Bab 12 Kembali Terluka

Malam pun tiba....

Setelah makan malam bersama dengan Neneknya, Queen pun duduk termenung di teras rumah itu.

"Kamu ngapain duduk di luar seperti ini? udaranya dingin, nanti kamu sakit loh," seru Nenek Arini.

"Nek, besok Queen mulai bekerja di rumah sakit ya?"

"Kamu yakin? memangnya kamu tidak capek, sayang?"

"Tidak Nek, justru Queen sudah ingin cepat-cepat bekerja di rumah sakit biar Queen gak banyak pikiran."

"Ya sudah terserah kamu saja, Nenek mau telepon dulu orang kepercayaan Nenek supaya besok mereka tidak akan bengong saat kamu mulai bekerja."

Queen menganggukkan kepalanya, Queen semakin merekatkan jaketnya.

"Ya Allah, dingin banget."

Queen pun memutuskan untuk masuk dan beristirahat. Di sisi lain, Rifki saat ini sedang memijat kaki sang Ayah.

"Rifki, sudah Ayah tidak usah di bawa ke rumah sakit, nanti biayanya mahal kasihan kamu," seru Ayah Haris lemas.

"Ayah tidak usah memikirkan soal biaya, Rifki bekerja itu untuk kalian dan Rifki tidak bisa diam saja melihat Ayah kesakitan seperti ini," sahut Rifki.

Ibu Nur mengusap kepala Rifki dengan penuh kasih sayang.

"Kamu memang anak kebanggaan Ibu dan Ayah."

"Oh iya Bu, tadi pagi sepulang kerja Rifki bertemu dengan wanita cantik di jembatan yang dekat pesawahan, perasaan dia bukan orang sini deh tapi judesnya minta ampun," seru Rifki.

"Wanita cantik? oh, mungkin itu cucunya Nenek Arini yang dari kota," sahut Ibu Nur.

"Cucunya Nenek Arini? kok sifatnya beda banget ya Bu sama Nenek Arini. Nenek Arini sangat baik dan juga ramah, sedangkan dia judes banget loh Bu."

"Iya kan, sifat orang itu beda-beda Nak."

***

Keesokan harinya....

Queen dan Nenek Arini segera menuju rumah sakit, hari ini Queen akan mulai bekerja di rumah sakit milik sang Nenek.

Sesampainya di rumah sakit, semua staff rumah sakit langsung menuju ruangan meeting karena sang pemilik ingin memperkenalkan cucunya kepada semua orang.

"Selamat pagi semuanya!"

"Selamat pagi, Dokter."

"Hari ini saya ingin memperkenalkan cucu kesayangan saya, dia namanya Queen dan mulai sekarang Queen yang akan memimpin rumah sakit ini. Cucu saya ini lulusan terbaik dari kedokteran ternama di Italia jadi soal skill jangan diragukan lagi," seru Nenek Arini.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Queen mulai sekarang saya akan bekerja di sini jadi, mohon kerjasamanya dari rekan-rekan sekalian," seru Queen dengan dinginnya.

Semua pun tampak bertepuk tangan menyambut Queen.

Setelah selesai perkenalan, semuanya pun langsung keluar dari ruangan meeting dan mulai bekerja kembali ke bagian masing-masing.

Nenek Arini mengajak Queen untuk berkeliling melihat-lihat rumah sakit itu.

"Rumah sakit ini memang tidak terlalu besar, tapi rumah sakit ini setidaknya sudah menolong ribuan orang jadi, Nenek mohon sama kamu bekerjalah dengan sepenuh hati."

"Iya Nek, pasti."

"Ya sudah, kalau begitu Nenek pulang dulu nanti kalau pulang, kamu bisa hubungi Pak Darta untuk menjemputmu."

"Iya Nek, gampang."

Queen pun mengantarkan Neneknya sampai ke parkiran.

"Nenek pulang dulu, Queen."

"Iya Nek, hati-hati."

Mobil Nenek Arini pun mulai melaju meninggalkan rumah sakit, Queen membalikan tubuhnya hendak masuk ke dalam rumah sakit tapi baru saja dua langkah, sebuah mobil datang dan itu merupakan mobil darurat yang biasa disediakan oleh pengurus kampung apabila ada orang yang sakit.

"Dokter, suster, tolong!" teriak Rifki.

Dua orang suster segera membawakan brankar untuk Ayah Rifki, Queen mulai memperhatikan Ayah Rifki.

"Bawa ke ruang pemeriksaan, biar aku yang periksa," seru Queen.

"Baik Dokter."

Queen segera mengikuti suster, sedangkan Rifki tampak mengerutkan keningnya.

"Bukanya itu wanita yang kemarin, yang aku kira mau bunuh diri?" batin Rifki.

"Tolong keluarga pasien menunggu di luar saja ya," seru Suster.

Ibu dan Rifki pun menunggu di kursi tunggu yang berada di depan ruangan pemeriksaan.

"Pak, maaf sekarang apa yang Bapak rasakan?" tanya Queen.

"Perut saya sakit pada bagian ulu hati, mual dan sering muntah, terus perut saya terasa kembung juga Dokter. Kalau habis makan, perut saya terasa penuh atau bengah, na*su makan pun menghilang, dan berat badan saya juga menurun," sahut Ayah Haris lemas.

Queen tampak manggut-manggut, kemudian kembali memeriksa Ayah Haris.

"Bapak jangan pulang dulu ya, untuk sementara harus dirawat dulu di sini soalnya asam lambung Bapak naik dan Bapak juga sudah mengalami lambung kronis," seru Queen.

Ayah Harus hanya bisa menganggukkan kepalanya lemah.

"Suster, tolong bawa Bapak ini ke ruangan rawat inap."

"Baik Dokter."

Queen pun keluar dari ruangan pemeriksaan, Rifki dan Ibu Nur langsung menghampiri Queen.

"Bagaimana dengan keadaan Ayahku?" tanya Rifki.

"Bisa ikut denganku, ada yang mau aku bicarakan dengan pihak keluarga."

"Baiklah, Bu, Rifki ke ruangan Dokter dulu."

Rifki pun mengikuti langkah Queen dan masuk ke dalam ruangan Queen.

"Silakan duduk."

"Terima kasih."

"Begini, Ayah anda menderita lambung kronis bahkan asam lambungnya naik," seru Queen.

"Apa itu berbahaya?" tanya Rifki.

"Berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian kalau tidak ditangani secara baik."

Rifki sampai membelalakkan matanya saat mendengar penjelasan dari Queen.

"Asam lambung yang tidak di obati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa terlihat lebih sempit dan kaku. Hal itu yang mengakibatkan si penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak napas."

"Terus sekarang apa yang harus dilakukan? bagaimana cara mengobatinya?" tanya Rifki.

"Cara mengobatinya, hindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, jangan tidur setidaknya sampai 2 jam setelah makan, hindari makanan pedas dan asam, hindari minum kopi, beralkohol, dan bersoda, hindari makan coklat dan keju, serta hindari stres yang berlebihan. Perbanyak makan sayur-sayuran hijau dan buah-buahan."

"Baik Dokter, terima kasih."

"Untuk beberapa hari ke depan, Ayah anda biar dirawat dulu di sini sampai kondisinya stabil."

"Baiklah."

Queen membuka ponselnya, dia penasaran dengan status yang Putri tulis di sosmednya.

"Kalau begitu, aku permisi dulu."

Queen menganggukkan kepalanya tanpa memalingkan wajahnya dari ponselnya, betapa terkejutnya Queen saat melihat foto yang di posting Putri.

Putri memposting foto di saat Alfa sedang mengucapkan ijab kabul di rumah sakit, Queen berdiri saking kagetnya tapi kakinya terasa lemas, hingga Queen terjatuh ke lantai membuat Rifki terkejut dan menghampiri Queen.

"Ya Allah, Dokter kenapa?" tanya Rifki.

Queen menepis tangan Rifki, dan berdiri kemudian dengan langkah gontai Queen pun pergi keluar dari ruangannya dengan menghapus airmatanya kasar.

"Kenapa dengan dia?" batin Rifki.

Rifki pun ikut keluar dan pergi menuju ruangan rawat Ayahnya.

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

dasar aak manja,egois...puteri kamu tk akan bahagia dgn merampas kebahagiaan orang lain...hukum tabur tuai menantimu dan juga ortu mu..

