BEBAN YANG DIPIKUL

Berkali-kali jakun itu naik turun demi menelan saliva sulit. Ganesha menyenderkan badannya di sandaran kursi kebesaran. Besar kemungkinan ia harus pergi ke luar kota demi mengecek lahan konstruksi pembangunan apartement di luar pulau Jawa. Tak bisa lagi ditunda karena pembangunan yang hampir mangkrak.

Sejumlah file tentang adanya korupsi di badan perusahaan bertumpuk tak karuan di atas meja, bikin kepala mumet dan nyut-nyutan. Ia mengusap wajahnya kasar, pikirannya dipenuhi oleh gadis perawat itu, senyuman Ganesh mengembang mengingat Zahra tapi sedetik kemudian senyumnya padam, mengingat semua beban yang ada di pundaknya saat ini, Ganesha hanya bisa meloloskan nafas lelah.

"Bang, ke ruangan gue!" ia menaruh kembali gagang telfon, tapi hingga jarum jam telah berganti jadi jarum jahit, sosok Dewa tak muncul jua di hadapannya.

Ganesha berdecak, "ngambeknya mirip betina!" terpaksa ia beranjak meski tubuh terasa malas, seumur-umur baru sekarang CEO nyusulin bawahan.

"Pak, kemana?" tanya Yahya.

"Ruang bang Dewa," jawabnya singkat.

"Lo ngga usah ikut Ya, kerjakan saja tugas lo," lanjut Ganesh berlalu dari depan Yahya dan Gea.

Langkahnya memasuki lift untuk turun ke lantai dimana Dewa berada. Tapi baru saja di ruangan pertengahan, Miki terlihat sedang sibuk berjongkok di depan ruangan Dewa yang tertutup rapat seraya menempelkan kepalanya di daun pintu, macam maling motor.

"Ekhem!" Ganesha berdehem membuat lelaki itu terkejut.

"Ayam--eh ayam!" ia langsung membekap mulutnya dan refleks membawa tangan Ganesha untuk menjauh dari pintu ruangan Dewa.

"Pak, barusan ada cewek yang masuk ruangan pak Dew---sexy sih. Tapi kaya triplek! Tipis! Kalah bohay lah sama Miki," akuinya.

Ganesha mengerutkan dahinya, "siapa?" Miki menggeleng, "masih diselidiki!" angguknya pasti.

Ganesha langsung saja berlalu meninggalkan Miki di belakang dan nyelonong membuka handle pintu ruangan Dewa yang tak terkunci.

"Pak! Ih si bapak----" gumam Miki mengekor.

Ceklek!

Sepasang manusia itu tengah duduk di kursi sambil cekikikan dengan posisi si wanita yang duduk di pangkuan Dewa.

"Astaga!"

Bukannya beranjak, Melody malah anteng saja seperti tak ada lagi kursi di ruangan itu.

"Whattt! Heh cacing kalung! Turun! Lo pikir ini metromini pake pangkuan segala! Ganjen amat jadi cewek, turun!" bukan Ganesha tapi Miki yang bereaksi. Ganesha kini sedang menatap Dewa dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Woyy ah!" Dewa yang berasa seperti sedang kena grebek meski tak melakukan apapun merasa privasinya diganggu oleh kedua makhluk di depannya.

"Eh!" Melody mengeluh saat Miki menariknya kasar dari pangkuan Dewa hingga tertarik kencang san hampir terjerembab.

"Lo siapa sih! Kaya ikan buntal! Main tarik-tarik orang aja ngga ber-etika," sarkas Melody menepis tangan Miki.

"Jangan ngomongin etika sama gue! Lo pikir dua-duaan di dalem ruangan tertutup kerjaan orang alim gitu?!" sengaknya beradu argumen dengan Melody.

"Lo yang siapa, maen duduk di pangkuan---dia presdir bukan kakek Gepeto yang suka gendongin pinokio---minggir!" omelnya macam nenek lampir.

"Lo!" tunjuk Dewa.

"Minggir, jangan ganggu cewek gue!" bela Dewa.

"Udah gue usir juga dari sini---" Dewa menarik kembali Melody ke belakang badannya.

"Pak, saya ini sekertaris bapak. Jadi wajar kalo saya ngusir gangguan hama yang bisa ganggu kinerja pekerjaan bapak!" ujar Miki tak ingin kalah oleh sang presdir, bukannya takut ia malah lebih galak mirip Ica.

"Sejak kapan?! Lo udah gue usir. Gue pecat---lagian ini!" tunjuk Dewa pada Melody, "dia sekertaris gue yang baru!"

Ganesha yang memperhatikan sejak tadi hanya bisa menthesah.

"Oh ngga bisa semudah itu ferguso! Saya disini atas mandat tertinggi dari bapak Ganesha sebagai CEO. Jadi kalaupun dia sekertaris baru bapak, itu artinya dia junior saya---ada di bawah kendali saya! Minggir ngga lo!" galak Miki melotot pada Melody.

"Bi*tchhhh! Dewa!" sengit Melody.

