Kaki Queen terasa sangat pedih, dia mengambil Betadine dari kotak p3k kemudian mencoba mengobati betisnya. Queen merasa sangat kesusahan, dengan deraian airmata Queen terus saja mengobati betisnya.
Queen mulai membuka ponselnya dan mencari pekerjaan paruh waktu untuk dirinya supaya dia bisa membiayai kuliahnya.
"Aku harus bisa membuktikan kalau aku bisa mendapatkan gelar dokter tanpa bantuan Daddy," gumam Queen.
Setelah mengobati kakinya, Queen pun keluar dari apartemen untuk pergi ke kampus dengan berjalan terpincang-pincang.
Pengawal Nenek Arini sudah memberi tahukan perihal keadaan Queen dan itu membuat Nenek Arini sangat murka terhadap anak satu-satunya itu.
Ya, Darwis adalah putra tunggal Nenek Arini. Mendengar kalau putranya itu datang ke Itali dan melihat kondisi Queen seperti apa, sudah dipastikan kalau putranya itu sudah memukuli Queen lagi.
"Kamu benar-benar keterlaluan Darwis, kalau kamu sudah tidak mau mengurus Queen lagi, biar Mamamu ini yang akan mengurus Queen," gumam Nenek Arini dengan geramnya.
Nenek Arini menghubungi seseorang entah siapa.
Sementara itu, Queen yang baru saja sampai di kampus langsung mendapat panggilan dari ketua yayasan.
"Ada apa ya? kok aku di panggil ketua Yayasan?" batin Queen.
Jantung Queen berdebar tak karuan, dia takut kalau pihak kampus meminta melunasi pembayaran dan Queen sangat bingung kalau itu sampai terjadi.
Queen pun dengan ragu-ragu melangkahkan kakinya menuju ruangan ketua Yayasan. Queen mengetuk pintu, dan setelah dipersilakan masuk, Queen pun masuk.
Queen tampak membelalakkan matanya saat ketua Yayasan mengatakan kalau dirinya mendapatkan beasiswa dan Queen akan belajar di universitas itu dengan gratis tidak membayar sama sekali sampai Queen lulus nanti dan mendapatkan gelar dokternya.
"Alhamdulillah Ya Allah, engkau sudah memberikan kemudahan bagi hamba," batin Queen.
Betapa bahagianya Queen saat ini, tinggal dia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan paruh waktu untuk biaya hidupnya.
Bukan kebetulan Queen mendapatkan beasiswa, tapi itu semua merupakan hasil campur tangan Nenek Arini. Hanya saja, Nenek Arini tidak memberikan fasilitas yang lainnya.
Nenek Arini akan membiarkan Queen berusaha untuk mendapatkan uang buat biaya dia sehari-hari.
Ternyata, memang keberuntungan sedang berpihak kepada Queen, sebuah restoran sedang membutuhkan karyawan untuk menjadi tukang cuci piring. Queen langsung menerimanya karena memang saat ini Queen sedang butuh pekerjaan.
"Tidak apa-apa aku bekerja sebagai tukang cuci piring, yang penting aku bisa mendapatkan uang," batin Queen.
***
Keesokan harinya, Alfa benar-benar sangat kesal harus melakukan hal yang sama sekali tidak dia inginkan.
Putri tampak menyunggingkan senyumannya, kala sudah melihat mobil Alfa berhenti di depan rumahnya. Putri dengan cepat masuk ke dalam mobil Alfa dan itu membuat Alfa sangat kesal.
"Pagi, Kak Alfa!"
Alfa mulai melajukan mobilnya tanpa menjawab sapaan Putri.
"Kamu kenapa sampai melakukan semua ini?" tanya Alfa.
"Melakukan apa?" tanya Putri pura-pura.
"Kamu jangan pura-pura tidak tahu Putri, kenapa kamu minta aku untuk antar jemput kamu sekolah? memangnya kamu pikir, aku sopir kamu apa? lagipula, bukanya kamu sudah punya sopir pribadi, ngapain minta aku yang antar jemput?" kesal Alfa.
"Kak Alfa pasti sudah tahu apa alasannya, Putri hanya ingin terus bersama Kak Alfa."
