Bab 7 Bekerja Keras

Kaki Queen terasa sangat pedih, dia mengambil Betadine dari kotak p3k kemudian mencoba mengobati betisnya. Queen merasa sangat kesusahan, dengan deraian airmata Queen terus saja mengobati betisnya.

Queen mulai membuka ponselnya dan mencari pekerjaan paruh waktu untuk dirinya supaya dia bisa membiayai kuliahnya.

"Aku harus bisa membuktikan kalau aku bisa mendapatkan gelar dokter tanpa bantuan Daddy," gumam Queen.

Setelah mengobati kakinya, Queen pun keluar dari apartemen untuk pergi ke kampus dengan berjalan terpincang-pincang.

Pengawal Nenek Arini sudah memberi tahukan perihal keadaan Queen dan itu membuat Nenek Arini sangat murka terhadap anak satu-satunya itu.

Ya, Darwis adalah putra tunggal Nenek Arini. Mendengar kalau putranya itu datang ke Itali dan melihat kondisi Queen seperti apa, sudah dipastikan kalau putranya itu sudah memukuli Queen lagi.

"Kamu benar-benar keterlaluan Darwis, kalau kamu sudah tidak mau mengurus Queen lagi, biar Mamamu ini yang akan mengurus Queen," gumam Nenek Arini dengan geramnya.

Nenek Arini menghubungi seseorang entah siapa.

Sementara itu, Queen yang baru saja sampai di kampus langsung mendapat panggilan dari ketua yayasan.

"Ada apa ya? kok aku di panggil ketua Yayasan?" batin Queen.

Jantung Queen berdebar tak karuan, dia takut kalau pihak kampus meminta melunasi pembayaran dan Queen sangat bingung kalau itu sampai terjadi.

Queen pun dengan ragu-ragu melangkahkan kakinya menuju ruangan ketua Yayasan. Queen mengetuk pintu, dan setelah dipersilakan masuk, Queen pun masuk.

Queen tampak membelalakkan matanya saat ketua Yayasan mengatakan kalau dirinya mendapatkan beasiswa dan Queen akan belajar di universitas itu dengan gratis tidak membayar sama sekali sampai Queen lulus nanti dan mendapatkan gelar dokternya.

"Alhamdulillah Ya Allah, engkau sudah memberikan kemudahan bagi hamba," batin Queen.

Betapa bahagianya Queen saat ini, tinggal dia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan paruh waktu untuk biaya hidupnya.

Bukan kebetulan Queen mendapatkan beasiswa, tapi itu semua merupakan hasil campur tangan Nenek Arini. Hanya saja, Nenek Arini tidak memberikan fasilitas yang lainnya.

Nenek Arini akan membiarkan Queen berusaha untuk mendapatkan uang buat biaya dia sehari-hari.

Ternyata, memang keberuntungan sedang berpihak kepada Queen, sebuah restoran sedang membutuhkan karyawan untuk menjadi tukang cuci piring. Queen langsung menerimanya karena memang saat ini Queen sedang butuh pekerjaan.

"Tidak apa-apa aku bekerja sebagai tukang cuci piring, yang penting aku bisa mendapatkan uang," batin Queen.

***

Keesokan harinya, Alfa benar-benar sangat kesal harus melakukan hal yang sama sekali tidak dia inginkan.

Putri tampak menyunggingkan senyumannya, kala sudah melihat mobil Alfa berhenti di depan rumahnya. Putri dengan cepat masuk ke dalam mobil Alfa dan itu membuat Alfa sangat kesal.

"Pagi, Kak Alfa!"

Alfa mulai melajukan mobilnya tanpa menjawab sapaan Putri.

"Kamu kenapa sampai melakukan semua ini?" tanya Alfa.

"Melakukan apa?" tanya Putri pura-pura.

"Kamu jangan pura-pura tidak tahu Putri, kenapa kamu minta aku untuk antar jemput kamu sekolah? memangnya kamu pikir, aku sopir kamu apa? lagipula, bukanya kamu sudah punya sopir pribadi, ngapain minta aku yang antar jemput?" kesal Alfa.

"Kak Alfa pasti sudah tahu apa alasannya, Putri hanya ingin terus bersama Kak Alfa."

"Kamu benar-benar menyebalkan, aku semakin tidak menyukaimu. Pokoknya aku tidak mau tahu, hanya hari ini aku mengantarkanmu sekolah, besok dan seterusnya aku tidak mau mengantarkanmu lagi," geram Alfa.

Putri yang mendengar itu merasa kesal kepada Alfa.

"Oke, kalau Kak Alfa tidak mau mengikuti semua keinginan Putri, Putri tinggal bilang sama Daddy untuk membuat Kak Queen menderita hidup di Italia, karena Daddy sangat percaya dengan apa yang Putri ucapkan, jadi buat Putri, untuk membuat Kak Queen menderita bukanlah hal yang sulit," seru Putri dengan senyumannya.

Seketika Alfa menghentikan mobilnya dan menatap tajam ke arah Putri.

"Kamu benar-benar gila Putri, Queen itu Kakak kamu tapi kamu tega-teganya membuat dia sengsara dan menderita. Kamu memang tidak punya hati Putri!" sentak Alfa.

"Terserah Kak Alfa mau menganggap ku apa, yang jelas Kakak harus mengikuti apa yang Putri mau kalau tidak, Kak Queen yang akan menanggungnya."

Alfa tampak mengepalkan tangannya, sungguh Putri adalah wanita yang kejam dan tidak mempunyai hati sama sekali. Alfa semakin membenci Putri dan dia akan berjanji, tidak akan membuat Putri hidup bahagia.

***

Hari demi hari, Minggu demi Minggu, dan bulan demi bulan sudah Queen lewati dengan penuh perjuangan.

Queen ternyata mengambil pekerjaan dibeberapa tempat, bahkan pekerjaan malam pun dia lakukan demi mendapatkan uang.

Saat ini Queen sedang mengantarkan makanan kepada pelanggan, Queen menjadi kurir pengantar makanan. Kebetulan udara malam di Italia saat ini sedang sangat dingin, Queen mengendarai motor dengan memakai jaket tebalnya.

Hingga Queen tersadar kalau dari hidungnya seperti keluar sesuatu, Queen pun menghentikan motornya di pinggir jalan dan mengusap cairan yang keluar dari hidungnya.

"Ya ampun, aku mimisan," gumam Queen.

Queen segera mengambil tisu di dalam tasnya dan menutup hidungnya dengan tisu, supaya darahnya berhenti mengalir.

"Udara malam ini benar-benar sangat dingin, mungkin aku kelelahan dan kedinginan juga," gumam Queen.

Setelah beristirahat beberapa menit, Queen pun mulai melajukan kembali motornya.

"Ya Allah, berilah kekuatan buatku," batin Queen.

Itu adalah pengantaran terakhir, dan Queen pun segera kembali ke restoran dan mengembalikan motor milik restoran. Lalu, Queen berjalan kaki menuju apartemennya. Kebetulan jarak restoran ke apartemennya lumayan dekat.

Nenek Arini sampai meneteskan airmatanya saat melihat video yang dikirimkan oleh Pengawalnya.

"Ya Allah, kasihan sekali kamu Cu, Nenek janji kalau kamu pulang dari Italia, Nenek akan bawa kamu ke sini dan tinggal bersama Nenek di sini," gumam Nenek Arini dengan deraian airmatanya.

Queen sampai di apartemennya, dia melepaskan jaket tebalnya lalu duduk di meja belajar dan membuka-buka buku kedokteran yang tebalnya sungguh sangat luar biasa.

Baru saja satu jam, mata Queen sudah sangat sayu dia benar-benar sangat ngantuk tapi Queen berusaha untuk tetap membuka matanya, hingga beberapa saat kemudian Queen pun tertidur di meja belajar saking ngantuk dan kelelahan.

Terpopuler

Comments

Lisa Icha

Lisa Icha

beruntung queen punya nenek yg baik

2024-04-20

1

Faalih Robbani

Faalih Robbani

sama kk nya sendiri kmu bsa sekejam itu putri.bagaimana klau kedua org tua mu meninggal,sma siapa kmu bersandar,pasti dg saudaramu sendirikan?

2024-03-08

2

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

😭😭😭

ga habis pikir, alasan krna putri yang satunya penyakitan akhirnya disayang dimanja. Dan ga pernah berpikir, kalau putri yang satu walau tidak penyakitan tapi stress dengan keadaannya bisa aja malah yang sehat yang jadi mati duluan. Untung kuat nih si Queen 😌

2024-02-23

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!