Istri Amnesia

Istri Amnesia

BAB 1.Bunuh Diri

Seorang gadis berdiri di tepi jembatan yang beraliran deras, cuaca hujan deras menambah buruk keadaan. Gadis itu menangis terisak - isak di tepi sungai keadaannya terlihat sangat terpuruk, kacau seolah dunianya hancur berantakan. Gadis itu melihat ke arah sungai yang mengalir deras di bawah sungai. Hujan deras menambah deras aliran sungai.

"Hiks.. Hiks... Hiks udah ngga ada lagi yang perlu aku pertahankan, SEMUANYA SUDAH HANCUR! "pekik gadis itu bercucur air mata.

Perlahan - lahan gadis itu melepas pegangan tangannya dari besi jembatan, gadis itu memejamkan matanya sebelum ia jatuh..

" selamat tinggal semuanya hiks... Hiks..."

Bugh...Byurrr

Gadis itu melompat jatuh kedalam sungai di susul dengan seorang gadis yang juga ikut melompat kedalamnya.

_________________

Yana masuk kedalam kamar di sebauah penginap tempat ia berlibur bersama Chelsi dan Kezia. Liburan ini sudah mereka rencanakan sejak lama, liburan di tempat pegunungan dengan udara yang asri dan kurang kendaraan.

Padahal dari sekian banyak penginapan yang elit dan lebih menakjubkan chelsi malah memilih penginapan yang kecil dan sederhana yang terletak di kampung terpencil yang pemandangannya biasa - biasa saja. Yana heran kenapa selera chelsi berubah begitu drastis?

"Chel.... "Yana masuk ke kamar chelsi, ya kamar yang ia buka barusan adalah kamar chelsi. Dari tadi sore Chelsi tidak bersama mereka. Yana penasaran apa yang di lakukan Chelsi sampai betah berlama - lama di kamar sempit seperti ini.

" Chel lo di kamar mandi ya?" tanya yana karna tidak melihat Chelsi di dalam kamar.

Yana mendekat ke pintu kamar mandi dan mengetuknya untuk memastikan jika Chelsi ada di dalam.

"Chel..! "panggil Yana lagi karna tidak ada jawaban apapun dari Chelsi.

Takut terjadi sesuatu yang buruk Yanapun membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci. Yana masuk dan mengecek kamar mandi.

Ssrreeek...

Yana membuka tirai betap, mengecek jika Chelsi ada di dalamnya.

"Chel... "

Yana mulai panik saat tidak menemukan chelsi di mana - mana. Yana bergegas keluar untuk memberi tahu Kezia.

"KEZ..! "Yana masuk ke kamar Kezia dengan tergesa - gesa dengan wajah panik penuh kecemasan yana berjalan ke arah Kezia yang sedang tertidur pulas.

" KEZ..! "

" KEZ..! "

Panggil Yana, memukul pelan paha Kezia agar ia terbangun.

" Apan sih yan?" Kezia bangun dengan raut wajah kesal.

"Chelsi hilang, gea udah cek kamarnya tapi dia ngga ada."

"Keluar kali"jawab Kezia masih sangat kesal karna tidur nyenyaknya terganggu.

Yana memegang wajah kezia lalu mengarahkannya ke arah jendela" Lo yakin Chelsi yang takut petir bakal keluar di saat ujan deras kayak gini? "tunjuk yana melihat hujan deras bercampur petir di luar sana.

Mata Kezia seketika membulat wajahnya berubah ikut panik." Yan, Chelsi ke mana? "ucap Kezia menatap mata Yana.

" Kita cari chelsi sekarang!" tegas Yana turun dari ranjang di ikuti oleh Kezia.

_______________

" CHELSI....!"

Teriak Yana, Kezia dan beberapa pegawai penginapan yang membantu mereka mencari Chelsi di sekitar penginapan. Yana dan kezia sudah melihat CCTV penginapan dan melihat Chelsi keluar dari penginapan dua jam yang lalu.

Yana dan Kezia takut terjadi hal buruk pada Chelsi karna keluar dalam cuaca yang buruk seperti sekarang ini. Hujan deras bercampur petir membuat Yana dan Kezia tidak tenang sebelum Chelsi di temukan. Entah sudah berapa puluh kali mereka berdua menelfon Chelsi namun tidak di angkat. Tidak biasanya Chelsi pergi tanpa mengatakan apapun pada mereka, walaupun mereka berdua tau jika sikap Chelsi tidak terlalu baik tapi tetap saja di balik sikap buruknya itu Chelsi tidak pernah membuat mereka hawatir seperti ini. Chelsi pasti akan mengabari mereka jika pergi kemanapun terlebih saat ini mereka sedang bersama.

