Bab 16.Menyelidiki

fara sengaja datang ke kantor dimas saat jam makan siang, karna dengan begitu fara bisa Leluasa menanyakan apapun dan mendengarkan apapapun dari kariawan dimas tentang Chelsi dan apa yang apa yang telah terjadi dengannya.

fara mengelilingi kantin kantor untuk mencari kariawan yang suka bergosip dan senang membicarakan bosnya. Fara berhenti di meja sekumpulan wanita yang sedang asik mengobrol dan bercanda ria. Fara rasa ini adalah tempat yang sangat cicok untuknya mendengarkan semua tentang dimas dan Chelsi.

"Boleh gue gabung ?" tanya fara berdiri di dekat meja para kariawan itu. Para wanita itu terlihat tidak masalah, mereka mempersilahkan fara untuk bergabung dengan mereka.

"Lo karyawan baru" tanya salah seorang perempuan itu.

"Aaaakkkh.... " fara tersenyum" gue emang baru kerja di sini" jawab Fara supaya tidak mencurigakan. Para perempuan itu ber oohriya kemudian Mereka kembali melanjutkan percakapan mereka seolah tak tertarik dengan fara.

"Lo tau ngga sih waktu itu gue ngga sengaja dengar buk Chelsi sama pak dimas pakai panggilan aku kamu" ucap salah satu perempuan itu.

"Lo serius "ucap teman yang satunya lagi dengan wajah tak percaya.

" iya, lo bayangin gimana enegnya gue pas denger pasangan rock pangil menye - menye kayak gitu. "

" Dan yang labih enegnya lagi pas buk Chelsi manggil sayang sama pak Dimas." ucapnya lagi begitu dramatis.

"What?... Lo ngga salah, sayang? "teman - temannya itu menutup mulut mereka tak percaya" Kayak kecelakaan kemaren bukan cuma ngilangin ingatannya si Chelsi deh tapi juga otaknya. "sambungnya lagi di sambut gelak tawa dari teman - temannya.

Fara mengerutkan keningnya mendengar ucapan para perempuan yang bergosip itu." Buk Chelsi pernah kecelakaan? "potong Fara tak tahan dengan rasa penasarannya.

" Kapan?" sambungnya lagi menatap para perempuan itu menuntut jawaban.

" Sebulan yang lalu pas dia liburan." jawab salah satu perempuan tersebut kembali melanjutkan pergosipannya.

" Tapi gue rasa dia bersikap kayak gitu cuma karna dia belum inget aja deh coba kalo udah inget pasti sikap angkuh sama sombongnya balik lagi. Kita liat aja sampai kapan sikapnya seramah itu sama kita."

"Tapi gue harap ingetan dia ngga usah balik deh, capek tau ngga kalau harus dengerin kata - kata nyakitin dari dia. "

"Biar aja kayak gini, gue lebih seneng dia senyum sama nyapa kita kayak gitu. "

Ucapannya itu diangguki oleh teman - temannya.

"Iya, ngeliat sikapnya sekarang gue jadi mulai - mulai suka kayak apa yaa... Gue ngerasa dia berubah jadi orang yang lebih baik. "

" Bukan jadi orang yang lebih baik tapi kayak orang yang berbeda tau ngga." potong temannya yang lain.

Fara masih mendengrkan obrolan mereka, ia semakin yakin soal kecurigaannya tentang Chelsi adalah amanda. Mendengar obrol kariawan kantor Dimas membuat Fara kini tau kenapa Amanda terlihat tidak mengenalinya. Fara kini juga tau jika perubahan sikap Chelsi kini sudah di sadari oleh para kariawan Dimas. Cepat atau lambat sikap asli amanda akan terungkap dan dimas pasti akan menyadarinya , di saat itu Fara akan mengungkap semuanya dan kembali menyeret amanda ke sisinya untuk kembali menjadi boneka mainannya.

"Oke.... , kalau lo ngga inget apa - apa gue bakal bantu lo supaya lo inget semuanya. "

"Tunggu gue man, gue pastiin ingetan lo akan segera pulih. "batin Fara mengeluarkan senyum dajjalnya.