"It's oke honey--dia cuma gulma. Aku maunya kamu!" bujuk Dewa yang sebenarnya tak suka-suka amat pada gadis ini hanya butuh sebagai penghibur saja ketimbang bersama siluman ker bau seperti si Minnie.

"Nesh! Usir nih uka-uka dari ruangan gue!" teriak Dewa.

"Pergi ngga lo?!" Dewa mengepalkan tangan bersiap untuk melayangkannya pada Miki.

"Bang, sudah cukup dengan kasus pak Indra kemarin, lo pukul Miki---gue ngga akan nolong lo kalo sampe masuk bui,"

"Dan lo diem!" tunjuk Ganesh datar pada Melody.

"Dia bakalan gue acc bang, tapi gue mau lo ikut gue sekarang! Ada surat perjanjian buat lo sebagai syarat kalo nih perempuan mau kerja disini!" ujar Ganesh menghentikkan kerusuhan yang lebih heboh dari kasus mei '98.

"Perjanjian apa lagi?! Damnnn, gue berasa dizolimi disini sama keluarga sendiri!" geramnya.

"Bang," pinta Ganesh memberikan kode agar Dewa keluar ruangan.

"Dewaaaa," rengek perempuan itu menggelayuti lengan Dewa, meminta presdir satu itu untuk tidak pergi.

"Bentar honey, aku mau ngomong sebentar sama Ganesh---biar kamu bisa tetep disini bareng aku!" akhirnya Melody melepaskan tangan Dewa.

"Apa lo?!" sengit Melody pada Miki.

"Apa! Gue senior, dan lo siap-siap jadi junior terjajah!"

"Ihhhh! Shitttt!" geram Melody menjerit ingin rasanya ia menjambak pria gemuk itu, andai ia tidak menyukai Dewa setengah mati mungkin ia sudah pergi sejak tadi. Suatu keajaiban baginya sang Dewa menelfon dan mencarinya, meminta ia untuk jadi sekertaris pribadi.

"Nesh, gue udah cukup sabar. Mulai dari momy sama daddy yang ambil fasilitas, terus gue yang cuma jadi bawahan lo, dan sekarang kesabaran gue udah ada di ujung---" kali ini Dewa serius, tak pernah seserius ini.

"Sampe kapan lo mau dikelilingi cewek-cewek ngga bener bang? Ngga berpikir buat serius jalanin hidup? Mumpung momy sama daddy masih ada umur buat kita bahagiain?" tanya Ganesha.

"Sampai kapan lo begini bang? Coba liat orang-orang yang mandang lo, bukan segan---tapi lebih kepada takut dan menganggap rendah. Apa itu yang lo pengenin?"

Dewa mengepalkan tangannya, "ini hidup gue Nesh---ngga usah banyak ngatur, gue tau apa yang harus gue lakuin!"

"Terserah lo deh bang, gue dah capek. Ini---beberapa file yang nantinya harus lo kerjain, dan Miki tetap jadi sekertaris utama lo! Satu lagi tugas penting, yang lebih penting diatas segalanya, gue titip Zahra selama gue ke luar kota."

Baru saja Dewa akan melayangkan protesnya lagi, Ganesha sudah kembali berucap, "diantara semua orang yang gue kenal, cuma lo yang gue percaya. Sebagian dari diri gue!" pungkasnya membuat Dewa diam. Sejak dulu Ganesha memang begitu, sekalipun ia tau bahwa Dewa se-br3ng sek ini, tapi Ganesha sepercaya itu padanya, membuat Dewa dibebani rasa tanggung jawab yang teramat, karena pada dasarnya lelaki ini adalah sosok yang baik, humble, dan bertanggung jawab hanya casingnya saja yang bar-bar bin nyebelin.

"Ck! Nesh---lo kan tau gue sama calon tunangan lo itu kaya kucing sama an jinkk, ngga pernah bisa akur!" Dewa meloloskan helaan nafas berat dan kasar.

"Cocok dong, dengan kaya gitu lo ngga mungkin ambil Zahra dari gue---begitupun Zahra yang ngga mungkin suka lo," jawab Ganesha tersenyum miring.

"Kapan lo ke luar kota?" tanya Dewa.

"Lusa." Ganesh melirik jam di tangannya lalu berdiri dari duduk, "gue mau makan siang bareng Zahra hari ini, dan ngomongin ini, biar dia ngga kaget harus ketemu lagi rival abadi," kekehnya sumbang keluar dari ruangan meninggalkan Dewa sendiri disana dan memanggil Yahya.

Dewa menjatuhkan punggungnya begitu saja di sandaran kursi, lalu memejamkan mata dan mengusap kasar wajahnya, "ampun si Ganesh! Yang tunangannya tuh siapa sih!"

Ia menegakkan kepala, lantas pandangannya tertumbuk pada lembaran kertas yang tersusun di atas meja kerja Ganesh.

"MIRACLE Project," tangannya meraih lembar paling atas, Dewa bukan tak tau tentang project yang hampir mangkrak karena kecurangan salah satu pegawai mereka.

"Udah gue bilang, tuh orang bermasalah. Tapi lo sama daddy ngga mau denger," gumamnya.

