Bab 10. Bete

Pagi - pagi sekali Chelsi sudah berada di dapur rumah Dimas, belum ada satupun maid yang bangun untuk membuat sarapan ataupun melakukan pekerjaan mereka. Chelsi membuka lemari es untuk melihat bahan masakan apa yang sekiranya bisa ia masak.

Chelsi melihat ada ayam dan beberapa sayuran lainnya, Chelsi rasa ia bisa membuat menu makanan yang enak dengan bahan yang ada. Chelsi mengeluarkan bahan-bahan yang ia perlukan lalu meletakkannya di atas meja. Chelsi membumbui ayam tersebut untuk ia marinasi sebelum akirnya ia goreng tak lupa chelsi juga membuat sayuran utuk pelengkap makanan.

Tak berapa lama para maid datang dan terkejut begitu melihat Chelsi memasak. Bahkan para maid itu terang-terangan menanyakan apa yang ia lakukan.

Chelsi menjawab jika ia sedang memasak dan meminta para maid itu untuk membereskan meja serta menyajikan masakan yang ia buat di atas meja.

Ayam geprek lengkap dengan sambal dan lalapannya tersaji di atas meja, Chelsi tersenyum menatap jerih payahnya. Dengan cepat Chelsi naik ke atas untuk bersih-bersih agar bisa menyambut suami , oma, dan mamanya untuk makan masakannya. Akkkh rasanya Chelsi tidak sabar mendengar review dari mereka semua.

_____________

Chelsi tersenyum bahagia saat semua anggota keluarga memakan masakannya dengan lahap. Chelsi memperhatikan Dimas yang dari tadi tak bisa berhenti mengunyah.

"Seenak itu ya mas? "tanya Chelsi dengan senyum menggoda.

Dimas mengangguk," ini masakan maid yang paling enak yang pernah kita cobain. Jarang - jarang nih maid bikin sarapan yang beda kayak gini. "puji Dimas.

" Iyakan oma?" sambung Dimas meminta pembenaran dari omanya. Oma Sukma mengangguk menyetujui ucapan Dimas.

Cheksi memanyunkan bibirnya," itu bukan masakan maid mas, itu aku yang masak! "ucap Chelsi yang langsung membuat Dimas berhenti mengunyah.

Tak berapa lama gelak tawa Dimas dan oma langsung terhambur begitu mendengar Chelsi mengaku - ngaku jika masakan yang tersaji adalah masakannya.

" Sejak kapan lo bisa masak? rebus air aja gosong." ucap Dimas tak mempercayai.

"ini beneran aku yang masak mas!"kekeh Chelsi.

" Oma...." ucap Chelsi berharap omanya bisa percaya. "ma..." ucap Chelsi lagi meminta pembelaan dari Tiffani.

Tiffani berdecak, "Ck, jangan berusaha untuk mengambil simpati saya dengan masakan yang kamu aku-akui seperti ini." ketus Tiffani yang langsung membuat Chelsi terdiam.

"Selera makan saya hilang, karna kamu. "sambung Tiffani yang langsung berdiri lalu pergi dari meja makan.

Chelsi menatap sedih kepergian mama Tiffani jikan tau seperti ini harusnya ia tidak perlu memberitahu.

Dimas merangkul Chelsi untuk menghiburnya," udah ngga usah di pikirin, mama emang lagi sensi aja mungkin." ucap Dimas menenangkan.

"Tapi btw ni enak loh, beli di mana? "tanya Dimas mengalihkan pembicaraan bermaksud supaya Chelsi tidak sedih lagi.

Chelsi malah semakin berdecak dan memakan makanannya tanpa mempedulikan ucapan Dimas.

____________

Chelsi berjalan gontai mengikuti Kezia dan Yana dari belakang, tidak ada hal menarik apapun di mall ini yang bisa mengembalikan moodnya yang hancur karna makananya yang tak di akui oleh keluarga Dimas. Apa dia memang sebodoh itu sampai tidak ada satupun orang yang mempercayainya jika ia bisa memasak? Bahkan dimas yang harusnya membelanya malah menjelekkannya di hadapan keluarganya. Aaakkh Chelsi sangat kesal jerih payahnya tak di akui.

Kezia dan Yana yang tadinya sibuk melihat baju-baju kini terfokus pada Chelsi yang terlihat sangat tidak mood sejak tadi. Chelsi seperti tidak menikmati perjalanan hari ini. Padahal bisa di bilang jika mall adalah surga dunianya Chelsi. Dalam keadaan hancur sekalipun mall adalah obat satu - satunya yang paling terbaik untuk mengembalikan keceriaannya. Tapi sekarang Chelsi terlihat sangat berbeda, mall dan semua pakaian bagus inipun tak mampu membuat mood Chelsi membaik, Yana dan kezia jadi penasaran masalah sebesar apa sampai - sampai obat yang paling mujarab tidak bisa mengembalikan moodnya.

Kezia merangkul Chelsi "lo kenapa sih Chel? dari tadi cemberut mulu kasiankan tuh patung jadi takut mau nyapa lo." ucap kezia nyeleneh.

