Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam

Atas pernyataan Riki, Albert sedikit tertawa ragu.

"Kedengarannya cukup mencurigakan bukan, tapi hal itulah yang kami lakukan... walau penanggulangan gaib, yang kami lakukan hanyalah berburu siluman."

Keheningan sesaat terasa diantara keduanya.

"Siluman? Makhluk tak kasat mata menyerupai setan ataupun iblis."

"Benar, dalam kasusnya mereka tak kasat mata tapi ini mungkin akan merubah pendapatmu."

Albert mengeluarkan tablet dari balik jasnya yang mana ia berikan pada Riki.

"Lihatlah baik-baik."

"Mustahil."

"Itulah kenyataannya."

Di dalam layar itu terdapat sebuah makhluk menyerupai harimau dengan tubuh manusia.

Ia sedang menyerang para polisi yang mengejarnya, cakarnya yang tajam mencabik-cabik setiap tubuh polisi dengan mudahnya lalu mengeluarkan isi organ dalam mereka bahkan kekuatannya mampu mengangkat mobil untuk dilemparkan pada musuhnya.

"Video ini diambil kemarin... saat Mai datang ke lokasi, mahkluk ini sudah menghilang," kata Albert sesudah menerima tabletnya kembali.

"Apa-apaan itu, kulihat peluru tidak mempan padanya."

"Masalahnya hanya orang yang mempunyai kekuatan spiritual saja yang mampu mengalahkannya, sulit menemukan mereka karena begitu jarang. Contohnya Nina, kemampuan Nina bisa mengetahui orang yang mempunyai kekuatan spiritual, dia juga bisa membuat senjata spiritualnya juga."

"Itu benar walau kamu lemah, aku bisa melihat kekuatan spiritualmu jauh lebih kuat dari siapapun."

"Aku hanya manusia biasa.... tunggu dulu, apa selama ini kalian mengawasiku, pantas saja aku merasa diikuti."

Ini alasan kenapa gadis itu sudah mengetahui namanya, alasan kenapa dia juga ada di sana saat dia dibully.

"Haha maaf soal itu... jadi Riki, maukah kau bergabung dengan kami?"

"Aku ini hanya orang lemah, setiap hari hanya bisa dipukuli."

"Kau salah.... jangan menilai dirimu seperti itu, jauh di lubuk hatimu kau ini sangat kuat. Aku menjaminnya."

"Tapi..."

"Ini demi umat manusia."

Albert berkata penuh semangat.

"Aku ingin bertanya satu hal, kenapa para siluman itu menyerang manusia?"

"Dugaan kami mereka ingin mempertahankan eksistensi tubuh mereka di dunia ini, awalnya siluman adalah makhluk tak kasat mata... dengan membunuh manusia maupun memakannya tubuh mereka akan memiliki bentuk fisik seperti itu."

Albert berhenti sejenak lalu melanjutkan

"Dengan kata lain tubuh nyata."

"Mereka akan membunuh sampai umat manusia punah," suara itu berasal dari gadis yang masuk melewati jendela.

"Gunakan pintu Mai," protes Albert.

"Merepotkan," gumam Mai tanpa terdengar siapapun.

"Kau sudah sembuh Riki?"

Mai mengabaikan keberadaan Albert dan berjalan mendekat ke arah Riki.

"Kau membunuh mereka semua?"

"Memangnya kenapa? Itu kesalahan mereka... maaf saja, jika kau meminta permintaan maaf dariku, aku tidak akan melakukannya."

Riki sedikit merasa menyayangkan kejadian itu tapi di dalam lubuk hatinya juga dia merasa bahwa gadis ini telah menyelamatkannya juga.

"Menurutmu apa itu nyawa?" tanya Riki.

"Sesuatu yang berharga."

"Lalu kenapa kau membunuh mereka."

"Dengar Riki... manusia adalah makhluk yang kejam, mereka hanyalah orang munafik yang menipu orang lain demi keuntungannya sendiri, membunuh, merampok, mencuri itulah dasar sifat manusia, dimana mereka berada kejahatan akan selalu ada, bisakah kau mengerti. Orang baik akan menjadi jahat dan orang jahat tidak akan menjadi baik karena itu aku hanya membalas mereka sesuai apa yang kuyakin."

"Jadi dengan alasan itu kau membunuh siapapun yang menghalangimu."

"Begitulah dan bisa saja ketiga orang bodoh itu akan membunuhmu di masa depan, aku hanya mencabut akar permasalahanmu lebih awal."

Nina hanya mendesah pelan tanpa melakukan apapun lagi.

Riki berkata ke arah Albert.

"Paman, aku akan menerima tawaranmu.. jika ada kesempatan bahwa aku bisa menjadi kuat maka aku akan melakukannya, aku sudah lelah melarikan diri..."

Dia diam sejenak sebelum melanjutkan.

"Terlebih Mai hanya perlu orang yang mampu menghentikannya dalam bertindak hal ceroboh bukan."

Albert mengangguk mengiyakan sebelum Nina memotong dengan teriakan kecil.

"Dia datang."

Mereka menyadari bahwa sebuah kepala sudah jatuh ke sprei yang dipakai Riki.

Semua orang mengerenyitkan alisnya.

"Makhluk ini... makhluk yang sama dalam video," ucap Riki.

Dia tiba-tiba muncul untuk berusaha menyergap Mai dari belakang, namun tebasan Mai jauh lebih cepat darinya dan hanya menghasilkan bunuh diri untuknya.

Mai berjalan ke jendela dengan katana yang sudah disarungkan kembali.

"Senang kalau aku tidak perlu bekerja sendirian lagi, sampai nanti di markas."

"Gunakan pintu," kata Albert memaksa.

"Ah, itu merepotkan."

Mai melompat keluar jendela hingga keberadaannya menghilang seutuhnya.

Terpopuler

Comments

akun dihapus

akun dihapus

masih nyimak

2023-02-16

3

Raylanvas

Raylanvas

Thor, biasanya ente nulis brp chapter perharinya?🗿

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!