Bab 12.Makan siang

Chelsi dan Dimas duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Fara. Chelsi berusaha mengalihkan pandangan agar tidak terlihat jelas jika ia mengenali perempuan yang berada di hadapannya itu.

"Kenalkan ini istri saya, Chelsi. "ucap Dimas membuka pembicaraan.

Chelsi mengulurkan tangannya pada Fara, uluran tangan Chelsi langsung di sambut oleh Fara." saya Fara,"ucap Fara melepaskan uluran tangannya" senang bisa berkenalan dengan istri bapak. "sambungnya lagi bersikap seolah - olah kalau ia dan Chelsi baru pertama kali bertemu.

Dimas tersenyum," Pak liamnya tidak datang? "tanya Dimas karna terlihat hanya ada Fara di sana.

" Akkhh.. Sekali lagi saya minta maaf pak, pak liam lagi - lagi tidak bisa hadir padahal saya sudah menyampaikan undangan makan siang pak dimas sejak malam tadi. "ucap Fara merasa begitu bersalah.

" Tidak apa - apa mungkin saya kurang beruntung hari ini, lagi pula saya mengerti orang sesibuk pak liam pasti sangat sulit meluangkan waktunya.saya sangat berharap semoga saja lain kali pak liam bisa meluangkan waktu sibuknya untuk saya " ucap Dimas sembari tertawa walaupun rasa kecewa menyelimuti hatinya. Rencananya untuk mengambil simpati dan perhatian pak liam agar lebih cepat menandatangani kerja sama kontrak tidak bisa ia dapatkan. Padahal Dimas sudah membawa Chelsi yang pandai bicara untuk mencairkan suasana agar keadaan tidak canggung dan tegang saat ia berbicara dengan liam.

"Saya benar - benar minta maaf." ucapnya lagi merasa sangat tidak enak.

Akkkh seharusnya liam ada di sini sekarang. Fara yakin liam pasti akan sangat terkejut begitu melihat perempuan yang sudah di klaim telah meninggal sekarang berada tepat di hadapannya. Coba saja Liam tidak pergi ke hotel untuk menemui perempuan yang sudah ia boking pasti sekarang ia sudah bertemu dengan amanda sekarang.

"Tidak tidak , saya yang merasa sangat tidak enak sudah mengagnggu waktu sibuk kamu. Saya berterimakasih karna kamu telah memenuhi undangan makan siang saya. "ucap Dimas.

Fara hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Dimas. Di waktu yang bersamaan para pelayan restoran datang menyajikan makanan yang sudah di pesan. Dimaspun mempersilahkan Fara untuk makan supaya kecanggungan dan rasa tidak enak mereka bisa teralihkan. Dimas juga mempersilakan Chelsi untuk makan karna Dimas tau yang kecewa di sini bukan hanya dia tapi juga Chelsi yang menyangka jika makan siang kali ini di peruntukkan untuk mereka berdua.

Dimas dan Fara makan sambil membicarakan pekerjaan, mulai dari Dimas yang membahas tentang kontrak kerja dan Fara yang membahas pengalamannya selama bekerja di Ergon. Chelsi merasa sangat bosan karna pembicaraan antara Fara dan Dimas hanya seputar pekerjaan. Chelsi tidak bisa mengatakan apapun karna ia yang tidak tau dan tidak mengerti soal itu. Karna sangat bosan Chelsipun meminta izin pada dimas untuk pergi ke toilet sebagai alasan agar ia bisa menghilangkan rasa bosannya. Setidaknya di toilet pikirannya bisa tenang dan hatinya bisa ia tata kembali agar ia bisa terlihat sangat menikmati waktu makan siang.

"Aku ke toilet dulu ya mas. "ucap Chelsi yang berdiri lalu pergi setelah di angguki oleh Dimas.

Belum lama Chelsi pergi Farapun juga ikut pamit untuk pergi ke toilet pada Dimas. Fara ingin berbicara berdua dengan Chelsi soal kejadian di mall waktu itu. Sekalian Fara juga ingin memastikan kecurigaannya jika orang yang bernama Chelsi itu adalah amanda.

