Bab 11. Untuk apa dia kembali?

Bismillahirohmanirohim.

"Pa kita main ke pasar malam ya" 

Arlan dan kedua buah hatinya juga Iklima sudah pergi meninggalkan restoran tempat mereka mengisi perut tadi.

Tak lupa drama yang ciptakan oleh Misye dan Mike bersama Liam, sebelum pergi dari restoran dua anak kembar Arlan itu kembali mengancam Liam.

'Paman Liam Mike tunggu sampai nanti malam awas kalau tidak datang ke rumah!' ancam Mike.

'Ingat paman Liam harus membawakan oleh-oleh dari negara Kanguru untuk Misyel dan Mike, jika tidak om Liam akan tahu sendiri akibatnya!' seperti itulah ancaman Mike dan Misyel pada Liam, sebelum akhirnya mereka terdiam saat Iklima memperingati mereka.

Arlan masih fokus mengemudi, sebentar dia menoleh pada Misyel yang kini duduk di sebelah kemudi.

"Tapikan pasar malam jam segini belum buka" Arlan tersenyum pada Misyel.

"Oke fine, kita jalan-jalan ke pusat bermain di kota!" kali ini anak itu tidak mau lagi ditolak.

"Deal" ujar sang papa sambil mengulurkan tangannya pada Misyel.

Sementara itu Mike yang duduk bersama Iklima ikut bersuara. "Kenapa papa dan Misyel saja yang diskusi mama dan Mike tidak diajak" Mike melipat kedua tangannya didepan dada merasa kesal karena tak dianggap.

Deg....!

Jantung Ikima terasa seperti ingin keluar dari tempatnya, saat Mike memanggilnya mama bukan kak Iklima.

Iklima mengira jika direstoran tadi sikembar sedang membantunya, tp kenapa sekarang Mike masih memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mike, bukannya Mike juga mau main ke pusat kota juga tadi bilang sama kak Iklima" sanggah Iklima cepat.

Arlan paham jika Iklima tak mau dirinya salah paham saat Mike masih memanggilnya dengan sebutan mama.

Mike menepuk jidatnya sendiri saat dengan polosnya Iklima mengatakan keinginannya pada mereka semua, padahal niat awal Mike dia ingin pura-pura merajuk pada papanya itu, dia memiliki sebuah rencana agar papa nya bisa terus berdua dengan Iklima, tapi semua rencananya hancur oleh Iklima sendiri.

"Kak Iklima!" kesal Mike yang mana membuat mereka semua tertawa.

Mike tambah mengerucutkan bibirnya saat mereka semua menertawakan dirinya. Mereka akhirnya sampai di pusat permainan, tapi Mike masih tetap ngambek tak ingin berbicara, melihat kembarnya cemberut Misyel segera menghampiri Mike.

"Mike" panggil Misyel sambil menarik kembarnya.

"Kenapa?" Mike menatap Misyel dengan kesal, pasalnya tadi juga Misyel di dalam mobil menertawakan dirinya.

Lalu Misyel segera membisikkan sesuatu pada Mike. 'Kita kesini itu mau menghibur kak Iklima' 

'Memangnya kak Iklima kenapa?' walaupun tidak berbisik Mike tetap memelankan suaranya agar hanya Misyel yang mendengar.

'Kamu lihat tidak kakak cowok di restoran tadi yang pakai baju biru, sepertinya kak Iklima menyukai dia, tapi kakak itu sudah memiliki pacar' jelas Misyel.

'Bukannya kak Iklima bilang tidak boleh pacaran?' bingung Mike.

'Entahlah aku juga tidak tahu dengan pikiran orang dewasa' 

'Tapi Misyel ini tidak boleh dibiarkan, jika kak Iklima menyukai kakak tadi itu artinya kak Iklima akan meninggalkan kita aku tidak mau! Aku hanya mau kak Iklima menjadi mama kita selamanya titik!'

'Aku juga sama dengan kamu Mike, sepertinya kita punya misi saat ini, bagaimana kalau kita mendekatkan kak Iklima dengan papa' usual Misyel.

Mike memutar bola matanya malas. 'Itu tadi rencanaku tapi kalian hancurkan saat di mobil' dengus Mike, kekesalannya kini kembali.

