Terlihat seorang pria melompat dari dalam angkot yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi, hebatnya orang itu tidak terjatuh namun ia berdiri dan langsung berlari.
"Ngiiik...!" suara rem yang di injak mendadak.
"Tolong..!" teriak ibu yang dompet nya di curi.
"Suff..!" suara angin yang di hasilkan dari Faisal yang tiba-tiba telah melesat berlari layaknya anak panah mengejar copet tersebut.
"Wah dia siapa...? lari nya sangat cepat apa dia atlit lari nasional" ucap seorang pria yang melihat Faisal berlari sangat cepat.
"Aku tidak menggunakan kekuatan ku sepenuhnya, namun kecepatan ku menyamai kuda" gumam Faisal sembari terus berlari.
Terlihat sang copet naik ke motor yang di bawa komplotan nya di ujung jalan.
"Aku tak boleh melepasnya" gumam Faisal sembari menambah kecepatannya.
Terlihat semua orang terkejut melihat kecepatan Faisal yang tidak masuk di akal, semua orang yang berjalan di trotoar menyingkirkan memberi jalan Faisal.
Motor yang melaju sangat cepat mulai di susul oleh Faisal yang terus berlari.
"Ini hanya 70% kekuatan ku namun aku dapat mengejar motor dengan kecepatan penuh.
"Woi..!" terdengar teriakan semua orang meneriaki copet.
Terlihat Faisal menarik baju copet mengakibatkan copet jatuh bersamaan dengan komplotannya.
"Bruk....!" suara motor yang terjatuh sangat keras karena kecepatan yang tinggi.
"Kena kau" ucap Faisal sembari menatap tajam ke arah copet yang terlihat panik dan ketakutan.
"Tuan tolong maafkan saya, tolong maafkan saya" ucap copet berulang karena takut.
"Aku hanya perlu dompet ini, biarkan warga yang mengadili mu dan juga teman mu" ucap Faisal sembari mengambil dompet di tas copet tersebut.
Terlihat warga mulia berkumpul.
"Gawat aku harus segera pergi" gumam Faisal sembari menutupi wajah nya menggunakan kerah baju nya.
Kemudian ia melompat ke atas atap dan tiba-tiba menghilang.
...****************...
Sementara itu di tempat angkot berhenti sebelumnya.
Terlihat ibu pemilik dompet dengan duduk sembari menangis di halte bus, ia sendirian.
"Tuhan mengapa" bisik ibu tersebut yang terus menangis.
"Itu ibu yang tadi" gumam Faisal yang berada tak jauh dari halte.
"Apakah ini kehidupan kota" gumam Faisal yang terlihat sinis sembari memandangi orang-orang di sekitarnya.
"Hampir semua orang di sini kehilangan hati nurani mereka" gumam Faisal sembari berjalan mendekati ibu tersebut.
"Ibu" ucap Faisal sembari duduk di samping ibu tersebut.
Terlihat ibu menoleh ke arah Faisal dengan hati-hati.
"Ibu ini dompet anda" ucap Faisal sembari memberikan dompet tersebut sembari tersenyum.
Ibu tersebut melirik wajah Faisal kemudian melihat ke arah dompet di tangan Faisal, bibir ibu tersebut gemetar air mata mulai menetes dengan deras membasahi wajahnya.
Terlihat Faisal memeluk ibu tersebut.
"Bu uang nya masih aman" ucap Faisal sembari mengelus kepala ibu tersebut.
...****************...
Beberapa saat kemudian.
Di sebuah warung makan atau warteg.
Terlihat Faisal tengah makan bersama ibu yang sebelumnya, mereka terlihat bahagia karena tawa dan senyum yang tidak ada hentinya.
"Tujuan ibu ingin ke mana?" tanya Faisal.
"Ibu baru pulang berjualan dan ingin pulang ke kampung melati tak jauh dari sini" jawab ibu tersebut.
"Lalu kamu ingin ke mana Faisal?" tanya ibu sembari tersenyum.
"Aku ingin ke ibu kota untuk sekolah" jawab Faisal.
"Kamu kuliah..? jurusan apa" tanya ibu.
"Aku baru lulus SMP Bu heheheh.." jawab Faisal sembari tersenyum.
"Loh....! kok kamu berani sekali pergi ke kota sendiri dan juga menolong ibu" ucap ibu terlihat terkejut.
"Hehehee ini semua karena didikan orang tua ku yang tegas" jawab Faisal sembari membayang ayahnya yang tersenyum memegang sapu.
