Sepupu yang Menyebalkan

Pusat perbelanjaan yang Adam kunjungi cukup ramai sekarang. Mungkin karena saat ini bersamaan dengan jam makan siang sehingga cukup banyak orang yang datang. Tidak hanya itu, Adam juga mendengar ada artis yang melakukan jumpa fans di tempat ini.

Namun, kedatangan Adam ke pusat perbelanjaan ini bukan untuk ikut melihat artis tersebut. Ia datang kemari untuk berbelanja beberapa barang, untuk dijual kembali ke Banua Guerio. Laki-laki itu menyusuri selasat pusat perbelanjaan. Tujuan pertamanya adalah toko jam tangan yang ada di lantai dua pusat perbelanjaan ini.

Ketika sampai di sana, beberapa orang terlihat berada di sana. Lalu, mata Adam menangkap kehadiran seseorang yang ia kenal di antara orang-orang yang berbelanja di toko tersebut. Ini mmebuat Adam mengurungkan niatnya untuk masuk ke toko ini sekarang juga.

Laki-laki itu bisa mengunjungi toko lain untuk membeli beberapa barang lainnya. Adam tidak terlalu suka membuat masalah. Jika ia bisa menghindarinya, maka Adam akan sebisa mungkin menghindar. Adam juga tidak ingin merusak kesenangannya hari ini.

Namun, ketika Adam baru membalikkan badannya, orang yang ia kenal itu sudah terlebih dahulu melihat keberadaannya. Laki-laki yang Adam kenal itu langsung memanggil nama Adam dan menghadangnya. Membuat Adam tidak memiliki pilihan lain selain menghadapi orang di depannya ini.

"Wow, wow, wow, Adam. Kenapa Kamu pergi gitu aja ketika aku memanggil namamu? Apa Kamu udah tuli? Rupanya tinggal beberapa hari di rumah bobrok itu bisa ngebuat Kamu jadi tuli seperti ini," ucap laki-laki itu cukup keras.

Beberapa orang di sekitar mereka langsung menolehkan kepala mereka. Sepertinya mereka tertarik ingin mendengar keributan apa yang akan terjadi di sini. Beberapa orang berhenti dan berpura-pura memainkan ponsel milik mereka. Beberapa memilih mengobrol dengan teman mereka.

Namun, ada juga orang yang dengan terang-terangan melihat apa yang akan laki-laki ini lakukan kepada Adam. Cara laki-laki ini yang memperlakukan Adam dengan cukup kasar, membuat mereka tahu bahwa akan ada keributan yang terjadi di sini.

"Ada apa Brian? Aku tidak ada urusan denganmu. Menyingkirlah dan biarkan aku pergi!" seru Adam.

Laki-laki di depan Adam adalah salah satu sepupunya, Adam. Sama seperti sepupunya yang lain, Brian suka sekali mengejek Adam. Beberapa kali laki-laki itu bahkan menjelek-jelekkan Adam di depan temannya yang lain.

Adam lalu mencoba menghindari Brian dengan mengambil ruang kosong di samping Brian. Namun, sepupu Adam yang satu ini tidak memberikannya kesempatan sedikit pun. Setiap Adam bergerak, Brian akan bergerak agar tetap bisa menghadang Adam. Bahkan, ketika Adam membalikkan badannya, berniat memutar arah, Brian dengan setengan berlari kembali menghadang Adam.

"Hey, jangan pergi dahulu. Urusan kita belum selesai," ucap Brian yang memperlihatkan seringai di wajahnya. Laki-laki itu sangat suka mempermainkan Adam seperti ini.

"Sudah aku bilang aku nggak punya urusan denganmu. Biarkan aku pergi, Brian."

"Kamu tadi berniat memasuki toko jam tangan itu bukan?" tanya Brian tanpa mempedulikan protes yang Adam ucapkan.

"Laki-laki miskin kayak Kamu, berani banget masuk ke toko jam ini. Aku sangat yakin Kamu nggak punya uang, buat sekedar membeli jam termurah di sini," ejek Brian.

Brian lalu memandang Adam dari atas hingga ke bawah. Meski Adam sudah menghapus riasan di wajahnya, tetapi ia belum mengganti baju yang sebelumnya ia pakai ketika menjual emas. Baju ini terlihat sangat biasa dan lusuh. Adam membeli baju ini dari toko baju bekas yang ada di kota ini.

"Liat aja pakaianmu, aku yakin Kamu ini pakai baju belas bukan? Bajumu lusuh sekali. Nggak mampu beli baju aja sok-sokan pake mau beli jam tangan. Atau, Kamu punya uang untuk membeli jam tangan di sini? Ini ngebuat aku mikir, dapet dari mana Kamu uang buat ngebeli jam tangan di sini?" ucap Brian sembari memicingkan matanya.

