"Gimana bisa Kamu seyakin itu? Karena Kamu memiliki rumah, mobil, serta pekerjaan yang tetap?"
"Ya. Airani tidak perlu memikirkan tempat tinggal jika dia bersamaku. Kendaraan juga sudah ada. Nggak hanya itu, gajiku sudah banyak sekarang. Setidaknya dua digit. Dengan gaji itu, Airani bisa membeli apa yang dia mau."
"Sedangkan Kamu, apa yang Kamu punya? Aku dengar Kamu udah dikeluarkan dari tempat kerjamu. Nggak hanya itu, Kamu juga nggak punya tempat tinggal bukan? Kendaraan yang Kamu punya pun, hanya sebuah motor butut," ucap Samuel sembari memandang sinis ke arah Adam.
"Siapa bilang aku tidak punya rumah? Meski itu tidak terlalu baik, tetapi aku memiliki rumah di dekat gunung. Udara di sana lebih segar. Dengan hidup di sana, maka Rani bisa jauh lebih sehat. Aku hanya perlu merenovasi rumah itu, dan rumah itu akan menjadi rumah ternyaman untuk ditinggali," jelas Adam.
"Lagian, Kamu sangat percaya diri sekali, seolah-olah Airani sudah menerimamu. Dia belum juga memberikan jawaban apa pun kepadamu," ucap Adam.
Perkataan Adam membuat Samuel sadar bahwa Airani belum mengatakan apa pun semenjak dirinya mengungkapkan perasaannya. Perempuan itu masih memasang wajah masamnya. Sama sekali tidak terlihat bahagia meski Samuel telah mengungkapkan perasaannya.
"Maaf, Samuel. Tapi, aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun kepadamu. Kita hanya teman kerja. Hanya sebatas itu."
"Lalu, jangan pernah sekali pun merendahkan Adam. Apalagi melakukannya di depanku. Apa yang Kamu bangga-banggakan itu, sama sekali tidak menarik untukku," jawab Airani.
Adam yang mendengar ucapan Airani, langsung memperlihatkan sebuah senyuman lebar. Ia bersyukur Airani menolak laki-laki ini. Apalagi dia membelanya seperti itu.
"Kamu menolakku? Hanya demi laki-laki ini? Apa kurangku Airani. Aku jauh lebih unggul dari dia. Dia nggak punya apa pun. Masih lebih baik aku dibandingkan dia," ucap Samuel yang tidak terima dengan penolakan Airani.
Beberapa orang yang memperhatikan ada yang mendukung Samuel. Jika yang laki-laki itu kagakan benar adanya, maka memilih Samuel adalah pilihan yang benar.
"Terima aja, Mbak. Nggak usah sok milih-milih. Cinta nggak akan bisa bikin kenyang. Realistis dikit, orang yang punya rumah dan mobil sendi, serta pekerjaan tetap, adalah pilihan yang tepat," ucap salah seorang pengunjung restoran yang ikut campur dalam urusan ini.
"Ya, itu benar, Mbak. Terima aja, Mas ini. Kalo terlalu milih, nanti nggak akan ada yang mau sama, Mbak. Mas ini udah pilihan yang bagus loh," sahut pengunjung yang lain.
Samuel tersenyum lebar mendengar dukungan dari beberapa orang di sekitarnya. Tidak akan ada yang mau menolaknya karena siapa pun yang hidup bersamanya, tidak akan hidup kekurangan. Laki-laki itu yakin setelah ini Airani akan berubah pikiran dan menerimanya setelah mendengar ucapan dari orang-orang ini.
"Aku yang menjalani kehidupan ini, tetapi kalian berani banget ya ikut campur. Kita aja nggak saling kenal. Orangtuaku aja nggak pernah maksa aku kayak gini," ucap Airani dingin.
"Samuel, sudah aku katakan berulau kali kalau aku tidak akan pernah menerimamu. Aku juga sama sekali tidak tertarik dengan apa yang Kamu miliki. Aku masih sanggup bekerja, aku bisa menabung untuk membeli rumah dan kendaraanku sendiri," jelas Airani.
"Jadi, aku nggak terlalu butuh laki-laki yang bisa memberiku apa yang bisa aku dapatkan sendiri. Yang aku butuhkan hanya laki-laki yang benar-benar tulus. Laki-laki yang bisa membuatku nyaman. Dan aku tidak menemukan hal itu darimu," imbuh Airani.
"Kalau begitu, apakah Kamu mau menerimaku?"
Kini giliran Adam yang berjongkok di dekat Airani. Di tangannya sudah ada sebuah kotak kecil yang memperlihatkan sebuah cicin berwarna keabu-abuan. Seperti silver, tetapi bukan silver. Ada sebuah permata kecil di cincin tersebut. Namun, permata itu berwarna kehitaman, tidak telalu menarik.
"Airani, aku berterima kasih selama ini Kamu selalu ada di saat aku membutuhkan. Kamu juga nggak memandang aku rendah seperti yang lain. Aku juga sangat berterima kasih karena Kamu masih mau bertahan dengan orang sepertiku."
