Bab 7. Arlan dan Iklima

Bismillahirohmanirohim.

Acara yang diadakan di sekolah Misyel dan Mike begitu meriah, Misyel dan Mike tampil dengan keahlian mereka bermain piano.

Bunyi indah yang keluar dari piano itu saat dimainkan oleh Misyel dan Mike membuat semua orang takjub, bagaimana bisa ada anak sekecil mereka sudah bisa bermain piano dengan begitu mahir.

"Waw bagus sekali pemain piano nya, bisa-bisanya ada anak kecil yang sudah bisa mengerti nada piano yang begitu rumit" 

"Benar dua anak ini pintar sekali, jika dilihat-lihat sepertinya mereka berdua kembar" 

"Lalu mereka juga bisa menggunakan lagu Label gaspard malam yang sulit untuk sebuah piano, benar-benar anak yang berbakat" 

Banyak sekali pujian yang diberikan oleh para penonton untuk Misyel dan Mike, keahlian mereka yang membuat orang takjub.

Bahkan Arlan dan Iklima pun kaget dengan penampilan Misyel dan Mike, dari atas panggung terlihat dua anak kembar itu tersenyum lebar pada Iklima dan Arlan.

"Apakah pak Arlan tahu jika si kembar bisa bermain piano sehebat ini?" tanya Iklima tanpa melihat Arlan, dia sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari si kembar yang berada di atas panggung.  

Arlan menggeleng dia tak tahu jika kedua buah hatinya begitu lincah bermain piano, Arlan juga tak memperhatikan Iklima maka dia hanya menggeleng tak menjawab apa-apa, Arlan kira Iklima melihat ke arahnya.

Merasa tidak ada jawaban dari Arlan Iklima pun menoleh pada Arlan. "Pak kamu belum menjawab pertanyaan saya" Arlan cepat membungkam mulut Iklima dengan telapak tangannya.

"Jangan keras-keras memanggil saya paknya disini banyak orang, takut pada salah paham" bisik Arlan tepat ditelinga Iklima hal itu justru membuat perempuan itu merinding sendiri.

"Pak" cicit Iklima, Arlan yang paham segera menjauhkan dirinya dari Iklima, untung saja orang-orang tak memperhatikan mereka berdua. 

Mike meminta Arlan dan Iklima ikut naik keatas panggung. Tentu saja guru mereka memperbolehkan tepuk tangan meriah diberikan oleh semua orang disana saat melihat Iklima dan Arlan naik ke atas panggung.

"Pantas anaknya cantik dan ganteng ibu dan bapaknya saja secantik dan seganteng itu mereka serasi sekali"

"Benar mereka serasi sekali"

"Sepertinya ibu dan bapaknya juga pintar" kali ini bukan hanya Mike dan Misyel yang mendapatkan pujian tapi juga Arlan dan Iklima.

Iklima bukanya senang dia malah merasa sedih mendapat pujian seperti itu dari orang lain, karena faktanya dia hanya seorang baby sitter bukan ibu dari Misyel dan Mike.

"Papa dan mama nyanyi oke, Misyel dan Mike yang bermain piano nya" ujar Misyel yang langsung disetujui oleh Arlan. 

Akhirnya Arlan dan Iklima duet lagu yang berjudul kesempurnaan cinta (Rizky febian)

"Kau dan aku (kau dan aku) tercipta oleh waktu

Hanya untuk saling mencintai

Mungkin kita ditakdirkan bersama

Merajut kasih, menjalin cinta" suara Arlan dan Iklima begitu serasi saat berada duet lagu menjadi satu.

Suasana kian romantis saat ditambah suara piano yang dimainkan oleh Misyel dan Mike, semua orang semakin terbawa ke dalam lagu yang dibawakan Arlan dan Iklima

"Benar-benar pasang serasi"

"Benar, tapi aku seperti mengenal laki-laki itu" ujar salah satu wali dari para anak-anak.