Beberapa orang yang ada di sana mulai memandang Adam dengan pandangan menilai. Kebanyakan dari mereka terlihat menyetujui ucapan Brian bahwa baju yang Adam pakai terlihat sangat lusuh. Mereka juga menilai bahwa Adam memanglah laki-laki miskin yang mencoba mengikuti tren dengan membeli jam tangan mahal.

"Jangan-jangan, Kamu nyuri harta warisan dari kakekku ya? Pantas aja ada uang yang hilang ketika pengacara kakek membagikan warisannya," ucap Brian, yang membuat beberapa orang berbisik, membicarakan Adam.

Mereka seolah percaya begitu saja dengan ucapan Brian yang menuduhnya telah mencuri. Padahal, mereka belum tahu pasti apa yang terjadi. Namun, mereka sudah menarik kesimpulan begitu saja.

"Aku sama sekali tidak mencuri. Aku hanya ingin melihat-lihat jam di sini. Dan, jangan menuduhku tanpa bukti seperti itu. Kamu berbicara seolah kakek bukanlah kakakku, dan hanya kakekmu aja. Aku juga cucu kandungnya!" seru Adam.

Ucapan Adam ini membuat beberapa orang tersadar bahwa mereka menarik kesimpulan yang salah. Namun, tidak semua orang menyadari hal ini. Masih ada orang yang percaya begitu saja ucapan Brian.

Beberapa orang mengenali Brian sebagai anak dari pengusaha sukses di kota ini. Mereka berharap dengan mendukung Brian, mereka bisa lebih dekat dengan laki-laki itu. Mungkin mereka bisa memanfaatkan kejadian ini untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan keluarga Brian.

Untuk Adam sendiri, mereka sama sekali tidak pernah melihat laki-laki ini. Tidak semuanya percaya jika Adam memiliki kakek yang sama dengan Brian. Jika mereka memiliki kakek yang sama, penampilan Adam tidak akan seperti ini. Setidaknya dia akan berpakaian yang lebih pantas, tidak lusuh seperti itu.

"Maaf, Mas. Kita nggak nerima Mas di toko ini. Meski Mas cuma liat-liat aja, kami nggak akan nerima kedatangan Mas di sini," ucap salah satu penjaga toko, yang mendengarkan percakapan antara Adam dan Brian dari awal.

Setelah berucap demikian, penjaga toko tersebut langsung memandang ke arah Brian, dan memberikan anggukan kecil. Ia seolah menyatakan bahwa ia akan mendukung Brian. Meski itu sampai mengusir Adam sekali pun.

Sebuah seringai terpampang jelas di wajah Brian mendengar perkataan dari penjaga toko ini. Ia tidak menyangka akan ada yang mendukungnya untuk melakukan perundungan kepada Adam.

Adam menatap tajam ke arah penjaga toko yang secara terang-terangan menolak kehadirannya. Padahal, Adam sudah berniat untuk membeli beberapa jam tangan di toko ini nanti. Namun, sikap dari penjaga toko ini membuatnya berpikir lain. Adam tidak akan pernah membeli jam tangan di toko ini, seperti yang pelayan toko ini inginkan.

Di masa mendatang, pelayan toko ini akan sangat menyesal karena sudah mengatakan perkataan yang kasar kepada Adam. Itu akan membuatnya kehilangan pekerjaannya yang sekarang. Namun, itu adalah cerita di masa mendatang.

"Aku juga tidak berniat untuk membeli barang di sini. Sekarang menyingkirlah sebelum aku melakukan sesuatu padamu. Jangan kira aku akan diam saja jika Kamu terusan menggangguku. Aku juga punya batas kesabaran," ucap Adam cukup serius.

Pandangan mata Adam yang terlihat sangat serius membuat Brian sedikit takut. Sepupunya yang satu ini memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Jika Adam sudah serius dan melawannya sekarang, maka Brian bisa berakhir di rumah sakit. Brian pernah mengalami itu dahulu. Itu masih memeberikan trauma untuknya.

Hal itu membuat Brian tidak lagi menghalangi Adam ketika dia pergi. Namun, masih ada rasa senang di dalam hati Brian. Setidaknya orang-orang di sekitar sini sudah memiliki pandangan negatif mengenai Adam.