"Yan Chelsi Hiks.. Hiks.. "Kezia menurunkan ponsel dari telinganya,"Dia ngga kenapa-napakan?" tanya Kezia sesegukan.

"Dia pasti baik - baik aja. "jawab Yana mencoba menenangkan kezia padahal dirinya juga sangat cemas memikirkan Chesi.

Seorang pegawai penginapan datang membawakan ponsel Chelsi di tangannya. Pegawai itu memberikan ponsel yang ia temukan pada Yana dan Kezia untuk memastikan jika itu adalah milik Chelsi.

"Mbak, saya menemukan ponsel ini di tepi jembatan. Apa ponsel ini milik teman mbak? "ucap pegawai tersebut menyodorkan ponsel yang ia temukan.

Tangisan Kezia semakin pecah saat menerima ponsel yang di berikan pegawai itu"Yaann.... Hiks... Hiks.. Hiks"Kezia memeluk yana dengan tangisan yang semakin keras.

Yana mengambil alih ponsel itu dari tangan Kezia dan kembali memastikan jika itu adalah milik Chelsi. "Bapak menemukan ini di-dimana?" tanya Yana terbata - bata.

"Di tepi jembatan mbak. "ulangnya lagi yang membuat Yana terdiam dengan air mata yang semakin bercucuran.

" Yan.. Chelsi-chelsi ngga hiks.. Ngga mungkin lompatkan?" tanya Kezia lagi mencari pembelaan dari pikiran buruk yang terlintas di benaknya.

Yana melepas pelukan Kezia," NGGA!,. Chelsi ngga mungkin lakuin itu Kez." bantah Yana.

"Kita hubungin dimas sekarang, mau bagaimanapun Chelsi istrinya, dia berhak tau soal ini! "

Dimas adalah suami chelsi mereka sudah hidup bersama selama dua tahun belakangan ini. Sebenarnya Chelsi dan Dimas sudah bersahabat sejak kecil mereka selalu bersama - sama kemanapun. Karna perjodohan yang di lakukan oleh Oma Dimas dan keluarga Chelsi mendukung membuat mereka terpaksa menikah karna tidak mau mengecewakan orang yang mereka sayangi.

"Dim... "

"Iya Yan, gimana liburan kalian?pasti happy ya? . Oh ya... Chelsi kemana ya Yan? dari tadi gue telfonin ngga di angkat - angkat tumben banget tu anak ngga angkat telfon gue. "

"Heran gue ama tu anak , bukannya ngabarin suaminya dia malah asik sendiri. Jadi nyesel gue ngga ikut." ucap Dimas tertawa garing.

Yana menelan salifanya, untuk waktu yang cukup lama Yana terdiam. Yana tidak mampu mengatan apa yang sebenarnya terjadi pada Dimas.

" Yan...? Kok lo diem? Semuanya baik - baik ajakan?" tanya dimas mulai hawatir.

" Chelsi? Chelsi baik - baik ajakan Yan?" pikiran Dimas sejak tadi memang tidak tenang itu sebabnya Dimas mebelfoni Chelsi untuk menanyai kabarnya. Namun yang di telfon malah tidak mengangkat telfonnya. Dimas baru saja sedikit lega saat Yana menelfon. Tapi tidak lagi saat sikap Yana seperti ini.

Yana menggigigit bibir bawahnya air matanya semakin bercucuran.

"Yan!... YAN JAWAB GUE YAN! "bentak Dimas karna tidak ada jawaban dari Yana, yang terdengar hanyalah tangisan dari sana.

" Che-chelsi dim... Hiks.. Hiks"

"IYA DIA KENAPA? "

"Chelsi hilang hiks... Hiks.. Hiks.. "

Ponsel di genggaman dimas langsung terlepas dari genggamanya, dimas tidak mampu mengatakan apapun lagi tubuhnya langsung melemah mendengar kabar buruk dari Yana. Pantas saja perasaannya tidak tenang dari tadi. Tanpa pikir panjang dimaspun langsung bergegas pergi ke tempat penginapan tersebut.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!