Bab 20.aku Chelsi!

Dimas memegang erat tangan Chelsi yang bergelayutan di jembatan, dengan sekuat tenaganya Dimas menarik Chelsi untuk bisa kembali naik keatas jembatan.

"Chel... Pegang erat - erat tangan gue Chel!! "ucap Dimas.

Amanda memegang tangan Dimas sangat erat, di saat seperti ini ia sangat takut jika ia akan jatuh. Melihat Dimas yang begitu mengusahakannya dan sangat putus asa membuat amanda terbayang betapa hancurnya dimas jika ia sampai kehilangannya lagi.

Dimas mengangkat tubuh amnda hingga kembali naik ke atas jembatan. "Chel lo ngga pa-pakan? Ada yang luka atau sakit?..." tanya Dimas begitu paniknya.

Amanda memeluk Dimas tanpa menjawab semua pertanyaannya. Baru kali ini rasanya ia di perhatikan bahkan di perjuangkan seperti ini oleh seseorang. Amanda baru saja merasakan bagaimana rasanya jika kehadirannya begitu berharga berkat dimas tidak seperti masa lalunya yang selalu tidak dianggap bahkan di siksa.

"Makasi mas hiks... hiks... hiks... "ucap Amanda menangis dalam pelukan Dimas.

_______________

" Lo harus bisa nyeret amanda ke hadapan gue lagi, gue ngga rela dia hidup bahagia di atas penderitaan gue." ucap Fara mengenakan pakaiannya.

Liam yang berbaring di atas kasur dengan bertelanjang dada hanya mengangguk kecil atas ucapan fara. Matanya masih memperhatikan likuk tubuh fara yang baru saja ia nikmati. Fara memang selalu jadi pelampias nafsu liam selain karna mereka bersahabat, keluarga fara juga memiliki hutang yang besar kepadanya. Mau tidak mau Fara terpaksa harus menuruti kemauan liam karna ia yang berhutang uang juga hutang budi kepadanya. Kalau bukan karna liam ia tidak mungkin bisa bekerja di perusahaan Ergon. Pendidikan yang kurang dan latar keluarga yang tidak jelas manamungkin ia bisa lolos jika mengikuti seleksi secara manual tanpa koneksi.

"Amanda.." liam tersenyum dengan bejadnya ketika mengingat sosok perempuan itu. "Dia harus jadi milik gue...." gumamnya bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

_____________

Beberapa hari berlalu kini amanda mencoba untuk menerima dirinya kalau ia bukanlah amanda lagi. Sekarang ia adalah Chelsi istri dari dimas. Amanda harus memegang keyakinan itu agar fara ataupun liam tidak mencurigainya lagi. Ia harus bisa menjadi sosok Chelsi agar bayang - bayang pembullyan dan semua traumanya hilang. Amanda tidak ingin kembali menderita dan jadi objek layaknya seperti boneka oleh fara dan liam.

Ada Dimas dan kedua orang tua Chelsi yang bisa melindunginya jika ia terus berpura - pura seperti ini. Fara ataupun liam tidak akan bisa membulynya lagi dengan status dan keluarga yang telah berubah. Mereka tidak akan bisa semena - mena seperti yang di lakukannya di kampung dulu.

"Chel... Maafin aku. Aku ngga bermaksud untuk merebut kehidupan kamu. Tapi sekarang cuma ini satu - satunya cara agar aku bisa keluar dari masa lalu aku yang kelam. "

Panggilan yang berasal dari Dimas membuat lamunan amanda buyar. Buru - buru amanda bangkit dari kasur dan segera keluar dari kamar sebelum dimas menghampirinya.

Amanda terdiam saat melihat kedua orang yang baru saja ia ingat kini muncul dihadapannya.

Dimas menarik tangan Chelsi untuk turun dengan sempurna dari tangga yang belum sepenuhnya ia turuni.

