Mendengar teriakan tersebut sontak Faisal dan prajuritnya menatap ke arah wanita tersebut.
Terlibat seorang wanita yang tersungkur di tanah sembari menutupi bagian dada nya yang terbuka karena pakaiannya robek.
Wanita itu di kelilingi oleh beberapa lelaki yang memakai seragam tentara dan mereka di pimpin oleh seorang remaja.
Melihat kejadian itu wajah Faisal pun seketika menjadi datar dan dingin kemudian ia bergerak menuju tempat kejadian, di ikuti prajuritnya.
"Kau sudah menunggak dua bulan, cepat bayar upeti!" teriak pemimpin dari kelompok tersebut.
"Dasar kau bajingan, kau menaikan upeti tiga kali lipat, aku tak mampu membayarnya karena anak ku tengah sakit, kalian bajingan berani merobek pakaian ku" teriak wanita itu yang terlihat sangat marah dengan wajah merah dan air mata yang mengalir.
"Dasar ******..!" teriak pemimpin kelompok itu sembari menyerang wanita menggunakan pecut di tangan nya.
Seketika pecut itu di tangkap oleh Faisal dari atas kuda yang kini berada di belakang pemimpin kelompok itu.
Sontak semua orang yang berada di tempat terkejut, seketika semua orang menatap Faisal dengan wajah terkejut bercampur takut.
"Bajingan...! siapa yang berani mengganggu ku..!" teriak pemimpin kelompok tersebut alias Low anak dari Baron di kota tersebut.
"Daniel siapa dia?" tanah Faisal.
"Aku adalah Low grind aku adalah anak dari Baron welfis" teriak low yang terlihat sangat marah.
"Hahahaha...!" tawa Faisal sangat keras.
"Apa kau menjadi gila karena takut mengetahui identitas ku" ucap low sembari tersenyum.
Tiba-tiba suasana menjadi tegang.
"Kuks..!" batuk low saat Faisal tiba-tiba mencekiknya lalu mengangkatnya sejajar dengan kuda hanya dengan satu tangan.
"Akhh..! tolong aku" ucap low yang terlihat akan mati sembari terus meronta-ronta.
"Sialan..!" teriak pasukan low yang berjumlah 8 orang sembari menyerang ke arah Faisal yang tengah mencekik low sembari tersenyum.
"Strup..!" suara anak panah yang seketika menancap di kaki pasukan low membuat mereka jatuh meronta kesakitan.
"Aaa....!" teriak pasukan low.
Terlihat penduduk kota mulai berdatangan di kota karena keributan yang di hasilkan oleh pasukan low.
"Di wilayah ku kau berani berbuat seenaknya" ucap Faisal sembari menjatuhkan low ke tanah.
"Bruk" suara tubuh low yang terjatuh membuat ia pingsan di tanah.
"Suasana menjadi hening, tidak ada yang berani mengatakan apapun bahkan mereka menjaga nafas agar tidak menggangu.
"Daniel kirim pesan ke keluarga grind untuk datang menghadap ku mengambil anak mereka" ucap Faisal sembari berjalan perlahan menggunakan kuda meninggalkan tempat kejadian.
"Siap yang mulia" jawab Daniel.
Pasukan pun mengikuti Faisal.
Saat mereka telah pergi.
"Bukankah itu pangeran Alex, kenapa dia masih hidup bukankah ia dikirim untuk berperang" ucap warga.
"Benar dan kenapa dia bisa menjadi sangat berani seperti itu"
"Apa yang sebenarnya terjadi"
"Dia bahkan menelantarkan kami di saat kami kelaparan, selama ia menjabat ia hanya bersantai di istana tanpa melakukan apapun"
"apa yang terjadi" ucap para warga bergosip.
"Apapun yang terjadi dia telah menyelamatkan ku, aku berhutang budi kepada nya" gumam wanita yang sebelumnya sembari menatap kepergian Faisal.
...****************...
Terlihat Faisal dan pasukannya menuju ke bangunan yang berukuran cukup besar terbuat dari kayu.
"Ini istana kota..? sungguh buruk rumah ini terlihat seperti rumah kakek ku di bumi" gumam Faisal sembari turun dari kuda saat telah tiba di pintu gerbang.
"Daniel kalian cari tempat tinggal untuk sementara, aku akan mengaturnya besok" ucap Faisal sembari memberikan kudanya kepada Daniel.
