Para kariawan kantor menyapa Dimas dengan sopan begitu Dimas baru saja sampai di kantornya. Aroma khas perkantoran memenuhi indra penciumannya, setelah sebulan lebih ia tidak mengunjungi kantor. Dimas masuk kedalam Lift dengan perasaan yang amat bagus.
Pintu lift terbuka begitu Dimas telah sampai di lantai ruangannya. Dimas berjalan menuju ruangannnya sambil menjawab sapaan para kariawan yang menyapanya dengan sopan.
Sekretaris Dimas langsung berdiri begitu Dimas akan memasuki ruangannya. Sekretaris Dimas menunduk sambil tersenyum pada Dimas sebelum ia mengatakan jika ada orang yang menunggu Dimas di ruangannya.
"Maaf pak, ada perwakilan perusahaan Ergon sedang menunggu bapak di dalam." ucapnya yang membuat Dimas terdiam.
"Ergon? "ucap Dimas lagi mengulangi perkataan sekretarisnya.
Riyana, sekretaris Dimas mengangguk.
Dengan mata berbinar Dimas langsung segera masuk kedalam ruangannya. Dimas masih tidak percaya rencana kerja samanya dengan Ergon akan di setujui secepat ini.
Begitu masuk Dimas melihat seorang wanita yang duduk di sofa ruangannya, Dimas segera menghampiri dengan rasa bahagia yang tidak bisa ia sembunyikan.
"Maaf sudah menunggu lama. "ucap Dimas sembari duduk di sofa.
Perempuan itu tersenyum ke arah Dimas," Tidak perlu meminta maaf, lagi pula saya juga baru sampai. "jawabnya mengulurkan tangannya pada Dimas.
" Perkenalkan, saya Faradila arasya sekretaris Liam putra wijaya. "Ucap Faraemperkenalkan diri.
Dimas menyambut uluran tangan Fara," Saya Dimas, CEO perusahaan ini. "
" Pak liam sangat meminta maaf karna tidak bisa hadir menemui bapak."sabungnya lagi.
" Tidak masalah saya mengerti itu, pak liam pasti sangat sibuk sampai tidak bisa datang. Saya bahkan sudah sangat senang di hampiri oleh perwakilan Ergon seperti ini." jawab Dimas.
Fara tertawa kecil," justru kami yang sangat senang jika bisa bekerja sama dengan pak Dimas, perusahaan yang sangat bersih dari scandal dan punya prospek pekerjaan yang bagus. "puji Fara.
Dimas sangat senang dengan pujian itu, Dimas memang sangat menginginkan kerja sama ini sejak dulu. Bisa bekerja sama dengan perusahaan besar dan ternama seperti Ergon adalah suatu pencapaian yang sangat besar yang bisa ia raih jika kerja sama ini bener - benar di sepeakati. Raja dari semua perusahaan yang ada, siapa yang tidak menginginkan itu. Perusahaan yang bekerja sama dengan Ergon pasti akan mengalami kemajuan yang sangat pesat dan harga saham perusahaan itu juga pasti akan naik. Perusahaan Dimas pati akan berkembang bahkan bukan tidak mungkin jika perusahaannya akan segera berkelas go internasional.
"Pak liam sangat tertarik begitu bapak mengajukan kerja sama dengan perusahaan kami. Oleh karna itu saya sudah membawakan berkas - berkas yang perlu bapak pelajari sebelum kita menandatangani kontrak." sambung Fara memberikan berkas - berkas yang ia bawa pada Dimas.
Dimas menerima berkas yang di berikan Fara kepadanya. Dimas masih belum percaya dengan semua ini, mimpi yang selama ini ia inginkan akirnya bisa segera terwujud.
" Itu berkas - berkas yang perlu bapak pelajari! di sana juga terdapat syarat dan ketentuan setelah kontrak bahkan konsekuensi jika bapak membatalkan kontrak secara tiba - tiba pada kami. "jelas Fara lagi.
Dimas mengangguk, ia melihat sekilas dokumen yang di berikan Fara kepadanya." akkkh... Manamungkin saya akan membatalkan kontrak setelah bersusah payah untuk mendapatkannya. Hanya orang bodoh yang akan melakukan hal seperti itu. "
Fara tertawa kecil menanggapi ucapan Dimas yang memang sangat benar, sejauh ini tidak ada satupun perusahaan yang mampu membatalkan kontrak kerja sama mereka dengan Ergon. Selain karna biaya pinaltinya yang sangat besar dan juga karna bekerja sama dengan Ergon sangat menuntungkan bagi perusahaan mereka.