Semakin banyak yang memandang Adam dengan pandangan buruk, semakin kecil pula kemungkinan untuk Adam mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak. Jika itu terjadi, maka Adam akan selalu berada di bawahnya. Apalagi, sekarang tidak ada lagi kakeknya yang bisa membantu seperti dahulu.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-01-30

1

Iing Nasikhin

Iing Nasikhin

jalan ceritaya sanhat lambat

2023-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Warisan Kakek
2 Dunia Baru di Balik Pintu
3 Menjual Jam Tangan
4 Lebih dari Seratus Lima Puluh Gram
5 Membeli Peralatan
6 Menjual Emas
7 Sepupu yang Menyebalkan
8 Membeli Jam Tangan
9 Kembali ke Benua Guerio
10 Merasa Tertipu
11 Berutang Budi? Aku Rasa Tidak
12 Ditangkap
13 Asuransi
14 Mempelajari Sihir
15 Mentraktir Airani
16 Samuel
17 Lamaran
18 18
19 Lady Vrite (1)
20 Lady Vrite (2)
21 Menjual Kosmetik (1)
22 Menjual Kosmetik (2)
23 Cincin Ruang
24 Dicurigai
25 Perkelahian yang Tidak Terelakkan
26 Mengalahkan Para Preman
27 Masalah Baru
28 Lima Desain Berbeda
29 Menjual Emas ke Bank (1)
30 Sembilan Miliar
31 Membeli Mobil
32 Fitnah
33 Potongan Harga Besar
34 Membeli Saham (1)
35 Membeli Saham (2)
36 Ponsel? (1)
37 Ponsel (2)
38 Keributan Karena Televisi
39 Rapalan Mantra (1)
40 Rapalan Mantra (2)
41 Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (1)
42 Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (2)
43 Guild Merchant (1)
44 Guild Merchant (2)
45 Balas Dendam "Kecil" (1)
46 Balas Dendam "Kecil" (2)
47 Balas Dendam "Kecil" (3)
48 Tamparan Untuk Brian (1)
49 Tamparan Untuk Brian (2)
50 Pembicaraan Dengan Catur
51 Rumah Lelang (1)
52 Rumah Lelang (2)
53 Pengawal Baru
54 Rune Master, Perampok
55 Serangan Yang Mengejutkan
56 Konspirasi
57 Marco
58 Biaya Produksi yang Mahal
59 59
60 Kemarahan Adam (1)
61 Kemarahan Adam (2)
62 Kemarahan Adam (3)
63 Kemarahan Adam (4)
64 Ke Benua Guerio (1)
65 Ke Benua Guerio (2)
66 Si Jenius Airani
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Rumah Warisan Kakek
2
Dunia Baru di Balik Pintu
3
Menjual Jam Tangan
4
Lebih dari Seratus Lima Puluh Gram
5
Membeli Peralatan
6
Menjual Emas
7
Sepupu yang Menyebalkan
8
Membeli Jam Tangan
9
Kembali ke Benua Guerio
10
Merasa Tertipu
11
Berutang Budi? Aku Rasa Tidak
12
Ditangkap
13
Asuransi
14
Mempelajari Sihir
15
Mentraktir Airani
16
Samuel
17
Lamaran
18
18
19
Lady Vrite (1)
20
Lady Vrite (2)
21
Menjual Kosmetik (1)
22
Menjual Kosmetik (2)
23
Cincin Ruang
24
Dicurigai
25
Perkelahian yang Tidak Terelakkan
26
Mengalahkan Para Preman
27
Masalah Baru
28
Lima Desain Berbeda
29
Menjual Emas ke Bank (1)
30
Sembilan Miliar
31
Membeli Mobil
32
Fitnah
33
Potongan Harga Besar
34
Membeli Saham (1)
35
Membeli Saham (2)
36
Ponsel? (1)
37
Ponsel (2)
38
Keributan Karena Televisi
39
Rapalan Mantra (1)
40
Rapalan Mantra (2)
41
Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (1)
42
Membawa Tren Berpakaian Ke Benua Guerio (2)
43
Guild Merchant (1)
44
Guild Merchant (2)
45
Balas Dendam "Kecil" (1)
46
Balas Dendam "Kecil" (2)
47
Balas Dendam "Kecil" (3)
48
Tamparan Untuk Brian (1)
49
Tamparan Untuk Brian (2)
50
Pembicaraan Dengan Catur
51
Rumah Lelang (1)
52
Rumah Lelang (2)
53
Pengawal Baru
54
Rune Master, Perampok
55
Serangan Yang Mengejutkan
56
Konspirasi
57
Marco
58
Biaya Produksi yang Mahal
59
59
60
Kemarahan Adam (1)
61
Kemarahan Adam (2)
62
Kemarahan Adam (3)
63
Kemarahan Adam (4)
64
Ke Benua Guerio (1)
65
Ke Benua Guerio (2)
66
Si Jenius Airani

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!