Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib

Si gadis berambut hitam berkata.

"Aku harus pergi sekarang, mari bertemu lagi di lain waktu... hmm itu, Riki."

Kenapa dia tahu namaku? Pikir si pemuda dalam hati.

Sebelum Riki bisa mengutarakannya, kesadarannya sudah ditarik darinya karena Mai baru saja memukul bagian lehernya.

Suara dering ponsel berbunyi tatkala gadis tersebut berjalan ke sudut atap bangunan, walau sedikit kesal dia tidak bisa mengabaikan telepon yang masuk hingga pada akhirnya dia mengangkatnya dengan ragu.

Tampak tulisan "Bos" di layarnya.

"Muncul lagi kah," Mai memotong lebih dulu.

"Begitulah, cepat bereskan semuanya sebelum ada warga sipil terbunuh."

" Aku mengerti, ngomong-ngomong soal warga sipil, aku tidak sengaja membunuh mereka bisakah kau bereskan hal itu untukku."

"APA??? sudah kukatakan jangan membunuh manusia," teriak dari ujung telepon sementara Mai tidak peduli lalu melanjutkan.

"Mau bagaimana lagi? Mereka berniat menyerangku..... kau bisa mengurusnya kan? Kan?"

"Baiklah. Akan kuurus semuanya.... jika ditempat lain kau pasti sudah dihukum mati."

Mai hanya mengerutkan alisnya.

"Dengar, jika sampai membunuh lagi akan kugantung kau sebagai penebusan dosa."

"Seramnya... ngomong-ngomong dimana makhluk itu berada?"

"Lima kilometer ke tenggara dari tempatmu berdiri... aku mengandalkanmu."

"Oke."

Telepon terputus.

Mai menoleh sekilas ke arah Riki yang tak sadarkan diri sebelum melompat dari gedung hingga sosoknya menghilang sepenuhnya.

***

Satu jam berikutnya Riki terbangun di ruangan asing baginya, melihat sekitarnya, ia pun mulai menyadari bahwa dia tidak berada di sekolah melainkan berada di rumah sakit.

Beberapa saat kemudian pintu ruangan terbuka dan sosok pria berjas menyapanya sambil mengangkat tangan.

"Yo Riki, apa lukamu sudah membaik?"

"Ah.. iya," ditanya oleh orang yang belum pernah ia lihat membuatnya sedikit canggung.

Pria itu berkisar dipertengahan 30an dengan rambut pirang dipotong rapih, tubuhnya tinggi serta bermata biru, kesan yang didapat darinya hanyalah dia berasal dari luar negeri.

Tidak hanya pria berjas yang masuk ke ruangan Riki, di sampingnya juga seorang gadis mengikuti sambil memegangi tangan si pria .

Menyadari tatapan Riki, gadis kecil itu langsung bersembunyi dengan malu.

"Namanya Nina, ia sedikit pemalu terhadap orang asing."

"Begitu," jawab singkat Riki pada pria berjas yang sudah duduk di dekatnya.

"Bagaimana keadaanmu? Kau benar benar babak belur loh, apa kau mengingat sesuatu sebelum tak sadarkan diri?" tanya si pria berjas.

Ditarik dalam kenyataan Riki memegangi bahu pria jas itu dengan tatapan intens, dia kembali membayangkan tubuh manusia terpotong-potong dalam benaknya sebelum berfikir lebih baik menghiraukannya.

"Wanita itu.... dia pembunuh."

Pria berjas membalas dengan tatapan sedih.

"Maaf Riki, kami sangat menyesalkan kejadian itu... kalau saja ketiga orang itu mau mendengar perkataan Mai, mereka pasti tidak akan mati."

Nama Mai disebutkan, Riki berbalik mencengkeram kerah si pria berjas.

"Kau pasti mengenalnya kan?"

Untuk pertama kalinya dia bisa mengeluarkan emosinya, bagi dirinya yang lemah tidak membalas adalah sesuatu yang bisa dia lakukan, dengan begitu mereka yang memukulinya akan puas lalu meninggalkan dirinya sendirian.

"Tenanglah Riki."

"Mana mungkin aku bisa tenang," teriakan Riki bergema di ruangan.

Menyadari seorang gadis kecil sedang melirik padanya, dia melepaskan cekeramannya lalu menjaga jarak.

"Maafkan aku."

"Tak apa... aku mengerti apa yang sudah terjadi padamu, bagaimanapun ini juga tanggung jawab kami... karena kami belum menemukan rekan untuknya dia bisa berbuat seenaknya."

"Rekan?"

Tanda tanya besar muncul di kepala Riki, untuk kedua kalinya bayangan gadis itu muncul dibenaknya.

"Dia dengan mudahnya membunuh orang lain tanpa merasa bersalah."

"Aku tahu... walau begitu kami juga membutuhkan bantuannya demi menyelamatkan negara ini."

"Apa maksudmu? Dan juga siapa paman ini? Lalu bagaimana paman tahu tentangku?"

Pertanyaan itu tanpa sadar terlontar begitu saja dari mulutnya.

"Benar juga, namaku Albert, aku pemimpin dari badan khusus yang dibuat pemerintahan Indonesia bernama Badan Penanggulangan Serangan Gaib."

"Paman bercanda?"

Terpopuler

Comments

akun dihapus

akun dihapus

lanjut lagi dengan nyimak

2023-02-16

2

Ogeg iraeinn

Ogeg iraeinn

Badan Nasional Pembasmi Siluman. lebih cocok thor... hehehe...

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!