2024-02-15

2

Widya Asyanti

Widya Asyanti

kasihan queen dan alfa ,korban org tua dan putri yg egois,jengkel jadi bacanya

2024-01-19

3

Surati

Surati

jgn jutek dong Queen, ntar Rifky jodohmu

2023-02-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2 Bab 2 "Pilih Kasih"
3 Bab 3 "Kesakitan Queen"
4 Bab 4 "Kepergian Queen"
5 Bab 5 Putri Yang Manja
6 Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7 Bab 7 Bekerja Keras
8 Bab 8 Kepulangan Queen
9 Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10 Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11 Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12 Bab 12 Kembali Terluka
13 Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14 Bab 14 Kedatangan Alfa
15 Bab 15 Hasutan Putri
16 Bab 16 Queen Sakit
17 Bab 17 Kebencian Queen
18 Bab 18 Berselisih Paham
19 Bab 19 Tawa Pertama Queen
20 Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21 Bab 21 Salah Tingkah
22 Bab 22 Berdebar
23 Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24 Bab 24 Liburan Keluarga
25 Bab 25 Kelakuan Putri
26 Bab 26 Dirazia
27 Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28 Bab 28 Kegilaan Alfa
29 Bab 29 Mental Queen Terguncang
30 Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31 Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32 Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33 Bab 33 Kehamilan Putri
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35 Bab 35 Kembalinya Safa
36 Bab 36 Kecemburuan Safa
37 Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38 Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39 Bab 39 Melamar
40 Bab 40 Permintaan Maaf
41 Bab 41 Perasaan Rifki
42 Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43 Bab 43 Kemarahan Rifki
44 Bab 44 Ketakutan Rifki
45 Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46 Bab 46 Balada Pengantin Baru
47 Bab 47 Kebahagiaan Queen
48 Bab 48 Kades Tampan
49 Bab 49 Pembinor Tampan
50 Bab 50 Kepergian Putri
51 Bab 51 Kades Gila
52 Bab 52 Baby Sitter Putra
53 Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54 Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55 Bab 55 Putra Di Culik
56 Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57 Bab 57 Masa Lalu Raffi
58 Bab 58 Kembalinya Alfa
59 Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60 Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61 Bab 61 Perubahan Queen
62 Bab 62 Salah Paham
63 Bab 63 Memaafkan
64 Bab 64 Pindah Rumah
65 Bab 65 Sikap Aneh Queen
66 Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67 Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68 Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69 Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 "Pengenalan Tokoh"
2
Bab 2 "Pilih Kasih"
3
Bab 3 "Kesakitan Queen"
4
Bab 4 "Kepergian Queen"
5
Bab 5 Putri Yang Manja
6
Bab 6 Kemarahan Daddy Darwis
7
Bab 7 Bekerja Keras
8
Bab 8 Kepulangan Queen
9
Bab 9 Hancurnya Hati Queen
10
Bab 10 Pergi Ke Rumah Nenek Arini
11
Bab 11 Bertemu Polisi Menyebalkan
12
Bab 12 Kembali Terluka
13
Bab 13 Dokter Cantik Yang Dingin
14
Bab 14 Kedatangan Alfa
15
Bab 15 Hasutan Putri
16
Bab 16 Queen Sakit
17
Bab 17 Kebencian Queen
18
Bab 18 Berselisih Paham
19
Bab 19 Tawa Pertama Queen
20
Bab 20 Karya Harta, Miskin Cinta
21
Bab 21 Salah Tingkah
22
Bab 22 Berdebar
23
Bab 23 Berusaha Mendekati Queen
24
Bab 24 Liburan Keluarga
25
Bab 25 Kelakuan Putri
26
Bab 26 Dirazia
27
Bab 27 Kekhawatiran Rifki
28
Bab 28 Kegilaan Alfa
29
Bab 29 Mental Queen Terguncang
30
Bab 30 Ungkapan Cinta Rifki
31
Bab 31 Mencoba Membuka Hati
32
Bab 32 Akibat Dari Keegoisan
33
Bab 33 Kehamilan Putri
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik
35
Bab 35 Kembalinya Safa
36
Bab 36 Kecemburuan Safa
37
Bab 37 Pertemuan Safa dan Queen
38
Bab 38 Kejutan Untuk Queen
39
Bab 39 Melamar
40
Bab 40 Permintaan Maaf
41
Bab 41 Perasaan Rifki
42
Bab 42 Jatuh Ke Sungai
43
Bab 43 Kemarahan Rifki
44
Bab 44 Ketakutan Rifki
45
Bab 45 Pernikahan Rifki Dan Queen
46
Bab 46 Balada Pengantin Baru
47
Bab 47 Kebahagiaan Queen
48
Bab 48 Kades Tampan
49
Bab 49 Pembinor Tampan
50
Bab 50 Kepergian Putri
51
Bab 51 Kades Gila
52
Bab 52 Baby Sitter Putra
53
Bab 53 Kondisi Nenek Arini
54
Bab 54 Baby Sitter Tidak Tahu Malu
55
Bab 55 Putra Di Culik
56
Bab 56 Siapa Raffi, Sebenarnya?
57
Bab 57 Masa Lalu Raffi
58
Bab 58 Kembalinya Alfa
59
Bab 59 Menyelamatkan Queen Part I
60
Bab 60 Menyelamatkan Queen Part II
61
Bab 61 Perubahan Queen
62
Bab 62 Salah Paham
63
Bab 63 Memaafkan
64
Bab 64 Pindah Rumah
65
Bab 65 Sikap Aneh Queen
66
Bab 66 Kebahagiaan Rifki Dan Queen
67
Bab 67 Queen Yang Manja Part I
68
Bab 68 Queen Yang Manja Part II
69
Bab 69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Bab 70 Alea Saputra Darwis ( END )
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!