"Aku juga, tunggu-tunggu bukankah dia dokter Arlan"

"Benar dokter Arlan yang sangat terkenal itu, aku tak menyangka bisa bertemu dengannya disini" 

Banyak yang memuji Arlan dan Iklima pasangan serasi, sementara ada satu orang yang sedari awal tidak menyukai Ikilma terus menyumpah serapan gadis itu dalam benaknya.

****

Setelah acara pameran yang diadakan di sekolah Misyel dan Mike sejak saat itu juga kedua anak kembar itu tetap ingin memanggil Iklima dengan panggilan mama, bukan lagi dengan kakak, tapi Iklima menolak dengan halus permintaan yang mustahil itu.

Untungnya Arlan membantu memberi pengertian pada kedua anak kembarnya jika mereka tetap memanggil Iklima dengan sebutan kakak Iklima, Arlan tidak mau ada terjadi salah paham pada dirinya dan Iklima oleh orang-orang karena panggilan mama tadi.

Dua hari setelah acara Arlan semakin menjaga jarak pada Iklima karena dia tidak mau ada salah paham diantara mereka, sudah banyak yang mengira Iklima istri dari Arlan.

Sepulang dari rumah sakit Arlan tersenyum hatinya terasa begitu tentram saat melihat kedua buah hatinya bisa terus tersenyum lepas. 

"Papa pulang" Arlan berjalan mendekati Mike yang sedang bermain sendirian di ruang keluarga.

"Papa…." Mike segera menghampiri Arlan.

Tak lupa anak itu mencium pipi papa nya dan bersalaman. "Misyel sama kak Iklima mana? Kenapa kamu sendirian?"

"Kakak Iklima lagi ngurusin Misyel bab" 

"Papa bersih-bersih dulu, kamu sudah mandi?"

"Sudah dong papa, tiap jam 5 sore mbak Iklima sudah membawa Mike and Misyel mandi" Arlan mengerti dia menurunkan Mike dari gendongannya.

Sebenarnya Arlan memang sengaja menjaga jarak dengan Iklima, karena dia tak mau ada isu yang tidak-tidak tentang dirinya dan Iklima pada akhirnya yang akan di bully oleh orang-orang di perumahan Arlan tetaplah Iklima sendiri. Jika hal itu terjadi bukan Iklima saja yang anak merasakan sakit tapi kedua buah hatinya juga, karena Arlan tahu jika anak kembarnya itu sudah sangat menyayangi Iklima, mereka bahkan tidak ingin berpisah dari Iklima. 

Arlan juga tak mau Iklima dikira wanita murahan yang bisa dekat dengannya, karena jarang sekali ada perempuan yang dekat dengan dirinya, bahkan hanya para dokter saja itu saja sudah seperti kakak bagi Arlan, dia juga memang membatasi diri dengan perempuan. 

Arlan akui memang dirinya saat ini lebih dekat dengan Iklima, bagaimanapun juga dia setiap hari akan bertemu dengan Iklima, karena Iklima yang mengurus Misyel dan Mike dimana ada Misyel dan Mike pasti disitu ada Iklima.

Jika boleh jujur sebenarnya Arlan, tertarik pada gadis ceroboh itu yang saat ini mengasuh kedua buah hatinya, tapi Arlan berusaha untuk menahan itu semua karena tak mungkin Iklima mau dengan duda sepertinya begitu pemikiran Arlan sendiri tidak tau dengan Iklima.

"Papa" ucap Misyel mereka bertemu dianak tangga Misyel dan Iklima akan turun sementara Arlan mau naik ke atas.

"Hai cantik papa" Misyel sudah merentangkan tanganya untuk digendong Arlan, otomatis Iklima sedikit mendekatkan tubuhnya pada Arlan agar bisa meraih Misyel dari gedongganya.

Arlan hanya menyapa Iklima dengan senyum, begitu juga sebaliknya. "Ada apa dengan pak Arlan sebenarnya" batin Iklima sudah dua hari ini dia merasa ada yang beda pada Arlan.

"Misyel sama kak Iklima dulu oke papa mau mandi" ucap Arlan sambil menyerahkan Misyel pada Iklima.

Iklima dengan sigap mengambil Misyel dari gendongan Arlan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!