"Aku tahu aku tidak memiliki harta yang melimpah. Aku tahu aku hanya kekurangan. Tidak banyak yang bisa aku berikan untuk membalas semua kebaikanmu. Untuk itu, maukah Kamu menjadi teman hidupku supaya aku bisa membalas kebaikanmu dengan membahagiakanmu," ucap Adam tulus.
Mata Adam langsung menatap mata Airani. Laki-laki itu bisa melihat Airani yang sebelumnya terlihat ketus, kini berubah ceria. Adam bisa melihat sebuah senyuman di mata perempuan yang dicintainya ini. Mata yang kini Adam tatapan, lama-lama terlihat berair. Air mata mulai menetes di sudut mata Airani.
"Kamu melamarku?" tanya Airani dengan suara yang sedikit bergetar. Perempuan itu tidak percaya Adam akan langsung melamarnya seperti ini. Dia tidak berniat menjalin hubungan terlebih dahulu dan memilih membawa hubungan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
"Ya. Aku rasa memintamu menjadi pacar bukanlah pilihan yang tepat. Jika kita pacaran pun, pada akhirnya kita akan membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih serius. Jadi, daripada kita berpacaran dan terlihat main-main, lebih baik aku melamarmu," ucap Adam dengan penuh percaya diri.
Ucapan Adam seperti sebuah serangan untuk Samuel. Laki-laki itu hanya meminta Airani untuk menjadi pacarnya. Samuel telihat tidak terlalu serius dengan Airani dibanding Adam yang langsung melamarnya.
"Apakah Kamu tidak mau menjadi teman hidupku, Airani?" tanya Adam yang tidak bisa menutupi kecemasan di nada bicaranya.
Adam memang melihat bagaimana Airani menangis haru mendengar lamarannya. Mungkin itu bisa diartikan bahwa Airani menerima Adam. Namun, perempuan itu belum mengatakan apa pun untuk menerima atau pun menolak Adam. Tanpa penyataan apa pun dari Airani, Adam akan tetap cemas menunggu jawaban.
"Jangan menerimanya, Airani. Hidupmu dengan dia tidak akan bahagia. Liat aja, dia nggak mampu ngebeliin cincin tunangan yang pantas untukmu. Aku yakin, dia membeli cincin itu dengan harga ratusan ribu saja. Aku bisa memberikan hal yang lebih baik untukmu,"
Sekilas, cincin yang Adam persembahan untuk Airani terlihat sangat biasa dan murah. Dibandingkan dengan perhiasan lain untuk melamar seseorang, cincin ini terlihat tidak terlalu berharga.
Namun, Adam sangat tahu betapa mahalnya cincin ini. Laki-laki itu membelinya di Benua Guerio. Cicin ini merupakan relik sihir yang bisa membantu melindungi pemakainya dari bahaya. Ini sangat cocok untuk diberikan kepada Airani. Ke depannya, Adam akan merasa lebih tenang karena memiliki jaminan Airani akan baik-baik saja.
Jika buka karena jam tangan miliknya yang tersisa dibeli oleh teman Baron Anderson ketika ia keluar dari penginapan, maka Adam tidak akan bisa membeli cincin ini secepat sekarang. Harga cincin ini adalah sebelas ribu emas Kyra.
Adam bisa mendapatkan uang lebih dari sembilan belas miliar jika menjual semua emas itu. Bahkan lebih. Jadi, harga cincin ini tidaklah semurah penampilannya.
"Sudah aku katakan, ini hidupku. Aku yang menjalani hidup ini. Aku tidak perlu mendengarkan perintah orang lain untuk membuat keputusan," ucap Airani tegas.
Jika mereka memberi saran, mungkin Airani akan mendengarkannya. Namun, orag-orang ini, terutama Samuel, mendektenya untuk melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan. Mereka seolah sudah membuat keputusan mengenai hidup Airani.
"Aku akan menerima Adam, karena dia Adam. Tidak perduli dia memiliki banyak kekuarangan atau tidak, aku akan tetap memilihnya," ucap Airani sembari memandang lekat Adam.
Adam langsung bangkit dari posisi jongkoknya. Ia lalu menyematkan cincin itu ke jari manis Airani. Setelah itu, Adam langsung memeluk Airani.
Tidak ada tepuk tangan atau ucapan selamat yang terdengar dari pengunjung restoran lainnya. Mungkin mereka menyayangkan pilihan Airani dan merasa dia membuat keputusan yang salah. Oleh karena itu, mereka tidak memberi ucapan selamat apa pun.
Namun, baik Adam maupun Airani, tidak mempedulikan hal itu. Mereka berdua senang karena hubungan mereka sudah resmi. Keduanya tidak lagi perlu bersikap seperti seorang teman, dan menyembunyikan perasaan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Äï
mantap lanjut thor dan aku harap ceritanya gk melenceng yah dari judul yah
2023-01-08
4