Bab 11.kesepakatan

"Gila ya tuh orang, sumpah baru kali ini gue nemu orang segila itu. Liat aja kalo gue sampe ketemu sama dia lagi bakal gue cakar habis - habisan tuh muka. "Kezia masih saja mengomel padahal kondisinya sudah berantakan dan babak belur. Meskipun lebih babakbelur lagi perempuan yang menabrak Chelsi,Chelsi akui jika kezia memang sangat gila jika emosinya sudah di atas rata-rata. Liat saja sekarang padahal wajahnya di penuhi luka cakar tapi kezia masih saja belum puas dan masih ingin bertengkar dengan perempuan itu. Kalau saja satpam mall tidak melerai perkelahian tadi mungkin saat ini kezia tidak lagi berada di mobil tapi berada di rumah sakit.

Chelsi merangkul kezia lalu mengelus pundaknya, "Udah kez jangan emosi lagi! Liat, kamu jadi kayak gini gara - gara aku." ucap Chelsi merasa bersalah dengan keadaan Kezia saat ini.

"Gue ngga pa-pa Chel, gue bahkan bakal ngerasa paling bersalah kalau gue ngga ngebalesin apa yang dia lakuin ke lo."

"Bener kata Kezia Chel, ngga seharusnya dia nampar dan jambak lo cuma gara - gara lo ngga sengaja nabrak dia. "sambung yana sambil mengendarai mobil.

Chelsi mengangguk," Bener sih reaksi cewek itu terlalu berlebihan padahal aku udah minta maaf dan bantuin dia. "ucap Chelsi tak menyalahkan sikap teman - temannya.

" Emang tuh cewek gila kayaknya." cerocos Kezia lagi.

"Tapi perempuan itu kayak genalin aku dari cara di bentak aku. Kalian bener - bener ngga tau siapa dia?"

"Emang dia bilang apa sama lo?

" Ternayata lo masih hidup?, "jawab Chelsi" dia kayak tau apa yang terjadi sama aku. "

Kezia dan Yana mengerutkan keningnya," Mungkin dia ngga sengaja liat lo di brosur orang hilang yang di sebar Dimas waktu itu, mungkin? "tebak Yana menduga - duga.

Kezia mengangguk - angguk, '' bener tu" kezia menghela nafas kasae , "udah lah chel orang kayakngitu ngapain di pikirin, pikirin nih gue yang sakit." ucap kezia mulai merasakan perih di wajahnya.

Sakit ya Kez? "tanya Chelsi dengan polosnya memegang luka Kezia.

" Auu, iya sakit chel!" pekik Kezia.

Bukannya prihatin yana dan Chelsi malah tertawa di buatnya.

_________________

Beberapa hari kemudian....

Chelsi memperhatikan penampilannya dari cermin, Chelsi berulang kali memutar tubuhnya untuk memastikan jika penampilannya sudah perfect dan tidak memalukan. Ini adalah makan siang pertamanya dengan dimas di luar. Chelsi ingin tampil cantik dan menawan agar Dimas tidak malu saat bersamanya.

Chelsi tersenyum puas saat dirasa penampilannya sudah sempurna, Chelsi melirik jam tangannya masih ada waktu satu jam lagi sebelum jam makan siang.Chelsi memikirkan kemana ia akan pergi karna pasti sangat lama jika Chelsi menunggu Dimas di restoran yang telah di bookingnya.

Chelsi mengangguk sembari tersenyum begitu menemukan ide yang sangat bagus untuk menghabiskan waktu agar tidak terasa membosankan. Dengan cepat Chelsi langsung keluar dari kamar dan berjalan keluar rumah. Chelsi meminta supir yang biasa mengantarkannya untuk mengantarkannya ke kantor Dimas. Chelsi ingin menunjukkan penampilannya dan menunggu dimas untuk datang bersama ke restorannya telah di bookingnya agar lebih romantis.

Tak berapa lama Chelsipun sampai di kantor, Chelsi langsung menuju ruangan Dimas karna sudah tidak sabar melihat reaksi Dimas saat melihat penampilannya.

Ceklek...

Chelsi membuka pintu ruangan Dimas setelah ia mengetuk pintu benerala kali.

"Mas... "panggil Chelsi saat ia telah berada di dalam ruangan Dimas.

Panggilan itu langsung membuat dimas melihat ke sumber suara, Dimas terdiam matanya tak berkedip sedikitpun begitu melihat Chelsi dengan dres polos berwarna biru langit hingga lutut, di tambah lagi dengan rambut lurusnya yang ia biarkan terurai hingga dada membuat Chelsi terlihat sangat cantik. Jepitan mutiara di sisi rambut Chelsi membuat penampilan Chelsi terlihat begitu glamoor dan menawan. Makeup yang tak berlebihan menambah sisi kecantikan alami chelsi terpancar.

"Aku cantik ya mas?" tanya Chelsi yang mengejutkan Dimas. Dimas tidak menyadari kehadiran chelsi didekatnya sangking terpesonanya Dimas melihat penampilan Chelsi.

Dimas langsung memalingkan wajahnya, saat wajah Chelsi begitu dekat dengan wajahnya. "ngga biasa aja." jawab dimas tanpa melihat sedikitpun pada Chelsi.

Chelsi menjauhkan wajahnya dari Dimas, "Ck, biasa aja tapi liatnya sampai ngga ngedip. Yakin jantungnya masih aman?" tanya Chelsi semakin menggoda Dimas.

