Bismillahirohmanirohim.
Sampai di rumah sakit Mike langsung ditangani oleh dokter, Iklima dan Misyel masih saling menangis satu sama lain.
"Maafkan kakak Iklima Misyel" sesal Iklima.
Mang Tarjo hanya bisa menatap sedih Iklima dan Misyel dia juga mengkhawatirkan keadaan Mike, tak lama Rena datang menyusul.
"Kamu itu kamu sendiri yang buat Mike celaka ngapin nangis biar dikasihani" ceplos Rena.
Entah mengapa Misyel menatap tak suka pada Rena, padahal Rena merupakan ibu kandungnya jika dia tahu.
Iklima mengahapus air matanya. "Mbak siapa sih dateng-dateng nyalahin saya, jelas saya lihat sendiri kalau mbak yang dorong Mike sampai dia kayak gini" Iklima tak terima jika dia difitnah mencelakai Mike.
"Apa mereka percaya kalau saya yang dorong Mike? Apa ada buktinya?" Rena tersenyum meremehkan Iklima.
"Bukan itu Iklima, Misyel dan mang Tarjo kenapa mereka ada di rumah sakit ini?" ujar Riko orang kepercayaan Arlan.
"Tapi tunggu perempuan itu bukankah dia Rena, untuk apa wanita tak tahu malu itu bertemu dengan Iklima, pasti dia mau mencelakai sikembar dan Iklima" Riko mempertajam penglihatannya siapa tahu dia salah melihat orang.
Semakin diperhatikan Riko yakin jika dua perempuan yang sedang berdebat itu Iklima dan Rena, dengan langkah cepat Riko segera menghampiri mereka.
Sama seperti Arlan, Riko juga tahu seperti apa seorang Rena, dia memilik banyak cara licik untuk menyingkirkan orang yang menurutnya menghalagi jalanya untuk mendapatkan sesuatu.
"Iklima, ada apa ini?" tanya Riko langsung kini dia sudah berada di hadapan Iklima dan Rena.
"Om Riko" ucap Misyel anak perempuan itu baru bersuara lagi setelah tadi syok melihat kejadian yang menimpa Mike.
"Pak Riko" ucap Iklima dengan suara pelan, saat melihat Riko Iklima menjadi mengingat Arlan, rasa bersalahnya semakin menghantui Iklima.
Dia merasa bersalah buka karena takut dituduh sudah mencelakai Mike, tapi Iklima lebih menyesal karena kecerobohan dan kelalainya Mike harus terkena imbas dari semua ini.
"Maafkan saya pak Riko, Mike masuk rumah sakit" lagi-lagi Iklima tak mampu menahan air matanya.
Air mata yang sedari tadi terus mengalir deras dan sudah terbendung kembali, kini lagi-lagi air mata itu tumpah.
Misyel segera memegang lembut tangan Iklima. "Bagaimana ceritanya?" tanya Riko dia harus tahu dulu sebab musababnya agar bisa menjelaskan pada Arlan nanti.
Saat Iklima akan kembali membuka suara, dia kalah cepat dengan Rena yang memutar balikan fakta mengatakan jika Iklima lah yang sudah mencelakai Mike sampai dia berakhir masuk rumah sakit.
Tak tahu kenapa Riko dan mang Tarjo menatap Rena tidak suka. Walaupun Riko mendengarkan cerita Rena tapi dia tak percaya sepenuhnya dengan cerita mantan istri Arlan ini.
Apalagi Riko dapat melihat Misyel menatap Reka tak suka, tatapan anak perempuan itu yang ditunjukkan pada Rena, sekaan mengatakan 'Apa yang semua dia katakan tidak benar, dia sudah menuduh kak Iklima' seperti itu kira-kira.
Saat Rena sedang berbicara panjang lebar seorang dokter keluar dari ruang UGD. "Dok bagaimana keadana Mike?" tanya Iklima dengan khawatir.
"Alah nggak usah pura-pura perhatian padahal situ sendiri yang mencelakai Mike" ucap Rena dengan sinis.
"Rena bisa kamu diam dulu? Jika tidak aku sendiri yang akan mengusirmu dari sini" ancam Riko sambil menatap Rena dengan tajam.
Ditatap tajam seperti itu oleh Riko membuat Rena sedikit menciut. Sontak Rena langsung terdiam tak berani lagi membuka suara.
