Chapter 08 : Negosiasi

"Hebat sekali.... kau bisa mengalahkan mereka dalam sekejap."

Sebuah suara terdengar.

"Manusia kah?"

Kaede mengarahkan pedang ke arah asal suara dan melihat seorang pria yang sedang bertepuk tangan kepadanya hingga Kaede mengarahkan ujung pedang padanya.

Pria itu segera melambai-lambaikan tangannya ke kiri ke kanan untuk mengisyaratkan bahwa dirinya bukan musuh.

Paling tidak saat ini.

"Tunggu... tunggu, aku sama sekali tidak ada niat melawan pengguna topeng iblis.... aku benar-benar akan mati jika melawanmu," suaranya bergetar namun Kaede tahu bahwa prilakunya itu hanya dibuat-buat olehnya.

Dia melanjutkan.

"Sayang jika aku mati setelah mendapat tubuh ini, kau tahu... jika siluman sudah memakan banyak manusia mereka akan menjadi manusia itu sendiri.... ini sangat hebat."

"Menjijikan."

Kaede berjalan mendekat ke si pria itu, menghunuskan pedangnya dari atas ke bawah. Anehnya pria itu bisa menghindarinya dengan satu langkah ke samping sementara pedang yang meleset menghancurkan lantai berkeping-keping.

Si pria yang menyadari seberbahayanya orang di depannya segera melompat untuk menjaga jarak.

"Tenanglah, melawan adikmu juga aku sudah kewalahan di tambah denganmu ini sangatlah buruk... Ayumi Kaede."

Kaede hanya diam menatap si pria dari satu mata kiri topeng yang bersinar semerah darah.

"Apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya.

"Aku membutuhkan bantuanmu untuk mengalahkan adikmu, dia benar benar sangat merepotkan, hampir seluruh anak buahku dibantai olehnya."

"Lanjutkan."

"Tentu saja dengan imbalan pantas, bukannya kau butuh 50 ribu tumbal manusia, aku bisa menyediakannya untukmu."

Kaede menggelengkan kepalanya.

"Aku bisa melakukannya sendiri. Jadi tidak perlu."

"Yah, dengan kekuatan seperti itu, kurasa mungkin saja."

Si pria membuang rasa kecewanya lalu balik bertanya kembali, jika dia terus memaksa keinginannya Kaede jelas akan menebasnya lagi.

Dia bukan seorang yang suka bertele-tele dalam mengambil keputusan dan jelas tidak suka dipaksa.

"Jika ada informasi tentang kelemahan adikmu, bisakah kau memberitahuku sebagai gantinya."

"Sayangnya dia tidak punya kelemahan, sama sepertiku dia juga membuang sisi kemanusiaannya."

"Sudah kuduga dia sangat merepotkan."

Si pria mendecapkan lidahnya kesal, sekarang Kaede yang berbalik bertanya.

"Siapa namamu?"

"Kros."

"Kros yah, akan kubiarkan kau hidup untuk sekarang... aku juga ingin tahu kau bisa berhasil mengalahkan adikku atau tidak dengan usahamu yang jelas ini pasti sangat menarik untuk dilihat."

Kros tersenyum pahit saat kaede melepaskan topengnya dan topeng itu kembali ke sosok Zero semula. Pedangnya pun ikut menghilang.

"Ayo pergi."

"Ke mana?" tanya Zero singkat.

"Aku akan belikan hamburger, bukannya kau lapar," jawab Kaede datar.

"Ah.... kurasa makanan itu juga sudah cukup."

Keduanya meninggalkan tempat itu, sementara Kros hanya memperhatikan mereka dari kejauhan sampai sosoknya menghilang ke dalam pintu.

"Benar-benar menakutkan," ia bergumam demikian.

"Baru kali ini aku melihat topeng iblis dari dekat, mereka eksistensi yang hampir punah di muka bumi," ucap sebuah suara.

"Aku juga bersependapat sama denganmu," balas suara lainnya.

"Bikin tegang saja, kukira kau akan mati tadi... padahal aku berniat menari di kuburanmu."

"Muka gile nih bocah..."

"Umurku lebih dewasa darimu, tunjukan rasa hormatmu padaku."

"Jika kau tumbuh sedikit tinggi, aku akan melakukannya."

"Ngajak gelut kau."

"Kalian tenanglah, jika tidak tenang akan kuberikan kedamaian untuk kalian, tentu saja dengan mati."

"Kita habisi si gendut ini dulu baru bertarung."

"Ide bagus."

"Sudahlah kalian bertiga... ini bukan waktunya bertengkar, negosiasi sudah gagal mari pikirkan langkah selanjutnya."

Kros menghembuskan nafas panjang.

"Mau bagaimana lagi, mari berlatih menggunakan tubuh ini, sesudah terbiasa kita habisi seluruh anggota Badan Penanggulangan Serangan Gaib itu."

"Sepakat."

Saat kepergian Kaede, ketujuh teman Kros muncul di dekatnya, mereka adalah siluman yang sudah mempunyai wujud manusia.

Tidak hanya wujudnya yang berubah kekuatan mereka juga sudah melampaui siluman yang biasanya, hanya menunggu waktunya dunia akan sampai ketitik bahaya.

"Sebentar lagi akan turun hujan... ayo pergi, aku tidak mau melewatkan acara tv kesukaanku," kata seorang yang paling kecil.

"Bocah ini membuatku kesal."

"Berhenti memanggilku bocah."

Ke tujuhnya menghilang dalam kegelapan dan hanya terdengar suara kesunyian saja.

Episodes
1 Chapter 01 : Pertemuan
2 Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3 Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4 Chapter 04 : Tempat Baru
5 Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6 Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7 Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8 Chapter 08 : Negosiasi
9 Chapter 09 : Sebuah Latihan
10 Chapter 10 : Akhir Latihan
11 Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12 Chapter 12 : Akhir Kejadian
13 Chapter 13 : Dua Musuh
14 Chapter 14 : Fallen
15 Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16 Chapter 16 : Gadis Kucing
17 Chapter 17 : Kesepakatan
18 Chapter 18 : Pergi Bersama
19 Chapter 19 : Sebuah Duel
20 Chapter 20 : Pemenang
21 Chapter 21 : Siluman Serigala
22 Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23 Chapter 23 : Lepas Landas
24 Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25 Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26 Chapter 26 : Kejanggalan
27 Chapter 27: Anggota Tambahan
28 Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29 Chapter 29 : Cabang Berbeda
30 Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31 Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32 Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33 Chapter 33 : One Shot
34 Chapter 34 : Setelahnya
35 Chapter 35 : Adik Kakak
36 Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37 Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38 Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39 Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40 Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41 Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42 Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43 Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44 Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45 Chapter 45 : Pertarungan Mai
46 Chapter 46 : Ketua Fallen
47 Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48 Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49 Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50 Chapter 50 : Kegelapan
51 Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52 Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53 Chapter 53 : Telekenesis
54 Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55 Chapter 55 : Wali Kelas
56 Chapter 56 : Sebuah Rumor
57 Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58 Chapter 58 : Kutukan
59 Chapter 59 : Papan Permainan
60 Chapter 60 : Revalia
61 Chapter 61 : Taman Hiburan
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Keluarga
64 Chapter 64 : Luis Dan Nina
65 Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66 Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67 Chapter 67 : Deklarasi Perang
68 Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69 Chapter 69 : Pertempuran
70 Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter 01 : Pertemuan
2
Chapter 02 : Badan Penanggulangan Serangan Gaib
3
Chapter 03 : Gadis Berambut Hitam
4
Chapter 04 : Tempat Baru
5
Chapter 05 : Kekuatan Spiritual
6
Chapter 06 : Seorang Pelatih Dan Seorang Rekan
7
Chapter 07 : Gadis Pengguna Katana Yang Lain
8
Chapter 08 : Negosiasi
9
Chapter 09 : Sebuah Latihan
10
Chapter 10 : Akhir Latihan
11
Chapter 11 : Kejadian Mendesak
12
Chapter 12 : Akhir Kejadian
13
Chapter 13 : Dua Musuh
14
Chapter 14 : Fallen
15
Chapter 15 : Mencari Anggota Lain
16
Chapter 16 : Gadis Kucing
17
Chapter 17 : Kesepakatan
18
Chapter 18 : Pergi Bersama
19
Chapter 19 : Sebuah Duel
20
Chapter 20 : Pemenang
21
Chapter 21 : Siluman Serigala
22
Chapter 22 : Obrolan Di Taman
23
Chapter 23 : Lepas Landas
24
Chapter 24 : Tujuan Berikutnya
25
Chapter 25 : Kandidat Anggota Baru
26
Chapter 26 : Kejanggalan
27
Chapter 27: Anggota Tambahan
28
Chapter 28 : Hal Tak Terduga
29
Chapter 29 : Cabang Berbeda
30
Chapter 30 : Duel Dan Sebuah Insiden
31
Chapter 31 : Pergi Ke Pantai
32
Chapter 32 : Kemunculan Topeng Iblis
33
Chapter 33 : One Shot
34
Chapter 34 : Setelahnya
35
Chapter 35 : Adik Kakak
36
Chapter 36 : Musuh Yang Dihadapi
37
Chapter 37 : Topeng Kedua Dan Ketiga
38
Chapter 38 : Kembali Ke Markas
39
Chapter 39 : Kucing Pahlawan
40
Chapter 40 : Senjata Untuk Semua Orang
41
Chapter 41 : Kehidupan Sekolah
42
Chapter 42 : Terbentuknya Kelompok
43
Chapter 43 : Sebuah Pohon Raksasa
44
Chapter 44 : Rencana Pemusnahan
45
Chapter 45 : Pertarungan Mai
46
Chapter 46 : Ketua Fallen
47
Chapter 47 : Kekalahan Pohon Raksasa
48
Chapter 48 : Kembali Ke Sekolah
49
Chapter 49 : Perkelahian Di Atap Sekolah
50
Chapter 50 : Kegelapan
51
Chapter 51 : Sebuah Perasaan
52
Chapter 52 : Topeng Iblis Empat
53
Chapter 53 : Telekenesis
54
Chapter 54 : Akhir Pertarungan
55
Chapter 55 : Wali Kelas
56
Chapter 56 : Sebuah Rumor
57
Chapter 57 : Hantu Kamar Mandi
58
Chapter 58 : Kutukan
59
Chapter 59 : Papan Permainan
60
Chapter 60 : Revalia
61
Chapter 61 : Taman Hiburan
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Keluarga
64
Chapter 64 : Luis Dan Nina
65
Chapter 65 : Pertemuan Saudara
66
Chapter 66 : Akhir Topeng Iblis
67
Chapter 67 : Deklarasi Perang
68
Chapter 68 : Memulai Pertempuran
69
Chapter 69 : Pertempuran
70
Chapter 70 : Akhir Pertempuran (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!