Keesokan harinya....
Pagi-pagi sekali Queen sudah bangun karena tepat jam 09.00 pagi, Queen akan berangkat ke Italia.
Saat ini semuanya sedang sarapan bersama...
"Queen, Daddy sedang banyak kerjaan, jadi Daddy tidak bisa mengantar kamu sampai ke Italia tapi Daddy janji kalau Daddy dan Mommy akan sering-sering menjenguk kamu di sana," seru Daddy Darwis.
Queen hanya fokus kepada makanannya, hati Queen sudah membeku bahkan akibat dari perlakuan kedua orangtuanya membuat Queen menjadi wanita yang dingin dan susah sekali untuk tersenyum.
"Queen, Daddy mu sedang bicara kepadamu," seru Mommy Vivian.
"Hmmm....."
Putri tampak menyunggingkan senyumannya karena akhirnya Kakaknya akan pergi dan dia akan bebas serta yang paling penting, Putri tidak akan bersaing lagi dengan Kakaknya untuk mendapatkan hati Alfa.
Setelah selesai sarapan, semuanya pun segera pergi ke Bandara untuk mengantarkan Queen. Selama dalam perjalanan, Queen tidak bicara sama sekali, dia hanya memalingkan wajahnya ke luar jendela mobil.
Sementara itu, Alfa dan kedua orangtuanya pun ikut ke Bandara untuk mengantarkan kepergian Queen.
Hingga beberapa jam kemudian, kedua mobil itu pun sampai di Bandara. Queen langsung turun dari dalam mobilnya dan segera menggeret kopernya tanpa memperdulikan keluarganya.
Alfa pun segera berlari menyusul Queen.
"Tunggu Queen, kenapa kemarin kamu tidak mengangkat telepon dari aku?" tanya Alfa dengan menghentikan langkah Queen.
Daddy Darwis hendak menghampiri mereka tapi Mommy Vivian menahannya.
"Sudahlah Dad, untuk terakhir kalinya biarkan Queen berpisah dengan Alfa," seru Mommy Vivian.
Queen menghempaskan tangan Alfa...
"Queen aku mohon jangan pergi dari sini, kamu lanjutin kuliah saja di sini," seru Alfa.
"Buat apa? supaya aku bisa melihat kalian bermesraan setiap hari, begitu?" bentak Queen.
"Queen, wanita yang aku cintai hanya kamu. Kalau urusan Putri, itu hanya sebatas hubungan Bisnis tidak lebih," sahut Alfa.
"Tapi kamu mau kan, dijodohkan sama Putri?" seru Queen.
Alfa tampak terdiam, lalu dia menundukkan kepalanya. Alfa bingung harus berkata apa, di satu sisi dia ingin membantu orangtuanya dengan menyetujui perjodohan itu, tapi di sisi lain Alfa sangat mencintai Queen.
"Kamu tidak bisa jawab, aku anggap kamu menyetujui perjodohan itu. Semoga kamu dan Putri bahagia."
Queen pun segera menggeret kopernya meninggalkan semuanya, Queen sama sekali tidak pamit, sungguh hati Queen sangat sakit. Airmata Queen menetes dengan sendirinya dan Queen dengan cepat menghapusnya.
Alfa mengepalkan tangannya, merasa marah kepada orangtuanya yang dengan tega menjual dirinya demi perusahaan.
Di dalam pesawat, airmata Queen terus saja mengalir hatinya benar-benar sangat sakit.
"Kenapa Putri, Putri, dan Putri yang selalu diprioritaskan, kenapa mereka tidak pernah memikirkan perasaanku?" batin Queen.
Queen melihat kertas pendaftaran mahasiswa baru yang sudah Daddynya berikan, dengan geramnya Virlie meremas kertas itu.
"Aku tidak mau jadi boneka mainan kalian lagi, aku juga ingin menggapai cita-citaku sama seperti anak-anak yang lainnya," geram Queen.
Sejak kecil, Queen mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter. Queen sangat mengidolakan Neneknya, Nenek Queen adalah seorang dokter.
Semenjak Kakek Queen meninggal, Neneknya memilih untuk pindah ke sebuah kampung dan sekarang ia sudah mendirikan sebuah rumah sakit yang khusus untuk orang-orang yang tidak mampu.
