DIANTARA SUNGAI YANG TENANG

Makan siang berjalan lancar nan hangat, sehangat api asmara, Al Fath dan Ray pun sudah mematikan sambungan telfonnya.

Tapi diantara sungai yang tenang selalu menyimpan suatu kejutan di dalamnya.

"Ngga usah di pegangin juga Bry!" tepis tangan Dewa kasar, seperti seorang tahanan kelas kakap saja. Terlihat sekali mata kantuknya masih bergelayut manja minta di nina boboin, rambut gondrong ia ikat satu dan masih terlihat tak karuan, pakaian kaos mahal namun sayang kusut karena si penggunanya tak begitu memperdulikan kebersihan. Meskipun begitu aura-aura orang kaya-nya masih keliatan nempel yaa...30 persen lah! Langkah kakinya seirama dengan tawa hangat para pengunjung restoran di meja ujung.

Kedua anak buah Jihad berdiri di tengah-tengah acara pertemuan kedua keluarga.

"Pak," Diantara badan keduanya muncul seorang pemuda berwajah sama dengan Ganesha. Mereka semua mendongak, kehadiran Dewa seperti banaspati diantara sejuknya suasana.

Zahra memaksa kelopak matanya terbuka selebar jendela rumah, tak segan-segan bola mata indah itu seolah ingin bersatu dengan kuah sup pedas di atas meja. Begitupun Dewa, "Loe!" tunjuk mereka bersamaan.

Seketika raut wajah Zahra keruh, dan Dewa menarik senyuman miring.

"Loe suster jelek galak yang malem-malem kecipratan air kubangan itu kan?!" Dewa meledakkan tawanya sambil menahan perut, bila mengingat malam itu ia selalu ingin tertawa.

"Ngga lucu!" desis Zahra.

"Dewa! Ini Zahra, teman tk kamu sama Ganesh dulu," jelas momy Ica.

"Ha?! Bwahahahah, si gendut yang bar-bar itu?!" tawa Dewa.

Zahra mengambil air minum dalam gelas dan menyiramkannya tepat ke wajah Dewa, membuat kedua orangtua mereka terjengkat bangun.

"Haa! Cewek ngga tau diri," ia terkejut.

"Yang ini baru lucu!" tawa jahat Zahra, Ganesha yang melihat pertengkaran keduanya diam menyimak, mengerutkan dahi mencoba memahami, apa sebelumnya kakak dan calon tunangannya itu pernah bertemu? Pantas saja, waktu itu Zahra menuduhnya yang tidak-tidak.

"Zahra!"

"Dewa!"

Seruan membahana sampai membuat semua pengunjung restoran terhempas dari kedua orangtua tak membuat keduanya menghentikkan pertengkaran adu mulut.

"Untung Zahra di jodohin sama Ganesh! Kalo sama dia, hihhh amit-amit! Bisa-bisa baru sebulan Zahra udah punya pikiran buat bunuh diri!" Zahra yang menggeser kursinya kini ditahan oleh Salwa, sementara Dewa ditahan oleh Ica.

"Apalagi gue, ogah punya istri modelan temennya suster keramas!"

"Kureung aja!"

"Zahra!" Umi Salwa sudah benar-benar melotot melihat putri bungsunya bisa sebar-bar ini, Zahra langsung menunduk, "maaf umi, abi..."

"Ha-ha-ha cemen!" ejeknya, tapi sejurus kemudian, "Aww---aw---momy sakit!" Ica menarik dan memelintir telinga Dewa keras.

"Minta maaf!" suara Ica membelah rumah para dewa diatas sana.

"Abang Dewa tuh kalo dimana-mana selalu aja jadi biangnya!" omel Ica.

"Manis dong my," kelakarnya, Ica semakin keras menarik telinga putra pertamanya, membuat Jihad mengurut pangkal hidung kencang-kencang, tak di rumah tak di luar rumah Ica dan Dewa adalah partner kerusuhan yang klop.

"Yahhh, beginilah pak Zaky...drama keluarga bahagia saya," ucap Jihad meringis malu menggosok-gosok tengkuknya, mendadak tubuhnya panas dingin. Zaky tertawa merasakan jika calon besannya ini satu nasib dengannya.

"Abi--umi, Zahra ngga mau kalo sampe dijodohin sama makhluk yang tampilannya kaya alien dari planet mars satu ini! Liat pakeannya, udah dekil, kumel, semrawut kaya orang gila!"

"Lagian cewek cerewet, gembul kaya loe bukan idaman gue. Ambil aja buat loe! Dengan senang hati gue tuker tambah casing hape, " cerca Dewa pada Ganesha, dan ia pergi dengan menyingkirkan kedua anak buah daddynya dengan perasaan marah.

"Dewa!!!" teriak Ica, bukan sulap bukan sihir, Ica melepas sepatu hak tingginya dan melempar tepat ke arah punggung anaknya membuat mereka terkejut tentunya kecuali Jihad dan Ganesha.

"Daebakkk! Bu Ica?!" kaget Salwa.

"Jackpot!" angguknya, sementara Jihad sudah menggelengkan kepalanya malu.