_____________

Dimas memperhatikan Chelsi yang masih belum beranjak dari tempat tidurnya. Chelsi masih melamun memikirkan ingatan yang baru ia ingat. Padahal Dimas sudah meminta Chelsi untuk tidak usah memikirkan ingatan yang masih belum pasti seperti itu, tapi tetap saja Chelsi tidak mendengarkannya. Chelsi terus membuat kesimpulan - kesimpulan yang semakin mepeeburuk keadaannya sendiri.

Dimas berulang kali menghela nafas dari sofa yang berada tidak jauh dari ranjangnya. Dimas terus melihat ke arah Chelsi yang merenung terlihat sesekali Chelsi menepis air matanya, menyembunyikan tangisan dari semua kesimpulan buruk yang ia buat. Dimas merasa sangat tidak tahan melihat ini semua, Dimas tidak suka dengan chelai yang lemah dan mellow seeprti ini, dimas sadar memang pasti sangat sulit untuk Chelsi tapi tidak seharsnya ia memikirkan pikiran yang tidak paati seperti itu sampai berlarut - larut seperti ini. Bukan berarti satu ingatan buruk yang ia ingat membuatnya terprofokasi dan langsung mencap dirinya sebagai orang yang tidak baik.

Dimas berdecak, dimas sudah tidak tahan dengan ini semua. "oke, lo emang keras kepala, sia - sia kalo gue nunggu lo sadar." gumam Dimas yang berdiri kemudian berjalan ke arah Chelsi. Dimas langsung menarik tangan Chelsi untuk bangkit dan ikut dengannya.

"Lo ngga boleh kayak gini, lo harus ikut gue! "ucap Dimas tak peduli dengan pemberontakan Chelsi.

Chelsi menolak dengan tegasnya ajakan Dimas, Chelsi berulangkali menepis tangan Dimas namun Dimas juga berulangkali menggenggam tangan Chelsi. Cengkraman tangan Dimas yang kuat membuat Chelsi tidak bisa melepaskan tangannya dari Dimas, ia akui ia kalah tenaga dengan Dimas.

Pemberontakan Chelsi berakhir saat Dimas tanpa kata - kata menyeretnya keluar dari kamar. Chelsi dengan pasrahnya mengikuti kemana kaki dimas melangkah karna memberontakpun Dimas pati tidak akan melepasnya.

Dimas membawa Chelsi keluar dari rumah lalu menyuruh Chelsi untuk masuk ke mobilnya. Dimas mengendarai mobilnya tanpa memberi tahu kemana arah tujuannya. Krna sebenarnya Dimas juga tidak tau harus membawa Chelsi kemana yang jelas sekarang Dimas hanya ingin Chelsi melupakan ingatan buruknya itu.

Setelah puas berkeliling dengan kehampaan tanpa obrolan akirnya sekarang dimas memberhentikan mobilnya di sebuah restoran outdoor dengan pemandangan kota yang mengesankan.

Dimas turun tanpa mengatakan apapun, Di ikuti oleh Chelsi yang juga ikut turun tanpa di minta oleh Dimas. Chelsi memperhatikan Restoran tempat dimas membawanya, cukup mengesankan tapi saat ini ia tidak lapar bahkan seleranya untuk makanpun tidak ada. Chelsi ingin mengatakannya tapi Dimas terlihat tidak mood untuk bicara dengannya. Contohnya saja sekarang ia yang membawanya ke sini tapi Dimas malah berjalan lebih dulu dan meninggalkannya di berlakang.

"Maaas..... "panggil Chelsi berjalan tergesa - gesa tanpa memperhatikan jalannya, alhasil Chelsi yang cerobah malah menabrak seorang pelayan yang sedang membawa makanan. Semua makanan yang ia bawa tumpah dan berserakan termasuk gelas dan piringnyapun ikut pecah. Chelsi terkejut ia melihat makanan yang di bawa oleh pelayan itu tumpah berserakan.

Dimas yang memdengar keributan dari belakangnya langsung berbalik dan melihat Chelsi bersama pelayan sedang membereskan makanan yang berserakan.