Kehidupan Queen sangat diatur oleh Daddynya, bahkan Daddynya ingin menjadikan Queen seorang pengusaha hebat tapi sayang Queen tidak menginginkannya.
Queen sering mencuri-curi waktu untuk mempelajari dunia kesehatan, dan itu semua Neneknya yang sering mengirimkan buku-buku kesehatan. Queen menyimpannya di bawah kasur karena kalau Daddynya sampai tahu, Queen bisa dimarahi habis-habisan.
***
Sepulang dari Bandara, Alfa langsung menuju sekolah Putri. Alfa berniat ingin bicara kepada Putri, supaya Putri mau membantunya untuk bicara kepada kedua orangtuanya.
Alfa menunggu Putri di samping mobilnya, hingga beberapa saat kemudian mulai terlihat anak-anak SMA itu keluar.
"Put, itu siapa ganteng banget," seru teman Putri.
"Kak Alfa, guys aku duluan ya soalnya pacar aku sudah nunggu," seru Putri bahagia.
"Hah, pria itu pacar kamu?"
"Iya, bye."
Putri pun segera berlari menghampiri Alfa dengan senyuman yang mengembang.
"Kak Alfa tumben jemput Putri."
"Masuk, ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu," seru Alfa dingin.
Putri pun segera masuk ke dalam mobil Alfa, Alfa menghentikan mobilnya di sebuah restoran.
"Apa yang ingin Kak Alfa bicarakan dengan Putri?" tanya Putri.
"Putri, kamu kan tahu kalau Kak Alfa itu sudah lama pacaran dengan Queen dan Kak Alfa juga sangat mencintai Queen. Jadi, Kak Alfa mohon kamu bicara kepada Om Darwis dan Tante Vivian kalau kamu tidak mau dijodohkan denganku," seru Alfa memelas.
Raut wajah Putri yang awalnya sumringah berubah menjadi kesal.
"Kenapa Putri harus membatalkan perjodohan itu? Putri sudah susah-susah membujuk Daddy supaya bisa menjodohkan Putri dan Kak Alfa."
Alfa tampak terkejut, dia tidak menyangka kalau Putri sendiri yang merencanakan semua itu.
"Jadi ini semua kemauan kamu? tapi kenapa?" tanya Alfa geram.
"Karena sejak dulu Putri sudah menyukai Kak Alfa, Putri gak suka melihat kebersamaan Kak Queen dan Kak Alfa."
"Kamu benar-benar jahat Putri, selama ini kedua orangtua kamu selalu memanjakan kamu bahkan mereka sangat mengutamakan kebahagiaan kamu dibandingkan Queen tapi kenapa kamu tega melakukan semua ini? Queen itu Kakak kamu, kenapa kamu tidak bisa membiarkan Queen merasakan kebahagiaan sekali saja?" bentak Alfa.
"Karena Kak Queen sehat, sedangkan Putri mempunyai penyakit yang sewaktu-waktu bisa saja merenggut nyawa Putri. Jadi, seharusnya Kak Queen yang mengalah sama Putri karena hidup Putri tidak akan lama lagi."
"Pikiran kamu sungguh picik Putri, kamu memanfaatkan penyakit kamu untuk mencari perhatian dan merebut kebahagiaan Kakakmu. Dengarkan aku, pokoknya sampai kapan pun cinta aku hanya untuk Queen."
Alfa bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Putri, airmata Putri pun menetes dengan sendirinya.
Alfa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sungguh Alfa sangat benci kepada semuanya.
"Kenapa aku dan Queen yang menjadi korban dari keegoisan kalian? kasihan Queen, dia hanya punya aku dan sekarang aku pun tidak bisa lagi berada di sampingnya," geram Alfa sembari beberapa kali memukul stir mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Faalih Robbani
tunjukkan pd klurgamu Queen bahwa kmu bkn boneka hidup mereka,yg slalu diatur dan di kendalikan sesuka hati mereka.
2024-03-08
3
sur yati
lanjutkan cita"mu jdi Dr Queen biar ja dad Darwis toh kmu jauh ini
2024-02-10
5
Surati
kasihan Queen, kesakitan menggerogoti jiwa dan batinnya
2023-02-11
2