"Waduh apa yang harus ku lakukan" gumam Faisal yang terlihat tersipu dan juga panik.
"Kamu juga semakin tinggi Faisal" ucap tante Nita sembari menoleh ke wajah Faisal yang tinggi ia hanya setinggi dada Faisal saja.
"Ayo masuk" ucap tante sembari melepaskan Faisal lalu membuka pintu mobil.
"Huff.. akhirnya di lepaskan" bisik Faisal yang terlihat lega kemudian ia membuka pintu belakang mobil.
...****************...
Di dalam mobil.
"Om sedang sibuk jadi tidak bisa menjemput mu, Nabila juga sedang sekolah dan hanya tante saja yang bisa jemput kamu jangan marah ya" ucap tante Nita sembari memasang sabuk pengaman.
"Oh tante tidak masalah bahkan aku tidak mengira jika akan di jemput" jawab Faisal sembari tersenyum.
{Note. Tante Nita itu adek nya ibu Faisal bukan temen ralat ya geys.}
"Syukurlah, kamu sudah sarapan?" tanya tante Nita sembari menjalankan mobil.
"Sudah kok tante tadi di hotel" jawab Faisal sembari meliri ke arah jendela melihat pemandangan di luar.
"Baiklah, sudah lama ya tidak bertemu tante sangat merindukan mu, ibu mu sudah enam tahun tidak datang ke reuni keluarga lagi entah karena masalah apa" ucap tante yang terlihat sedih dan tiba-tiba kesal.
"Ibu sedang sibuk karena adik sering sakit, oleh karena itu kami tidak pergi ke rumah kakek beberapa tahun ini maaf ya tante" jawab Faisal.
"Kamu beneran jadi tinggi banget lo sal, terakhir kali ketemu kamu cuma setinggi dada tente tapi, sekarang tante yang setinggi dada mu waktu berjalan sangat cepat" ucap tante Nita.
"Iya tante, tante sekarang kerja di mana?" tanya Faisal sembari melirik ke segala arah memperhatikan isi mobil.
"Sekarang tante menjadi menejer keuangan di perusahaan tante dulu bekerja" jawab tante sembari melirik ke arah arah sepion.
"Ohw jadi begitu" ucap Faisal sembari mengangguk.
Merekapun terus mengobrol hingga tiba di rumah tante Nita.
Rumah tante Nita berwarna putih, besar dengan dua tingkat rumah nya bergaya moderen dengan banyak kaca di sana, halaman luas serta pagar yang terbuat dari tanaman setinggi pinggang orang dewasa.
"Ayo masuk sal di rumah hanya ada pembantu, setelah ini tante harus pergi ke kantor" ucap tente sembari membuka pintu mobil.
"Rumah ini sangat besar dan mewah" gumam Faisal sembari menatap lama ke arah rumah tante Nita saat ia keluar dari mobil.
"Ayo cepat jangan sungkan anggap saja rumah sendiri" ucap tante Nita sembari berjalan masuk dengan terburu-buru kemudian ia melihat ke arah jam tangan.
"Iya Tante" jawab Faisal sembari berjalan mengikuti tante Nita.
"Aku harus memiliki banyak uang agar dapat memberikan rumah yang lebih mewah untuk ibu dan ayah di masa depan kelak" gumam Faisal.
"Kamu mulai daftar lima hari lagi, Nabila sedang di sekolah karena mengurus berkas untuk daftar, bagaimana dengan berkas mu?" tanya tante Nita sembari membuka pintu rumah.
"Sudah semua tante, aku sudah mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari sebelumnya" jawab Faisal sembari mengikuti tante Nita.
"Baguslah, kamu memang berbeda dengan Nabila, kamu lebih rajin tante menyesal terlalu memanjakanya saat kecil" ucap tante Nita sembari masuk ke dalam rumah.
"Benar-benar mewah" gumam Faisal sembari melihat sekeliling dengan wajah kagum.
"Bibi, buatkan makanan untuk Faisal dan juga tunjukan kamar nya aku buru-buru ke kantor" teriak tante Nita yang terlihat terburu-buru.
"Siap nyonya" jawab seorang wanita yang terdengar telah berumur.
"Tante harus pergi kamu berkeliling saja, Nabila akan pulang saat siang tante juga akan pulang siang nanti" ucap tante Nita sembari berjalan dengan bergegas keluar rumah.