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa di pertemuan kita berikutnya. "ucap Fara berdiri lalu kembali mengulurkan tangannya pada Dimas," Pak Liam pasti sangat beruntung memiliki partner kerja seperti bapak. "pujinya lagi sembari tersenyum.
Dimas ikut berdiri, menerim uluran tangan Fara." Saya yang lebih beruntung bisa bekerja sama dengan pak Liam. "jawab Dimas.
Fara kembali mengangguk dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya. Fara merasakan kesan yang sangat baik bertemu dengan Dimas. Entah kenapa Fara sangat candu melihat senyum dan wajah bersinar Dimas." Pak Dimas bisa langsung menghubungi saya jika ada dokumen yang tidak bapak mengerti!" ucap Fara memberikan kartu namanya pada Dimas.
Dimas menerimanya, "Terimakasih, saya pasti akan langsung menghubungi jika ada dokumen tidak saya mengerti."
Fara mengangguk lalu pamit pada Dimas. "kalau begitu saya pergi dulu." ucapnya yang di angguki oleh Dimas.
Dimas masih menatap pintu ruangannya yang sudah tertutup rapat rasa bahagia yang begitu besar tidak mampu ia sembunyikan. Walaupun Dimas belum menanda tangani kontrak tapi kedatangan orang Ergon ke sini adalah suatu peluang yang sangat besar untuk perusahaannya.
________________
" Ma!"
Dimas menghampiri mamanya yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu.Dimas langsung memeluk mamanya dengan sangat erat dengan wajah yang sangat bahagia.
Tiffani yang mendapatkan pelukan mendadak dari anaknya hanya bisa terdiam dan menerimanya. Jarang sekali setelah sekian lama Dimas tidak memeluknya seperti ini. Apalagi wajah Dimas yang sangat bahagia membuat Tiffani sangat penasaran.
"Ada apa dim? Kok kamu keliatan seneng banget?" tanya Tiffani ikut bahagia di buatnya walaupun Tiffani tidak atau apa yang membuat anaknya sebahagia ini.
"aku seneng banget ma, aku yakin mama pasti bakal ikutan seneng kalau mama tau siapa yang dateng ke kantor kita tadi pagi." ucap Dimas ikut duduk di sofa di sebelah tiffani.
Tiffani semakin penasaran, "siapa?" tanya Tiffani.
"Orang Ergon ma. "jawab Dimas sangat antusias.
" Ergon?" ucap tiffani yang terkejut dengan penuturan anaknya. "kamu serius?" tanya Tiffani tidak percaya.
"Iya ma,orang Ergon dateng ke kantor dan bilang kalau mereka akan segera menyetujui pengajuan kerja sama kita. '' jelasnya lagi.
Tiffani menutup mulutnya, Tiffani sangat bahagia mendengar kabar baik seperti ini.
Mendengar kehebohan dan gelak tawa mamanya membuat Chelsi yang sedang berada di kamar langsung keluar dan memperhatikan Dimas dan mamanya dari tangga. Keharmonisan mereka membuat Chelsi ikut tersenyum bahagia walaupun chelsi tidak tau apa yang mereka bicarakan sampai Dimas dan mama tiffani yang bisanya selalu beradu argumen sampai sedekat dan sesenang itu hari ini.
"Mereka udah kasih dokumen - dokumen tentang ketentuan - ketentuan sebelum kita kerja sama. Aku kayak ngerasa ini peluang yang bagus untuk kita ma. Aku yakin di pertemuan berikutnya pak liam dan aku akan menandatangani kontrak kerja sama perusahaan kita. "
Tiffani mengangguki," iya seja awal mama percaya kamu pasti bisa dapetin ini semua. Sebentar lagi perusahan berkelas go internasional pasti akan segera tergapai. "ucap Tiffani masih begitu senang.
" aku seneng banget ma akirnya kita bisa dapetin kesematan emas kayak gini. Ergon.... Raja dari semua perusahaan akirnya kita bisa kerja sama dengan mereka. "
Kepala Chelsi tiba-tiba sakit di saat Chelsi melihat keakraban Dimas dan mamanya. kata - kata Ergon yang baru saja di katakan Dimas terlintas di otaknya menjadi bagian dari bayang - bayang ingatannya.
"Di adalah anak dari pemilik perusahaan Ergon."
"Harusnya lo jaga sikap sama dia"
"Lo cuma perempuan murahan yang ngga ada artinya."
"Jangan sok suci jadi orang."
Chelsi memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit saat bayang - bayang muncul di kepalanya. Chelsi tidak tau apa itu tapi yang jelas kata - kata Ergon terus memenuhi kepalanya.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments