MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR

Zahra diantar pulang oleh Ganesha ke kost'an, dengannya ia selalu merasa dilindungi macam binatang yang hampir punah, bahkan dari angin malam sekalipun apalagi kejahatan malam.

"Besok mau datang jam berapa, biar aku kasih tau resepsionis sama sekertarisku kalo kamu mau datang," ia menoleh dan memandang Zahra, kali ini hanya berdua tanpa ada Yahya sebagai cicak putih.

"Em, udah dzuhur kayanya tapi aku perlu waktu di jalannya jadi sekitar jam 1 atau setengah 2 siang," jawab Zahra.

"Oke kalo gitu," Zahra sudah mendorong pintu mobil dan keluar dari sana, tak banyak orang melintas hanya ada beberapa anak sehabis mengaji dan pengendara motor yang berlalu lalang.

"Ini ada jam tutup kost'an?" Ganesha ikut keluar.

"Ada, jam 11an paling."

Ganesha melirik jam sport miliknya, pemuda ini begitu pintar memadu madankan outfit, jika sedang dalam balutan kemeja maka ia akan memakai arloji mewah bikin lawan bisnis merasa kalau ia memiliki kharisma dan level tersendiri.

Sengaja, pagi sekali selepas solat subuh Zahra menyerbu warung sayur di dekat kost'annya berteman Defia yang masih terkantuk-kantuk dalam balutan swetternya.

*Hoamm*!

"Aduh Ra, enaknya tuh merem lagi, bukan malah sibuk ngubek-ngubek wortel sama ayam," omelnya merapatkan pelukan di diri sendiri, mengingat saat ini tak ada yang memeluk dirinya.

Zahra terkekeh, "Mata lo buka Fi, jangan salahin gue kalo pas ntar melek tiba-tiba nyium orang!"

"Ya lagian orang lagi enak tidur lo geret buat belanja! Warteg masih banyak juga, beli aja makanan di warteg, lo pindahin ke kotak makan, bilang aja itu masakan lo, beres! Ngga perlu ribet-ribet belanja, cape-cape masak, hemat dan efisien! Boong dikit ngga akan bikin lo jadi makhluk paling berlumur dosa kaleee," idenya kinclong, setara dengan ke-kinclongan kacamata betty la fea.

"Iya emang engga, tapi jadiin lo makhluk paling bersalah," jawab Zahra.

"Serah lo deh sus---" Defia merogoh kresek di tangan Zahra, tadi ia sempat titip masukkin kue pancong disana, kalo pagi-pagi kang pancong, martabak mini, kue ape pada seliweran siap-siap dagang ke sekolah-sekolah.

"Enak nih sama kopi," ia membuka sendal dan masuk ke dalam, mengambil kopi sachet'an lalu ia seduh.

Terdengar sebuah dendangan lagu dangdut dari salah satu kamar penghuni kost menjadi musik pagi hari mereka berasa lagi nontonin hajatan, belum lagi kesibukan pagi para penghuninya yang berseliweran bolak-balik antara kamar mandi, dapur dan kamar.

"Kencengin Sya! Berasa datang ke kondangan gue!" teriak Defia.

"Jangan ih, Brina masih mo lor!" sahut Ria yang memanjangkan lehernya ke arah pintu rumah dengan lilitan handuk di rambutnya dan tangan memegang celana basah, rupanya gadis itu sedang menjemur pakaian.

"Masak Ra? Tumben!" Inka sedang menyeduh sereal plus susu di dapur.

Zahra melirik sekilas, "kebiasaan sereal doang, udah gitu dilanjut makan yang pedes-pedes kaya mie, nasi uduk bu Nining masih ada kok tadi gue liat," Zahra mulai membongkar muatan kreseknya dan mencari-cari pisau juga baskom kecil.

"Lagi males ah! Nunggu yang gratisan--" kekehnya membawa gelas berisi susu sereal ke depan.

"Widihh! Kue pancong tuh, mauuuu!" serunya melihat Defia yang asik makan kue pancong berteman kopi.

"Belii! Ambil satu aja! Akhir bulan nih," cebiknya pelit.

"Pelit amat si neng," Zahra ikut bergabung untuk sarapan terlebih dahulu, tadi di jalan ia sempat membeli serabi dan menggelar serabinya di meja.

Zahra memang nggak pandai-pandai banget memasak, tapi masakan buatannya lumayanlah ngga bikin perut sampe kram. Ia juga sempat menghubungi Eyi demi menanyakan resep masakan Mana ado, sepertinya jika ia membawakan makan siang dengan menu ayam Woku dan sambal dabu-dabu juga tumisan sayuran untuk Ganesha, bukan ide yang buruk, biasanya kan lelaki suka sama makanan pedes, berbumbu, dan strong begini.

