Baba 15.Ingatan yang hilang

fara membandingkan foto Chelsi dan amanda yang la kinal Semakin ia lihat semakin membuatnya yakin jika chelsi adalah amanda. Terlebih brownis coklat yang ia bawa sudah membuktikan salah satu kecurigaannya. Sekarang ia hanya perlu mencari tahu kenapa amanda yang seharusnya sudah mati bisa tiba - tiba saja menjadi istri dari seorang pengusaha dengan nama yang berbeda. Dan kenapa Amanda terlihat tidak mengenalinya sedikitpun?. Apa yang sebenarnya yang sudah di lakukan amanda sampai hidupnya bisa berubah sedrastis itu?.

Fara merobek foto amanda, kehidupan amanda sekarang membuat kebenciannya semakin besar.

"Apa yang sebenernya lo lakuin?"

"Sandiwara apa yang lo mainin sampai dimas dan keluarganya bisa lo tipu? "

"Dan siapa Chelsi? Dimana dia sebenernya?"

Aaaakkkh... Fara sangat Frustasi dengan ini semua, keberuntungan amanda membuatnya sangat benci. Ia benci semua tentang amanda seharusnya ia masih bisa menyiksa dan bersenang - senang dengannya sekarang. Kenapa ia bisa tiba - tiba di akui sebagai Chelsi?.

Fara ingin cepat membongkar semua kebohongan amanda, fara tidak rela jika amanda bisa hidup bahagia dan mempunyai keluarga. Ia sudah di takdirkan untuk menderita selamanya amanda harus terus menjadi mainannya.

Takdir lo itu menderita, lo ngga boleh bahagia kecuali gue yang minta! "gumam fara melemparkan robekan kertas foto amanda ke atas lantai.

______________________

Kepala chelsi tiba - tiba terasa begitu sakit saat ia dan dimas sedang menuruni tangga menuju meja makan. langkah chelsi terhenti di tengah - tengah tangga, bayangan- bayangan aneh mulai muncul bersamaan dengan rasa sakit yang menyiksanya.

Dimas yang melihat chelsi kesakitan langsung memeganginya dan menanyakan apa yang terjadi . "Chel ... Lo kenapa ? tanyanya dengan sangat hawatir melihat keadaan Chelsi.

chelsi tidak menjawab bayangan di kepalanya mulai menyatu lintasan - lintasan ingatan acak memenuhi kepalanya. Chelsi memegang pegangan tangga dengan sangat erat. Ingatan yang bermunculan membuat kepalanya seakan - akan pecah. Chelsi menjatuhkan tubuhnya hingga terduduk di tangga dengan dimas yang masih memegangi tubuh Chelsi agar tak jatuh.

seorang perempuan sengaja mendorong seorang gadis dengan sangat kasarnya dari atas tangga hingga membuat gadis itu terguling dan terhempas ke atas lantai .

Gadis itu merintih kesakitan, gadis itu memegangi kepalanya yang beradarah dan tangannnya yang sakit karna benturan. Perempuan yang mendorongnya tertawa begitu kerasnya sambil menghampiri sang gadis, bukan untuk mengucapkan kata maaf tapi perempuan itu malah menambah kesakitan sang gadis dengan mendorong kepalanya berulang kali. Perempuan itu juga menginjak kaki gadis itu dengan sengaja hanya untuk membuat gadis itu memohon dan meminta ampunan padanya.

"Man... jangan nangis, ketawa dong!" Ucap perempuan itu tanpa rasa manusiawi sedikitpun.

"Chelsi! "Panggil dimas lagi memeluk Chelsi dengan erat. Mata dimas berkaca - kaca melohat chelsi yang kesakitan, sedangkan ia tidak bisa membantu apapun. Rasa bersalah hari itu kembali membuat tubuh Dimas gemetar Dimas berulang kali meminta maaf pada Chelsi yang berada dalam pelukannya.

"Maafin gue Chel..!"gumam Dimas berbisik ke telingga Chelsi. Air mata Dimas berjatuhan ia tidak mampu menahannya lagi walaupun sudah sekuat tenanga ia coba agar tidak menangis di hadapan Chelsi. Tapi keinginan tidak selalu sejalan dengan keadaan, air mata Dimas terus mengalih walaupun ia berusaha untuk menghentikannya.

Chelsi menghela nafas berulang kali begitu bayangan ingatan itu lenyap dari kepalanya, Chelsi mencoba menormalkan deru nafasnya yang tak teratur, ingatan yang sikat yang baru saja ia ingat terasa begitu menyakitkan. Walaupun Chelsi tidak melihat jelas siapa orang - orang yang ada di ingatannya itu. Suatu nama tiba - tiba terbesit diingatan Chelsi setelah mengingat kejadian sadis.