Dimas memegang dadanya yang terasa akan meledak, "Biasa aja." jawab dimas tak ingin tau apa yang terjadi dengannya saat ini. "lagian lo ngapain ke sini sih kan gue udah bilang lo langsung ke restoran aja."ucap Dimas mengalihkan pembicaraan.

" Sengaja.... "Chelsi menggantungkan ucapannya lalu kembali mendekat ke arah Dimas" Biar lebih mesra! "sambung Chelsi berbisik di telinga Dimas.

Dimas langsung bergidik mendengar ucapan Chelsi," lo salah makan apa gimana sih? Otak lo lagi sakit atau mungkin saraf lo ada yang putus kali ya? "histeris Dimas melihat tingkah Chelsi yang begitu aneh.

" Ngga, aku baik - baik aja mas." jawab Chelsi karna memang tidak ada yang salah dengannya.

Sejak penjelasan hubungan waktu itu Chelsi bertekad dan memutuskan jika pernikahannya dengan Dimas tidak akan pernah berakir. Ia akan berusaha untuk membuat Dimas selalu di sisinya dan jatuhcinta kepadanya. Chelsi tidak peduli dengan perjanjian yang ia buat, walaupun nanti ingatannya sudah kembali sepenuhnya Chelsi tidak akan menyesal. Chelsi sangat yakin karna hanya ini satu - sarunya cara supaya oma ataupun orang tuanya tidak merasa kecewa. Chelsi akan mewujudkan pernikahan yang di imoikan oleh oma dan kedua orang tuanya bersama Dimas.

Chelsi mengulurkan tangannya pada Dimas, "Gimana kalau kita buat kesepakatan?!" tawar Chelsi yang membuat Feeling Dimas tidak enak.

"Kesepakan apa lagi?, udah deh Chel gue ngga mau ngikutin kesepakatan yang ajaib lagi dri lo. Kesepakatan pernikahan kita aja belum kelar masak mau di tambah lagi. "protes Dimas tidak ingin mengikuti kesepakatan apapun yang akan di buat oleh Chelsi.

" Aku mau kamu panggil aku dengan sebutan aku kamu. Aku ngga mau ada kata lo gue di percakapan kita. Kita itu suami istri udah seharusnya kamu panggil aku dengan sebutan itu. Bocil aja kalau pacaran panghilnya aku kamu masak kita udah nikah masih panggil lo gue!!!" jelas Chelsi walaupun sudah di tolak lebih dulu oleh Dimas.

" Ngga! Gue ngga mau. Sejak awal kita udah sepekat kalau kita akan berkomunikasi seperti biasanya. Lagian sebelum hilang ingatan lo juga manggil lo gue sama gue malahan lebih kasaran lo dari pada gue kalau ngomong. "protes Dimas menolak keras kesepakatan yang diinginkan Chelsi.

" yaudah kalau kamu ngga mau, aku pastiin dimanapun dan kapanpun itu aku akan bersikap manja dan menggoda kamu kayak barusan. Atau mungkin lebih parah daripada itu."

Dimas mengerutkan keningnya, Dimas tau Chelsi akan mengancamnya dengan hal ghal yang membuatnya lemah, seperti yang ia lakukan sekarang ini.

Chelsi memegangi dagunya," Kayaknya teriak i love you di tengah - tengah kantor kamu juga menarik deh. Atau kalau ngga manggil sayang juga bagus kayaknya." ancam Chelsi memaksa Dimas untuk ikut kesepakatannya.

Dimas memelototi Chelsi sangking tidak sukanya dengan rencana gilanya itu. Dimas tau betul Chelsi pasti akan melakukannya jika ia sudah bertekad, mau di taruh dimana mukanya nanti jika Chelsi benar - benar akan berteriak i love you di tengah - tengah kantornya nanti. Bisa - bisa ia akan menjadi topik pembicaraan yang hot oleh para kariawan kantornya jika ancaman Chelsi benar-benar ia lakukan.

"Kamu mau kan baby? "goda Chelsi lagi menaik turunkan alisnya dengan senyum penuh menggoda.

Dimas membuang wajahnya dari tatapan Chelsi. Di panggil seperti ini saja sudah membuatnya merasa jijik apalagi jika satu kantor mengatahui itu semua, dimas benar- benar tidak bisa membayangkan hal itu.

Dimas berulang kali berdecak, sambil meremas rambutnya Dimas mengangguk mengiyakan permintaan Chelsi. Walaupun terlihat jelas wajah keterpaksaan dari Dimas tapi Chelsi tetap merasa senang.

_______________

Chelsi dan Dimas berjalan bergandengan masuk kedalam restoran menuju meja yang telah mereka pesan. Dengan suasana hati yang sangat baik dan cerah Chelsi berjalan dengan aura penuh kebahagian. Bagaimana tidak hari pertama percakapan aku kamu dengan Dimas di tambah lagi hari pertama ia makan di luar berdua bersama Dimas. Sungguh kebahagian yang tak terkira.

"Maaf sudah menunggu lama. "ucap Dimas begitu sampai di meja yang ia pesan. Chelsi melihat keheranan pada Dimas karna Chelsi pikir mereka akan makan siang berdua.

Wanita yang duduk di meja restoran itu langsung melihat ke arah Dimas juga Chelsi. Chelsi dan perempuan itu sama - sama terkejut begitu di pertemukan seperti ini.Keterkejutan Chelsi bahkan semakin bertambah karna perempuan yang ada di meja itu adalah perempuan yang sudah menjambak dan menamparnya waktu itu di mall.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!