18

Adam melirik ke arah Airani yang sekarang ada di sampingnya. Perempuan itu, masih memperlihatkan senyum lebarnya. Beberapa kali dia terlihat memperhatikan cincin yang ada di jari manisnya. Seolah masih tidak percaya bahwa Adam sudah melamarnya.

"Apa Kamu nggak suka dengan desain cincin itu? Maaf, aku nggak pandai milihin cincin yang tepat buat Kamu. Kalo Kamu mau, aku kita bisa beli cincin sekarang. Atau, Kamu mau kustom cincin dengan desain yang sesuai keinginanmu?" tanya Adam.

Mendengar perkataan tunangannya, Airani langsung menutupi cincin tersebut dengan sebelah tangannya. Perempuan itu juga membekap tangan itu di dekat dada. Seolah tidak mau Adam mengambil benda tersebut.

"Nggak. Aku nggak akan ngebiarin Kamu ngambil cincin ini. Aku nggak perlu sesuatu yang indah. Yang aku inginkan hanyalah niat tulus darimu aja. Aku tahu Kamu benar-benar tulus mencintaiku dan ingin memulai hubungan dengan serius. Itu saja sudah cukup untukku," jelas Airani.

Inilah yang membuat Adam menyukai perempuan ini. Airani tidak memiliki permintaan berlebihan. Ia sudah bersyukur dengan apa yang Adam berikan. Yang perempuan itu inginkan hanyalah ketulusan dari Adam.

Meski Airani tidak memiliki banyak permintaan, tetapi Adam sebagai laki-laki akan memberikan yang terbaik. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan Airani. Baik itu yang dia minta maupun tidak.

"Kalau begitu, izinkan aku ngebeliin Kamu jam tangan. Seenggaknya aku pengen ngasih sesuatu yang terlihat sedikit mewah untukmu. Cincin itu terlalu terlihat biasa untuk orang secantik dirimu," ucap Adam.

"Itu tidak perlu. Kamu harusnya mulai nabung buat masa depan kita nanti. Kebutuhan idup itu nggak sedikit, Adam. Biaya anak sekolah aja semakin tahun semakin mahal," jelas Airani.

"Eh, Kamu udah mikirin soal anak, padahal aku baru aja melamarmu. Emangnya, Kamu pengen punya berapa anak?" goda Adam.

Laki-laki itu melihat wajah Airani memerah. Sepertinya perempuan itu sedikit malu ketika membahas mengenai ini. Jika mereka memiliki anak, berarti ia harus melakukan hal "itu" dengan Adam. Membayangkannya saja membuat wajah Airani semakin memerah.

"Aku serius Adam. Ini demi masa depan kita," jawab Airani me coba mengembalikan arah pembahasan mereka.

"Kamu nggak perlu khawatir. Aku punya banyak tabungan. Ini nggak akan ngebuat tabunganku langsung kosong gitu aja. Lalu, gaji kerjaanku juga sangat besar. Membelikanmu jam tangan tidak akan mengganggu keunganku."

Airani langsung menatap tajam ke arah Adam. "Adam, sedari tadi Kamu kayak ngegampangin soal hal ini. Aku nggak akan nanya apa perkerjaanmu sekarang. Tapi, aku ingin tahu berapa gajimu sehingga Kamu bisa nganggep semuanya masih bisa diatasi. Jawab jujur!" seru Airani.

"Itu ...."

Adam tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ia masih bingung berapa jumlah gaji yang perlu ia katakan kepada Airani. Jika itu sedikit, maka perempuan itu pasti akan mengomel karena Adam terlalu boros dan tidak mau menabung.

Jika Adam mengungkapkan nilai gajinya terlalu banyak, atau bahkan jumlah asli pendapatannya, sudah pasti Airani akan semakin curiga. Ia pasti ingin tahu pekerjaan apa yang akan memberi gaji Adam setinggi itu. Padahal, Adam baru bergabung dengan mereka.

"Jadi berapa?" desak Airani.

"Lebih dari lima puluh kurang dari seratus juta. Gajiku sekitaran segitu," ucap Adam pada akhirnya.

Ini adalah nilai yang aman menurut Adam. Tidak terlalu banyak, dan juga tidak terlalu sedikit. Adam berharap Airani bisa mempercayai ucapannya yang satu ini.

"Gajiku tergantung dengan proyek yang aku jalani. Jika aku nyelesaiin banyak proyek, maka aku akan ngedapetin uang yang lebih banyak pula. Tapi jika proyek yang aku kerjain dikit, gajiku juga dikit."

Adam terlihat sedikit cemas. Airani belum mengatakan apa pun padanya. Perempuan itu masih saja memandanginya, seolah mempertimbangkan apakah permataan Adam bisa dipercaya atau tidak.

