku tidak akan melepaskan mu. Aku sangat mencintaimu Queen, aku tidak bisa kalau harus hidup bersama Putri," seru Alfa dengan mata yang memerah.

"Alfa, aku mohon jangan seperti ini."

"Ayo Queen, ikut pergi bersamaku, kita akan hidup bahagia."

Alfa menarik tangan Queen dan memaksa Queen untuk masuk ke dalam mobilnya tapi Queen tidak mau.

"Tidak Alfa, lepaskan."

Rifki yang awalnya tidak mau ikut campur urusan Queen hendak pergi dari sana, tapi melihat Queen dipaksa seperti itu membuat Rifki tidak bisa tinggal diam, Rifki pun menghampiri Queen dan Alfa.

"Jangan bersikap kasar kepada seorang wanita," seru Rifki.

Queen sampai terkejut dengan kedatangan Rifki.

"Kamu siapa? jangan ikut campur urusanku!" sentak Alfa.

"Lepaskan Alfa, sakit," keluh Queen.

Rifki melihat pergelangan tangan Queen sudah memerah, dia pun melepaskan paksa genggaman Alfa.

"Kalau dia tidak mau, jangan dipaksa," seru Rifki.

"Kurang ajar."

Alfa hendak memukul Rifki tapi Queen dengan cepat menghalanginya.

"Kamu tidak berhak memukul dia."

Queen mengambil tasnya dan dengan cepat menarik tangan Rifki membuat Rifki terkejut begitu pun dengan Alfa yang jauh lebih terkejut.

"Antarkan aku ke rumah sakit," seru Queen dingin.

Rifki pun segera memakai helmnya dan naik ke atas motor, begitu pun dengan Queen yang langsung duduk di jok belakang membuat dada Alfa bergemuruh. Rifki mulai melajukan motornya meninggalkan Alfa.

Selama dalam perjalanan, tidak ada yang bicara sama sekali. Rifki melihat dari kaca spionnya, Queen beberapa kali mengusap airmatanya.

Sementara itu, tidak ada yang tahu kalau dari tadi ada seseorang mengikuti mereka dan mengambil gambar mereka.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Queen pun sampai di rumah sakit.

"Terima kasih."

"Sama-sama, Bu Dokter."

Queen berjalan dengan langkah gontai menuju ruangannya, dan Rifki hanya bisa memperhatikan Queen.

Rifki melihat jam yang melingkar di tangannya. "Astagfirullah, aku sudah telat."

Rifki segera melajukan motornya meninggalkan rumah sakit.

Putri mengepalkan tangannya saat menerima foto dari orang suruhannya.

"Kurang ajar, ternyata kamu menemui Kak Queen. Lihat saja, aku akan buat Kak Queen menderita lagi," geram Putri.

Putri segera mengirimkan foto-foto Queen bersama Alfa kepada Daddy, bahkan Putri pura-pura menangis tersedu-sedu supaya Daddynya percaya dengan sandiwaranya.

Daddy Darwis yang masih berada di rumah Nenek Arini, langsung membuka ponselnya dan betapa terkejutnya ia saat melihat foto-foto Alfa dengan Queen.

"Queen, kenapa kamu selalu membuat Daddy marah? Sebenarnya apa yang kamu mau?" geram Daddy Darwis.

Mommy Vivian ikut bersama Nenek Arini ke sawah, walaupun Nenek Arini tidak mengizinkannya tapi Mommy Vivian memaksa dan Nenek Arini tidak bisa melarangnya lagi.

***

Waktu menunjukan pukul 15.00, Queen tampak memijit kepalanya, entah kenapa akhir-akhir ini kepala Queen sering sakit.

"Ya Allah, kenapa kepalaku pusing banget," gumam Queen.

Queen ingat, kalau tadi pagi tidak sarapan dan siang harinya, Queen hanya makan sedikit karena selera makan Queen menghilang.

"Sepertinya aku harus pulang."

Queen pun mengambil tasnya dan keluar dari ruangannya, tidak lupa dia pun mampir ke ruangan rawat Pak Haris untuk memberitahukan kalau sore ini dia sudah bisa pulang.

Queen pun meminta sopir untuk menjemputnya dan Queen menunggu di lobi dengan duduk di kursi yang ada di sana.

Tidak lama kemudian Rifki datang dengan menggunakan mobil polisi yang dia pinjam dari kantor, soalnya dia akan membawa Ibu dan Ayahnya.

"Bu Dokter sepertinya sedang sakit," batin Rifki.

Rifki pun menghampiri Queen dan terlihat Queen memejamkan matanya dengan kening yang mulai berkeringat.

"Bu Dokter, maaf apa Bu Dokter sedang sakit?" tanya Rifki.

Queen langsung membuka matanya dan melihat Rifki sudah ada di hadapannya. Queen pun mencoba berdiri tapi tiba-tiba tubuhnya oleng membuat Rifki dengan sigap menangkap tubuh Queen.

"Badan Bu Dokter panas."

Queen langsung berdiri membenarkan posisinya, terlihat mobil jemputan sudah sampai. Queen pun melangkah dengan langkah gontai, dan masuk ke dalam mobilnya tanpa bicara apa pun kepada Rifki.

Rifki merasa bingung, Rifki pun segera ke ruangan rawat Ayahnya untuk menjemputnya dan pulang ke rumah.

"Kenapa kepalaku semakin pusing, padahal tadi aku sudah minum obat," batin Queen.

Beberapa saat kemudian, Queen pun sampai di rumah Nenek. Queen keluar dari mobilnya dan terlihat Daddy Darwis sudah berdiri menunggu kedatangan Queen dengan wajah emosi di teras rumah.

Queen sangat tahu kalau Daddynya itu sedang marah.

"Sekarang apa lagi?" batin Queen.

*

*

*

Yuk siapa lagi yang mau pesan bukunya tinggal hubungi aku saja ya🙏

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

dasar putri ratu drama

2024-04-18

1

Widya Asyanti

Widya Asyanti

ya ampun putri,jahat benar

2024-01-19

2

chaaa

chaaa

udah mau mati aja masih jahat lo

2023-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!