"Kamu berani sekali nak ibu yakin kamu pasti akan jadi orang yang sukses" ucap ibu sembari berdiri.
"Loh.. ibu sudah selesai makan nya?" tanya Faisal yang terlihat kebingungan melihat ibu yang tiba-tiba bangun.
"Ibu minta maaf ya karena membantu ibu kamu ketinggalan kereta" ucap ibu tersebut.
"Ah Bu tidak masalah kan masih ada keberangkatan malam ini aku akan mengambil tiket malam saja" ucap Faisal sembari berdiri.
"Nama ibu Sumiati suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, kau harus bisa mengontrol emosi" ucap ibu tersebut kemudian berbisik.
"Ibu pergi dulu" ucap ibu sembari pergi ke luar.
"Hah.. loh bu..! tunggu dulu" ucap Faisal sembari berlari keluar.
"Mas tunggu dulu" ucap seorang pria menahan Faisal.
"Mas mbo di bayar dulu makanan nya jangan pergi" ucap pria tersebut.
"Maaf aku lupa berapa total nya" ucap Faisal.
"Apa maksudnya dari ibu Sumiati tadi" human Faisal termenung sembari memandang pria tadi yang tengah menggunakan kalkulator.
"Total nya 45 ribu" ucap pria tersebut.
"Baiklah ambil saja kembaliannya" ucap Faisal sembari mengambil uang 50 dari saku jaket nya kemudian ia pergi.
"System apa kau mengetahui maksud ibu Sumiati?" gumam Faisal sembari berjalan di trotoar yang ramai di padati pedagang kaki lima dan juga para warga.
[Unknow]
"Haduh sialan, lebih baik aku mencari angkot untuk ke stasiun" gumam Faisal yang terlihat kesal.
...****************...
Saat malam hari di kereta.
Terlihat Faisal tengah duduk di kursi penumpang dekat jendela ia melamun.
"Hei nak apa yang kau pikirkan, sejak dari berangkat tadi kau hanya diam termenung" tanya seorang pria yang memiliki tubuh besar serta kumis yang tebal, pria itu mengenai jaket kulit berwarna hitam.
"Oh.. tidak ada om" jawab Faisal.
"Kau ingin pergi ke mana?" tanya pria tersebut.
"Aku ingin ke ibu kota" jawab Faisal.
"Siapa nama mu?" tanya pria tersebut.
"Nama ku Faisal" jawab Faisal.
"Panggil saja aku Abang Jarot" ucap pria tersebut atau Jarot.
"Baiklah abang Jarot" jawab Faisal.
"Orang ini ramah" gumam Faisal sembari memperhatikan tubuh Jarot.
"Apa yang ingin kau lakukan di ibu kota?" tanya Jarot.
"Aku ingin bersekolah di sana" jawab Faisal.
"Kuliah..?" tanya Jarot.
"Aku baru lulus Smp dan aku ke ibu kota untuk melanjutkan SMA" jawab Faisal.
"hmm.. kau tinggal dengan siapa?" tanya Jarot.
"Ibu ku memiliki teman di sana dan ia ingin menampung ku hingga lulus SMA" jawab Faisal.
"Kau ingin bersekolah di SMA mana?" tanya Jarot.
"Entah namun aku akan bersekolah di daerah Bekasi karena teman ibu ku tinggal di sana" jawab Faisal.
"Wah kebetulan aku juga tinggal di sekitar sana, kapan-kapan kunjungi aku ini alamat rumah ku" ucap Jarot sembari memberikan kartu nama kepada Faisal.
"hmm" Faisal memperhatikan kartu nama tersebut.
"Baiklah" jawab Faisal sembari tersenyum.
"System pindai Jarot" gumam Faisal.
[Nama: Jarot gambrong
Umur: 49 tahun
Level: manusia menengah
Spirit:-
kekuatan: 12
kecepatan:6
ketahanan:15
mana:-]
"Ia cukup tua" gumam Faisal.
...****************...
Bersambung.
Nama: Jarot gambrong
Umur: 49 tahun
Level: manusia menengah
Spirit:-
kekuatan: 12
kecepatan:6
ketahanan:15
mana:-
Note:Rambut Jarot warna nya hitam gambar itu cuma perumpamaan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Ali
kenapa wajah bang Jarot mirip orang Eropa,padahal tinggalx dibekasi.pakailah wajah org indonesia
2023-08-06
1
Jimmy Avolution
Sipppp....
2023-05-24
0
XiaoYan
kata katanya di perbaiki lagi masih ada yang salah ucap atau ketikan yang teliti
2023-04-28
0