"Wow itu adalah angka yang sangat fantastis, apa yang kau lakukan hingga dapat menghasilkan uang sebanyak itu dalam sehari?" tanya Faisal.
"Mari ku ajak berkeliling" ucap Jarot sembari berdiri lalu berjalan.
"Baiklah" jawab Faisal sembari mengikuti Jarot.
Mereka berjalan ke sebuah lorong yang berisi banyak foto yang di pajang di dinding.
"Aku terlahir di desa pinggiran, lingkungan ku sangat keras karena di kampung tempat ku tinggal merupakan markas bagi para pengedar dan juga preman" ucap Jarot sembari memandangi foto-foto lama yang terpajang di dinding dengan rapi.
"Masa kecil ku sangat suram karena aku melihat ibu ku di perkosa oleh para preman dan juga aku melihat ayah ku di bakar hidup-hidup" ucap Jarot sembari mengelus foto sepasang suami-isteri.
...****************...
Di sebuah kampung yang padat akan bangunan.
"Bunuh...! bakar...!" terdengar teriakan penuh kebencian yang muncul tiba-tiba dalam kesunyian.
Hari itu hujan turun sangat lebat mengiringi kesedihan dan teriakan yang mengerikan.
Terlihat puluhan orang berkumpul di sebuah lapangan mengelilingi satu wanita, satu pria, dan seorang anak laki-laki berumur 8 tahun.
Lelaki kecil itu menangis dan berteriak karena ketakutan.
"Jangan dekati kami..! jangan sentuh keluarga ku..!" teriak lelaki sembari berdiri di hadapan laki-laki kecil yang di peluk oleh wanita yang juga menangis.
"Sayang... tenang.. tidak apa-apa" ucap wanita tersebut dengan terbata-bata sembari mengelus kepala lelaki kecil dengan air mata yang terus mengalir, tubuhnya gemetar.
Tiba-tiba pria yang berteriak membela diri di tarik dan di pegangi oleh beberapa orang.
Sang wanita di tarik di lepaskan dari lelaki kecil.
"Mama...!" teriak lelaki kecil histeris.
"Jarot..!" teriak wanita tersebut berusaha menggapai lelaki kecil yang tak lain adalah Jarot.
"Mona..! Jarot..!" teriak pria yang tak berdaya karena di tahan oleh puluhan orang.
"Crak...!" suara pakaian ibu Jarot yang di robek tepat di depan mata Jarot.
"Mama..!" teriak Jarot sembari meronta berusaha menolong mama nya yang kini tak berbusana lagi.
Terlihat tatapan mata mama Jarot seakan hilang saat para pria mulai memainkan tubuh nya, ia tak berdaya karena ia di kelilingi oleh puluhan pria, air mata terus mengalir namun mulut nya membisu.
"Mona...!" teriak ayah Jarot sembari meronta-ronta lebih keras melihat istrinya di gilir puluhan pria.
Terlihat satu orang membawa bensin dan menyiram tubuh ayah Jarot.
Ayah Jarot di lempar ke samping istrinya yang kini tengah terbaring mematung.
"Mona...!" teriak ayah Jarot sembari memeluk istrinya.
"Aku rusak" bisik ibu Jarot di telinga ayah Jarot.
Ayah Jarot memandang wajah ibu Jarot dengan air mata yang mengalir, tanpa ia sadari api telah melahap tubuh nya.
...****************...
"brengsek" bisik Jarot sembari mengusap air mata yang mengalir saat membayangkan kejadian memilukan itu.
"Aku di selamatkan oleh seorang kakek yang tiba-tiba muncul dan menggendongku, aku di bawa olehnya dengan terbang. Dia adalah guru ku yang mengajariku semuanya ia yang menolong ku untuk membalas dendam" ucap Jarot sembari lajut berjalan.
Terlihat Faisal hanya diam mendengarkan dengan wajah datar sembari ia melipat tangan berjalan di belakang Jarot.
"Aku berlatih bersama guru ku selama 20 tahun hingga aku dapat naik ke ranah master, aku turun gunung dan langsung melakukan investasi yang mana mengarahkan diri ku untuk bertemu dengan teman-teman ku yang sekarang ini. Aku belum bisa membalaskan dendam ku sepenuhnya karena kekuatan ku masih belum cukup" ucap Jarot.
