Sesungguhnya, Ayya belum berani memanggil orang tuanya ke Jakarta untuk menghadiri sidang pranikah, dikarenakan dia takut orang tuanya mengetahui keberadaan Vina saat ini. Oleh karena itu Ayya terus mengulur waktu, padahal berita akan diselenggarakannya pernikahan Ali sudah menyebar di tempat dinasnya. Hanya saja mereka belum tahu persis siapa calon istri Ali. Tak jarang Ali mendengar beberapa bawahan yang sedang bergosip mungkin karena penasaran dengan sosok calon istri sang atasan.
Tiga puluh menit sebelum jam istirahat, Ali kembali menuju ruangannya setelah melakukan koordinasi dengan beberapa Kanit (Kepala Unit) di ruang meeting. Ia kembali mendengar sedikit riuh para bawahan yang entah sedang membahas apa karena Ali tidak menghiraukannya. Akan tetapi, ketika mulai memasuki ruangannya dia tiba-tiba melihat satu bungkusan di meja kerjanya yang tak lain adalah bungkusan yang berisi kotak makan siang yang entah dari mana asalnya. Ali bertanya pada beberapa staff di luar dan mereka hanya mengatakan bahwa ada seorang wanita cantik yang datang beberapa waktu yang lalu, dan itulah yang tengah mereka perbincangkan sejak tadi. Ali kembali masuk dan membuka kotak makan siang tersebut.
“Padahal aku baru saja ingin menelponnya, karena tidak bisa pulang untuk makan siang di rumah hari ini,” gumam Ali sambil tersenyum karena saat melihat kotak makan siang dia langsung teringat dengan Ayya.
Suatu hari Vina datang menemui Ayya karena dia tahu kalau mertuanya sedang tidak di rumah, ini membuat Ayya serba salah karena ia sudah berjanji tidak akan membiarkan Vina masuk ke rumah ini.
“Bik Nur, Ayya harus gimana ini? Ayya tidak mungkin mengusirnya 'kan?”
“Bilang saja, Non. Kalau bapak sama ibuk melarang dia masuk rumah ini, gitu.”
“Itu terlalu kasar, Bik. Dia pasti tersinggung.”
“Kalau begitu ajak dia ngobrol di luar saja, Non,” saran Bik Nur.
“Iya, bibik benar. Itu ide yang bagus, kalau gitu Ayya ajak mbak Vina jalan-jalan di luar sebentar ya, Bik,” ucap Ayya sambil membawa ponselnya dan pergi ke ruang tamu.
“Mbak, mau ikut saya jalan-jalan, gak? pemandangan di sekitar sini lumayan bagus, hawanya juga masih sejuk karena di sekitar sini jauh dari polusi udara,” ajak Ayya.
“Baiklah, karena sepertinya kamu tidak suka aku berada di rumah ini,” canda Vina.
“Tidak, tidak! mbak jangan salah paham, mbak. Ayya tidak bermaksud seperti itu,”
“Iya, iya. aku percaya, kenapa kamu serius begitu? padahal aku cuma bercanda, kamu jangan terlalu kaku di depanku, Ayy. Aku orangnya santai, ko.” ucap Vina yang tampak bersahabat ini membuat Ayya sedikit nyaman.
Sepanjang jalan yang di hiasi perkebunan bunga crysanth di sekelilingnya, membuat siapa pun betah berjalan kaki atau pun hanya untuk sekedar duduk-duduk saja di sekitarnya.
“Kamu suka tempat ini, Ayy?” tanya Vina sambil melirik sekilas wajah Ayya yang berseri-seri.
“Suka sekali, Mbak. Ayya langsung jatuh hati saat pertama kali datang ke tempat ini,” jawab Ayya antusias.
“Aku juga, Ayy. Kamu tahu gak, Ayy? negara-negara yang terkenal dengan taman bunganya seperti, Prancis, Kanada, Belanda, Italia, Jepang ... itu semua, aku sudah pernah mengunjunginya. Akan tetapi yang paling aku rindukan adalah tempat ini, kemana pun aku pergi, aku hanya ingin pulang ke tempat ini, dan hari ini aku seperti sedang mewujudkan keinginanku,”
Ayya menatap lekat wajah Vina, lalu menunduk menatap jalanan yang sedang dilaluinya.
“Bagaimana menurutmu, jika aku menetap di sini, Ayy.” ucap Vina sambil melirik Ayya.
Ayya tersentak dan spontan menatap wajah Vina. Melihat ekspresi wajah Ayya, Vina langsung menepiskan senyumnya.
“Oh, ya, Ayy. Bagaimana sikap Ali terhadapmu? apa dia baik? dia itu terlatih menjadi pribadi yang tegas dan keras tapi sebenarnya dia sangat berjiwa pelindung, dan dia adalah laki-laki yang mengutamakan kewajiban dan tanggung jawab diatas segalanya meskipun dia harus mengorbankan perasaannya.”
Entah apa maksud dari ucapan Vina, sehingga terdengar sedikit menusuk di hati Ayya.
“Ayya tahu, mbak. mas Ali adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab,” sahut Ayya sambil menunduk.
“Ayy, kamu manis sekali. Persis seperti yang diceritakan Ibra selama ini.”
