Chapter 10 : Akhir Latihan

Sambil memakan roti lapis dengan irisan daging Riki bertanya pada Nina.

"Bagaimana keadaan kota sekarang?"

"Tidak ada yang berubah, siluman terus bermunculan tapi untunglah Mai masih bisa mengatasinya."

Tak hanya Mai, Nina juga sudah bekerja keras, mata hitamnya adalah buktinya.

Dibanding kemunculan siluman, Riki lebih menghawatirkan keberadaan seorang bernama Mai.

"Apa Mai membunuh orang lagi?"

Seakan ragu untuk menjawabnya Nina terdiam beberapa saat sebelum kembali berkata.

"Saat itu siluman menyandera salah satu warga penduduk."

Tanpa dilanjutkan Riki sudah tahu maksudnya.

"Dia membunuh keduanya."

"Iya. Mai menusuk jantungnya sekaligus dengan silumannya, pria yang disandera adalah orang yang terlibat kejahatan jadi dia tidak ragu melakukannya."

"Orang itu, sampai kapan dia melakukannya"

Riki memakan habis roti lapis di tangannya lalu menaiki pohon kembali dengan kecepatan tinggi.

"Sebaiknya kau jangan memaksakan diri."

Mendengar kekhawatiran Nina, Riki hanya tersenyum padanya.

"Tak apa, aku akan segera menyelesaikan pelatihanku dan akhirnya menjadi rekan untuknya."

Nina membalas dengan senyuman pula.

Jika orang lain melihatnya, hubungan mereka terlihat seperti adik kakak saja.

Tiga bulan berikutnya dia telah berhasil menggunduli pohon dan latihan berikutnya adalah teknik bela diri, itu terasa cukup lama karena Riki juga masih menyempatkan diri pergi ke sekolah.

Di salah satu ruangan di gedung Badan Pencegahan Serangan Gaib. Roxy sedang memberikan arahan tentang semua beladiri yang ia pelajari. Itu meliputi Karate, taekwondo, pencak silat serta hal-hal yang belum pernah Riki dengar.

Tidak perlu membatasi diri dengan satu ilmu beladiri apa yang coba Roxy bahas di sini. Dia menjelaskan salah satunya.

"Wing Chun, juga dieja sebagai Ving Tsun atau Wing Tsun adalah seni bela diri Cina, bentuk bela diri yang mengkombinasikan penyerangan dan pergulatan dan spesialisasi di pertarungan jarak dekat..... kau ingin mempelajarinya juga."

"Aku ingin mempelajari semua beladiri yang Anda kuasai."

"Dalam tiga bulan kau sudah banyak berubah rupanya, bagus prajurit, mari masuk ke neraka tahap kedua."

Roxy menunjukan senyuman menakutkannya, sekilas Riki melihat tanduk di kepalanya namun ia segera menepis pikiran itu dan fokus dengan apa yang akan dia kerjakan.

"Pertama kau harus belajar dulu jatuh, serang aku dari manapun."

"Ah iya."

Menerima perintah instrukturnya, Riki menyerang dengan satu tangannya dan hanya dengan satu tangan pula Roxy menangkapnya lalu membantingnya ke lantai dengan tangan yang lain.

"Lakukan lagi."

"Baik."

Setelah belajar jatuh, Riki mulai belajar dasar dari setiap gerakan, hingga tanpa terasa bulan selanjutnya datang.

"Sudah mati kah."

"Oi... jangan menendang-nendang tubuhku, kau sengaja yah."

"Masih hidup toh."

Ini kedua kalinya Nina melakukannya.

Berbeda dengan Riki yang kesal, Nina tersenyum seperti biasanya.

"Hari ini aku tidak bisa mengobrol denganmu, aku akan meninggalkan kerajangnya di sini nanti akan kuambil."

"Ah ya.... terima kasih Nina, kau selalu datang mendukungku."

"Tak masalah koq."

Nina menutup satu matanya sambil berpose manis.

"Semangat."

"Oke."

Itu merupakan serangan ber-damage tinggi bagi pria jomblo sepertinya. Mungkin tanpa sadar dia sudah membangkitkan sisi loliconnya.

Riki hanya bisa melihat kepergian Nina dari tempatnya berada.

"Sekarang kembali berlatih lagi."

Pelatihan berikutnya berada di ruang tembak.

"Aku sudah mendengarnya dari Nina kemampuanmu sangat hebat dalam akurasi, tunjukan padaku," ucap Roxy yang mendapatkan anggukan kecil.

"Baik."

Riki mengarahkan pistol pada target lalu menarik pelatuknya hingga rentetan tembakan terdengar dari senapan yang dipegangnya, dari sepuluh peluru yang ia lesatkan kesepuluhannya tepat mengenai di tengah target.

Roxy tersenyum puas atas anak didiknya.

"Bagus prajurit dengan begini pelatihanmu sudah selesai, aku sangat bangga bisa melatihmu sampai sekarang.... aku sangat berharap padamu jadi jangan kecewakan aku."

"Siap Bu."

Mendengar dirinya dipuji Riki menundukkan kepalanya selagi memberikan hormat. Ia telah menjalani 6 bulan untuk latihan yang mirip seperti di neraka ini.

Walau sulit instrukturnya telah banyak membantunya sampai sejauh ini.

"Jangan sampai mati," katanya berjalan pergi.

"Terima kasih untuk semuanya."

Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!