Bab 17.Dinner

Beberapa hari kemudian....

Malam ini Dimas mengajak Chelsi untuk makan malam bersama dengan liam, bos dari perusahaan Ergon. Sudah sejak lama Dimas menantikan momen ini bisa makan bersama dengan CEO perusahaan ternama apalagi sekarang ia akan berkerjasama dengannya. Dimas sangat bahagia sedari tadi senyum terus mengembang di wajahnya. Chelsi ikut bahagia melihat Dimas yang akirnya bisa mencapai kesuksesannya, Chelsi berharap semoga saja pertemuan malam ini adalah awal baru dari kesuksesan perusahaan Dimas.

Liam dan Fara yang ada di sampingnya bangkit begitu melihat dimas dan Chelsi sampai. Senyum dimas semakin mengembang dan langsung menghampirinya. Liam menyambut Dimas dan Chelsi sangat ramah dan mempersilahkan keduanya untuk duduk.

Dimas menyalami Liam, dan menyapanya dengan ramah. Begitupun dengan Chelsi yang juga dengan ramahnya menyambut uluran tangan liam.

Liam seakan terpaku dengan kecantikan Chelsi, yang ia kenal sebagai amanda. Fara benar jika istri dimas sangat mirip dengan amanda. Harusnya ia sejak awal bertemu dengan Dimas agar ia bisa terus melihat amanda.

"Hai amanda. "ucap Liam tanpa sengaja mengembangkan senyumnya menatap ke arah Chelsi.

Chelsi dan Dimas terlihat heran dengan panggilan Liam.

Raut wajah Chelsi seketika berubah saat Liam memanggilnya dengan sebutan Amanda.Tubuh Chelsi langsung menegang,ingatan yang susah payah ia lupakan kembali teringat oleh Liam.

Liam tertawa melihat Dimas dan Chelsi begitu keheranan."Maaf, maaf maksud itu saya Chelsi."ucap Liam mengklarifikasi."Melihat istri bapak membuat saya teringat dengan salah satu perempuan yang sangat saya suka.wajah istri bapak sangat mirip dengan perempuan itu"jelas Liam.

Dimas menanggapinya dengan tawa kecil,Dimas memegang tangan Chelsi wajah Chelsi yang sangat tegang membuat Dimas yakin jika ingatan buruk itu pasti kembali mengganggu pikiran Chelsi.

Pelayan datang menjanjikan makanan walaupun Chelsi dan Dimas belum membuka menu.sepertinya makanan ini membang sudah lebih dulu di pesan sebelum kedatangan mereka berdua.Fara mempersilahkan Dimas dan Chelsi untuk menikmati makanan yang tersaji.ketegangan yang di buat oleh Liam membuat suasana seakan sangat mencekam walaupun sebenarnya Fara senang melihat wajah Chelsi yang menegang karena panggilan yang di ucapkan oleh Liam.

Liam melihat Dimas dan Chelsi yang masih tegang karna salah kata yang ia segaja."Tolong santai saja kita kesini untuk makan malam bukan acara formal.jadi tolong bersikap biasa saja .saya mengundang agar kita bisa lebih akrab agar bisnis kita bisa berjalan dengan lancar."ucap Liam dengan ramah ,berusaha menenangkan ketegangan di depannya.

Dimas tersenyum dengan sungkan begitupun dengan Chelsi yang berusaha untuk kembali bersikap biasa saja.

" Saya serius dim,"ucap Liam meyakinkan"Tolong perlakukan saya seperti teman,karna saya sangat ingin berteman dengan kamu."

Dimas mengangguk ,ia menjelaskan jika sebenarnya ia belum terbiasa apalagi pada orang seperti Liam.Liam mengatakan untuk lebih sering melakukan hal ini agar kita semua bisa menjadi akrab dan menjadi teman baik.

"Akkkh ....wanita yang saya temui di desa itu benar -benar sangat cantik,wajahnya pun masih terbayang -bayang dan memenuhi pikiran saya ."ucap Liam yang kembali membuka pembicaraan .Liam berbicara sembari menatap Chelsi seolah mengatakan jika perempuan itu adalah Chelsi.

"Jika pak Liam memang begitu menyukainya kenapa pak Liam tidak langsung menjadikannya sebagai pendamping hidup.tidak mungkinkan orang seperti pak Liam akan di tolak.bahkan saya yakin pasti banyak di luaran sana yang mengejar -ngejar pak Liam."ucap Dimas menanggapi.

