Bab 2.Diagnosa Dokter

Berhari - hari berlalu namun Chelsi masih belum di temukan. Segala cara sudah di lakukan oleh Dimas untuk bisa menemukan Chelsi. Dimas sudah menyewa timsar untuk membantu menemukan Chelsi . Semua hutan bahkan sungai tempat di temukannya ponsel chelsi sudah di telusuri olehnya namun tetap saja orang yang di cari tidak kunjung di temukan.

Dimas bahkan juga melakukan saying bara untuk bisa menemukan Chelsi . Uang sarutus juta ia janjikan untuk siapa saja yang bisa menemukannya.

"Anak kita yah..hiks.. hiks.. hiks"ucap Tara ibunda Chelsi yang tak henti - hentinya menangis memikirkan hal buruk yang mungkin saja terjadi pada Chelsi.

" Chelsi pasti akan di temukan bun! Kita berdoa saja semoga yang maha kuasa melindungi anak kita!... "pinta herman ayah Chelsi juga tidak henti - hentinya melakukan segala upaya agar anak kesayangannya bisa mereka temukan.

" Dimas pasti akan menemukan chelsi yah...bun"ucap dimas mencoba menguatkan kedua orang tua Chelsi.

Kedua orang tua Chelsi mengaguki, meskipun mereka tau, kecil kemungkinan jika anak mereka di temukan dalam keadaan masih hidup.

Dimas menatap sungai yang berarus deras tersebut dari atas jembatan"Lo dimana Chelsi ,kenapa lo ngilang kayak gini? Kenapa lo bikin hawatir semua orang?" batin dimas tidak habis pikir lagi kemana ia harus mencari Chelsi agar Chelsi di temukan.

Ponsel dimas berdering saat ia masih membatin menuangkan semua pertanyaan tentang keberadaan Chelsi lewat arus deras sungai yang ia lihat.

Dimas merogoh ponselnya dengan tangan yang lemas tak bertenaga. Dimas mengangkat telfonnya tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Halo. "jawab dimas dengan suara serak.

" Apa benar ini dengan pak Dimas? "suara berat laki - laki terdengar.

"iya saya sendiri.."

"Kami dari kepolisian ingin mengabari jika istri bapak sudah di temukan. Salah seorang warga baru saja melapor dan sudah membawa istri bapak ke rumah sakit." jelasnya yang membuat Dimas menangis saking bahagianya.

"Istri saya. "ucap dimas sangat bersyur atas kabar yang ia terima.

Herman dan Tarapun langsung mendekat dan menayakan kabar apa yang di terima oleh dimas.

" Kenapa Dim? "

" Chelsi bun, yah dia di temuin." jawab Dimas sangat bahagia.

Kedua orang tua Chelsi mengusap wajahnya sangat berterima kasih pada sang pencipta karna sudah menemukan anak mereka.

"halo pak,... Istri saya di bawa kerumah sakit mana pak? "

"Rumah sakit Cahaya Medika. "

Tak tunggu lama Dimas dan kedua orang tua Chelsi pun segera pergi menuju rumah sakit tersebut untuk melihat kondisi Chelsi.

_________________

Dimas bersama orang tua Chelsi sampai di rumah sakit dan langsung masuk kedalam ruang rawat Chelsi . Celsi sudah di pindahkan ke ruang rawat setelah oprasinya selesai.

"Chelsi... "Dimas memegang wajah Chelsi yang di penuhi luka gores. Dimas berurai air mata melihat kondisi istrinya yang sangat mengenaskan. Kepalanya di balut perban di tambah beberapa luka lebam di lengan serta kaki Chelsi.

Orang tua chelsi juga tak kuasa menahan tangis mereka melihat anaknya di penuhi luka di sekujur tubuhnya, perban yang mengulung kepalanya membuat mereka tak mampu berkata- kata lagi.

Dengan tangan gemetar bunda Tara memegang tangan chelsi, air matanya semakin berjatuhan saat ia berhasil memegangnya. Bunda tara memperhatikan Chelsi yang masih belum sadarkan diri. Bunda Tara mencium tangan chelsi dengan penuh sesal bunda tara menuangkan semua kehawatirannya.

"Kenapa kamu bisa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi hiks.. hiks... hiks... "tangis bunda Tara melihat kondisi anaknya.

"Apa kamu tau betapa takutnya bunda kehilangan kamu." air mata bunda Tara terus berjatuhan.

"Kamu anak satu - satunya bunda hiks... hiks..."

"Chelsi hiks hiks... hiks... "

Ayah Herman mengangkat tubuh Bunda Tara, ayah Herman membawa bunda Tara menjauh dari Chelsi.

"Jangan seperti ini bun! Kamu harus bisa mengendalikan perasaanmu. Chelsi baru saja di temukan, dia masih belum sadar!" tegur ayah Herman mencoba menenangkan bunda Tara yang tak henti - hentinya menangis.

Tak berselang lama dokter dan beberapa perawat masuk untuk melihat kindisi Chelsi, tentu saja kehadiran dokter itu membuat dimas dan kedua orang tua Chelsi langsung menanyakan keadaan Chelsi.

" Dok, bagaimana keadaan anak saya? "

"kenapa istri saya masih belum sadar dok?"

"Tidak ada hal buruk terjadi pada Chelsi kan

dok? "

Tanya mereka semua beruntun, membuat sang dokter kebingungan akan menjawab yang mana.

"Saya akan menjelaskannya pada ibuk dan bapak setelah saya memeriksa keadaan pasien" jawab dokter itu mulai memeriksa kondisi Chelsi.

Setelah memeriksa kondisi Chelsi dokter itupun membawa keluarga Chelsi untuk berbicara di ruangannya. Ada hal penting tentang kondisi Chelsi yang harus ia jelaskan pada keluarganya.

" Jadi bagaimana keadaan anak saya dok? "tanya bunda Tara yang sudah tidak sabar dengan semua penjelasan dokter itu tentang kondisi Chelsi yang sebenarnya.

Ayah Herman dan Dimas mengangguk melihat ke arah dokter itu untuk menuntut jawaban yang sama.

" Begini pak buk, karna kecelakaan ini Chelsi mengalami geger otak akibat benturan yang sangat keras. Suatu keajaiban Chelsi bisa selamat dan melewati masa kritisnya dengan sangat cepat."

"Tapi kemungkinan besar ingatan Chelsi akan menghilang" jelas dokter itu yang membuat keluarga Chelsi terkejut atas apa yang mereka dengar saat ini.

"Maksud dokter Chelsi akan mengalami amesia? "tanya Dimas angkat bicara.

" Ya, tapi saya belum bisa memastikan ini bersifat sementara atau selamanya"

Dimas mengusap wajahnya, Dimas semakin merasa bersalah. Dimas merasa semua penderitaan yang di alami Chelsi sekarang terjadi karnanya yang tidak bisa menjaga Chelsi . Suami macam apa dirinya yang tidak bisa menjaga istrinya sendiri. Harusnya ia ikut waktu Chelsi mengajaknya, bukan menolak dan mementingkan pekerjaannya.

Dimas keluar dari ruangan dokter itu, dimas tidak sanggup mendengar lembih lanjut penjelasan tentang kondisi Chelsi. Dirinya akan semakin merasa bersalah jika semakin lama berada di ruangan itu.

"Maafin gue chel, lo kayak gini gara-gara gue. Gue emang ngga becus, gue ngga pantes jadi suami lo." dimas menangis di sisi lorong rumah sakit, dimas mengutiki dirinya sendiri atas semua yang terjadi pada Chelsi.

"setelah bangun nanti lo ngga akan ingat sama gue, semua kenangan kita semua yang kita jalanin bareng - bareng, apa ini hukuman buat gue? Gue ngga cuma ngeliat lo kesakitan tapi gue juga harus terima kenyataan kalau lo bakal kehilangan semua memori lo."

"Kenapa ini semua harus terjadi sama lo Chel? Kenapa harus lo?"

" Seandainya kita bisa tukar posisi lebih baik gue yang terbaring sakit dan kehilangan ingatan. Gue ngga kuat, gue ngga bisa. Gue ngga bisa liat lo harus menderita kayak gini Chel."

"Gimana caranya lo ngejalanin kehidupan tanpa ingatan apapun nantinya?"

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Novaa

Novaa

ceritanya bagus. tapi hilang ingatan itu amnesia deh bukan amesia. kaka authornya typo ya😁

2023-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!