"Lo tuh harusnya bagi beban lo sama gue Nesh, jangan lo pikul sendiri---" hatinya mencelos demi mengingat beban yang Ganesha pikul.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Azzahra Azka Lestari

Azzahra Azka Lestari

kasiab ganes

2024-03-24

1

rista_su

rista_su

kagak keliatan donk

2023-07-25

1

Lyta Mikaila Gunawan

Lyta Mikaila Gunawan

gue mlah tkut ganesh knapa2

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 LET'S TRY
2 JODOH PENGGANTI
3 DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4 SERANGAN FAJAR GANESHA
5 ULAH PERTAMA
6 BERBEDA PERANGAI
7 JEMPUTAN SE to the TAN
8 ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9 KENA DEH!
10 TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11 BEBAN YANG DIPIKUL
12 MENCOBA BERDAMAI
13 RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14 MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15 BERBAGI CINTA
16 SEPENGGAL TENTANG CYARA
17 RENCANA DEWA
18 VIBES
19 APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20 SIKAP IMPULSIF DEWA
21 PERCIKAN-PERCIKAN API
22 HITAM TAK BERARTI BURUK
23 CINTA TAK PERNAH SALAH
24 ILMU COCOKOLOGI
25 GENGSI SEBESAR GUNUNG
26 DEWA PENGUSIK JIWA
27 JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28 BERI AKU KESEMPATAN
29 SIAP MENGACAUKAN HARI
30 DUA SEJOLI
31 PENGAKUAN
32 BICARA DARI HATI KE HATI
33 WELCOME BACK BROTHER
34 RENCANA LAMARAN
35 MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36 INDAHNYA JATUH CINTA
37 SEGINI TUH BELUM APA-APA
38 TES NGAJI ALA CIMOY
39 LAMARAN SE-RT
40 WELCOME DI GUBUK ANANTA
41 KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42 TES PSIKOLOGI
43 BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44 ADA MANIS-MANISNYA
45 SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46 BIANG KEROK
47 SI MAMAUNG SI MAMACAN
48 TUNGGU AKU, RA!
49 GILANYA SEORANG IBU
50 KEDUA KALINYA
51 PENGACAU SUASANA
52 SAYA TERIMA....
53 SIMBIOSIS MUTUALISME
54 NOWHERE TO RUN
55 HAPPY WEDDING
56 BITTERSWEET (PAHIT)
57 RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58 SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59 BERBOHONG
60 STIGMA MASSA
61 SADEWA TERUSIK
62 ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63 DONATUR
64 PROFESIONAL
65 SOMETHING WRONG
66 SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67 ISOLASI BERDUA
68 PRESDIR VS CHEF
69 BELANJANYA CALON DADDY
70 DEWA CINTA
71 GODAAN
72 PERTAMA KALI KECEWA
73 PENYELESAIAN
74 MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS
Episodes

Updated 74 Episodes

1
LET'S TRY
2
JODOH PENGGANTI
3
DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4
SERANGAN FAJAR GANESHA
5
ULAH PERTAMA
6
BERBEDA PERANGAI
7
JEMPUTAN SE to the TAN
8
ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9
KENA DEH!
10
TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11
BEBAN YANG DIPIKUL
12
MENCOBA BERDAMAI
13
RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14
MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15
BERBAGI CINTA
16
SEPENGGAL TENTANG CYARA
17
RENCANA DEWA
18
VIBES
19
APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20
SIKAP IMPULSIF DEWA
21
PERCIKAN-PERCIKAN API
22
HITAM TAK BERARTI BURUK
23
CINTA TAK PERNAH SALAH
24
ILMU COCOKOLOGI
25
GENGSI SEBESAR GUNUNG
26
DEWA PENGUSIK JIWA
27
JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28
BERI AKU KESEMPATAN
29
SIAP MENGACAUKAN HARI
30
DUA SEJOLI
31
PENGAKUAN
32
BICARA DARI HATI KE HATI
33
WELCOME BACK BROTHER
34
RENCANA LAMARAN
35
MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36
INDAHNYA JATUH CINTA
37
SEGINI TUH BELUM APA-APA
38
TES NGAJI ALA CIMOY
39
LAMARAN SE-RT
40
WELCOME DI GUBUK ANANTA
41
KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42
TES PSIKOLOGI
43
BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44
ADA MANIS-MANISNYA
45
SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46
BIANG KEROK
47
SI MAMAUNG SI MAMACAN
48
TUNGGU AKU, RA!
49
GILANYA SEORANG IBU
50
KEDUA KALINYA
51
PENGACAU SUASANA
52
SAYA TERIMA....
53
SIMBIOSIS MUTUALISME
54
NOWHERE TO RUN
55
HAPPY WEDDING
56
BITTERSWEET (PAHIT)
57
RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58
SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59
BERBOHONG
60
STIGMA MASSA
61
SADEWA TERUSIK
62
ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63
DONATUR
64
PROFESIONAL
65
SOMETHING WRONG
66
SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67
ISOLASI BERDUA
68
PRESDIR VS CHEF
69
BELANJANYA CALON DADDY
70
DEWA CINTA
71
GODAAN
72
PERTAMA KALI KECEWA
73
PENYELESAIAN
74
MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!