"Bry! Tangkap Dewa, bawa pulang!" titahnya, sementara Dewa hanya mengusap punggung karena terkena sepatu milik ibunya.

"My akhh! Dewa bisa balik sendiri!"

"Ck! Kalian bikin malu, Bry--Jack bawa Dewa ke mobil!"

"Pak Zaky, bu Salwa dan bu Meta. Maaf atas kejadian siang ini, benar-benar diluar dugaan."

Bukannya marah atau kesal, Salwa malah tertawa puas, "bu Ica, haduhhh! Saya jadi ingat anak kedua saya, saya pun begitu dengan Rayyan," ujar Salwa. Dibalik the perfect family ternyata menyimpan sisi behind the scenenya tersendiri.

Ica meringis, "Dewa memang harus digituin bu, suka bikin kesel!"

"Om--tante. Saya atas nama keluarga memohon maaf sebesar-besarnya pada keluarga Zahra, saya harap kejadian ini tidak merubah keputusan apapun," ujarnya diplomatis.

"Tak apa-apa Ganesh, tak usah merasa tak enak, tidak sepenuhnya salah Dewa, tapi ada andil dari Zahra juga," jawab Zaky.

"Maafin Zahra tante Ica, om Ji--" sesal Zahra menunduk, menunjukkan kesopanannya.

"Gak apa-apa sayang," Ica menyentuh dagu Zahra lembut selembut kasih sayang ibu.

Zaky melirik arloji di tangannya, "mi, sudah jam segini. Redi dan pak Januar pasti sudah menunggu. Pak Jihad, bu Ica, Ganesha maaf bukan kami tidak mau berlama-lama tapi ada urusan bisnis yang harus kami urus dahulu."

"Loh, abi! Zahra gimana?" tanya Zahra.

"Kamu bukannya mau pulang ke kost-an?"

"Biar Zahra saya yang antar om, tante," sahut Ganesha, jika si kalem ini bicara bawaannya dunia damai dan tenang bak Indonesia bertilawah, beda dengan kakaknya yang rusuh bawaannya dunia sudah di ambang kiamat.

"Ah alhamdulillah, maknyess!" timpal Salwa terkekeh, ia senang dengan Ganesha, kepribadian kalem, sopan dan santunnya mungkin bisa dikategorikan Al Fath kedua, hanya saja Ganesh mungkin lebih friendly dan hangat, pokoknya cocok lah buat mantu idaman.

"Kalo gitu umi pulang ya, oh iya--lusa umi sama abi mau pulang ke Aceh dulu, sudah lama kami tidak pulang." Jelasnya mengusap putri bungsunya.

"Iya mi, hati-hati. Biar nanti Zahra pulang dulu kalo umi sama abi mau berangkat!"

"Iya nak, Bu Ica--pak Jihad, Ganesh, kami pamit." Pamit Zaky diangguki Jihad.

"Ganesh, tante titip Zahra selama di Jakarta ya," pesan Salwa. Pesan seorang ibu yang sarat akan kasih sayang dan kekhawatiran.

"Iya tante, siap!" jawab Ganesha.

Umi Salwa dan momy Ica terlihat cipika-cipiki. Mungkin selain dengan mam Kara, hanya umi Salwa dan tante Meta-lah yang mampu membuat momy-nya sebestie ini.

"Ck--Ganesh anterin Zahra! Ini Yahya, kenapa masih ngejogrok disini?" tanya Ica. Momy Ica memang selalu memiliki kamus bahasanya sendiri, maklumlah ia anak betawi asli. (berdiam diri/hadir)

"Asisten sejati mii, supir!" jawab Yahya.

"Oh ya udah! Abang buru, nanti tuh anak kamu kabur lagi!" ajak Ica pada Jihad.

"Iya bawel, Zahra--- nanti biar Ganesh sama Yahya yang anter kamu pulang ya, om sama tante tinggal dulu!" ucap Jihad.

"Iya om, hati-hati."

"Calon mantu, momy pulang dulu ya! Hati-hati juga di jalan," Zahra mengangguk.

"Selesain aja dulu makannya. Sayang udah dibayar!" kekeh Ica dibalas tawa Zahra.

"Yah elah, si bakwan. Katanya ngajakin buru? Itu Dewa kalo ditinggal lama-lama bisa kabur dia-nya!"

"Iya bang--iya. Ganesh momy pulang!" pamitnya terburu-buru.

.

.

.

Note :

* Kureung aja : kurang aj ar.

* Behind the scene : di balik layar.