Jika sebelumnya, Adam tidak akan secemas ini ketika ditatap Airani. Namun, status mereka berubah sekarang. Airani adalah tunangannya, calon istrinya. Perempuan itu pasti aka punya andil banyak dalam mengatur keuangan nanti. Jadi, Adam perlu mendengarkan pendapat Airani soal keuangan.

"Hah." Hembusan napas panjang terdengar dari Airani. Perempuan itu kini berhenti menatap Adam dengan tatapan tajam.

"Baiklah. Kamu boleh ngebeliin aku jam tangan. Tapi hanya kali ini aja. Aku nggak mau Kamu terlalu boros," ucap Airani.

"Tentu. Sekarang, apakah Kamu punya toko jam tangan yang bisa kita kunjungi? Tapi, jagan Toko Atlantis, aku tidak suka pelayanan toko itu," jelas Adam.

Jika saja toko langganannya, tempat ia membeli jam sebelum ini, menyediakan jam tangan perempuan, sudah pasti Adam akan mengajak Airani ke sana. Sayangnya, toko itu hanya berfokus pada jam tangan laki-laki saja.

Lalu, Adam sama sekali tidak memiliki niatan untuk mengunjungi Toko Atlantis. Toko jam tangan itu sudah mengusirnya, menolaknya berbelanja di sana. Jadi, Adam tida mau memilih toko itu sebagai tempat untuk membelikan Airani jam tangan.

Adam juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari toko jam tangan perempuan. Dari Baron Anderson, Adam mendengar bahwa beberapa bangsawan perempuan di Kota Red Stone mulai tertarik dengan jam tangan yang Adam jual.

Sayangnya, jam tangan yang Adam bawa kesemuanya memiliki diameter yang cukup besar. Itu kurang cocok jika digunakan oleh seorang perempuan.

"Kalo Kamu nggak mau ke Toko Atlantis, aku ada tahu toko jam tangan lain yang cukup bagus di pusat perbelanjaan ini," ucap Airani.

Keduanya lalu berjalan menuju ke toko jam tangan yang Airani maksud. Ketika sampai di sana, ada beberapa pengunjung yang terlihat memilih jam tangan. Adam langsung mengedarkan pandangannya untuk melihat desain jam tangan di toko ini. Desainnya tida terlalu buruk menurut Adam.

"Ada yang bisa aku bantu, Kak," ucap salah seorang penjaga toko.

"Kami ingin jam tangan pasangan. Kalau bisa, berikan aku jam tangan mekanik. Lalu, aku juga ingin liat jam tanga mekanik buat perempuan yang terbaik yang kalian punya," pinta Adam.

"Baik, Kak. Tunggu sebentar ya."

Adam langsung meraskaan cubitan keras di pinggangnya. Ia langsung melihat Airani, pelaku pencubitan itu, yang kini memicingkan matanya ketika memandang Adam.

"Bukankah aku bilang jangan boros. Aku hanya ngizinin Kamu beli satu jam tangan aja. Kenapa sekarang nambah?" tanya Airani. Di saat perempuan lain ingin dibelikan banyak hal oleh pasangan mereka, Airani justu menolaknya.

"Aku nggak pernah tahu kalo Kamu suka nyubit. Cubitanmu itu sakit sekali, Rani."

"Jangan nyoba ngalihin pembicaraan. Kenapa Kamu kayaknya pengen beli banyak jam tangan?"

"Kan aku bilang mau nyariin Kamu hadiah jam tangan. Lalu, untuk jam tangan satunya, itu jam tangan pasangan. Kamu punya, aku punya. Jam tangan kita sama. Ini buat tanda kalo kita udah bersama sekarang."

Jam yang Adam inginkan adalah jam tangan mekanik. Airani tahu jam tangan mekanik di toko ini sedikit lebih mahal daripada jam tangan quartz. Oleh karena itu, ia sedikit marah mengetahui Adam akan membeli beberapa jam tangan di sini.

"Boleh ya, boleh ya. Setelah ini, Kamu bisa atur semua uangku deh. Aku akan nyerahin rekeningku padamu. Kamu bisa ngasih aku beberapa buat keburuhan aja," jelas Adam.

Laki-laki itu langsung menyerahkan kartu debit miliknya kepada Airani tanpa banyak bicara. Kartu debit itu adalah kartu debit yang biasa Adam pakai. Ia baru mengisinya dengan beberapa uang. Sementara itu, ia masih menyimpan uang di rekening lain. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, Adam masih bisa menjual emas yang tersisa untuk medapatkan modal lagi.