"Sayang..." panggil Dimas lirih menggenggam tangan Chelsi. "Ada pak liam dan Fara datang menjenguk kamu." ucap Dimas dengan manisnya.

Amanda masih terdiam, detak jantungnya masih berpacu saat melihat Fara dan Liam. Sekuat apapun ia meyakinkan dirinya bahwa ia adalah Chelsi tetap saja rasa gemetar itu tidak bisa hilang darinya. Trauma yang mendalam langsung teringat saat melihat dua titisan iblis itu menampakkan wajahnya.

"Makasi udah nyempetin waktu untuk jenguk aku. "ucap amanda berusaha setenang mungkin agar kedua iblis itu tak mencurigainya.

" Akkkhhh... Saya sangat senang bisa melihat kamu."jawab Liam sangat antusias." saya sangat hawatir saat kamu terlihat sangat kesakitan waktu di restoran kemarin.pikiran saya tidak tenang saya terus memikirkan kamu setiap harinya. Tapi... Syukurlah sekarang kamu terlihat baik - baik saja. "sambungnya lagi yang di sambut gelak tawa oleh Dimas.

Dimas terlihat sangat ramah dan tidak mempedulikannya walaupun sudah jelas jika liam menggodanya secara terang - terangan di hadapannya.

Dimas mempersilahkan fara dan liam untuk duduk di ruang tamu untuk melanjutkan obrolan mereka.

______________

"Manda... AMANDA! "Fara mengikuti Chelsi sampai kedapur saat Chelsi mengambil minuman untuk di sajikan pada tamu yang tidak ia inginkan.

Amanda terperanjak saat Fara memanggil namanya namun buru - buru Amanda mengubah ekspresinya.

Fara meraih satu gelas kosong untuk di berikan pada chelsi. "kamu kenal sama orang yang namanya amanda?" tanya Fara menyelidiki Chelsi untuk memastikan dugaannya.

"Entahlah, aku tidak ingat. Tapi kata mas Dimas aku tidak memiliki teman yang bernama amanda. "

"tapi amanda yang aku maksud adalah orang yang mempunyai wajah yang sangat mirip dengan kamu. Seperti yang di ceritakan Liam waktu makan malam waktu itu."

"Maksud kamu aku punya kembaran?"

"Mungkin, bisa jadikan." jawab Fara menaikkan satu alisnya"Atau mungkin juga kalau yang ada di sini sekarang adalah orang yang berbeda." sambungnya lagi dengan mata sinis penuh selidik.

Amanda tertawa," manamungkin ada orang yang mempunyai wajah yang sama bahkan sangat mirip denganku sedangkan aku adalah anak tunggal. Apa itu masuk akal? "balas Amanda tak kalah sinis dari Fara.

Fara terdiam dengan kalimat skakmat yang di layangkan Chelsi.

" Kamu terlalu berfikir jika kamu tau segalanya tanpa kamu sadari jika saya juga menyadari jika sikap baik kamu selama ini itu cuma topeng untuk menjatuhkan saya." bisik amanda pada fara.

Amanda menatap mata fara dengan tajam "Soal kejadian di mall waktu itu,... Saya tau kamu tidak salah orang atau alasan pikiran kacau apapun seperti yang kamu ceritakan waktu itu." sambung amanda mengeluarkan senyum sinis di hadapan Fara.

"Teruslah bersikap baik! Karna aku juga akan berpura - pura baik menyangkut kerja sama ini." ucap amanda sebelum ia mengangkat wadah pembawa kopi dan snek ke ruang tamu.

Fara benar - benar di buat bungkam oleh Chelsi, Fara memperhatikan punggung Chelsi yang perlahan lenyap dari pandangannya.

Fara tertawa kesal sambil memegangi kepalanya," Dia begitu berani sekarang karna status keluarganya yang udah beda, liat aja gue bakal hancurin lo."

"Gue bakal buktiin kalo lo adalah amanda di hadapan semua orang. "tekad Fara yang semakin bertekad.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!