"Lalu bagaimana kau bisa mendapatkan uang?" tanya Faisal.
"Aku mendapatkan tanah, surat kepemilikan perusahaan, wilayah dari para bajingan yang ku bunuh setiap hari nya aku mendapatkan uang dari sana" jawab Jarot.
"Apa kau membunuh semua preman?" tanya Faisal.
"Belum, aku belum bisa membunuh mereka tersisa 4 orang lagi" jawab Jarot.
"Siapa mereka?" tanya Faisal.
"Aku tak akan memberitahu nama mereka namun aku akan memberitahu alasan aku tak bisa menggapai mereka, mereka sering di kenal dengan sebutan 4 side karena mereka merupakan kaki tangan sang anak agung yang merupakan keturunan raja" jawab Jarot.
"Semakin lama aku semakin bingung karena informasi yang begitu banyak dan juga membingungkan" gumam Faisal.
"Baiklah aku paham, apa kau memiliki anak atau istri?" tanya Faisal.
"Aku memiliki dua orang anak kembar yang satu perempuan yang satu laki-laki" jawab Jarot.
"Bagaimana dengan istri mu?" tanya Faisal.
"Ia sudah mati saat melahirkan anak-anak ku" jawab Jarot.
"Oh.. maaf" ucap Faisal yang terlihat menyesal.
"Tak apa memang sudah takdir, bagiamana dengan diri mu?" tanya Jarot.
"Aku memiliki 3 saudara satu perempuan dan sisanya laki-laki, orang tua ku masih lengkap" jawab Faisal.
"Kriiing...!" suara hp Faisal yang berbunyi.
"Tante Nita" gumam Faisal sembari mengangkat telpon dari tante Nita.
"Maaf aku angkat ini dulu" ucap Faisal sembari mundur perlahan.
"Tante ada apa?" tanya Faisal.
"Kamu di mana? ini sudah sore kamu tidak pulang?" tanya tante Nita.
"Aku pulang tante tapi masih ada urusan" jawab Faisal.
"Kamu saja baru datang hari ini, urusan apa yang kau kerjakan?" tanya tante Nita.
"Aku mencari pekerjaan" jawab Faisal.
"Untuk apa kamu mencari pekerjaan..! kamu harus fokus sekolah" ucap tante Nita dengan nada tinggi.
"Tante aku ingin mencari pengalaman" jawab Faisal.
"Kamu bekerja di kantor tante saja nanti tante sediakan pekerjaan" ucap tante Nita.
"Tidak perlu tante, aku sudah mendapatkannya" jawab Faisal.
"Loh, kamu kerja di mana?" tanya tante Nita.
"Emm" ucap Faisal sembari melirik ke arah Jarot.
"Bengkel" bisik Jarot dari kejauhan.
"Oh iya bengkel, aku kerja di bengkel" jawab Faisal.
"Loh bukanya itu pekerjaan yang berat, nangi kamu akan kelelahan dan akan menggangu sekolah" ucap tante Nita.
"Tante aku suka otomotif dan aku ingin mencari pengalaman, bos ku baik karena ia mengizinkan aku bekerja tanpa jam waktu yang tetap aku di perbolehkan datang ketika aku mau saja, jadi seperti belajar" jawab Faisal.
Terlihat Jarot memberikan jempol.
"Haduh.. kamu ini sulit untuk di beritahu, baiklah jika itu yang kamu mau sebelum malam kamu sudah harus di rumah tante sudah belikan baju dan peralatan sekolah, dan untuk motor kamu pilih model nya saja nanti malam" ucap tante Nita.
"Tante, untuk motor aku sudah ada karena di pinjami oleh bos ku, tante tak perlu repot-repot membelikan ku motor" ucap Faisal.
"Duh kamu ini..!" teriak tante Nita yang terdengar kesal.
"Tante jaringannya hilang" ucap Faisal kemudian ia mematikan telpon.
"Mau motor model apa?" tanya Jarot yang tiba-tiba muncul di samping Faisal.
...****************...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-05-24
0
Hades Riyadi
motor Ducati seperti MotoGP dong... aahhh..😛😀💪👍👍
2023-04-19
0
Hades Riyadi
tinggalkan jejak...bro 👍
2023-03-04
2