"Kamu benar-benar menyebalkan, aku semakin tidak menyukaimu. Pokoknya aku tidak mau tahu, hanya hari ini aku mengantarkanmu sekolah, besok dan seterusnya aku tidak mau mengantarkanmu lagi," geram Alfa.
Putri yang mendengar itu merasa kesal kepada Alfa.
"Oke, kalau Kak Alfa tidak mau mengikuti semua keinginan Putri, Putri tinggal bilang sama Daddy untuk membuat Kak Queen menderita hidup di Italia, karena Daddy sangat percaya dengan apa yang Putri ucapkan, jadi buat Putri, untuk membuat Kak Queen menderita bukanlah hal yang sulit," seru Putri dengan senyumannya.
Seketika Alfa menghentikan mobilnya dan menatap tajam ke arah Putri.
"Kamu benar-benar gila Putri, Queen itu Kakak kamu tapi kamu tega-teganya membuat dia sengsara dan menderita. Kamu memang tidak punya hati Putri!" sentak Alfa.
"Terserah Kak Alfa mau menganggap ku apa, yang jelas Kakak harus mengikuti apa yang Putri mau kalau tidak, Kak Queen yang akan menanggungnya."
Alfa tampak mengepalkan tangannya, sungguh Putri adalah wanita yang kejam dan tidak mempunyai hati sama sekali. Alfa semakin membenci Putri dan dia akan berjanji, tidak akan membuat Putri hidup bahagia.
***
Hari demi hari, Minggu demi Minggu, dan bulan demi bulan sudah Queen lewati dengan penuh perjuangan.
Queen ternyata mengambil pekerjaan dibeberapa tempat, bahkan pekerjaan malam pun dia lakukan demi mendapatkan uang.
Saat ini Queen sedang mengantarkan makanan kepada pelanggan, Queen menjadi kurir pengantar makanan. Kebetulan udara malam di Italia saat ini sedang sangat dingin, Queen mengendarai motor dengan memakai jaket tebalnya.
Hingga Queen tersadar kalau dari hidungnya seperti keluar sesuatu, Queen pun menghentikan motornya di pinggir jalan dan mengusap cairan yang keluar dari hidungnya.
"Ya ampun, aku mimisan," gumam Queen.
Queen segera mengambil tisu di dalam tasnya dan menutup hidungnya dengan tisu, supaya darahnya berhenti mengalir.
"Udara malam ini benar-benar sangat dingin, mungkin aku kelelahan dan kedinginan juga," gumam Queen.
Setelah beristirahat beberapa menit, Queen pun mulai melajukan kembali motornya.
"Ya Allah, berilah kekuatan buatku," batin Queen.
Itu adalah pengantaran terakhir, dan Queen pun segera kembali ke restoran dan mengembalikan motor milik restoran. Lalu, Queen berjalan kaki menuju apartemennya. Kebetulan jarak restoran ke apartemennya lumayan dekat.
Nenek Arini sampai meneteskan airmatanya saat melihat video yang dikirimkan oleh Pengawalnya.
"Ya Allah, kasihan sekali kamu Cu, Nenek janji kalau kamu pulang dari Italia, Nenek akan bawa kamu ke sini dan tinggal bersama Nenek di sini," gumam Nenek Arini dengan deraian airmatanya.
Queen sampai di apartemennya, dia melepaskan jaket tebalnya lalu duduk di meja belajar dan membuka-buka buku kedokteran yang tebalnya sungguh sangat luar biasa.
Baru saja satu jam, mata Queen sudah sangat sayu dia benar-benar sangat ngantuk tapi Queen berusaha untuk tetap membuka matanya, hingga beberapa saat kemudian Queen pun tertidur di meja belajar saking ngantuk dan kelelahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Lisa Icha
beruntung queen punya nenek yg baik
2024-04-20
1
Faalih Robbani
sama kk nya sendiri kmu bsa sekejam itu putri.bagaimana klau kedua org tua mu meninggal,sma siapa kmu bersandar,pasti dg saudaramu sendirikan?
2024-03-08
2
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭
ga habis pikir, alasan krna putri yang satunya penyakitan akhirnya disayang dimanja. Dan ga pernah berpikir, kalau putri yang satu walau tidak penyakitan tapi stress dengan keadaannya bisa aja malah yang sehat yang jadi mati duluan. Untung kuat nih si Queen 😌
2024-02-23
6