Terpopuler

Comments

Azzahra Azka Lestari

Azzahra Azka Lestari

baru ketemu kayak tom n jerry

2024-03-23

1

Rita

Rita

mommy Ica dilawan

2023-09-23

1

flowers city

flowers city

🤣😂😂🤣🤣🤣

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 LET'S TRY
2 JODOH PENGGANTI
3 DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4 SERANGAN FAJAR GANESHA
5 ULAH PERTAMA
6 BERBEDA PERANGAI
7 JEMPUTAN SE to the TAN
8 ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9 KENA DEH!
10 TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11 BEBAN YANG DIPIKUL
12 MENCOBA BERDAMAI
13 RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14 MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15 BERBAGI CINTA
16 SEPENGGAL TENTANG CYARA
17 RENCANA DEWA
18 VIBES
19 APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20 SIKAP IMPULSIF DEWA
21 PERCIKAN-PERCIKAN API
22 HITAM TAK BERARTI BURUK
23 CINTA TAK PERNAH SALAH
24 ILMU COCOKOLOGI
25 GENGSI SEBESAR GUNUNG
26 DEWA PENGUSIK JIWA
27 JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28 BERI AKU KESEMPATAN
29 SIAP MENGACAUKAN HARI
30 DUA SEJOLI
31 PENGAKUAN
32 BICARA DARI HATI KE HATI
33 WELCOME BACK BROTHER
34 RENCANA LAMARAN
35 MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36 INDAHNYA JATUH CINTA
37 SEGINI TUH BELUM APA-APA
38 TES NGAJI ALA CIMOY
39 LAMARAN SE-RT
40 WELCOME DI GUBUK ANANTA
41 KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42 TES PSIKOLOGI
43 BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44 ADA MANIS-MANISNYA
45 SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46 BIANG KEROK
47 SI MAMAUNG SI MAMACAN
48 TUNGGU AKU, RA!
49 GILANYA SEORANG IBU
50 KEDUA KALINYA
51 PENGACAU SUASANA
52 SAYA TERIMA....
53 SIMBIOSIS MUTUALISME
54 NOWHERE TO RUN
55 HAPPY WEDDING
56 BITTERSWEET (PAHIT)
57 RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58 SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59 BERBOHONG
60 STIGMA MASSA
61 SADEWA TERUSIK
62 ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63 DONATUR
64 PROFESIONAL
65 SOMETHING WRONG
66 SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67 ISOLASI BERDUA
68 PRESDIR VS CHEF
69 BELANJANYA CALON DADDY
70 DEWA CINTA
71 GODAAN
72 PERTAMA KALI KECEWA
73 PENYELESAIAN
74 MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS
Episodes

Updated 74 Episodes

1
LET'S TRY
2
JODOH PENGGANTI
3
DIANTARA SUNGAI YANG TENANG
4
SERANGAN FAJAR GANESHA
5
ULAH PERTAMA
6
BERBEDA PERANGAI
7
JEMPUTAN SE to the TAN
8
ADEK IPAR VS KAKAK IPAR?
9
KENA DEH!
10
TAK ADA AKAR ROTAN PUN JADI
11
BEBAN YANG DIPIKUL
12
MENCOBA BERDAMAI
13
RUKUN TETANGGA KURANG WARAS
14
MENGUNJUNGI GEDUNG KANTOR
15
BERBAGI CINTA
16
SEPENGGAL TENTANG CYARA
17
RENCANA DEWA
18
VIBES
19
APAKAH CINTA SALAH SASARAN?
20
SIKAP IMPULSIF DEWA
21
PERCIKAN-PERCIKAN API
22
HITAM TAK BERARTI BURUK
23
CINTA TAK PERNAH SALAH
24
ILMU COCOKOLOGI
25
GENGSI SEBESAR GUNUNG
26
DEWA PENGUSIK JIWA
27
JANGAN DIPAKSA KALAU TAK MAU
28
BERI AKU KESEMPATAN
29
SIAP MENGACAUKAN HARI
30
DUA SEJOLI
31
PENGAKUAN
32
BICARA DARI HATI KE HATI
33
WELCOME BACK BROTHER
34
RENCANA LAMARAN
35
MENGKHIANATI KEPERCAYAAN
36
INDAHNYA JATUH CINTA
37
SEGINI TUH BELUM APA-APA
38
TES NGAJI ALA CIMOY
39
LAMARAN SE-RT
40
WELCOME DI GUBUK ANANTA
41
KELAKUAN SI CICAK PUTIH
42
TES PSIKOLOGI
43
BERBUNGA-BUNGA ATAU STRESS
44
ADA MANIS-MANISNYA
45
SEE YOU AGAIN, BEAUTY...
46
BIANG KEROK
47
SI MAMAUNG SI MAMACAN
48
TUNGGU AKU, RA!
49
GILANYA SEORANG IBU
50
KEDUA KALINYA
51
PENGACAU SUASANA
52
SAYA TERIMA....
53
SIMBIOSIS MUTUALISME
54
NOWHERE TO RUN
55
HAPPY WEDDING
56
BITTERSWEET (PAHIT)
57
RESTUI LANGKAHKU, BANG...
58
SELAMAT BERTUGAS, NERS...
59
BERBOHONG
60
STIGMA MASSA
61
SADEWA TERUSIK
62
ASSALAMU'ALAIKUM SLEEPING CHARMING...
63
DONATUR
64
PROFESIONAL
65
SOMETHING WRONG
66
SUPPORT SYSTEM ADALAH OBAT TERBAIK
67
ISOLASI BERDUA
68
PRESDIR VS CHEF
69
BELANJANYA CALON DADDY
70
DEWA CINTA
71
GODAAN
72
PERTAMA KALI KECEWA
73
PENYELESAIAN
74
MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!