"Yana memukul tangan kezia, mana ada patung bisa nyapa begok. "ketusnya gara - gara ucapan kezia yang tak masuk akal.

" Ya... Kan gue mau ngehibur chelsi dongok lo aja yang begok ngga bisa ngertiin harusnya lo tadi itu ketawa biar Chelsi juga bisa ikutan nyengir!"

" Canda lo ngga lucu nyet, gimana gue mau ketawa."

"Aaakk... udah lah susah ngomong sama lo yang ngga sefrekuensi." kezia kembali mengalihkan pembicaraan pada keadaan Chelsi." jadi lo kenapa Chel? Lo cerita dong sama kita jangan apa - apa di pendem sendiri, kalo lo badmood kayak gini kita juga jadi ngga ada slera buat ngapa-ngapain. Kan kita ke sini tujuannya buat ajak lo seneng - seneng!" jelas Kezia panjang lebar.

Yana menggandeng tangan Chelsi," lo ada masalah sama Dimas? Atau sama mamanya Dimas? Secarakan mamanya Dimas emang rada nyebelin. "

"Bukan rada lagi tapi emang pool nyebelin! '' saut kezia membenarkan ucapan Yana.

Chelsi menghela nafas kasar," ini bukan masalah kayak yang kalian pikirin,tapi aku cuma kesel aja udah capek - capekmasak malah ngga di akuin. Belum lagi Dimas yang harusnya percaya dan belain aku malah ikut ikutan ngga percaya dan nuduh aku beli makanannya di mana." jelas Chelsi yang membuat kezia dan yana tercengang.

" emang lo seriusan masak? "tanya yana spontan bertanya karna ia juga tidak percaya jika Chelsi bisa memasak. Selama ia bersahabat dengan Chelsi yana tidak pernah melihat sakalipun Chelsi betah berlama - lama di dapur apalagi untuk memasak.

" Lo beneran masak pakai kompor? Ngga pakai duitkan? "tanya kezia yang juga keheranan mendengar keluh kesah Chelsi yang satu ini. Secara memasak gitu loh, mana ada ceritanya seorang princes seperti Chelsi pandai memasak? Ngidupin kompor aja kezia ngga yakin Chelsi tau caranya, gimana mau bisa masak? . Ngga heran kalau Dimas ngga percaya dengan Chelsi.

"Kan! kalian juga ngga percaya. "chelsi melepaskan rangkulan dan gandengan tangan sahabatnya." udahlah makin badmood cerita sama kalian. "kesal Chelsi berjalan lebih dulu dengan langkah besar.

" Eh chel..... tunggu dulu!" teriak Kezia dan Yana mengejar Chelsi.

Langkah cepat dan hati penuh kekesalan membuat Chelsi kurang hati - hati dan menabrak seorang perempuan sampai perempuan itu jatuh dan barang belanjaannya jatuh berserakan. Chelsi yang juga terjatuh langsung segera berdiri untuk meminta maaf dan membantu orang tang telah ia tabrak karna kecerobohannya.

"Maaf mbak... Maaf saya ngga sengaja! "ucap Chelsi mengulurkan tangannya pada perempuan muda yang terlihat seumuran dengannya.

Perempuan itu mengumpat memegangi kakinya yang sakit dan melihat baju - baju mahalnya berserakan.

" Lo kalo jalan pakai mata bisa ngga sih? ." sautnya setelah beberapa detik ia mengumpat.

"Maaf mbak saya bener ngga sengaja." ucap Chelsi mengulangi lagi.

Perempuan itu melihat ke arah orang yang menabraknya dan alangkah terlejutnya ia begitu melihat wajah wanita yang menabraknya.

Perempuan itu sontak langsung berdiri dan menampar Chelsi. "ternyata lo masih hidup?." ucapnya tanpa Chelsi mengerti kenapa perempuan itu menamparnya. Padahal Chelsi sudah meminta maaf dan malahan berniat untuk membantunya berdiri .

Perempuan itu menjambak rambut Chelsi di saat Chelsi masih memegangi pipinya yang di tampar . Chelsi merintih kesakitan akibat jambakan dari perempuan yang tak sengaja ia tabrak itu.

Yana dan kezia yang baru sampai langsung berlari saat melihat Chelsi di jambak oleh seorang perempuan yang tak mereka kenal.

Kezia langsung mendorong kuat perempuan yang menjambak Chelsi, sedangkan yana memegangi Chelsi supaya tidak ikut terseret.

"Lo apain temen gue? "bentak kezia dengan amarah yang tak terkendali.

" Chel lo ngga pa-pakan?" tanya Yana melihat keadaan Chelsi. Yana kaget saat melihat memar di pipi Chelsi, "Chel lo ditampar sama dia?" syok yana yang membuat Kezia semakin naik pitam di buatnya.tanpa persetujuan dari Chelsi Kezia langsung membalas tamparan serta jambakan dari perempuan yang sudah berani - beraninya menyakiti Chelsi.

Pertengkaran antara Kezia dan perempuan itu tak terelakkan mereka saling menjambak sampai berguling - guling di lantai mall. Pertengkaran antara kezia dan perempuan itu menjadi tontonan dan pembicaraan hot oleh para pengunjung mall.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!