Bab 14 Kedatangan Alfa

Sore pun tiba...

Queen segera membereskan barang-barangnya, setelah itu Queen pun keluar dari ruangannya untuk pulang.

Suster dan Dokter banyak yang menyapa Queen, tapi Queen sedikit pun tidak menampakan senyumannya.

Queen pun segera masuk ke dalam mobil dan Pak Darta pun segera melajukannya, Queen menyandarkan punggungnya dan sesekali memejamkan mata.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Queen pun sampai di rumah Neneknya. Queen melihat ada mobil Daddynya sudah terparkir di halaman rumah.

"Mau ngapain dia ke sini?" batin Queen.

Queen langsung masuk, dan terlihat kedua orangtuanya sedang duduk bersama Nenek Arini.

"Sayang, Mommy sangat merindukanmu, bagaimana dengan kabarmu? kamu baik-baik saja kan, di sini?" tanya Mommy Vivian sembari memeluk anaknya itu.

Queen terdiam dengan wajah dinginnya, bahkan Queen enggan sekali membalas pelukan Mommynya itu. Mommy Vivian melepaskan pelukannya dan menangkap wajah cantik Queen.

"Kamu betah tinggal di sini? apa kamu tidak mau pulang?"

Queen menepis tangan Mommynya itu membuat Mommy Vivian terkejut.

"Jangan berpura-pura lagi Mom, Queen sudah muak dengan semua ini. Tidak bisakah kalian membiarkan Queen hidup tenang dan bahagia," sahut Queen.

"Queen, jaga ucapan kamu!" bentak Daddy Darwis.

"Kalau Daddy datang ke sini hanya untuk memarahi Queen, lebih baik Daddy tidak usah datang ke sini," sahut Queen dengan tatapan tajamnya.

Daddy Darwis menghampiri Queen dengan emosinya, tapi Nenek Arini sudah siap menjadi tameng untuk Queen.

"Kamu sudah berani menantang Daddy, Queen! selama ini Daddy yang sudah membesarkan kamu, Daddy yang sudah membiayai kamu, Daddy sudah memberikan apa yang kamu mau, bahkan sekarang kamu memilih jadi Dokter pun, Daddy menerimanya, tapi kenapa kamu malah bersikap seperti itu kepada Mommy mu?" bentak Daddy Darwis.

"Daddy memang yang membesarkan Queen, Daddy memang yang membiayai sekolah Queen, Daddy memang membelikan semua kebutuhan Queen, tapi apa selama ini Daddy sudah memberikan perhatian dan kasih sayang Daddy kepada Queen? Apa Daddy tahu, bagaimana rasanya selalu diabaikan? kalau Queen bukan anak Daddy, sekarang beri tahu Queen, siapa orangtua Queen sebenarnya?" seru Queen dengan deraian airmatanya.

"Dasar anak kurang ajar."

Daddy Darwis hendak menampar Queen tapi Nenek Arini menahan tangan Daddy Darwis.

"Sekali saja kamu tampar Queen, jangan pernah kamu anggap Mama, sebagai Mamamu lagi!" bentak Nenek Arini.

Nenek Arini menghempaskan tangan Putranya itu.

"Ingat Darwis, Queen sekarang sudah tinggal di sini dengan Mama jadi kamu atau pun istrimu tidak berhak lagi dengan hidup Queen. Walau pun kalian orangtua Queen, tapi Mama tidak akan membiarkan kalian terus menyiksa batin dan mental Queen."

"Ma, Queen adalah anak Vivian dan Vivian yang melahirkan Queen jadi Vivian mohon, jangan pisahkan Vivian dengan Queen," seru Mommy Vivian dengan deraian airmata.

"Kalau kamu masih menganggap Queen sebagai anakmu, seharusnya kamu bersikap adil kepada Queen jangan berat sebelah. Mama tahu Putri mempunyai penyakit dan membutuhkan perhatian lebih, tapi kalian juga tidak boleh memperlakukan Queen seperti ini. Masih untung, Queen mempunyai mental yang kuat kalau Queen sampai gila bagaimana? apa kalian tidak kasihan melihat Queen?" bentak Nenek Arini.

Mommy Vivian dan Daddy Darwis tampak terdiam, apalagi Mommy Vivian dari tadi sudah menangis sesenggukan.

"Tapi Ma, seharusnya Queen mengerti dengan keadaan adiknya apalagi saat ini Dokter sudah mendiagnosa kalau umur Putri tidak akan lama lagi. Jadi, kami tidak mau sampai Putri pergi dengan membawa kenangan buruk," seru Daddy Darwis.

Mendengar ucapan Daddynya, Queen kembali mengepalkan kedua tangannya.

