Adam menarik napas dalam setelah melewati lorong yang ada di balik pintu ajaib miliknya. Baru sekarang Adam menyadari udara di Benua Guerio terasa jauh lebih segar daripada udara di Planet Biru. Mungkin karena tempat ini minim polusi.
Dengan penuh percaya diri, Adam lalu menarik koper yang ia bawa. Beberapa pasang mata langsung memandangi Adam. Mereka terlihat penasaran dengan penampilan Adam, yang terlihat sangat berbeda daripada penampilan orang-orang pada umumnya.
Kali ini, Adam memakai sebuah jas berwarna hitam. Rambutnya ia tata rapi menggunakan pomade. Sebuah kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Penampilan Adam yang seperti ini jelas-jelas terlihat aneh di mata penduduk Kota Red Stone.
Namun, ini adalah tunjuan utama Adam. Menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Dengan mereka dirinya yang berhasil menarik perhatian mereka, maka besar kemungkinan Adam bisa membuat mereka tertarik dengan barang yang ia bawa dan membelinya.
Adam bisa mendengar beberapa orang berbisik satu sama lain membicarakan penampilannya. Ini adalah awalan yang sangat bagus menurut Adam.
Laki-laki itu lalu mendekati salah seorang penjaga yang ada di dekat portal. Sama seperti yang lainnya, penjaga tersebut memperhatikan penampilan Adam dari ujung kaki, hingga ujung kepala.
"Ada yang bisa aku bantu, anak muda?" tanya penjaga tersebut tanpa menunggu Adam mengatakan apa pun.
"Ya, Tuan. Aku hanya mau tanya, apakah aku bisa berjualan di alun-alun ini? Apa ada larangan khusus untuk berjualan di tempat ini? Lalu, apa aku harus membayar pajak atau semacamnya untuk berjualan di sini?" tanya Adam.
Meski sudah mengunjungi Benua Guerio sebelumnya, pengetahuan Adam masihlah sangat minim. Ketika berbicara dengan Parsley Wood pun, tidak banyak informasi yang Adam dapatkan. Oleh karena itu, ia sekarang bertanya kepada penjaga mengenai aturan berjualan di sini.
Adam berharap bisa membuka lapak kecil di dekat alun-alun. Arus lalu lalang orang cukup besar di sini. Jika ia membuka lapak di sini, maka akan lebih banyak orang yang membeli produk miliknya.
Adam menanyakan hal ini ke penjaga agar ia tidak melanggar aturan apa pun yang ada di sini. Adam takut barang jualannya disita oleh penjaga di sini. Nilai dari barang yang saat ini ia bawa adalah satu per empat dari uang yang ia miliki. Jika Adam kehilangan itu semua, itu akan sangat menyakitinya.
"Ah, rupanya Kau ini pedagang dari negeri yang jauh. Pantas saja penampilanmu sangat berbeda. Apakah orang-orang di tempatmu semua memakai pakaian seperti ini?" tanya penjaga tersebut yang terlihat penasaran dengan penampilan Adam.
"Ya. Banyak yang berpakaian seperti ini di tempatku. Kamu lihat rambutku ini, aku memakai sebuah gel yang bisa membuat rambutku kaku. Aku bisa mengatur rambutku semauku dengan bantuan gel ini," ucap Adam.
Laki-laki itu lalu mengeluarkan sesuatu dari tas kecil yang ia bawa. Itu adalah pomade yang ia beli dari mini market. Harga dari pomade ini tidaklah mahal, hanya beberapa puluh ribu. Namun, Adam berharap ini adalah barang yang cukup langka di sini.
Laki-laki itu ingin menggunakan barang murah ini untuk menarik hati dari penjaga Kota Red Stone. Dengan ia memberikan hadiah seperti ini, Adam berharap penjaga di sini memiliki pandangan baik mengenai dirinya.
"Benarkah? Benda seperti ini bisa membantuku mengatur rambutku?" tanya penjaga tersebut.
Penjaga ini meniliki rambut yang sedikit panjang, tetapi itu tidak bisa disebur gondrong. Adam yakin dengan sedikit sentuhan, penampilanya akan terlihat berbeda dari sebelumnya.
"Coba saja. Ambil sedikit gel itu dan ratakan di rambutmu. Lalu, Kamu bisa mengatur model rambutmu."
Setelah penjaga tersebut mulai memakai Pomade yang ia berikan, Adam lalu mengeluarkan sebuah cermin kecil dan juga sisir. Ia membantu penjaga itu mengatur rambutnya agar terlihat lebih rapi. Pomade tersebut bekerja dengan baik, membuat rambut penjaga tersebut terlihat lebih kaku dan rapi dari sebelumnya.
"Lihatlah. Apakah penampilanmu yang sekarang terlihat bagus?" tanya Adam.
"Ya. Ini sangat bagus. Aku tidak menyangka Kau memiliki sesuatu yang seperti ini. Apa ini produk dari tempatmu berasal?" tanya penjaga tersebut yang tidak berhenti memperhatikan penampilannya melalui cermin milik Adam. Penjaga tersebut terlihat beberapa kali memiringkan kepalanya, mencoba melihat penampilannya dari berbagai sudut.
Penjaga tersebut cukup puas dengan penampilannya yang sekarang. Ia tidak menyangka benda kecil seperti itu bisa membantunya memiliki penampilan semenarik ini. Dengan penampilan seperti ini, ia pasti akan lebih mudah mendapatkan janda di sebelah rumahnya.
"Ya. Ini adalah produk yang umum dipakai oleh laki-laki di tempatku berasal. Kamu bisa memiliki ini, Tuan Penjaga. Anggap saja itu hadiah perkenalan dariku," ucap Adam.
"Sungguh? Apa Kau akan memberikanku pomade ini? Bukankah ini barang yang aku jual di sini? Aku tidak bisa menerima barang pemberianmu ini."
Meski penjaga ini terdengar menolak pomade pemberian Adam, tetapi ia memegang erat pomade pemberian Adam. Pandangan matanya juga tidak terlepas dari benda itu. Itu sangat bertolak belakang dengan apa yang ia ucapkan barusan.
"Kamu boleh memilikinya, Tuan. Itu tidak akan mengganggu jualanku. Jadi, apa yang harus aku lakukan untuk bisa berjualan di sini?" tanya Adam mengingat penjaga ini mengenai tujuan awalnya.
"Ah berjualan ya. Itu hal yang mudah. Aku akan membantumu mencari tempat terbaik di sini. Kamu hanya perlu membayar satu emas Kyra kepada manager pasar jika ingin berjualan di dekat alun-alun. Aku bisa membawamu ke sana," ucap penjaga tersebut.
"Benarkah. Kalau begitu, mohon bantuannya, Tuan Penjaga."
Penjaga tersebut mengibaskan sebelah tangannya. "Jangan memanggilku tuan penjaga seperti itu. Namaku Jason Clooney. Kamu bisa memanggiku Jason," ucap Jason sembari mengulurkan tangannya.
"Aku Adam. Senang berkenalan denganmu, Tuan Jason."
"Tunggu di sini sebentar. Aku akan mengabarkan kepada temanku jika aku pergi sebentar."
"Tentu, Tuan."
...
Adam cukup senang. Dengan mudahnya ia mendapatkan izin berjualan di tempat yang sangat strategis. Setiap orang yang baru saja keluar dari portal, pasti akan melihat lapak kecilnya. Tidak sia-sia ia memberikan pomade kepada Jason. Pomade seharga puluhan ribu itu bisa membantunya mendapatkan tempat sebaik ini.
Tidak hanya itu, Adam juga memberikan satu botol pomade kepada manager pasar. Hadiah kecil ini membuat, Huge, manager pasar itu, lebih akrab dengannya. Huge bahkan meminjaminya meja untuk menggelar barang dagangannya.
Memiliki hubungan yang baik dengan Jason dan Huge, sudah pasti akan memberikan kemudahan untuk Adam ke depannya. Meski ia mungkin perlu mengorbankan beberapa barang untuk diberikan kepada mereka, itu tidak terlalu masalah. Toh kemungkinan besar Adam hanya akan memberi mereka beberapa produk yang menunjang penampilan laki-laki.
Sekarang pomade, mungkin dilain hari Adam bisa memberi mereka deodoran ataupun parfum. Tidak perlu yang mahal, yang terpenting hubungannya dengan mereka akan tetap terjalin dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Bagus Prakoso
suap dengan cara kretif, hahahaha
2023-06-22
1
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-01-30
2