Chapter 09 : Sebuah Latihan

Ayumi Kaede telah memesan dua hamburger lalu memilih meja kosong di sudut jendela. Dia sesaat mengalihkan pandangannya ke luar jendela, melihat beberapa anak-anak seusianya berjalan melewatinya.

Mereka merupakan siswi SMA yang dengan senang mengobrol satu sama lain dan bertukar canda bersama.

Zero di depannya duduk dengan kedua kaki di atas kursi seolah sedang memeluk lututnya, dengan santai ia mengambil hamburger dengan jari-jari panjangnya kemudian memasukannya ke dalam mulutnya, yang sebenarnya hanya sebuah topeng saja.

"Ini lumayan enak," katanya sebelum dia berkata ke arah Kaede.

"Apa ada yang sedang kau pikirkan?"

"Tidak juga, hanya saja apa sekolah itu menyenangkan?"

"Aku tidak tahu, tapi jika kau mau... maka lakukan saja... lagipula tidak ada yang melarangnya," balasnya selagi tertawa.

"Kurasa tidak perlu."

"Begitu."

Sementara di tempat lain Mai berlari sepanjang jalan raya saat beberapa mobil di belakangnya terlempar ke arahnya.

"Dia benar-benar keras kepala," kata Mai berbalik, kemudian menebas sebuah mobil di depan wajahnya menjadi dua bagian hingga kedua potongan itu meledak di sampingnya, seorang yang baru saja melakukannya adalah siluman badak, dengan wajah hewan dan tubuh manusia.

Dia kembali mengangkat sebuah mobil kemudian dilemparkan kembali ke arah Mai, tak seperti sebelumnya Mai menghilang dengan kekuatan teleportasinya dan muncul di sisi badak tersebut sembari menebaskan pedangnya.

Sang badak dengan tepat menghindarinya kemudian menyerang dengan sebuah tendangan samping, sayangnya itu tidak cukup cepat untuk mengenai tubuh Ayumi Mai sendiri, untuk tebasan Mai berikutnya dia mampu merobohkannya dengan mudah.

Dia menyarungkan kembali pedangnya.

"Kurasa ini sudah semuanya," katanya ringan.

***

Semenjak Pelatihan dimulai sensasi rasa sakit seolah tulang-tulangnya bergemeretak terus dirasakan tubuhnya, kendati demikian Riki sebagai anak laki-laki yang memegang perkataannya demi menjadi kuat untuk menyelamatkan banyak orang tak akan menyerah.

Di hidupnya orang-orang selalu melihatnya dengan tatapan remeh, entah karena penampilannya atau karena kebaikannya.

Terkadang manusia selalu mudah iri dengan apa yang tidak dimilikinya. Begitu juga pandangan orang-orang terhadapnya.

Namun dalam kenyataan, hidup Riki adalah sesuatu yang sangat menyulitkan, saat kecil ia di buang dan di kirim ke panti asuhan, di sana ia hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua aslinya. Sementara di saat yang sama ia juga diperlakukan seperti orang aneh.

Semuanya karena kemampuannya dapat melihat roh. Pada akhirnya, kemampuan itu menjadi sesuatu yang selalu ia sembunyikan.

Akan tetapi, pandangannya kini telah berubah. Dengan kekuatannya ia akan mampu menyelamatkan banyak orang dan hal itu patut ia syukuri, berbeda jauh dengan Mai yang memiliki hanya satu kekuatan, Riki jelas memiliki lebih dari satu.

Dia pasti akan lebih unggul dari Mai hingga ia dapat mencegahnya jika dia akan melakukan kecerobohan.

Setiap harinya Riki akan memikul bebal 30 kg dan berlari menaiki bukit.

Dibimbing oleh orang bernama Roxy hal itu berubah menjadi lebih buruk, setiap keterlambatannya ia akan di hukum push up sebesar waktu yang ia lewatkan. Misal, seharusnya 30 menit untuk sampai di puncak ia malah sampai dalam 31 menit. Maka, 1 menit keterlambatannya akan menjadi 100 push up baginya. 2 menit \= 200 push up dan seterusnya.

Itu benar-benar mengerikan.

Dia bahkan harus memompa jantungnya lebih cepat dari seharusnya seakan dia berada dalam kematian.

Setelahnya, ia akan memasuki tahap berikutnya. Tahap dimana tingkat kesulitannya lebih sulit dari apapun. Ia harus memanjat pohon setinggi 30 meter, mencabut satu daun kemudian turun lalu mengulanginya terus menerus sampai daun di pohon tidak bersisa lagi.

Satu kata yang bisa di pikirkan Riki, " Neraka."

Riki bahkan tidak ingat berapa kali ia memuntahkan isi makanannya karena kelelahan. Di sisi lain orang hanya bisa menahan nafas ketika melihatnya, tak terkecuali Nina yang selalu datang membawa makanan.

"Sudah mati kah," katanya ringan.

"Oi... jangan menendang-nendang tubuhku, aku sedang berbaring."

"Hehe begitu, kau pasti lelah, makanan hari ini roti lapis loh. Dibuat penuh dengan cinta olehku."

"Ganti cintanya dengan semangat."

"Tidak mau."

"Ugh."

Melihat wajah Nina yang tersenyum selayaknya usianya sedikit membuat rasa lelah Riki terobati.

Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!