Arlan dan Iklima tidak sadar jika Misyel dan Mike tidak mengikuti langkah mereka berdua. "Tunggu pak Arlan sepertinya ada yang salah" cegah Iklima sebelum mereka kembali berjalan. 

"Memangnya ada apa?"

Iklima tak menjawab tapi dia cepat beristighfar. "Astaghfirullah hal Adzim! Mike dan Misyel ketinggalan pak" ucap Iklima buru-buru dia kembali ketempat masuk tadi.

"Ya Allah, Misyel Mike kirian kalian kemana" Arlan dapat melihat begitu khawatirnya Iklima pada kedua buah hatinya itu, ternyata kedua bocah itu masih berada dipintu masuk untung tidak diculik, tapi jika diculik mungkin saja yang menculik si kembar akan menyesal karena dua anak itu pasti akan menyusahkan sipenculik.

Bahkan Iklima langsung memeluk anak asuhnya saat sudah menemukan Misyel dan Mike kembali, sementara kedua anak itu saling pandang seperti mengisyaratkan sesuatu, Arlan menatap curiga kedua buah hatinya.

"Apa yang dua bocah ini rencanakan" selidik Arlan.

"Ayo kak Iklima kita main, hari ini kita puas-puaskan bermain sebelum besok kembali bergelut dengan pelajaran yang membosankan dan aktifitas-aktifitas lainnya yang juga membosankan" Misyel dan Mike meleset pergi sambil menarik Iklima bersama mereka. 

"Aku yang mengajak mereka kesini, kenapa pula aku juga yang diabaikan" keluh Arlan merasa tidak terima, segera dia menyusul anak-anaknya dan Iklima. 

Berbagai permainan mereka coba, Misyel hanya mau bermain dengan Iklima bahkan saat Misyel ini mandi bola warnawarni dia ingin Iklima juga ikut untung saja orang dewasa juga diperbolehkan bermain.

Arlan dibuat tak bisa istirahat oleh kedua buah hatinya seperti sekarang ini Arlan harus mendorong ayunan yang diduduki 3 orang sekaligus.

Tadinya Iklima tak mau naik ayuan karena merasa sungkan dan tidak enak dengan pak Arlan masa dia yang naik sementara majikannya yang dorong, tapi penolakan Iklima itu malah berujung membuat si kembar marah padanya dan Arlan.

Iklima tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan si kembar. 

"Maaf ya pak Arlan" cicit Iklima.

Arlan mengangguk dia tak masalah melakukan hal ini asalkan kedua buah hatinya bahagia, jika melihat kedua buah hatinya senang dia juga akan ikut senang.

Mereka benar-benar bermain dengan puas, sebelum pulang Arlan mengajak mereka untuk mengisi perut lebih dulu.

"Mau makan apa?" tanya Arlan pada kedua anaknya dan juga Iklima.

"Ayam goreng!" jawab Mike dengan semangat dan akhirnya mereka setuju untuk makan ayam goreng.

Mereka berjalan menuju restoran yang tidak jauh dari tempat mobil diparkir, saat Arlan sedang bercanda dengan mereka tapi setelah itu Iklima dan kedua anak asuhnya lebih dulu pergi.

Setelah kepergian tiga orang itu tiba-tiba dia mendengar suara yang begitu Arlan benci memanggil namanya.

"Mas Arlan" panggil suara yang begitu familiar bagi Arlan.

Arlan menatap tajam perempuan yang tak tahu malu itu terus melangkah mendekatinya. "Mas Arlan apa kabar" sapanya dengan ramah, Arlan tak bergeming sama sekali.

'Untuk apa wanita ini kembali!' batin Arlan, dia begitu benci dengan perempuan dihadapanya saat ini.

Saat wanita itu ingin menyentuh Arlan dengan cepat Arlan menepis tangan perempuan itu. "Mas aku merindukanmu" ucapnya dengan suara manja.

Arlan menatap jijik perempuan di depannya. "Apakah rasa malumu sudah hilang R-E-N-A! sepertinya aku melupakan sesuatu rasa malumu memang sudah hilang dari dulu" Arlan segera melangkah pergi.

"Kenapa harus bertemu sekarang disaat aku dan kedua buah hatiku sudah bahagia, kenapa perempuan tidak tahu diri itu muncul kembali"

Rena hanya bisa menatap kepergain Arlan. "Lihat saja mas Arlan kamu pasti akan kembali padaku" ucap Rena begitu yakin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!