Dokter yang memeriksa Mike barusan belum bisa membaca situasi saat ini wali Mike siapa. "Ucap dokter itu akhirnya"
"Saya" tujuk ketiga orang secara bersama.
Dokter di depan mereka itu membuang nafas kasar. "Mike mengalami koma sementara, dia sudah kami tangani" ucap dokter itu sambil berlalu pergi.
Deg.....!
Iklima saat ini tak tahu harus berbuat apa, tubuhnya merosot karena tak sanggup menerima kenyataan jika anak asuhnya harus mengalami koma, akibat kecerobohannya.
Sedangkan Rena tertawa puas dalam hatinya rencana pertanyaan berhasil untuk menyingkirkan Iklima.
'Akhirnya sebentar lagi aku yakin mas Arlan akan membuangmu' Rena menatap Iklima dari atas sampai bawah dengan penuh kemenangan, Iklima sudah lemas saat ini beruntung Riko cepat membantunya.
"Dokter aneh" cetus Rena.
Aneh sekali bukan Rena yang sudah membuat Mike sampai koma tapi dia tak merasa iba sama sekali pada Mike, yang dia pikirkan hanyalah cara agar bisa membuat Arlan mengusir Iklima.
Iklima yang tak memiliki ikatan apa-apa pada Mike, malah dia yang paling sedih diantara semua orang, Iklima merasa sudah gagal menjaga Misyel dan Mike.
"Urusan kita belum selesai Rena!" tegas Riko sebelum pergi membawa Iklima yang sudah tak sadarkan diri.
Misyel bersama mang Tarjo cepat menyusul Riko yang membawa Iklima untuk diperiksa lebih dulu, setelah itu Riko menyuruh mang Tarjo untuk menjaga Iklima.
Riko tak ada pilihan lain selain memberitahu Arlan jika Mike masuk rumah sakita, Arlan sendiri juga akan tahu jika Mike masuk rumah sakit, karena Mike dibawa ke rumah sakit milik papanya sendiri.
Riko masuk ruangan Arlan tanpa permisi. "Kenapa?" Arlan mendengus kesal saat melihat Riko masuk ke dalam ruanganya tanpa mengetuk pintu lebih dulu.
"Lain kali ketuk pintu dulu sebelum masuk" ucap Arlan lagi dengan datar namun Riko tak menghiraukannya sama sekali.
"Ar, Mike koma" ucap Riko to the point tanpa Arlan bertanya untuk apa Riko ke masuk ruangannya tanpa mengetuk pintu.
Brak....
Arlan memukul mejanya dengan begitu kasar. "Bagaimana bisa!" maki Arlan.
"Dimana Iklima!" bentaknya entah pada siapa.
"Ar sabar dulu biar saya jelasin, tadi Iklima bersama Misyel dan mang Tarjo membawa Mike ke rumah sakit, setelah itu tiba-tiba Rena datang dan menuduh Iklima yang sudah mendorong Mike hingga terjatuh" jelas Riko.
Arlan mengepalkan tangannya dengan begitu erat. "Mau apa lagi wanita itu hah!" maki Arlan.
Arlan tidak tahu harus marah pada siapa, dia harus marah pada Iklima atau Rena tapi yang jelas Arlan hanya tahu Iklima lah yang bertugas untuk menjaga kedua buah hatinya.
"Bawa aku ke tempat Mike dirawat" kata Arlan setelah dia berhasil mengontrol emosinya.
Sampai di ruang rawat Mike terlihat Misyel yang sedang mengengam tangan Mike dengan erat, tak jauh dari situ ada Rena yang juga pura-pura bersedih dengan keadaan Mike.
"Sayang" ucap Arlan yang membuat Misyel langsung menoleh pada sang papa. Arlan langsung membawa Misyel ke dalam pelukannya, Arlan melihat Rena sekilas tapi dia sama sekali tidak peduli dengan perempuan itu.
"Dimana Iklima?" tanya Arlan dengan nada marah, Misyel cepat memegang tangan papanya agar Arlan tak kembali marah.
"Iklima pingsan setelah mendengar kabar jika Mike koma" jelas Riko.
'Awas kau Iklima jika terjadi sesuatu pada Mike' batin Arlan.
Sementara Rena tersenyum penuh arti saat melihat tatapan marah Arlan saat menyebut nama Iklima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments