"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Jason yang mendatangi lapak Adam. Laki-laki itu baru melihat adanya keributan di lapak milik Adam. Sebagai seorang penjaga, Jason perlu melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Apalagi, Adam sudah memberikannya pomade secara gratis. Tentu saja Jason tidak membiarkan lapak milik Adam, yang baru dibuka, menjadi target orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Oh rupanya Kau Jason. Kau perlu menangkap anak muda ini. Dia sangat tidak sopan dengan orang yang lebih tua. Tidak hanya itu, aku yakin dia berjualan di tempat ini tanpa memiliki izin apa pun," ucap Parsley Wood dengan penuh percaya diri.
Laki-laki itu tidak melihat keberadaan orang lain di dekat lapak Adam. Itu berarti, dia datang sendiri ke sini. Parsley Wood yakin tidak ada yang memberi tahu Adam bahwa ia perlu membayar sejumlah uang jika ingin berjualan di sini.
Informasi dasar semacam biaya untuk memakai portal saja Adam tidak tahu. Pasti soal semacam membayar uang untuk bisa mendapatkan izin berjualan, laki-laki ini juga tidak akan pernah tahu.
Jika Jason menangkap Adam, ada kemungkinan semua barang milik Adam akan disita. Di situ Parsley Wood berencana untuk mencari celah agar mendapatkan barang-barang yang Adam bawa.
Parsley Wood bisa melihat bahwa barang-barang baru yang Adam bawa cukuplah unik. Tidak hanya itu, ia melihat adanya lima jam tangan, yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Jika ia mendapatkan semua itu, maka keuntungan yang bisa ia dapatkan jika menjualnya kembali, akan sangat besar.
Sudut bibir Adam sedikit terangkat setelah mendengar perkataan Parsley Wood. Ia tidak menyangka laki-laki ini akan menganggapnya sebodoh itu. Apa dia menggap tempat asalnya sebagai tempat terbelakang sehingga tidak ada aturan seperti ini?
Itu sangat tidak mungkin. Di Planet Biru, semua ada aturannya. Berjualan juga perlu memiliki izin. Bahkan, mereka perlu membayat pajak untuk setiap barang yang mereka jual. Adam tentunya perlu mencari tahu apakah di tempat ini memiliki aturan semacam itu. Dan untungnya, Adam sudah membuat persiapan tadi.
Jason memandang Parsley dengan tatapan aneh. Ia seolah menganggap laki-laki itu bodoh dengan menyuruhnya menangkap Adam dengan alasan seperti itu. Ketika ia ingin membuka suaranya, Jason melihat Adam mengedipkan sebelah matanya, memberikan sebuah kode.
Ini membuat Jason memilih diam dan melihat apa yang akan Adam lakukan setelah ini. Laki-laki itu yakin Adam masih ingin mengatakan sesuatu untuk membela diri.
"Maaf, Tuan Parsley. Di bagian mana aku bersikap tidak sopan padamu? Apa karena aku tidak mau menjual barangku kepadamu?" tanya Adam sarkas.
"Aku rasa, Kamu lah yang tidak sopan, Tuan Parsley. Kamu mengatakan bahwa Duke George bodoh karena mau membeli barang bekas dengan harga yang cukup mahal. Berani sekali Kamu menghina seorang Duke aeperti itu. Dia adalah bangsawan yang perlu dihormati."
"Sekarang, Kamu menuduhku bersikap tidak sopan padahal Kamu sendiri yang tidak sopan. Apakah Kamu tidak malu mengatakan hal itu, Tuan Parsley?"
Wajah Jason yang sebelumnya biasa saja langsung berubah serius. Ia memandang tajam Parsley yang sekarang terlihat marah. Sebagai penjaga Kota Red Stone, Jason berkerja dibawah Duke George. Ia tidak bisa membiarkan seseorang menghina Duke George seperti itu.
"Ini tidak benar Jason. Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Jangan mempercayai ucapan anak muda ini. Dia ini penipu," ucap Parsley dengan nada tinggi.
"Aku sama sekali tidak berbohong Tuan Jason. Seminggu yang lalu, aku tersesat di kota ini. Aku terpisah dari rombonganku. Aku tidak membawa uang sepeser pun denganku. Untuk bisa pulang, aku menjual jam tangan pemberian mendiang kakekku. Aku menjualnya kepada Tuan Parsley dengan harga seratus sepuluh emas Kyra."
"Aku sama sekali tidak punya pilihan lain dan menjual hadiah dari kakekku itu agar bisa pulang. Namun, aku mendenger Tuan Parsley menjual jam tangan itu seharga dua ribu emas Kyra. Dan sekarang, dia menyobongkan padaku bahwa Duke George sangat bodoh karena mau membeli jam tangan belas dengan harga semahal itu," jelas Adam.
Adam tahu ucapannya ini adalah pedang bermata dua. Tidak semua yang ia ucapkan adalah kebenaran. Ia bisa menyerang Parsley Wood dengan kata-katanya ini. Namun, ia juga bisa terkena serangan balik jika sampai diketahui bahwa Parsley Wood sama sekali tidak menghina Duke George.
Namun, dibandingkan Parsley Wood yang sekarang terlihat marah-marah dan tidak bisa mengontrol emosinya, Adam yakin dirinya yang terlihat tenang lebih mudah dipercaya. Apalagi, Adam menjelaskan semua ini dengan lancar, tanpa terlihat bahwa dia mengada-ada dengan semua yang ia ucapkan.
"Semua itu bohong, Jason. Jangan mempercayai ucapan anak muda ini. Dia menyerangku. Anak tidak tahu terima kasih ini menyerangku. Aku sudah membantunya dan sekarang dia tidak mau menjual barangnya kepadaku! Tangkap dia Jason! Tangkap dia!" seru Parsley Wood yang tidak lagi bisa tenang.
Namun, apa yang Parsley katakan tadi justru mengungkap kejadian yang sebenarnya terjadi. Secara tidak langsung, dia mengakui bahwa apa yang Adam ucapkan, adalah sebuah kebenaran.
"Ada apa ini?" tanya Baron Anderson yang baru saja kembali setelah mengambil uangnya. Ia tidak menyangka lapak milik Adam sekarang cukup ramai. Namun, itu bukan ramai karena pelanggan, tapi karena sebuah keributan.
"Baron Anderson, Kamu sebelumnya mengatakan padaku bahwa Duke George membeli jam tangan seharga dua ribu emas Kyra bukan?" tanya Adam, yang mencoba melibatkan Baron Anderson dalam perdebatan kecil ini.
"Ya. Aku mendengar dari Duke George bahwa jam tangan miliknya ia beli dengan harga segitu. Ah, bukankah dia membelinya darimu, Wood?" tanya Baron Anderson.
"Lalu, berapa harga jam tangan yang Kamu beli dariku, Baron Anderson?" tanya Adam tanpa memberi kesempatan untuk Parsley memberikan jawabannya.
"Apa Kamu sudah melupakan hal ini anak muda? Kelima jam tangan itu seharga lima ribu tiga ratus delapan puluh emas Kyra. Kamu memintaku membayarmu dengan koin emas, dan bukan uang kertas Benau Guerio. Itu sedikit merepotkanku karena Kamu meminta pembayaran yang seperti itu. Ini, emas milikmu. Sekarang, serahkan jam tangan yang aku beli tadi," ucap Baron Anderson.
"Tentu saja, Baron Anderson. Membeli langsung dariku akan jauh lebih murah bukan? Jangan lagi membeli barang seperti ini dari orang lain. Itu akan membuatmu mengalami kerugian besar. Asalkan Kamu tahu, Tuan Parsley hanya membeli jam tangan itu dariku seharga seratus sepuluh emas Kyra. Namun, dia menjualnya dua ribu emas Kyra. Itu peningkatan harga yang terlalu mahal bukan?"
Baron Anderson langsung melebarkan matanya mendengar hal itu. "Itu telalu mahal. Bagaimana bisa Kamu melakukan ini Wood? Kau sudah menipu Duke George!" seru Baron Anderson.
Sebenarnya, tidak ada salahnya Parsley menaikkan harga semahal itu. Tidak akan ada yang menyalahkannya. Duke George juga tidak akan menyalahkannya jika tahu hal itu.
Namun, karena sekarang Adam mengumumkan dengan lantang bahwa harga awal jam tangan itu hanyalah seratus sepuluh emas Kyra, itu membuat Duke George terlihat bodoh karena membayar mahal untuk barang yang murah.
Tanpa Adam membuat kebohongan bahwa Parsley telah menghina Duke George sekali pun, Parsley akan tetap dianggap telah menghina Duke George dengan cara membodohinya seperti itu.
"Tuan Parsley, sepertinya Kau harus ikut aku ke markas para penjaga. Ada hal yang perlu kita diskusikan di sana," ucap Jason yang sekarang sudah berada di samping Parsley. Gerakannya cukup cepat, Adam tidak tahu kapan laki-laki itu bergerak dan sekarang sudah ada di dekat Parsley.
"Aku sama sekali tidak bersalah. Jangan menangkapku. Anak muda itu yang bersalah. Jason, Kau salah menangkap orang," teriak Parsley sembari mencoba melepaskan diri. Namun, cengkraman Jason yang cukup kuat membuat usahanya tidak membuahkan hasil.
"Kau bisa menjelaskan semua itu nanti ketika interogasi dilakukan. Adam, aku akan membawa orang ini pergi. Kau bisa melanjutkan bisnismu dengan tenang," ucap Jason sembari membawa pergi Parsley.
Teriakan Parsley masih Adam dengar. Beberapa orang juga ikut memperhatikan Parsley yang sekarang diseret pergi oleh Jason.
"Aku tidak menyangka Wood akan berbuat seperti itu. Hanya demi keuntungan sesaat, dia berani menghina Duke George," ucap Baron Anderson.
Menurut Baron Anderson, apa yang Parsley lakukan salah besar. Tidak seharusnya dia menjual jam tangan itu terlalu mahal. Mungkin karena dia hanya menginginkan keuntungan sesaat saja. Jika Duke Anderson ada di posisi Parsley, keuntungan yang ia ambil tidak akan terlalu banyak.
Duke Anderson akan membeli cukup banyak jam tangan dari Adam dan menjualnya ke tempat lain. Keuntungan sedikit, tetapi banyak, jauh lebih stabil daripada keuntungan banyak, tetapi hanya sekali.
"Dia memperlihatkan penampilan seperti orang baik. Namun, aku tidak menyangka ternyata dia cukup buruk. Aku sudah tertipu olehnya," ucap Adam.
Adam sama sekali tidak menyesal melakukan semua ini kepada Parsley Wood. Laki-laki itu yang terlebih dahulu memulai dengan meminta Jason menangkapnya. Adam sudah lelah selalu diam ketika ditindas. Sekarang, ia akan membalas lebih berat lagi siapa pun yang sudah menindasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus....
2023-01-30
4