"Kalau pikiran Daddy seperti itu, mulai sekarang Daddy dan Mommy tidak usah memikirkan keadaan Queen lagi. Urus saja Putri dan bahagiakan dia, tapi Queen punya satu permintaan, tolong mulai sekarang jangan pernah mengambil sesuatu lagi dari Queen karena sudah cukup kalian merenggut kebahagiaan Queen. Biarkan Queen merasakan kebahagiaan dalam hidup Queen."

Setelah bicara seperti itu, Queen pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua orangtuanya dan masuk ke dalam kamarnya.

"Lihatlah, hasil dari didikan kalian? apa sekarang kalian puas melihat Queen seperti itu? apa selama ini kalian pernah melihat senyuman Queen? orangtua macam apa kalian, tega merenggut kebahagiaan anaknya sendiri. Untuk sekarang, biarkan Queen hidup bahagia jangan pernah usik dia," seru Nenek Arini.

Nenek Arini pun memilih meninggalkan anak dan menantunya itu. Sementara itu, orang suruhan Alfa mulai menghubungi Alfa dan memberitahukan alamat dimana dia berada.

"Queen, aku akan menemuimu semoga kamu bisa mengerti dan tidak marah kepadaku," batin Alfa.

***

Keesokan harinya....

"Kamu mau ke mana Kak? kok gak pakai pakaian ke kantor?" tanya Putri.

"Aku ada urusan pekerjaan di luar kota."

"Berapa lama?"

"Tidak tahu."

"Jangan lama-lama Kak, soalnya Putri takut sendirian. Mommy dan Daddy pergi, sekarang Kakak juga mau pergi, terus Putri sama siapa?"

"Sudahlah Putri jangan manja, kamu itu sudah besar lagipula ada ART kok jadi ngapain kamu takut."

'Tapi Kak------"

"Sudahlah, aku berangkat dulu."

Alfa pun pergi begitu saja tanpa memperdulikan Putri, Putri yang merasa curiga kepada Alfa, akhirnya Putri menghubungi seseorang untuk mengikuti Alfa.

Queen menuruni anak tangga, dan terlihat Neneknya beserta kedua orangtuanya sudah duduk di meja makan.

"Nek, Queen berangkat dulu ya," seru Queen dengan mencium pipi Neneknya.

"Kamu gak sarapan dulu, Nak?" tanya Nenek Arini.

"Queen sarapan di rumah sakit saja, Nek."

"Ya sudah, jangan lupa sarapan."

Queen pun berangkat tanpa memperdulikan kedua orangtuanya dan mereka pun hanya bisa diam.

Seperti biasa, Queen di antar oleh Pak Darta, dia tidak tahu kalau dari tadi ada sebuah mobil yang mengikuti mobil Queen.

Sesampainya di rumah sakit, Queen pun turun dari dalam mobilnya tapi tiba-tiba tangan Queen di tarik seseorang dan dia langsung memeluk Queen. Queen tahu siapa itu, karena Queen hapal dengan bau parfumnya.

"Lepaskan aku Alfa."

"Aku sangat merindukanmu, Queen."

"Aku bilang lepaskan, ini rumah sakit."

"Tidak, aku tidak akan melepaskan mu."

Queen mulai kesal, dengan sekuat tenaga Queen mendorong tubuh Alfa supaya menjauh darinya. Rifki baru saja turun dari ruangan rawat Ayahnya, dan saat ini akan pergi dinas tapi Rifki menghentikan langkahnya saat melihat Queen.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Queen dengan tatapan tajam.

"Aku sangat merindukanmu Queen, aku akan jelaskan semuanya."

"Sudahlah, sudah tidak ada yang perlu di jelaskan lagi, sekarang lebih baik kamu pergi dan jangan menemui aku lagi."

Queen membalikan tubuhnya dan hendak meninggalkan Alfa, tapi baru saja satu langkah, Alfa menarik tubuh Queen dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Apa-apaan kamu, Alfa?"

"Diam Queen, aku hanya ingin menjelaskan semuanya kepadamu."

Queen terus saja berontak ingin keluar tapi Alfa menguncinya dan dengan cepat melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.

Rifki yang dari tadi melihatnya, merasa khawatir dengan keadaan Queen. Dia pun segera berlari dan naik ke atas motornya untuk mengejar Queen.

Terpopuler

Comments

Timi Sutimi

Timi Sutimi

biasa aja

2024-04-28

0

Widya Asyanti

Widya Asyanti

maunya alfa dgn queen

2024-01-19

2

Sulati Cus

Sulati Cus

biayain anak kok pk itungan mending g usah di gedein tipe ortu perhitungan

2023-03-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!