"Aku nggak akan ngebiarin Kamu boros. Kita masih perlu renovasi rumah. Aku nggak akan tenang kalo Kamu masih tinggal di rumah itu dengan keadaan yang sekarang. Kita perlu ngebenerin rumah itu secepatnya," ucap Airani.

Terpopuler

Comments

Min sua

Min sua

so sweet

2023-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Rumah Warisan Kakek
2 Dunia Baru di Balik Pintu
3 Menjual Jam Tangan
4 Lebih dari Seratus Lima Puluh Gram
5 Membeli Peralatan
6 Menjual Emas
7 Sepupu yang Menyebalkan
8 Membeli Jam Tangan
9 Kembali ke Benua Guerio
10 Merasa Tertipu
11 Berutang Budi? Aku Rasa Tidak
12 Ditangkap
13 Asuransi
14 Mempelajari Sihir
15 Mentraktir Airani
16 Samuel
17 Lamaran
18 18
19 Lady Vrite (1)
20 Lady Vrite (2)
21 Menjual Kosmetik (1)
22 Menjual Kosmetik (2)
23 Cincin Ruang
24 Dicurigai
25 Perkelahian yang Tidak Terelakkan
26 Mengalahkan Para Preman
27 Masalah Baru
28 Lima Desain Berbeda
29 Menjual Emas ke Bank (1)
30 Sembilan Miliar
31 Membeli Mobil
32 Fitnah
33 Potongan Harga Besar
34 Membeli Saham (1)
35 Membeli Saham (2)
36 Ponsel? (1)
37 Ponsel (2)
38 Keributan Karena Televisi
39 Rapalan Mantra (1)
40 Rapalan Mantra (2)
41 Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (1)
42 Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (2)
43 Guild Merchant (1)
44 Guild Merchant (2)
45 Balas Dendam "Kecil" (1)
46 Balas Dendam "Kecil" (2)
47 Balas Dendam "Kecil" (3)
48 Tamparan Untuk Brian (1)
49 Tamparan Untuk Brian (2)
50 Pembicaraan Dengan Catur
51 Rumah Lelang (1)
52 Rumah Lelang (2)
53 Pengawal Baru
54 Rune Master, Perampok
55 Serangan Yang Mengejutkan
56 Konspirasi
57 Marco
58 Biaya Produksi yang Mahal
59 59
60 Kemarahan Adam (1)
61 Kemarahan Adam (2)
62 Kemarahan Adam (3)
63 Kemarahan Adam (4)
64 Ke Benua Guerio (1)
65 Ke Benua Guerio (2)
66 Si Jenius Airani
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Rumah Warisan Kakek
2
Dunia Baru di Balik Pintu
3
Menjual Jam Tangan
4
Lebih dari Seratus Lima Puluh Gram
5
Membeli Peralatan
6
Menjual Emas
7
Sepupu yang Menyebalkan
8
Membeli Jam Tangan
9
Kembali ke Benua Guerio
10
Merasa Tertipu
11
Berutang Budi? Aku Rasa Tidak
12
Ditangkap
13
Asuransi
14
Mempelajari Sihir
15
Mentraktir Airani
16
Samuel
17
Lamaran
18
18
19
Lady Vrite (1)
20
Lady Vrite (2)
21
Menjual Kosmetik (1)
22
Menjual Kosmetik (2)
23
Cincin Ruang
24
Dicurigai
25
Perkelahian yang Tidak Terelakkan
26
Mengalahkan Para Preman
27
Masalah Baru
28
Lima Desain Berbeda
29
Menjual Emas ke Bank (1)
30
Sembilan Miliar
31
Membeli Mobil
32
Fitnah
33
Potongan Harga Besar
34
Membeli Saham (1)
35
Membeli Saham (2)
36
Ponsel? (1)
37
Ponsel (2)
38
Keributan Karena Televisi
39
Rapalan Mantra (1)
40
Rapalan Mantra (2)
41
Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (1)
42
Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (2)
43
Guild Merchant (1)
44
Guild Merchant (2)
45
Balas Dendam "Kecil" (1)
46
Balas Dendam "Kecil" (2)
47
Balas Dendam "Kecil" (3)
48
Tamparan Untuk Brian (1)
49
Tamparan Untuk Brian (2)
50
Pembicaraan Dengan Catur
51
Rumah Lelang (1)
52
Rumah Lelang (2)
53
Pengawal Baru
54
Rune Master, Perampok
55
Serangan Yang Mengejutkan
56
Konspirasi
57
Marco
58
Biaya Produksi yang Mahal
59
59
60
Kemarahan Adam (1)
61
Kemarahan Adam (2)
62
Kemarahan Adam (3)
63
Kemarahan Adam (4)
64
Ke Benua Guerio (1)
65
Ke Benua Guerio (2)
66
Si Jenius Airani

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!