Liam menghela nafas ,"saya memang berniat seperti itu tapi waktu seolah tidak mengizinkan kami bersama."

"Maksud pak Liam?"heran Dimas.

"Dia sudah meninggal,dia bunuh diri.perempuan itu melompat dari jembatan dan hanyut di sungai.jasadnya belum lama ini di temukan, saya sangat sedih saya seakan tidak percaya hal itu."

"Setiap hari Saya berandai- andai mungkin kalau saya membawanya lebih cepat dia mungkin tidak akan seperti itu.atau mungkin jika saya lebih mengerti dirinya pasti dia tidak akan melakukan itu."

"Saya merasa sangat bersalah"jelas Liam berlinang air mata.

Fara tersenyum sinis melihat akting Liam yang begitu mengesankan.

Dimas menepuk pelan bahu Liam,Dimas mencoba untuk menguatkannya .Dimas tau pasti itu sangat berat bagi Liam."Terkadang takdir memang menyakitkan,keadaan tidak sepenuhnya berjalan seperti yang kita inginkan."ucap Dimas ikut sedih dengan apa yang di alami Liam.

" Saya yakin pak Liam akan mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik lagi."sambung Dimas.

Liam mengangguk ,tersenyum dengan kata -kata Dimas.Liam melihat ke arah Chelsi yang sejak tadi hanya diam seperti memikirkan sesuatu yang sulit untuk di tebak.apa mungkin dia mengingatnya setelah ia menceritakan pertemuan itu?.

Liam dengan sengaja menjatuhkan sendok yang ia pegang tepat di dekat Chelsi.

Apa yang di lakukan Liam membuat Fara Dimas dan Chelsi melihat ke arah sendok yang terjatuh.Liam meminta maaf dan menyuruh semuanya untuk kembali melanjutkan makna mereka.

Liam bangkit untuk mengambil sendok yang ia jatuhkan.tatapan Chelsi masih belum berkutik ,Chelsi masih memperhatikan Liam mengambil sendok yang ada di dekat kakinya.

Liam berjongkok menggenggam sendok yang berada di lantai.Liam mendongak ,membuat kedua mata mereka beradu.

"Aku sangat merindukan kamu man."ucap Liam tersenyum ke arah Chelsi.

Chelsi mengerutkan keningnya, lagi - lagi kata-kata itu tertuju kepadanya. Chelsi semakin tidak mengerti kenapa liam memanggilnya dengan sebutan amanda. Mungkin panggil yang ia katakan tadi bisa di katakan ia tidak sengaja tapi sekarang, liam jelas - jelas memanggilnya dengan sebutan amanda.

" Kamu lebih cantik di bandikan saat pertama kali kita bertemu."

Liam membelai Dres yang di kenakan Chelsi,"Aku sangat merindukan setiap detik momen kita berdua,aku ingin kembali mengulangnya lagi ."sambung Liam yang kemudian bangkit dan duduk di kursinya kembali.

Chelsi masih membeku ,Chelsi merasakan seakan ada sesuatu yang menghantam perutnya.Chelsi tidak mengerti kenapa ia menjadi gemetar dan ketakutan seperti ini dan kenapa Liam bisa sekurang hajar itu kepadanya ,apa mungkin dia dan Liam saling mengenal.Tapi kenapa Liam memanggilnya dengan sebutan Amanda?.

"Kau sangat menggoda "mimik Liam tanpa bersuara ,menatap Chelsi yang masih menatapnya.

Chelsi merasakan dadanya penuh kesesakan,kegelisahan dalam dirinya yang tidak ia mengerti terus bermunculan membuatnya kesulitan untuk bernafas.Rasa gemetar itu juga di ikuti dengan bayangan -bayang yang bermunculan di kepalanya .ingtaan ingatan acak bermunculan di kepalanya membuat rasa sakit itu terus menghantam.

Dimas langsung memegang Chelsi yang kesakitan .

"Chel..."ucap Dimas yang sangat hawatir.

Fara dan Liam juga sangat panik dan menyuruh Dimas untuk segera membawa Chelsi ke rumah sakit.

Rasa sakit yang tak tertahankan membuat Chelsi hilang kesadaran dan pingsan dalam gendogan Dimas .

Mereka semua berlarian menuju parkiran agar bisa segera membawa Chelsi ke rumah sakit.

.

.

.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!