Bab 3 "Kesakitan Queen"

Tidak terasa semalaman Queen tidur di atas lantai, mata Queen tampak sembab karena semalaman dia menangis.

Perlahan Queen bangun dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi dan ganti baju, Queen pun memutuskan untuk menuruni anak tangga, perutnya terasa sangat lapar. Baru saja beberapa langkah, Queen mendengar pembicaraan kedua orangtuanya bersama Papa Tanu yang merupakan orangtua Alfa.

"Pak Darwis, maafkan saya pagi-pagi sudah bertamu," seru Papa Tanu.

"Tidak apa-apa Pak Tanu, pasti Pak Tanu ada keperluan yang sangat penting sampai-sampai Pak Tanu menemui saya sepagi ini," sahut Daddy Darwis.

Akhirnya Papa Tanu pun menceritakan masalah yang sedang menimpa perusahaannya.

"Astaga, kok bisa sampai seperti itu?"

"Entahlah, jadi maksud kedatangan saya ke sini ingin meminta bantuan kepada Pak Darwis untuk membantu perusahaan saya. Saya sangat berharap Pak Darwis bisa membantu saya karena hanya Pak Darwis satu-satunya orang yang saat ini bisa membantu saya," seru Papa Tanu.

Daddy Darwis tampak terdiam, hingga akhirnya Daddy Darwis pun teringat akan pembicaraannya dengan Putri tadi malam.

"Saya bisa membantu perusahaan anda, itu adalah hal yang gampang bagi saya tapi tentu saja ada syaratnya," seru Daddy Darwis.

"Apa syaratnya, Pak?"

"Saya akan membantu perusahaan anda, dan anda bisa lihat kalau besok perusahaan anda akan kembali seperti semula asalkan putra anda Alfa bersedia menjadi pacar anak bungsu saya Putri."

Papa Tanu tampak terkejut karena yang dia tahu, kalau Alfa itu dekat dengan Queen putri sulungnya Daddy Darwis. Begitu pun dengan Queen yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka, tangan dan kakinya begitu lemas dan gemetaran bahkan airmatanya sudah menetes dengan sendirinya.

"Kalau soal Alfa itu urusan gampang Pak Darwis, nanti saya bicarakan semuanya dengan Alfa."

"Baiklah."

"Kalau begitu, saya permisi dulu terima kasih Pak atas bantuannya."

Papa Tanu dan Daddy Darwis pun akhirnya berjabat tangan dan Papa Tanu memutuskan untuk pulang.

"Dad, apa tidak apa-apa? Bagaimana dengan Queen?" seru Mommy Vivian.

"Queen kan, besok akan berangkat ke Italia jadi baguslah kalau Queen dan Alfa putus biar Queen bisa belajar dengan fokus," sahut Daddy Darwis.

Mommy Vivian dan Daddy Darwis pun membalikan tubuhnya dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Queen sudah berdiri di tangga dengan deraian airmatanya.

"Queen."

Queen tidak memperdulikan kedua orangtuanya lagi, dia pun langsung berlari naik ke atas dan masuk kembali ke dalam kamarnya.

Queen menenggelamkan wajahnya di atas bantal, dia menangis tersedu-sedu.

"Kenapa Mommy sama Daddy selalu saja menuruti semua keinginan Putri? kenapa mereka tidak pernah memperdulikan perasaanku, sebenarnya aku ini anak mereka atau bukan sih?" gumam Queen.

Queen memukul-mukul bantal dan melemparnya ke sembarang arah.

"Aku benci kalian semua!" teriak Queen.

Papa Tanu pun masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut oleh anak dan istrinya.

"Bagaimana Pa? apa yang sudah dikatakan Om Darwis? Om Darwis mau kan, membantu kita?" tanya Alfa cemas.

"Darwis mau membantu kita, tapi dengan satu syarat."

"Apa syaratnya, Pa?"

"Kamu harus mau jadi pacarnya Putri."

"Apa? Papa jangan bercanda, Papa kan tahu kalau Alfa itu pacaran sama Queen," seru Alfa kaget.

"Iya, tapi mau bagaimana lagi, itu syarat dari Darwis, kalau kamu harus menjadi pacarnya Putri. Kalau Papa gak masalah kamu mau pacaran sama Queen atau pun Putri, toh mereka sama-sama anaknya Darwis."

"Tidak Pa, Alfa tidak mau. Alfa hanya mencintai Queen."

"Alfa, tolonglah untuk kali ini kamu nurut sama Papa. Memangnya kamu mau hidup di jalanan? Kamu juga kan tahu, sekarang itu sangat sulit untuk mencari pekerjaan, kalau Papa tidak meminta bantuan kepada Darwis, bagaimana dengan biaya kuliah kamu nanti? Papa tahu, bagaimana perasaan kamu tapi Papa mohon untuk kali ini, kamu ngertiin kondisi kita."

Alfa terlihat sangat marah, dia pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

"Kasihan Alfa, Pa, kalau begini," seru Mama Vina.

"Papa tahu, tapi mau bagaimana lagi, itu satu-satunya syarat dari Darwis. Lagipula Queen akan pergi kuliah ke Itali, jadi Papa yakin lambat lain, Alfa akan bisa menyukai Putri," sahut Papa Tanu.

Alfa dengan cepat menghubungi Queen, tapi Queen tidak mau mengangkatnya. Queen benar-benar sakit hati akan perlakuan tidak adil kedua orangtuanya. Walaupun Putri butuh perhatian lebih karena penyakit yang dideritanya, tapi Queen juga butuh perhatian dan ingin diperlakukan yang sama seperti Putri.

Queen mematikan ponselnya, dia sedang tidak mau bicara dengan siapa pun. Lalu Queen pun mengambil koper miliknya dan mulai memasukan semua barang-barangnya.

Queen memilih memanggil ART untuk mengambilkan sarapan karena Queen benar-benar tidak mau bertemu dengan kedua orangtuanya.

Dari pagi sampai malam, Queen tidak keluar dari kamarnya membuat Mommy Vivian merasa khawatir dan memutuskan untuk menemui putri sulungnya itu.

Tok..tok..tok..

"Queen, apa Mommy boleh masuk!" teriak Mommy Vivian.

Saat ini Queen sedang duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya, dia mendengar teriakan Mommynya tapi Queen tidak memperdulikannya.

Merasa tidak ada jawaban sama sekali, Mommy Vivian pun memutuskan untuk masuk ke kamar Queen dan kebetulan pintu kamar Queen tidak dikunci.

Mommy Vivian melihat Queen sedang duduk termenung sembari menatap jauh ke depan sana.

"Sayang, ngapain kamu duduk di sini? angin malam tidak bagus untuk kesehatan," seru Mommy Vivian dengan mengusap kepala Queen.

Queen sama sekali tidak memperdulikan Mommynya, hingga Mommy Vivian pun duduk di samping Queen.

"Sayang, maafkan Mommy dan Daddy karena kami harus memaksamu untuk melanjutkan kuliah diluar negeri. Mommy tahu kalau kamu tidak mau, tapi Mommy tidak bisa berbuat apa-apa, keputusan Daddymu itu bersifat mutlak dan kamu tahu itu."

Lagi-lagi Queen tidak memperdulikan ucapan Mommynya, membuat Mommy Vivian hanya bisa menghembuskan napasnya kasar.

"Sayang, kamu marah ya, sama Mommy?"

Queen tetap di posisinya dan sama sekali tidak menoleh ke arah Mommynya membuat Mommy Vivian merasa sangat marah. Mommy Vivian membalikan tubuh Queen supaya Queen bisa menoleh ke arahnya.

"Kenapa kamu tidak sopan sekali, Queen? dari tadi Mommy bicara sama kamu, tapi kamu mengabaikan Mommy. Perasaan Mommy dan Daddy tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap tidak sopan seperti ini," kesal Mommy Vivian.

"Sejak kapan kalian mengajari Queen? dari kecil sampai sekarang kalian tidak pernah memperhatikan Queen, hanya Putri yang kalian perhatikan jadi, jangan pernah mengajarkan Queen untuk bersikap sopan karena kalian memang tidak pernah mengajarkannya," sentak Queen.

Mommy Vivian hendak menampar Queen, tapi tangannya tertahan di udara.

"Kenapa diam? ayo tampar Queen, kalian dari dulu memang tidak pernah menganggap Queen anak kalian, Queen serasa anak tiri. Sekarang kalian ingin menyingkirkan Queen ke Italia karena kalian ingin menjodohkan Putri dengan Alfa kan? Semua milik Queen pasti akan diambil oleh Putri, bahkan kalian tidak memberi kesempatan Queen untuk bahagia."

Queen pun masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Mommy Vivian pun merasa kesal, lalu Mommy Vivian pun memutuskan untuk keluar dari kamar Queen. Airmata Queen kembali menetes, sungguh hati Queen sangat sakit.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

dasar kalian orang tua biadab

2024-04-26

1

blecky

blecky

hrusx queen g yah baek manortu kyk bgtu

2024-03-22

1

Surati

Surati

dasar emak yg kejam sekejam ibu tiri

2023-02-11

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!