"Yang mulia dua peti emas rampasan taruh di mana?" tanya Daniel.
"Bawa ke dalam" jawab Faisal sembari berjalan masuk ke dalam istana.
Terlihat dari kejauhan seorang pria tua berlari ke arah Faisal, seketika ia bersujud ke arah Faisal saat tiba di hadapannya.
"Maaf kan bawahan ini yang mulia karena tidak menyambut anda di pintu masuk kota" ucap pria itu.
"Bangkitlah kau tak perlu bersujud" ucap Faisal sembari membantu pria tua untuk bangun.
"Terimakasih yang mulia, hamba sangat senang karena anda selamat dari medan perang, ini adalah sebuah berkah" ucap pria tua itu.
"Cedric, tolong siapkan makanan untuk ku, aku lapar setelah melewati perjalanan yang cukup panjang" ucap Faisal dengan lembut.
"Hah.. siap... siap yang mulia" jawab Cedric yang terlihat terkejut dengan ucapan yang terbata-bata atau gagap, kemudian ia pergi masuk ke dalam istana.
"Satu-satunya orang yang bersikap baik kepada ku saat ke kota ini adalah Cedric, dia merawat tubuh ini dengan sepenuh hati" gumam Faisal sembari berjalan masuk ke dalam istana.
"Selain itu pelayan yang berada di istana juga baik terhadap ku" gumam Faisal.
...****************...
Berapa saat kemudian.
Di tempat makan istana, terdapat satu buah meja yang cukup besar kuat untuk 8 orang makan bersama.
terdapat perapian, dan juga banyak lilin di sana.
Terlihat Faisal tengah duduk sembari makan di temani Cedric berdiri di sampingnya.
"Makanan di sini buruk jika di bandingkan dengan makanan di bumi karena keterbatasan rempah-rempah, bahkan di sini garam tidak ada" gumam Faisal.
"Tapi untuk ku yang sering makan ikan tanpa bumbu dan sayuran mentah ini cukup enak dan bisa di makan" gumam Faisal.
"Cedric tolong jelaskan secara rinci yang terjadi di kota ini" ucap Faisal.
"Mungkinkan yang mulia mulai tertarik membangun kota?" gumam Cedric dengan terkejut.
"Yang mulia penduduk kota saat ini tengah mengalami kelaparan masal karena musim dingin yang berkepanjangan, selain itu penduduk juga di beratkan upeti atau pajak yang di naikan tiga kali lipat oleh keluarga bangsawan Grind" jawab Cedric.
"Berapa banyak penduduk di kota dan mata pencaharian mereka?" tanya Faisal.
"Kota ini memiliki 450 penduduk, sebagian ada yang menjadi petani, pemburu monster, penempa, dan juga bisnis lainya" jawab Cedric.
"Berapa banyak uang yang kita miliki sekarang?" tanya Faisal.
"Yang mulia anda di berikan 2000 keping emas saat datang ke sini dan semua telah habis hanya tersisa 25 keping saja" jawab Cedric.
"Baiklah" ucap Faisal sembari berdiri.
Terlihat Cedric terkejut karena Faisal yang tiba-tiba bangun.
"Cedric hitung emas yang ada di dua peti itu lalu simpan, aku akan pergi beristirahat" ucap Faisal sembari menunjuk ke arah peti jarahannya.
"Peti emas?" ucap Cedric yang terlihat terkejut.
"Hitung saja, itu adalah rampasan perang ku kali ini" ucap Faisal.
"Apa anda menang dalam pertempuran yang mulia?" tanya Cedric.
"Menurut mu?" jawab Faisal kemudian ia pergi.
Terlihat Cedric berjalan perlahan seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Apa ini benar-benar emas" ucap Cedric sembari membuka peti tersebut dengan perlahan.
Alangkah terkejutnya ia saat membuka peti tersebut, terlihat emas batangan yang tersusun rapi penuh di dalam peti yang besar.
"Emas batangan" ucap Cedric sembari mengambil satu batang emas.
Tangannya gemetaran saat menyentuh emas tersebut.
...****************...
Bersambung..
Nama: Cedric
umur: 59 tahun
level: ????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Raimon
Beginilah jadinya pebila novel Translate....nama tokoh....profil...tempat tak bisa diedit....
2023-10-27
0
Aiby Kushina Uzumaki
mulai suka 👍
2023-07-13
1
Halu
wah wah misteri
2023-06-30
0