"Maaf mbak saya ngga sengaja. "ucap Chelsi merasa bersalah, chelsi membantu pelayan itu untuk membersihkan semua makanan yang berserakan termasuk beling pecahan piring serta gelas yang berserakan.

Pelayan itu tidak menjawab ia hanya mengangguk menyembunyikan wajah harunya dari Chelsi.

Dimas menghampiri Chelsi dan langsung menariknya untuk bangkit karna dimas tidak ingin Chelsi terluka karna beling yang ia pungut.

"Saya akan mengganti semua kerugian ini. "ucap Dimas begitu ia sampai.

" Mas!" ucap Chelsi tidak suka dengan kata - kata Dimas, memang benar ia memang seharusnya mengganti semua kerugian itu tapi tidak seharusnya di bicarakan di depan banyak orang seperti inikan. Pelayan itu juga punya perasaan, ia pasti merasa malu dan di rendahkan jika dimas mengatakan itu.

Chelsi memelototi Dimas lalu menyentakkan tangannya melepaskan cekalan Dimas, Chelsi kembali membantu pelyan itu untuk membersihkan semua kekacauan yang ia buat.

"Maafkan ucapan suami saya tadi, suami saya tidak bermaksud menyinggung perasaan kamu. "ucap Cheli sambil memenguti beling bersama pelayang itu.

Pelayan itu mengangguk." iya, terimakasih sudah membantu "ucapnya kembali memungut pecahan piring yang berserakan itu.

Pelayan itu menjerit begitu tangannya menyentuh bagian beling yang tajam." Aaauuu..aaakkh"tangan pelayan itu langsung di penuhi dengan cairan merah yang kental.

Reflek Chelsi langsung memegang tangan pelayan itu, Chelsi mencari susatu yang bisa membalut luka pelayan itu." Mas!... Kamu bawa sapu tangan ngga? "tanya Chelsi dengan paniknya melihat darah dari tangan pelayan itu terus mengalir.

" Ngga usah mbak, ini hanya luka kecil." tolak oelayan itu saat dimas telah memberikan sapu tangannya pada Chelsi.

" Ini emang luka kecil tapi kalau di biarkan luka ini bisa menjadi luka besar yang sangat menyakitkan. "jawab Chelsi melilitkan sapu tangan Dimas ke tangan pelayan itu.

" Terimakasih mbak." ucap pelayan itu begitu Chelsi selesai.

" Sama - sama" jawab Chelsi.

Chelsi memberikan sampah pecahan beling serta makanan itu pada pelayan lain yang juga datang untuk melihat keributan itu.

"sekali lagi saya minta maaf, gara - gara saya tangan kamu jadi terluka seperti itu." ucap Chelsi.

Pelayan itu hanya tersenyum lalu mengannguk, setelah itu pelayan itu pamit dan kembali ke dapur untuk menganti makanan yang telah tumpah.

Chelsi menghela nafas kasar melihat kecerobahan yang ia lakukan. Chelsi melihat ke arah Dimas yang malah tersenyum melihat ke arahnya.

"Kamu kenapa? "tanya Chelsi berjalan menuju meja yang kosong.

" Gimana?" Tanya Dimas yang malah balik bertanya.

" Gimana apanya?" tanya Chelsi duduk di kursi restoran begitu ia sampai.

" Gue nanya sekarang gimana, lo masih yakin kalo lo itu orang jahat yang tega nganiaya orang? Reflek lo aja kayak gitu tadi yakin lo tega mukulin orang? "jelas Dimas.

Chelsi terdiam ucapan Dimas baru saja menamparnya, benar kata Dimas jika ia memang berlaku tidak baik pasti ia tidak akan sepanik tadi melihat tangan pelayan itu terluka. Jika memang ia seorang pembully hal seperti tadi pasti adalah hal yang biasa yang membuatnya tidaka akan merasa bersalah. Tapi ini sebaliknya Chelsi malah merasa bersalah dan tidak tega begitu melihat tangan perempuan itu terluka. Apa memang benar jika ingatan yang ia ingat tadi itu salah? Mungkin saja yang ia ingat itu adalah sesuatu yang ia lihat bukan yang ia lakukan.

.

.

.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!