"Amanda..?! "ucap Chelsi, yang langsung membuat Dimas melepaskan pelukannya dan beralih menatap Chelsi dengan lekad.

" Lo kenapa Chel?"

" Ada yang sakit?"

" Kepala lo gimana? Kita ke rumah sakit sekarang ya!" Ucap Dimas tanpa jeda.

Chelsi menggeleng," Ngga usah mas! Aku udah ngga papa." jawabnya menolak ajakan Dimas.

"Ngga pa-pa gimana lo kesakita tadi Chel, gimana kalau terjadi sesuatu sama kepala lo?"

"Aku udah ngga pa-pa mas, aku cuma butuh istirahat. Kamu sarapan aja sana! Oma sama mama pasti udah nungguin. "

Dimas berdecak keras kepala Chelsi tidak akan bisa ia tandingi. " Yaudah kalau gitu gue anterin lo ke kamar, nanti sarapan lo biar gue yang anter. "

Chelsi mengangguk, kepalanya masih terasa pusing walaupun tidak sesakit tadi. Dimas menuntun Chelsi untuk kembali ke kamar.

________________

"Mas... "

"Aku inget sesuatu." ucap Chelsi saat Dimas baru saja sampai mengantarkan sarapan untuknya.

Buru - buru dimas meletakkan napan bawaannya ke atas lemari kecil sebelah ranjang tempat Chelsi berbaring.

"Lo inget apa?Lo inget gue?" tanya Dimas yang sangat bahagia mendengar kabar baik dari Chelsi. Karna Jika Chelsi bisa mengingat masa lalunya berarti ia juga bisa mengingat semua tentangnya.

Chelsi menggeleng, "Bukan kamu,tapi ingatan kejadian yang begitu buruk." jawab Chelsi yang membuat Dimas menautkan kedua alisnya.

Ada pintasan ingatan yang ngga begitu jelas pas aku kesakitan tadi. "

" Ingatan soal apa?"

" Penganiayaan." jawab Chelsi berlinang air mata," aku ngga tau mereka siapa tapi ingatan itu cukup buat aku gemetar dan sesak. "

" Maksud lo orang yang di aniaya itu elo?" tanya Dimas yang begitu syok mendengar ingatan Chelsi. Rasanya tidak mungkin dengan tempramen Chelsi yang galak dan kasar bisa di aniaya seperti yang ia ingat sekarang ini.

Chelsi menggeleng," Nama dia amanda, dan yang nganiaya itu aku ngga tau karna di ingatan aku aku cuma inget kejadian itu tanpa bisa inget wajah orang yang ada di sana."

"Aku udah coba buat inget tapi yang ada kepala aku malah tambah sakit, dan itu nyiksa banget. "jelas Chelsi.

" Lo ngga boleh paksaain ingatan lo,lo harus sabar seiring berjalannnya waktu ingetan lo pasti kembali seutuhnya."

" Ngga usah di pikiriin soal ingatan ini, bisa aja ingatan ini cuma kejadian yang lo lihat bukan yang lo alami. "ucap Dimas mencoba menenangkan Chelsi.

Chelsi menghela nafas," Aku udah coba tapi kayaknya itu bener - bener nyata. "

" Mas... Gimana kalau ternyata orang yang aniaya amanda itu adalah aku?"

Ngga mungkin Chel, gue tau siapa lo, lo ngga mungkin lakuin hal yang ngga manusiawi kayak gitu. "

Itu yang kamu tau mas, tapi apa bisa kamu menjamin kalau orang yang aku inget itu bukan aku?"

Dimas menggeleng, ia percaya jika Chelsi tidak mungkin tega menganiaya orang seperti yang di katakannya sekarang.

"Bisa aja itu aku mas, kalau ngga ingatan itu ngga mungkin muncul."

"Pernikahan kita cuma pura - pura, aku sama kamu cuma sahabat dari kecil yang ngga setiap saat kamu ada di sisi aku."

"Kita hidup masing - masing, nyelesain urusan masing - masing. Gimana kamu bisa yakin jika orang yang ada di ingatan aku itu bukan aku."

"Sekarang aku tanya sama kamu, apa kamu tau kemana aja aku pergi selama ini? Siapa aja orang yang aku temuin selain Yana sama Kezia? "

Dimas terdiam seribu bahasa, kata - kata Chelsi seolang membungkamnya.

"Kamu bicara seolah kamu tau segalanya tentang aku, padahal kenyataannya...." Chelsi tidak sangup lagi melanjutkan ucapannya lagi Chelsi berbaring lalu berbalik membelakangi Dimas dengan air mata yang tak bisa ia hentikan.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!