Ayya mendongak sambil mengerutkan dahinya lalu bertanya, “Mas Baim? kenapa dia bercerita tentang Ayya sama mbak Vina?” wajah Ayya penuh tanda tanya.
“Karena dia sangat menyukaimu, Ayy. Dia merasa yakin bahwa kamu pun memiliki perasaan yang sama terhadapnya,” jawab Vina bibirnya tersenyum tipis. “itu yang selalu dikatakan Ibra saat kami bertemu di luar negeri,”
“Sepertinya mas Baim sudah salah paham, mbak,” jawab Ayya.
“Ayy, aku tahu ko, posisimu saat ini, kamu pasti merasa terjebak dengan pernikahan yang di jodohkan ini, sama seperti Ali.”
“Tidak seperti itu ko, mbak.” Ayya berusaha menyanggah ucapan Vina.
“Ayy, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?”
“Tentang apa, mbak?”
“Seandainya kamu memiliki kesempatan untuk memilih hal apa yang akan kamu perjuangkan, Cinta atau tanggung jawab?”
“Kenapa ... mbak Vina mananyakan hal seperti ini?” tanya Ayya sambil sambil menggigit bibirnya.
“Karena dalam hidup pasti harus ada sesuatu yang harus kita perjuangkan, Ayy. Inilah yang ingin aku lakukan saat ini.”
“Menurut Ayya, apa pun keputusan yang sudah kita ambil, maka itulah yang harus kita pertanggung jawabkan,”
Vina menatap Ayya lalu bertanya, “Bahkan jika kamu harus mengorbankan cintamu, Ayy?”
Ayya menjawab dengan anggukan kepalanya.
“Tapi keputusanmu itu akan mengorbankan perasaan pasanganmu juga, Ayy.”
“Apakah keputusanku ini terlalu egois?” tanya Ayya yang tiba-tiba merasa berkecil hati karena ucapan Vina yang seakan memojokkannya.
“Kamu masih memiliki banyak kesempatan jika ingin merubah keputusanmu, Ayy. Aku akan menunggu jawabanmu.” desak Vina.
“Ayya tak mungkin merubah keputusan, mbak. karena akan ada orang tua yang terluka hatinya,”
Tiba-tiba klakson mobil Ali membuyarkan obrolan mereka. hari mulai sore, Ali yang kebetulan lewat saat pulang kerja, menghentikan mobilnya saat melihat Ayya dan Vina tengah berjalan sambil berbincang-bincang di pinggir jalan. Ali membuka kaca mobilnya, menyapa Ayya dan mengajaknya pulang.
“Ayy, sedang apa di sini?” tanya Ali.
“Cari udara segar, mas. ini sudah mau pulang, ko. sebentar lagi ya, mas pulang duluan saja.”
“Pulang sekarang saja, ayo naik ke mobil!” perintah Ali. Ayya tahu kalau perintah suaminya tidak bisa dibantahnya lagi.
“Mbak Vina, Ayya pulang duluan ya, gak apa-apa 'kan ditinggal sendiri di sini?”
“Gak apa-apa, kamu pulang saja, besok kita ketemu di sini lagi, oke,” ucap Vina sambil tersenyum lalu memanggil kembali Ayya untuk membisikan sesuatu padanya. “Ayy! pikirkanlah baik-baik ucapanku tadi, selagi pernikahanmu belum diresmikan.”
Ayya tidak menjawab dan langsung naik ke mobil suaminya.
“Kamu mengajak Vina jalan-jalan, Ayy? sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengannya.”
“Memangnya kenapa, Mas? Mas takut ya, kalau mbak Vina akan mengungkap tabir masa lalu kalian berdua?”
“Aku hanya khawatir kalau pendirianmu tiba-tiba goyah hanya karena mendengar hal-hal yang tidak penting,”
“Bukannya itu bagus, Mas? jalanmu akan semakin mulus untuk kembali pada mbak Vina.”
“Msksudmu, jika aku kembali pada Vina, lalu jalanmu pun akan semakin mulus untuk kembali pada Ibra 'kan? Hhh ... jangan harap, Ayy.”
“Mas pikir aku bisa semudah itu berpindah dari satu lelaki ke lelaki lainya? iisshh!” pungkas Ayya sambil membuang pandangannya ke arah jendela mobil.
“Seandainya kamu tahu, Mas. bahwa saat ini hatiku memang sedang goyah.” batin Ayya sambil menghela napas.
BERSAMBUNG ...
Readers-ku tersayang mana suaranya? Author doakan semoga kalian selalu sehat dan banyak rejeki. Jangan lupa angkat jempolnya buat tekan like dan komen di bawah, dukung selalu karya-karya recehanku, supaya lebih semangat up-nya.😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Halimatussakdiah Matondang
ih sebel banget ma ayya,terlalu lembut amat,klu aku udah tak tinggal pergi agar vina tidak mengusik hidup ayya lagi
2023-05-21
0
Rini Gumilang
iya nih ali...gmna sh...emg nya istri mu itu tupai...yg bisa mlompat dri ranting satu ke ranting lain nya.
tk smudh itu kless
2022-10-17
0
Devi Triandani
dasar wanita ular. Datang hanya ingin mengacaukan rmh tangga org
2022-10-16
0