_______________

Chelsi menghela nafas berulang kali di westafle toilet ,baru kali ini rasanya Chelsi sangat bosan pergi bersama dengan Dimas. Chelsi ingin segera pulang dan mengakiri perbincangan yang membosankan ini. Harusnya Dimas bisa memberi tahunya lebih dulu jika makan siang hari ini bukan makan siang romantis seperti yang ia pikirkan. Jika saja tau Chelsi tidak akan repot - repot berdandan dan berpenampilan seperti ini sekarang. Kecantikannya jadi sia - sia karna Dimas.

Di saat Chelsi sedang melamun Fara datang, Fara berdiri di sebelah Chelsi dan mengajaknya berbicara.

"Makasi ibuk sudah berpura - pura tidak mengenal saya di depan pak dimas tadi. "ucap Fara melihat Chelsi yang masih fokus pada cerminnya.

Chelsi mengangguk," Saya bukan orang yang menyangkut pautkan masalah pribadi dengan urusan pekerjaan suami saya. "jawab Chelsi yang sebenarnya masih kesal dengan kejadian di mall waktu itu.

Fara mengangguk," saya minta maaf atas kejadian di mall waktu itu, saya tidak bermasud seperti itu. Pikirannya saya sedang kacau saya tidak sengaja melampiaskan itu semua pada ibuk. Sekali lagi saya minta maaf." ucap Fara berpura-pura merasa bersalah agar ia bisa mendekati dan menyelidiki Chelsi lebih dalam lagi.

" Saya sudah memaafkan kamu, suami saya tidak akan tau soal ini, saya bis menjamin itu. Lagi pula saya juga tidak mau hubungan kalian jadi canggung karna kesalahpahaman ini. "ucap Chelsi yang secara tiba - tiba langsung mendapatkan pelukan dari fara.

" Makasi ya buk, saya sangat senang. Saya merasa sangat tidak enak sejak pertemuan kita tadi. Saya tidak menyangka ibuk akan memperlakukan saya seperti ini." ucap Fara begitu senangnya.

Chelsi tersenyum sambil menepuk pelan punggung Fara.

Chelsi melepaskan pelukannya," Ngomongnya santai aja ngga usah pakai buk. "Chelsi mengulurkan tangannya" Semogan kita bisa jadi teman yang baik. "ucap Chelsi yang langsung di sambut bahagia oleh Fara.

" Iy-iya buk... Aaakkk chel!" ucap Fara sangking senangnya.

Chelsi tertawa lalu pamit untuk kembali ke depan menemani Dimas.

Senyum lebar Fara langsung lenyap bak di telan bumi begitu Chelsi pergi, Fara memutar matanya lalu berbalik ke arah cermin. "Chelsi?" ucap Fara tertawa. "Yang bener aja...." sambungnya lagi menelfon seseorang dari ponselnya.

"Lo dimana? "ucap Fara dengan nada kesal.

" Kayak lo ngga tau aja." ucap liam membelai rambut seorang wanita cantik yang tidur di sebelahnya.

Fara berdecak," Harusnya lo di sini ada pemandangan menarik yang harus lo liat. "

" Apa? Dimas?...." ucap liam tertawa. "Ayolah far, lo kan tau gue ngga seserius itu untuk fokus ke perusahaan." jawab liam sambil mengecup bibir perempuan yang ia booking.

"Bukan Dimas tapi amanda. "

"Amanda? "ucap liam mengerutkan keningnya" dia kan udah mati, lo lupa? "

" Gue ketemu dia di sini bukan sebagai amanda tapi sebagai Chelsi istri Dimas. "

" Lo yakin itu amandaa? "

" Wajahnya dia mirip banget sama amanda, ngga mungkinkan amanda ada dua. Feeling gue bilang kalo cewek yang gue temuin ini amanda."

"Buktiin kalo gitu, gue tunggu hasilnya. "ucap Liam tersenyum sinis mengingat kemanisan dan kepuasannya dengan amanda.

Liam mematikan telfonnya lalu kembali melanjutkan nafsu brutalnya pada perempuan yang ia booking.

.

.

.

Bersambung

____________________________________________

Sebenarnya apa sih hubungan amanda dan liam?

Bener ngga sih feeling fara?

Pantengin terus cerita istri amesia biar kalian ngga ketinggal update dari mimin:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!