Chapter 17 : Kesepakatan

Pricilia atau Pricil tertawa atas permohonan Riki lalu berkata dengan angkuh.

"Aku sama sekali tidak tertarik dengan apa yang kalian lakukan, terlebih kalian hanya pengangguran yang melakukan hal konyol bukan... Aku pergi."

"Tunggu sebentar, apa kekuatanmu juga hal yang konyol."

Ketika Pricil melewati keduanya suara Nina menghentikannya. Ia berbalik dengan emosi marah.

"Apa maksudmu?"

Bel sekolah berbunyi dan semua murid sudah memasuki sekolah. Hanya ketiga orang itu saja yang masih berdiri di luar.

"Kau bilang kami melakukan hal konyol, apakah kau sendiri sadar bahwa di sini kaulah yang melakukan hal yang lebih konyol dari kami."

"Ah, kau gadis kecil yang kurang ajar."

"Kau hanya bermain main dengan kucing tanpa tahu kami semua sedang berjuang keras melawan para siluman di luar sana, kau tahu betapa kami menderita harus menyaksikan kematian orang-orang di depan kami, apa itu yang kau katakan konyol."

"Tunggu, bagaimana kau tahu bahwa aku bermain-main dengan kucing?"

"Jangan merubah topik."

Nina jelas tidak mungkin mengatakan bahwa dia mengintip dari cctv kota.

Merasa geram Pricil berjalan mendekat, ia melayangkan sebuah pukulan pada Nina namun dengan mudah ditangkap tangan Riki yang sudah berdiri di depannya.

"Kau terlalu berlebihan hanya untuk memukul seorang anak kecil karena kekonyolanmu."

"Cih," pricil mendecapkan lidahnya kesal.

Dia menarik tangannya kembali lalu melompat, memutar tubuhnya selagi melayangkan tendangan sejajar dengan wajah Riki. Mudah saja bagi Riki menahan dengan punggung tangannya tanpa merasakan sakit ataupun terintimindasi.

Angin berhembus melewati rambutnya.

"Pakaian dalammu kelihatan loh," ucap Nina polos.

"Kyaaaaa..."

Serangan yang lebih kuat dari serangan fisik, serangan psikologi.

Selagi memegangi kepala dengan kedua tangannya, Pricil berguling guling di tanah selagi berteriak.

"Kenapa......Kenapa.....kenapa.....kenapa....kenapa....kenapa ini terjadi, aku baru menunjukkan hal memalukan pada pemuda."

"Aku tidak melihat hanya Nina saja."

Dia merasa sedikit lega.

"Kau ini bodoh kah, salahmu sendiri memperlihatkannya padaku, untunglah aku adalah gadis baik yang tidak sombong dan rajin menabung, aku merekamnya di ponsel barusan."

"Uwaaah, hapus itu... aku mohon."

Riki hanya tersenyum pahit.

"Dengan syarat, minta maaflah pada kami, selama ini kami berjuang dengan mempertaruhkan nyawa kami."

Riki berbisik pada Pricil.

"Walau dia kecil umurnya lebih tua dari kita."

"Loli kah?"

Riki mengangguk mengiyakan.

Mengesampingkan hal itu, seolah perkataan Nina masuk ke dalam pikirannya, Pricil menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Aku benar-benar minta maaf atas perkataanku barusan."

Nina menunjukan video tersebut telah dihapus oleh jarinya.

"Yah, jika kau sudah mengerti, tak apa.... Tapi ngomong ngomong Riki."

Riki menoleh saat namanya dipanggil.

"Aku sudah sedikit tumbuh tinggi tahu." Nina mengembungkan pipinya selagi mengalihkan pandangannya ke samping.

Dan Riki membalasnya dengan senyuman.

Dia jelas tak ingin disebut Loli.

Keheningan terasa beberapa saat, sampai Pricil mengangkat tangannya meminta perhatian.

"Begini saja, kuyakin Riki lumayan kuat. Bagaimana kalau kita bertarung, jika kau bisa mengalahkanku, aku akan bergabung dengan kalian."

"Aku setuju saja, tapi bagaimana kalau aku yang kalah?* balas Riki.

"Salah satu kalian harus menjadi pelayanku dan mengurusi kucing-kucingku, bagaimana?"

"Taruhannya terasa berat."

"Setuju," orang yang menjawabnya tanpa ragu adalah Nina.

"Sepakat. Sekolah besok libur jadi jam 10 pagi, temui aku disini dan kita akan meyelesaikan semuanya."

"Oke."

"Tunggu sebentar."

Tanpa menghiraukan protes Riki yang tidak dianggap, Pricil meninggalkan keduanya dengan berlari panik. Wajar saja dia melakukannya karena beberapa menit yang lalu bel sudah berbunyi.

"Ah, gawat... Aku terlambat, aku pasti kena hukuman nih."

Ekornya bergoyang saat ia berlari meninggalkan keberadaan di belakangnya.

Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!