"Siap tante" jawab Faisal.
Tante Nita pun pergi.
...****************...
Sementara itu di dunia lain.
Di kamar Faisal, terlihat Cedric, Daniel dan juga Harold tengah berdiri dengan khawatir melihat tubuh Faisal yang terbaring dengan lemah.
"Tubuh yang mulia baik-baik saja" ucap Harold yang terlihat kebingungan.
"Mengapa kau kelihatan bingung tuan Harold bukankah yang mulia baik-baik saja?" tanya Danieal.
"Aku bingung siapa yang merasuki tubuh yang mulia ketika ia pingsan" jawab Harold sembari berjalan menuju ranjang kemudian ia memegang nadi Faisal.
"Aku juga tidak mengerti saat yang mulia kehilangan kesadaran karena racun tiba-tiba tubuh nya melayang dan membantai semua musuh dengan api" ucap Cedric.
"Apa kau telah mendapatkan informasi mengenai siapa yang melukai yang mulia?" tanya Harold.
"Mereka di kirim oleh kerajaan Esia, berita tentang perang telah menyebar luas di kerajaan Esia. Raja menyewa pembunuh bayaran black shadow untuk membunuh yang mulia" jawab Cedric.
"Kita harus membalas dendam" ucap Danieal yang terlihat marah dengan mata semangat yang menggebu-gebu.
"Lebih baik kita membangun pertahanan dan juga apa yang di rencanakan yang mulia sampai beliau bangun" ucap Harold sembari menepuk pundak Danieal.
"Menurut mu pembunuh yang di kirim berada di level berapa?" tanya Harold.
"Mereka berada di level Elite puncak jumlah mereka ada 5 orang" jawab Cedric.
"Baiklah, Danieal bantu aku mengumpulkan para budak kita harus membuat mereka bekerja membangun benteng dan juga fasilitas lainya" ucap Harold sembari berjalan menuju pintu.
"Siap tuan" jawab Danieal sembari mengikuti Harold.
...****************...
Si rumah tante Nita.
Siang harinya.
"Click..!" suara pintu rumah yang di buka oleh seorang wanita yang cantik rambut panjang, wajah yang mirip dengan tante Nita namun dengan mata berwarna hitam kehijauan.
"Bibi aku lapar ingin makan Indomie!" teriak wanita itu sembari melepas sepatunya dengan tergesa-gesa.
"Non ibu bilang tidak boleh makan Indomie" jawab bibi dari dapur.
"Hah..! aku mau makan Indomie..!" teriak wanita itu yang terlihat kesal sembari berjalan menghentakkan kaki.
"Berisik, ada apa sih" ucap Faisal yang keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambut.
Terlihat wanita yang sebelumnya berdiri terpaku dengan wajah memerah melihat Faisal keluar dari kamar mandi hanya berlapiskan handuk yang menutupi ***********.
"Mesum...!" teriak wanita itu dengan sangat keras hingga membuat rumah ribut.
...****************...
Beberapa jam kemudian.
Di meja makan, terlihat Faisal, tante Nita, dan Nabila tengah duduk bersama.
"Jadi Nabila ini Faisal sepupu mu yang dari Jawa" ucap tante Nita sembari memegang pundak Faisal.
"Loh dia mas Faisal..? bukanya dia datang lima hari lagi?" ucap wanita yang sebelumnya yang tak lain adalah nabila ia terlihat kebingungan.
"Faisal ingin pergi lebih cepat untuk menyesuaikan diri di kota" jawab tante Nita.
"Kamu tambah besar ya Nabila" ucap Faisal sembari menatap Nabila.
Nabila melirik mata Faisal yang mengarah ke dadanya.
"Dasar mesum..!" teriak Nabila sembari melempar kotak tisu ke wajah Faisal.
...****************...
Bersambung...
Nama:Nabila nitasari
Umur: 15 tahun
note: Ia merupakan anak angkat tante Nita, umur nya lebih muda dari Faisal namun mereka duduk di bangku sekolah yang sama. Nabila memiliki sifat yang keras kepala, mudah marah, cengeng, dan juga pemalas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-05-24
0
Gin Fazan
entah kenapa aku menafsirkan kata "mewah" sebagai kata mepet sawah
2023-04-28
0
Niarotun angzumi
waduh ank angkt ternyata? bolehlah jdi haremnya faisal😆😆
2023-03-11
1