Aroma masakan menguar dari dapur kost'an, karena Zahra membukakan pintu dapur agar asap tidak terperangkap di dalam.

"Aduhh, wanginya! Bikin perut keroncongan, Ra!" Defia sudah bersiap dengan seragam kerjanya.

"Heem, enak ya?! Semoga suka deh!" Zahra memasukkan setiap masakan ke dalam kotak makan lalu ia masukkan ke dalam tas kain.

"Done!" ia melirik jam dinding, ternyata masak itu cukup banyak makan waktu, apalagi untuk pemula sepertinya.

"Mandi ah! Siap-siap,"

Masih dengan balutan handuk melilit di rambut ia mulai memesan ojek online, Zahra tak banyak melakukan persiapan apalagi dandan yang sampe ngabisin waktu seharian.

Ia sudah siap dengan celana jeans dan atasan blouse juga tas selempang yang ia sampirkan manis di pundak. Tak ada kesan mewah berbeda baginya, terkesan seperti gadis-gadis pada umumnya meski terlahir di keluarga berada.

Tiit!

Suara klakson motor berikut chat dari driver sudah memanggil, ia meraih tas kainnya dan keluar dari kost-an.

Sepanjang jalan otaknya dipenuhi dengan kesan Ganesh, apa pendapatnya nanti dengan masakannya akankah ia suka atau tidak....apakah masuk di lidahnya atau tidak, apakah jika nanti mereka menikah...belum juga terbayangkan Zahra sudah tersenyum-senyum sendiri.

Langkahnya pasti menatap gedung menjulang tinggi di depannya, perusahaan yang cukup memiliki nama di tanah air karena berhasil memiliki properti yang laris manis di kalangan kelas jetset, bahkan properti untuk kelas ekonomi-nya pun banyak diminati masyarakat menengah.

Ramai, satu kesan Zahra saat masuk. Ya iyalah---ini jam makan siang!

"Misi mbak," sapanya di meja resepsionis.

"Siang mbak,"

"Pak Ganesha-nya ada, saya Zahra---" ucapnya.

Sepasang mata perempuan resepsionis ini memperhatikan Zahra dari ujung rambut hingga kaki, gadis cantik namun gayanya biasa saja. Apakah betul ia adalah Zahra yang disebutkan atasannya itu?

"Oh---Cut Zahra?" tebaknya melihat daftar janji temu dan tetamu di buku notednya.

Sontak saja Zahra mengangguk cepat, si resepsionis langsung menghubungi ruangan Ganesh dari telfon yang ada di depannya.

Hawa dingin dari AC, wangi pengharum ruangan yang bikin nyaman dan para ob yang selalu sigap membersihkan noda adalah suasana siang ini yang Zahra liat selain dari karyawan lapar berseliweran keluar masuk gedung untuk istirahat. Tanaman berpot terlihat berjejer di sepanjang dinding kaca samping kanan--kiri pintu masuk otomatis. Dan ada mini waterfall sebagai penyejuk ruangan tambahan di dekat dinding sebelah kanan memberikan estetik tambahan yang berkelas untuk ukuran sebuah kantor, berasa kaya di Niagara! Siapapun yang datang ke perusahaan ini akan setuju jika perusahaan properti ini memang berkompeten dan memiliki kelasnya sendiri.

"Mbak, ruangan pak Ganesh lantai paling atas sebelum rooftop," ucapnya cukup membuat Zahra terkejut karena ia malah asyik memperhatikan ruang lobby ini.

"Oh iya, makasih," Zahra bergegas masuk ke dalam lift saat kebetulan sebuah lift terbuka, dimana lift itu berisi beberapa orang lainnya.

"Eh, kok gue main iya aja tadi---ruangan Ganesha tuh lantai berapa sih? Kok lupa ya?!" gumamnya. Beberapa kali Zahra menghubungi Ganesh tapi tak jua diangkat, mungkin Ganesha maaih sibuk. Ia cukup kelabakan mencari ruangan Ganesha dan nyasar ke ruang direksi.

Diantara kebingungan, matanya berbinar, "kayanya itu deh!"

"Mbak," ia menahan seorang karyawan.

"Pimpinan ada di dalem kan?" tanya nya.

Karyawan itu sempat mengernyit karena tak mengenali Zahra namun ia mengangguk juga.

"Ada, mbak."

Senyuman manis terulas di wajah Zahra, niat hati memberi kejutan tapi malah ia yang terkejut.

Ceklek

"Aaaaaa!" Zahra memejamkan matanya.

"Aaaaaaa! Tutup!"

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ruh Wiyati

Ruh Wiyati

thor bikinin cerita abaknya Mllo dooooongggg

2023-10-14

1

lisna

lisna

pasti dewa😅

2023-03-08

0

Azzahra Azka Lestari

Azzahra Azka Lestari

si dewa sinting pasti y??

2023-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 LET'S TRY
2 JODOH PENGGANTI
3 DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4 SERANGAN FAJAR GANESHA
5 ULAH PERTAMA
6 BERBEDA PERANGAI
7 JEMPUTAN SE to the TAN
8 ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9 KENA DEH!
10 TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11 BEBAN YANG DIPIKUL
12 MENCOBA BERDAMAI
13 RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14 MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15 BERBAGI CINTA
16 SEPENGGAL TENTANG CYARA
17 RENCANA DEWA
18 VIBES
19 APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20 SIKAP IMPULSIF DEWA
21 PERCIKAN-PERCIKAN API
22 HITAM TAK BERARTI BURUK
23 CINTA TAK PERNAH SALAH
24 ILMU COCOKOLOGI
25 GENGSI SEBESAR GUNUNG
26 DEWA PENGUSIK JIWA
27 JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28 BERI AKU KESEMPATAN
29 SIAP MENGACAUKAN HARI
30 DUA SEJOLI
31 PENGAKUAN
32 BICARA DARI HATI KE HATI
33 WELCOME BACK BROTHER
34 RENCANA LAMARAN
35 MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36 INDAHNYA JATUH CINTA
37 SEGINI TUH BELUM APA-APA
38 TES NGAJI ALA CIMOY
39 LAMARAN SE-RT
40 WELCOME DI GUBUK ANANTA
41 KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42 TES PSIKOLOGI
43 BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44 ADA MANIS-MANISNYA
45 SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46 BIANG KEROK
47 SI MAMAUNG SI MAMACAN
48 TUNGGU AKU, RA!
49 GILANYA SEORANG IBU
50 KEDUA KALINYA
51 PENGACAU SUASANA
52 SAYA TERIMA....
53 SIMBIOSIS MUTUALISME
54 NOWHERE TO RUN
55 HAPPY WEDDING
56 BITTERSWEET (PAHIT)
57 RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58 SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59 BERBOHONG
60 STIGMA MASSA
61 SADEWA TERUSIK
62 ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63 DONATUR
64 PROFESIONAL
65 SOMETHING WRONG
66 SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67 ISOLASI BERDUA
68 PRESDIR VS CHEF
69 BELANJANYA CALON DADDY
70 DEWA CINTA
71 GODAAN
72 PERTAMA KALI KECEWA
73 PENYELESAIAN
74 MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS
Episodes

Updated 74 Episodes

1
LET'S TRY
2
JODOH PENGGANTI
3
DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4
SERANGAN FAJAR GANESHA
5
ULAH PERTAMA
6
BERBEDA PERANGAI
7
JEMPUTAN SE to the TAN
8
ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9
KENA DEH!
10
TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11
BEBAN YANG DIPIKUL
12
MENCOBA BERDAMAI
13
RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14
MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15
BERBAGI CINTA
16
SEPENGGAL TENTANG CYARA
17
RENCANA DEWA
18
VIBES
19
APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20
SIKAP IMPULSIF DEWA
21
PERCIKAN-PERCIKAN API
22
HITAM TAK BERARTI BURUK
23
CINTA TAK PERNAH SALAH
24
ILMU COCOKOLOGI
25
GENGSI SEBESAR GUNUNG
26
DEWA PENGUSIK JIWA
27
JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28
BERI AKU KESEMPATAN
29
SIAP MENGACAUKAN HARI
30
DUA SEJOLI
31
PENGAKUAN
32
BICARA DARI HATI KE HATI
33
WELCOME BACK BROTHER
34
RENCANA LAMARAN
35
MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36
INDAHNYA JATUH CINTA
37
SEGINI TUH BELUM APA-APA
38
TES NGAJI ALA CIMOY
39
LAMARAN SE-RT
40
WELCOME DI GUBUK ANANTA
41
KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42
TES PSIKOLOGI
43
BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44
ADA MANIS-MANISNYA
45
SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46
BIANG KEROK
47
SI MAMAUNG SI MAMACAN
48
TUNGGU AKU, RA!
49
GILANYA SEORANG IBU
50
KEDUA KALINYA
51
PENGACAU SUASANA
52
SAYA TERIMA....
53
SIMBIOSIS MUTUALISME
54
NOWHERE TO RUN
55
HAPPY WEDDING
56
BITTERSWEET (PAHIT)
57
RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58
SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59
BERBOHONG
60
STIGMA MASSA
61
SADEWA TERUSIK
62
ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63
DONATUR
64
PROFESIONAL
65
SOMETHING WRONG
66
SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67
ISOLASI BERDUA
68
PRESDIR VS CHEF
69
BELANJANYA CALON DADDY
70
DEWA CINTA
71
GODAAN
72
PERTAMA KALI KECEWA
73
PENYELESAIAN
74
MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!